Share

Bab 433

Penulis: Kulihat Bintang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Melihat adegan ini, Nicholas mundur perlahan-lahan dengan tatapan waspada.

"Siapa suruh kamu bunuh dia? Apa kamu tahu dia itu penculik? Seharusnya kamu serahkan dia ke tangan kami untuk diadili, bukan kamu bunuh sendiri ...," bentak Ruby dengan kesal.

"Ruby! Apa yang kamu lakukan?" Albert berjalan dengan langkah pelan mendekati mereka.

Dengan wajah kesal, Ruby menjawab, "Ayah, orang ini seharusnya diserahkan ke kita, tapi dia malah membunuhnya. Aku curiga ada yang nggak beres dengannya, tangkap dia sekarang juga!"

"Hentikan!" Albert menghampiri mereka. "Apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan? Kamu menodongkan senjatamu ke seorang warga Negara Hailos?"

Nicholas mundur setengah langkah, wajahnya semakin terlihat dingin.

"Warga Negara Hailos apanya? Dia cuma rakyat biasa, setelah dibunuh kita tinggal kasih kompensasi saja. Memangnya apa lagi yang bisa mereka lakukan?" teriak Ruby.

"Letakkan pistolmu!" bentak Albert.

Saking kesalnya, tubuh Ruby sampai gemetaran.

Nicholas menyapukan pan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 434

    "Ibu, dia sedang membohongimu. Aku bawa dokter militer untuk mengobatimu. Kita nggak perlu berutang budi padanya ...." Ruby menyingkirkan tangan Nicholas."Aku nggak perlu ...." Nyonya Sherin ingin mencegahnya.Nicholas berkata dengan suara rendah, "Kondisi Nyonya Sherin sekarang sedang nggak stabil. Kalau kita nggak mengatur aliran energinya, aku khawatir dia akan muntah darah dan meninggal.""Nggak usah membual, memangnya kami nggak tahu kesehatan ibu kami sendiri?" Mendengar ucapan Nicholas, Ruby menjadi kesal.Ekspresi Nicholas menjadi murung ketika berkata, "Aku nggak mau berdebat denganmu!""Aku juga nggak mau berdebat denganmu!" Ruby memelototi Nicholas dengan kejam, lalu menarik Nyonya Sherin sambil menyuruh seorang dokter militer.Ketika berangkat tadi, mereka sudah menebak situasi seperti ini akan terjadi. Oleh karena itu, mereka membawa dokter militer dan ambulans.Seorang tentara muda berusia 30-an berjalan mendekat dan meraih pergelangan tangan Nyonya Sherin, sambil berkat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 435

    "Ibu, ada apa denganmu?" teriak Ruby dengan wajah panik."Anak durhaka, kamu mau aku mati ya ...," ujar Nyonya Sherin dengan gemetaran. Sorot matanya kini telah meredup."Ibu ...." Ruby menangis tersedu-sedu dan berkata, "Ibu, ada apa denganmu?""Cepat naik ke mobil!" perintah Albert.Orang-orang mulai mengangkat Nyonya Sherin ke mobil. Ketika berada di dalam mobil, Nyonya Sherin membuka matanya dan kembali memuntahkan darah. Setelah itu, dia tampak lemas."Ibu ...." Ruby terkejut hingga menangis terisak-isak."Apa yang kamu tangiskan!" Albert merasa kesal dan memelototi Arief sambil berkata, "Arief, apa yang terjadi?""Aku juga tidak terlalu yakin. Mungkin karena sudah terlalu parah dan harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk diperiksa dengan alat!" jawab Arief dengan kebingungan."Bukannya kamu bilang kami bisa percaya padamu?" Albert marah besar. "Sekarang kamu bilang mau pergi ke rumah sakit? Lihat keadaannya sekarang, apa dia masih bisa tahan sampai ke rumah sakit?""Hm, ini .

