Beranda / Romansa / Di Balik Topeng Pria / Moreno (Liburan keluarga paling beda)

Share

Moreno (Liburan keluarga paling beda)

Penulis: Melia Halim
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-10 09:31:04

Mereka hanya memberi banyak nasihat, tanpa tahu jika hati tak semudah itu untuk kembali kuat. Banyaknya luka ini membuat beberapa orang tak bisa mengerti, sebenarnya apa yang sedang di cari? Bila selama ini hal yang paling berharga hanya tinggal di genggam jari. Membodohi diri memang semudah saat sedang patah hati. Banyak pertanyaan yang seharusnya hanya menjadi pertanyaan tanpa benar-benar mendapatkan jawaban.

***

Gue baru saja mengirim pesan penuh kebohongan seperti yang sudah biasa terjadi. Setelah pertengkaran itu gue bahkan belum pulang ke rumah, menginap di rumah Megan beberapa hari sebelum akhirnya berangkat untuk liburan, ngomong-ngomong selama gue nginep di rumah titisan si setan, Lora nggak mengirimkan apapun, entah itu pesan atau mencoba menghubungi gue, kenapa jadi dia yang marah padahal kan dia salah, dulu semasa kami pacaran Lora ini termasuk cewek yang nggak ribet dan nggak mudah ngambek, tipe-tipe cewek independen yang memahami dengan dewasa, tapi setelah menikah entah datang dari mana sifat kekanak-kanakan itu muncul, sifat yang sejujurnya bikin gue risih.

Tapi yaudahlah ya mau gimana lagi, gue juga bebal sih jadi cowok. Cuma ya, kalau boleh cerita rasanya gue nggak bisa deh dia jutekin, kayak ada yang aneh aja. Selama enam tahun terbiasa dengan Lora yang banyak bercerita atau karena tingkahnya yang dewasa, bikin gue ngerasa ketergantungan. Kayak gue tuh marah kalau lihat dia tapi bakal lebih marah kalau nggak lihat dia, aneh kan? Sama gue juga bingung.

Terlepas dari itu semua, keinginan untuk berpisah masih jauh dari jangkauan, sebab meski kemarin gue begitu mempertanyakan rasa sayang, ketakutan ditinggalkan masih sangat begitu besar.

Selama tiga hari di sini nggak ada satu kesenangan pun yang bisa di temukan. Seperti rencana awal yang memang nggak boleh di lewatkan gue, Arsen dan Megan terpaksa ikut dalam acara liburan rutin keluarga. Nggak jauh memang, kami hanya menyewa beberapa villa di Bali dengan agenda yang gue yakin udah ngalahin jadwalnya presiden negeri ini. Jadwal bangun tidur sampai tidur lagi tertulis jelas dalam laman P*F yang nyonya Julia bagikan lewat pesan, beberapa poin bahkan di beri tanda merah, tanda sesuatu yang menurut orang lain private tapi nggak berlaku di keluarga kami. Dalam nama Dionar tidak ada kata pribadi atau hal-hal tabu. Kami menerobos, melewati batas semestinya dan mendobrak banyak hal gila dengan dalih ajaran keluarga.

Mami begitu terperinci dalam membuat rencana yang harus terlihat sempurna. Ya, nyonya Julia bahkan harus berdandan saat hanya ada di rumah. Kesempurnaan adalah hal yang ia gilai hingga tanpa sadar membuat dirinya kehilangan kewarasan. Mami mungkin nggak sadar kalau kelakuannya selama ini udah melewati batas perilaku orang normal.

"Kalau niat mau makan sate ya di Jakarta juga banyak ngapain mesti jauh-jauh ke sini?" Tanya Megan sembari mengeluarkan kepulan asap nikotin. Menyoroti beberapa keluarga yang menikmati sate di depan sana. Kami bertiga duduk tak jauh dari meja para orang tua dengan tampang bosan yang kentara.

Mengedikan bahu, beberapa kaleng bir bekas terlihat makin banyak, suara-suara penuh kebanggaan makin jelas terdengar. Menandakan para tetua tengah menyombongkan pencapaian mereka. Meski saudara, harta selalu menjadi urusan berbeda, mereka nggak akan keberatan saling menyingkirkan sekali pun darah mereka sama. Beginilah memang hidup, mau bagaimana lagi gue di lahirkan dalam keluarga yang mengutamakan kekayaan dibandingkan kenyamanan. Kami nggak mengenal arti persaudaraan karena sedari dini yang mereka ajarkan hanya mencari sebanyak mungkin pundi-pundi. Meski berdarah dan tersakiti sekali pun.

"Lo, tahu nggak? Cewek yang kemaren gue pake benar-benar berisik, bokep Jepang juga kalah gue yakin." Ujar Arsen dengan tampang paling tengil. Yang gue maksud agenda dengan tanda merah adalah sebuah waktu yang di berikan untuk menuntaskan hasrat, bukan dengan pasangan sebenarnya tapi lebih banyak mereka akan menghabiskan malam-malam panas dengan orang sewaan. Lucu kan keluarga gue!?

"Gue malah nggak nafsu karena dia banyak ketombenya." Jawab Megan meladeni.

Begini, begini, dalam liburan yang berjudul keluarga ini memang agak berbeda dibandingkan liburan keluarga pada umumnya, udah tahu kan ya, orang-orangnya memang penghuni neraka semua jadi sama seperti liburan sebelumnya kami juga menyediakan wanita atau pria sewaan yang bisa di pake sesuai keinginan masing-masing dan luar biasanya lagi semuanya sudah di bayar lunas, jadi mendengar Megan dan Arsen saling membahas wanita yang mereka tiduri bikin gue terkekeh sinis. Dari awal gue nggak nafsu sama cewek-cewek klub dan malah bersolo karier sambil mantengin foto telanjang Lora yang gue simpen di ponsel. ngomong-ngomong gue dan Lora bahkan punya banyak video bercinta yang tersimpan dalam memori.

"Kok lo kocak sih, masa cewek yang di bayar mahal ketombean." Sungut Arsen lalu terbahak. Gue yakin nyonya Julia nggak mungkin bayar murah untuk sebuah kepuasaan.

"Makanya, mening gue nonton bokep." Jawab Megan bohong, sebab gue tahu betul apa yang sebenarnya terjadi. Selama tinggal di rumah Megan gue udah paham situasi apa yang terjadi. Ini orang pasti juga kagak nafsu, otaknya sama kayak pikiran gue yang nggak tenang karena meninggalkan wanita di rumah.

Beberapa kali gue ngobrol sama cewek simpanannya si Megan dan tebakan gue kayaknya benar kalau si keparat ini emang suka beneran. Mana pernah dia ngomong lembut sama cewek walau punya status yang jelas. Kalau gue ini bajingan, nah Megan ini lebih tinggi dua level dari kebanyakan orang.

"Gue kadang suka mikir ngapain keluarga kita ngadain acara maksiat berjamaah? Apa tidak bisa mereka melakukannya masing-masing? Ngapain ngerjain zina kolektif gini?" Sebut Megan sebal yang di balas tawa besar Arsen.

"Lo nggak usah banyak mikir deh orang yang udah tua juga kagak pernah mikir." Arsen menahan tawanya agar tak kembali meledak, sebab satu kerlingan tajam sudah nyonya Julia beri dari meja depan.

"Mereka itu nggak sadar udah tua, bukannya makin rajin ibadah dan berakhlak baik malah makin ngereog." Lanjut pria yang sudah menduda selama hampir tujuh tahun itu sambil meneguk kembali bir miliknya.

Gue melakukan hal serupa sebelum berujar, "Mereka ngerasa bisa nyogok panitia neraka kali sama duitnya yang udah ngalahin kas negara."

"Ck, itu kali ya alasannya mereka nyari duit udah kayak Jendral VOC."

"Setan juga nyembah kali lihat keluarga kita."

Gue jadi mengingat beberapa tahun penuh kegelapan, kami bertiga seolah mendapatkan banyak kutukan karena kelakuan para tetua yang semena-mena. Tahun-tahun yang membuat kami kesulitan menemukan rasa terang setelahnya. Itulah mengapa keluarga menjadi tempat paling penting dalam kehidupan.