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 436

    Nicholas tidak terlalu peduli. Dia hanya mengelilingi rumah itu sekilas dan melihat beberapa orang yang tergeletak di lantai dengan bersimbah darah. Dalam hatinya merasa agak bersalah.Orang-orang ini adalah anak buah Peter, kini semuanya telah tewas di tempat ini. Hal ini membuat Nicholas tidak bisa menerima kenyataan. Dia terpaksa menyuruh Yasmine untuk mendata nama orang-orang di sini untuk memberikan kompensasi kepada pihak keluarga mereka.Nicholas sendiri sangat paham bahwa anak buah Peter ini berasal dari keluarga yang kurang mampu. Kalau tidak, mereka juga tidak akan kerja di bawah Peter.Sandra melihat Nicholas dari kejauhan, dia berbalik dan bersembunyi di sebuah sudut sambil memberi tahu lewat protofon, "Lapor! Pria itu bilang dia sangat sibuk dan nggak punya waktu ke sana. Katanya kita telah mencari Dokter Arief, jadi dia nggak perlu turun tangan lagi ...."Ekspresi Albert yang marah langsung menjadi makin muram."Dia mau melawan? Kita menyuruhnya datang, dia berani menolak

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 437

    Mendengar nada bicara Ruby, Nicholas merasa jijik. Dia menginjak pedal gas sekuat tenaga.Turun? Kalau tadi nada bicaranya sopan, Nicholas mungkin masih mau mempertimbangkannya. Namun, melihat nada bicara wanita ini yang angkuh, muncul kebencian dalam hati Nicholas."Kamu nggak mau turun? Apa perlu sampai pakai undangan?" Ruby merasa kesal bukan main."Diam kamu!" bentak Albert."Ayah, untuk apa kamu bertekuk lutut pada orang seperti ini? Memangnya dia siapa?" Saking kesalnya, tubuh Ruby sampai gemetar. "Di Kota Mano ini, keluarga kita adalah otoritas yang tak terbantahkan. Ayah malah memohon padanya?""Diam kamu!" Albert memelototi Ruby dengan ganas dan menamparnya.Plak!Ruby terpaku di tempat menatap ayahnya dengan tak percaya. "Ayah, kamu memukulku?""Memangnya kenapa kalau aku memukulmu?" Kini Albert benar-benar marah. Dia menunjuk Ruby sambil memarahinya, "Setinggi apa status keluarga kita sampai kamu terus-menerus menyebutnya? Kamu ini karena terlalu dimanjakan sejak kecil, emos

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 438

    "Kenapa?" Ruby menoleh dan memelototi Wilson. "Dasar nggak berguna. Kamu sendiri yang pengecut, tapi melarang orang bicara?""Pergi kamu kalau masih mau bicara sembarangan!" bentak Albert.Ruby hanya menggerutu dan menoleh melirik Nicholas. Tiba-tiba, Nyonya Sherin memuntahkan darah lagi."Apa yang kamu lakukan? Kamu mau mencelakai ibuku ya?" Ruby tersentak dan menarik tangan Nicholas. Nicholas langsung mendorongnya ke samping dengan tidak sabaran.Tubuh Ruby terhuyung dan menabrak jendela mobil. Dia mendongak dan memarahi Nicholas, "Berani-beraninya kamu mendorongku? Apa kamu tahu aku ini siapa?""Tutup mulutmu!" Albert sudah hilang kesabaran, dia langsung memaki, "Kamu nggak punya mata ya? Nggak lihat dia lagi mengobati ibumu?"Ruby terkesiap, lalu melihat wajah Nyonya Sherin mulai merona merah. Perlahan-lahan, wajahnya mulai tampak agak berseri. Ruby hanya terkejut tanpa bisa berkata-kata.Nicholas menatap Ruby dengan tatapan dingin, lalu berbalik berkata kepada Albert, "Untuk semen