"Sial! Gue muak ada di sini!" Megan kembali meracau saat kami memutuskan tak bersuara.

Dalam hati mengamini.

"Dahlah, gue cabut duluan," katanya sembari pergi, tak lupa satu kaleng bir ia bawa serta. Tak peduli pada teriakan mami yang menyuruh berhenti atau pada makian papi yang tak pernah berubah. Mereka masih sama-sama kompak ternyata.

Apa dulu saat belum di lahirkan gue nggak lihat-lihat dulu mau lahir dimana. Keluarga kok begini amat ya, makin sini makin kerasa kalau mereka emang pada gila!

Tidak ada yang pernah tahu bila rasa patah ini begitu lama terjalin. Suara-suara yang menari dalam kepala, tubuh yang gemetar karena terluka. Bayangan itu benar-benar menyiksa, tak membiarkan salah satunya bahagia. Dekap sekali saja, sekali lagi.

Bab terkait

  • Di Balik Topeng Pria    Morena (Satu langkah mundur)

    Sebuah kisah memang tak selamanya mengundang tawa, pun dengan duka yang tak selalu menetap.Mencintaimu adalah bagian paling gila dalam kehidupan yang tak benar-benar waras. Cinta yang ternyata tak sempurna dan terasa cacat ini membawa banyak tanya besar dalam kepala, membaur dalam lara yang sudah lebih dulu tinggal lalu bertanya, akankah ini layak untuk bertahan? Atau justru seharusnya di lepaskan saja.***Seperti kata orang-orang bila tak semua hal bisa di selesaikan dalam satu kali pembicaraan, gue sudah mencoba menurunkan tensi dan meminta maaf atas segala sikap lumayan berengsek beberapa hari lalu. Selama di Bali gue banyak mikir, apa iya sifat manusia bisa berubah dengan sangat tak terduga. Apa selama ini adalah akumulasi dari seluruh hal yang gue terima. Gue dan Lora belum sepenuhnya berdamai, dalam arti kami kembali akur dan melupakan semua hal yang sudah terjadi. Rumah masih terasa canggung dan aneh.Sepulangnya dari Bali mengikuti nasihat Arsen, kami mencoba berbicara dan t

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Di Balik Topeng Pria    Moreno (Awal bencana)

    "Lo butuh apa lagi njing?!" Seru Megan kesal. Meletakan beberapa paper bag dengan kasar."Si Reno kan cuma butuh si Lora buat di tidurin, lagi sok manja aja dia ngambek berhari-hari. Gaya banget ponselnya sampai di matiin." Kali ini Arsen yang menimpali, mereka ngobrol seolah-olah gue nggak ada di sini."Dia ini emang tololnya udah menyentuh ozon bumi. gue bilang damai aja, eh malah ribut parah." Adu Arsen sembari meneguk bir lagi. "Tunggu sampai si Lora muak, minggat, udah mampus idup lo!" Balas Megan sembari memberikan tatapan sinis. Makin hari Megan ini emang lebih support ke Lora dibandingkan sama adiknya sendiri.Merebahkan diri, gue memilih mengabaikan dua dedengkot setan dengan menyalakan ponsel yang dua hari lalu sengaja gue matiin. Menghindar udah jadi nama tengah gue deh kayaknya. Hari dimana mami tahu Lora datang ke pernikahan Martha jadi hari paling sial dan bikin pusing. Sebab, dengan lebih keras mami melarang apapun yang berhubungan dengan Lora. Semakin sulit membujuk m

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-17
  • Di Balik Topeng Pria    Sebelum cerita itu di mulai

    Sebagai mantan bajingan yang gemar sekali mematahkan hati perempuan, Reno cukup di buat kelabakan saat benar-benar merasa mencintai dengan hati. Dalam kepalanya pria itu hanya tahu bila masa muda tak datang dua kali. Maka, sebisa mungkin ia coba banyak hal. Meniduri banyak wanita hingga mabuk-mabukan pernah sangat Reno gemari di masa lalu.Ia seringkali mematahkan hati wanita dengan mengencani banyak perempuan di waktu yang bersamaan. Bohong bila hatinya tak merasa kebosanan, ia pernah juga merasakan rasa bersalah karena meninggalkan wanita setelah puas ia tiduri. Jangan salahkan Reno sepenuhnya, mereka datang dan menyerahkan diri, Reno tak pernah meminta sekalipun gairahnya meronta-ronta. Sebab, pria itu tahu sekali saja ia meminta, para wanita itu akan merasa memiliki kuasa atas dirinya. Dan ia benci untuk melakukan itu, menuruti keinginan para gadis naif yang mengira dunia semanis permen hula-hula. Gadis-gadis itu terlalu bodoh dengan percaya segala kisah romansa dalam buku atau c

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-18
  • Di Balik Topeng Pria    Moreno (Senja)

    "Kenapa sih cowok kalau lagi ada masalah larinya ke mabok atau nggak nyewa cewek." Suara ketus itu nggak bikin gue noleh.Setelah pertengkaran dengan Lora dan berlanjut dengan mami demi memastikan omongan Lora, gue malah berakhir di klub malam milik Senja, satu-satunya teman perempuan yang gue punya. Lagi-lagi gue nggak mendapatkan penyelesaian apapun entah itu dengan mami atau Lora. Kami jadi semakin berjarak sekarang. Terasa jauh sampai gue malas buat mengikis jarak itu.Sembari menghisap rokoknya Senja melanjutkan. "Lihat kelakukan lo yang mirip sama om bikin gue nggak aneh lagi. Cepat atau lambat Reno si bangsat bakal comeback kan?"Perempuan itu bahkan nggak pernah berubah sekalipun umurnya semakin tua. Senja selalu punya banyak sekali hinaan dalam mulut kecilnya."Ada masalah?" Tanyanya sekali lagi setelah nggak dapat jawaban apa-apa. Gue memilih kembali meneguk minuman.Mendengus samar, "Itu kan udah jadi nama panjang gue. Lo tumben nggak ngamar?" Berbalik gue tatap wajah Senja

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-19
  • Di Balik Topeng Pria    Semua hanya kebohongan

    Ada yang pernah berjanji untuk tak pernah menyakiti, ada yang pernah percaya bahwa segala janji itu pasti di tepati. Tapi luka yang datang bertubi-tubi menutup kembali rasa cinta yang pernah bersemi.Ada yang lupa untuk selalu tetap ada sekalipun semesta hanya menabur lara. Kata-kata itu menghilang di udara saat badai besar datang menghancurkan segala rasa yang ada. Melewati banyak rasa dengan segenap rasa percaya bila kelak akan ada bahagia tercipta. Sudah sejak lama Lora berpikir bila bahagia bukan bagian dari kehidupan miliknya, merasa memiliki Reno sebagai seseorang, Lora lupa bila rasa sakit datang dari orang-orang terdekat.Kemana perginya semua keyakinan yang dulu sekali ia yakini bila menerima Reno sama dengan membuka kesempatan untuk bahagia. Seharusnya saat ibu pria itu menolaknya ia langsung pergi, bukan menjadi si paling tegar dengan menerima banyak penolakan.Lebih miris lagi bila pernikahan milik mereka tak di datangi pihak pria. Hanya kakak laki-laki Reno yang datang m

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-20
  • Di Balik Topeng Pria    Kesempatan yang salah

    Banyak sekali rasa-rasa baru yang semakin manusia gilai, melupakan logika, melunturkan banyak kenyataan, ia bangun harapan, ia susun banyak perkataan menggiurkan, hingga segalanya tak bisa teratasi, tanpa sadar mereka melupakan keinginan awal, menghapus banyak rangkaian, seharusnya manusia tak boleh meletakan logika begitu saja. Karena memang cinta tak butuh banyak berpikir kan?Pada awalnya ini terasa menyenangkan, mereka baik-baik saja, lambat laun Lora mulai menikmati kehidupannya, menikah dengan Reno menjadi alasan ia bersyukur di setiap doa-doa miliknya. Ia menyukai peran barunya, meski kelelahan Lora tak masalah. Sungguh, menghabiskan banyak hari dengan Reno membuat Lora semakin terlena. Ia merasa diinginkan, perasaan yang tak ia dapatkan di rumahnya sendiri.Reno berperan dengan baik hingga Lora merasa memiliki hak penuh pada pria itu. Hari-harinya terasa lebih menyenangkan dibanding sebelumnya. Sampai pertengkaran-pertengkaran kecil mulai muncul kepermukaan dan ini salah satu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-21
  • Di Balik Topeng Pria    Kopi milik mereka