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 439

    Ruby buru-buru turun dari mobil. Melihat tenaga medis yang berlari keluar dari rumah sakit, dia langsung menghela napas lega. Meskipun temperamen Ruby sangat buruk, dia tetap sangat mencemaskan kondisi ibunya.Setelah ibunya dibawa masuk ke dalam rumah sakit, Ruby terdiam sejenak. Kemudian, dia menoleh ke arah seorang petugas keamanan yang berdiri di samping dan menarik lengan bajunya."Kak Darma, sekarang kita sudah sampai di rumah sakit. Jangan biarkan orang itu kabur! Dia sudah membunuh orang, nggak bisa dibiarkan begitu saja! Meskipun dia berjasa kepada kita, tetap saja dia melanggar hukum!""Baik!" Darma ragu-ragu sejenak, kemudian dia mengangguk pelan.Ruby tertawa sinis. Melihat Nicholas menggendong Lily dan menopang Karen memasuki rumah sakit, Ruby mengambil ponselnya untuk menelepon Radi."Radi, di sini ada tersangka pembunuhan. Kami sedang berada di rumah sakit! Benar ... oke, segera utus orang, aku akan mengawasinya ...," bisik Ruby.Setelah menutup teleponnya, Ruby tertawa

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 440

    "Kak Nicholas, apa Kak Karen akan baik-baik saja?" tanya Lily dengan penasaran setelah melihat Nicholas menutup teleponnya."Dia akan baik-baik saja!" Nicholas mengelus kepala Lily dengan perlahan dan tersenyum lembut.Pada saat ini, Karen sudah keluar dari ruang pemeriksaan dengan kepala yang terbalut perban. Penampilannya saat ini tampak konyol. Nicholas tidak bisa menahan diri untuk tertawa melihatnya.Wajah Karen langsung memerah, dia menunduk dan menggerutu, "Dasar menyebalkan!""Ayo, kita ke kamar pasien untuk beristirahat!" ajak Nicholas sambil tertawa ringan. Kemudian, dia menggandeng tangan Karen dan menuntunnya ke kamar pasien.Setelah menurunkan Lily, Nicholas bergegas merapikan ranjang pasien. Lalu, dia berpura-pura bersikap seperti pria bangsawan dan mempersilakan Karen dengan tersenyum, "Silakan, Yang Mulia Ratu beristirahat sejenak di bawah pengawasan hamba ...."Wajah Karen memerah, dia berdiri terpaku di tempat dengan malu.Nicholas menarik tangannya dan membantunya un

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 441

    Sekelompok orang itu berjalan menuju kamar pasien Nicholas. Radi memimpin di depan dan memberikan isyarat kepada beberapa orang di belakang untuk mengikutinya."Dia berada di kamar pasien paling dalam!" Ruby menunjuk dan berkata dengan semangat, "Radi, ini adalah kesempatan besar bagimu untuk naik pangkat! Usahakan untuk menyelesaikan masalah ini dengan sempurna!""Jangan khawatir!" ujar Radi sambil mengangguk. Salah satu tangannya mengeluarkan pistol dan tangan lainnya memegang gagang pintu. Lalu, dia perlahan-lahan membuka pintu kamar pasien.Ruby berdiri di kejauhan dan melihat situasi itu sambil tersenyum sinis. Dia sudah mengantar mereka ke sana, jadi dia tidak perlu menetap lagi. Di lubuk hatinya berpikir, tidak peduli seberapa hebatnya Nicholas, hari ini dia harus mati di sini!Pada saat itu, Nicholas yang berada di dalam kamar pasien juga merasakan ada yang tidak beres. Saat dia buru-buru menoleh, dia melihat pistol di tangan Radi sudah menunjuk ke arahnya. "Jangan bergerak ...

Bab terbaru

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 606

    "Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 605

    "Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 604

    "Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 603

    Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 602

    Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 601

    "Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 600

    Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 599

    "Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 598

    Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,

DMCA.com Protection Status