    Pernah menikah, juga pernah jatuh cinta, tapi keduanya gagal Arsen pertahanan. Dalam kehidupan yang ia jalani Arsen hanya punya nama, sebab segala peran sudah kedua orangtuanya atur semenarik mungkin bagi mereka. Ia hanya boleh patuh sekalipun dirinya terluka.Jadi saat melihat Lora yang memang adalah bawahannya terlalu sering melamun dan lebih diam membuat duda tanpa anak itu memesan satu frappuccino dan satu loyang besar American cheesecake di atas meja yang juga adik iparnya.Saat Reno berbicara tentang pernikahan dan memutuskan menikah tanpa restu keluarga membuat Arsen bangga. Karena diantara mereka harus ada yang benar-benar menemukan seseorang kan? Tapi melihat kelakuan Reno yang terlihat mirip omnya membuat pria itu merasa bersalah. Entahlah rasa empati itu terlalu tinggi hingga tanpa sadar Arsen merangkul bahu Lora yang tengah melamun di taman."Bang, kok di sini?" Tanya Lora kaget setelah menyadari bila bos sekaligus saudara suaminya malah merangkul bahunya tanpa sebab. Mel

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-22
  • Di Balik Topeng Pria    Kehidupan

    Jika dulu bisa melepaskan akankah bahagia itu datang? Bukan duka yang sedang dikumpulkan. Bila sedari awal memilih meninggalkan akankah rasa menyenangkan itu hadir dalam bayang? Dan bukan suara tangis dan kehidupan penuh ironis yang harus di perankan. Boleh kah meminjam waktu, lalu untuk mengembalikan, setidaknya tak boleh ada yang terluka."Kenapa sih kamu harus jatuh cinta sama wanita kayak gitu? Mana di nikahin segala lagi.""Kenapa mami nggak suka sama Lora?" Tanya Reno setelah hening cukup lama. Mereka, maksudnya Reno, ibunya dan kedua kakaknya tengah menikmati makan siang bersama.Dan Reno tak mendapatkan jawaban apapun.Sebenarnya Reno ingin menghubungi istrinya dan mereka bisa makan bersama, tapi larangan ibunya serta beberapa ancaman membuat pria itu mengurungkan niatnya. Mencoba mendamaikan sang ibu dengan istrinya begitu sulit ia lakukan, mereka entah mengapa seperti dua magnet yang saling berlawanan arah. Keduanya tak bisa Reno pilih, Mereka sama-sama penting dan berarti.

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-26

Bab terbaru

  • Di Balik Topeng Pria    Pelukan peluka

    21+Mereka tidak benar-benar tahu caranya memiliki dan mempertahankan.Sebenarnya apa yang selama ini mereka inginkan setelah memiliki nyaris segalanya. Membuat kekacauan demi menutupi hati yang terluka jelas bukan sebuah pembelaan yang patut di benarkan.Jadi saat suara tangis mulai mereda, pelukan sudah seharusnya di lepaskan bukan membuat sebuah tindakan lanjutan.Entah siapa yang memulainya, ketika satu kecupan lembut Arsen lempar Lora tak benar-benar menolak. Mereka berpangutan cukup lama hingga tak menyadari bila mereka masihlah berada di taman kantor. Tak buru-buru menjauh wajah mereka hanya berjarak satu senti, deru nafas mereka memburu. Arsen dengan perasaan baru yang ia sebut sebuah kebaikan sedang Lora dengan kepala yang berkecamuk kacau, apa yang baru saja ia lakukan? Berciuman dengan saudara sang suami di tempat umum? Gila! Pikirannya tak masuk akal.Rasa muak, lelah dan jenuh ini benar-benar berbahaya untuk dirinya. Mendapati tatapan penuh pengertian milik Arsen serta pe

  • Di Balik Topeng Pria    Kehidupan

    Jika dulu bisa melepaskan akankah bahagia itu datang? Bukan duka yang sedang dikumpulkan. Bila sedari awal memilih meninggalkan akankah rasa menyenangkan itu hadir dalam bayang? Dan bukan suara tangis dan kehidupan penuh ironis yang harus di perankan. Boleh kah meminjam waktu, lalu untuk mengembalikan, setidaknya tak boleh ada yang terluka."Kenapa sih kamu harus jatuh cinta sama wanita kayak gitu? Mana di nikahin segala lagi.""Kenapa mami nggak suka sama Lora?" Tanya Reno setelah hening cukup lama. Mereka, maksudnya Reno, ibunya dan kedua kakaknya tengah menikmati makan siang bersama.Dan Reno tak mendapatkan jawaban apapun.Sebenarnya Reno ingin menghubungi istrinya dan mereka bisa makan bersama, tapi larangan ibunya serta beberapa ancaman membuat pria itu mengurungkan niatnya. Mencoba mendamaikan sang ibu dengan istrinya begitu sulit ia lakukan, mereka entah mengapa seperti dua magnet yang saling berlawanan arah. Keduanya tak bisa Reno pilih, Mereka sama-sama penting dan berarti.

  • Di Balik Topeng Pria    Kopi milik mereka

    Pernah menikah, juga pernah jatuh cinta, tapi keduanya gagal Arsen pertahanan. Dalam kehidupan yang ia jalani Arsen hanya punya nama, sebab segala peran sudah kedua orangtuanya atur semenarik mungkin bagi mereka. Ia hanya boleh patuh sekalipun dirinya terluka.Jadi saat melihat Lora yang memang adalah bawahannya terlalu sering melamun dan lebih diam membuat duda tanpa anak itu memesan satu frappuccino dan satu loyang besar American cheesecake di atas meja yang juga adik iparnya.Saat Reno berbicara tentang pernikahan dan memutuskan menikah tanpa restu keluarga membuat Arsen bangga. Karena diantara mereka harus ada yang benar-benar menemukan seseorang kan? Tapi melihat kelakuan Reno yang terlihat mirip omnya membuat pria itu merasa bersalah. Entahlah rasa empati itu terlalu tinggi hingga tanpa sadar Arsen merangkul bahu Lora yang tengah melamun di taman."Bang, kok di sini?" Tanya Lora kaget setelah menyadari bila bos sekaligus saudara suaminya malah merangkul bahunya tanpa sebab. Mel

  • Di Balik Topeng Pria    Kesempatan yang salah

    Banyak sekali rasa-rasa baru yang semakin manusia gilai, melupakan logika, melunturkan banyak kenyataan, ia bangun harapan, ia susun banyak perkataan menggiurkan, hingga segalanya tak bisa teratasi, tanpa sadar mereka melupakan keinginan awal, menghapus banyak rangkaian, seharusnya manusia tak boleh meletakan logika begitu saja. Karena memang cinta tak butuh banyak berpikir kan?Pada awalnya ini terasa menyenangkan, mereka baik-baik saja, lambat laun Lora mulai menikmati kehidupannya, menikah dengan Reno menjadi alasan ia bersyukur di setiap doa-doa miliknya. Ia menyukai peran barunya, meski kelelahan Lora tak masalah. Sungguh, menghabiskan banyak hari dengan Reno membuat Lora semakin terlena. Ia merasa diinginkan, perasaan yang tak ia dapatkan di rumahnya sendiri.Reno berperan dengan baik hingga Lora merasa memiliki hak penuh pada pria itu. Hari-harinya terasa lebih menyenangkan dibanding sebelumnya. Sampai pertengkaran-pertengkaran kecil mulai muncul kepermukaan dan ini salah satu

  • Di Balik Topeng Pria    Semua hanya kebohongan

    Ada yang pernah berjanji untuk tak pernah menyakiti, ada yang pernah percaya bahwa segala janji itu pasti di tepati. Tapi luka yang datang bertubi-tubi menutup kembali rasa cinta yang pernah bersemi.Ada yang lupa untuk selalu tetap ada sekalipun semesta hanya menabur lara. Kata-kata itu menghilang di udara saat badai besar datang menghancurkan segala rasa yang ada. Melewati banyak rasa dengan segenap rasa percaya bila kelak akan ada bahagia tercipta. Sudah sejak lama Lora berpikir bila bahagia bukan bagian dari kehidupan miliknya, merasa memiliki Reno sebagai seseorang, Lora lupa bila rasa sakit datang dari orang-orang terdekat.Kemana perginya semua keyakinan yang dulu sekali ia yakini bila menerima Reno sama dengan membuka kesempatan untuk bahagia. Seharusnya saat ibu pria itu menolaknya ia langsung pergi, bukan menjadi si paling tegar dengan menerima banyak penolakan.Lebih miris lagi bila pernikahan milik mereka tak di datangi pihak pria. Hanya kakak laki-laki Reno yang datang m

  • Di Balik Topeng Pria    Moreno (Senja)

    "Kenapa sih cowok kalau lagi ada masalah larinya ke mabok atau nggak nyewa cewek." Suara ketus itu nggak bikin gue noleh.Setelah pertengkaran dengan Lora dan berlanjut dengan mami demi memastikan omongan Lora, gue malah berakhir di klub malam milik Senja, satu-satunya teman perempuan yang gue punya. Lagi-lagi gue nggak mendapatkan penyelesaian apapun entah itu dengan mami atau Lora. Kami jadi semakin berjarak sekarang. Terasa jauh sampai gue malas buat mengikis jarak itu.Sembari menghisap rokoknya Senja melanjutkan. "Lihat kelakukan lo yang mirip sama om bikin gue nggak aneh lagi. Cepat atau lambat Reno si bangsat bakal comeback kan?"Perempuan itu bahkan nggak pernah berubah sekalipun umurnya semakin tua. Senja selalu punya banyak sekali hinaan dalam mulut kecilnya."Ada masalah?" Tanyanya sekali lagi setelah nggak dapat jawaban apa-apa. Gue memilih kembali meneguk minuman.Mendengus samar, "Itu kan udah jadi nama panjang gue. Lo tumben nggak ngamar?" Berbalik gue tatap wajah Senja

  • Di Balik Topeng Pria    Sebelum cerita itu di mulai

    Sebagai mantan bajingan yang gemar sekali mematahkan hati perempuan, Reno cukup di buat kelabakan saat benar-benar merasa mencintai dengan hati. Dalam kepalanya pria itu hanya tahu bila masa muda tak datang dua kali. Maka, sebisa mungkin ia coba banyak hal. Meniduri banyak wanita hingga mabuk-mabukan pernah sangat Reno gemari di masa lalu.Ia seringkali mematahkan hati wanita dengan mengencani banyak perempuan di waktu yang bersamaan. Bohong bila hatinya tak merasa kebosanan, ia pernah juga merasakan rasa bersalah karena meninggalkan wanita setelah puas ia tiduri. Jangan salahkan Reno sepenuhnya, mereka datang dan menyerahkan diri, Reno tak pernah meminta sekalipun gairahnya meronta-ronta. Sebab, pria itu tahu sekali saja ia meminta, para wanita itu akan merasa memiliki kuasa atas dirinya. Dan ia benci untuk melakukan itu, menuruti keinginan para gadis naif yang mengira dunia semanis permen hula-hula. Gadis-gadis itu terlalu bodoh dengan percaya segala kisah romansa dalam buku atau c

  • Di Balik Topeng Pria    Moreno (Awal bencana)

    "Lo butuh apa lagi njing?!" Seru Megan kesal. Meletakan beberapa paper bag dengan kasar."Si Reno kan cuma butuh si Lora buat di tidurin, lagi sok manja aja dia ngambek berhari-hari. Gaya banget ponselnya sampai di matiin." Kali ini Arsen yang menimpali, mereka ngobrol seolah-olah gue nggak ada di sini."Dia ini emang tololnya udah menyentuh ozon bumi. gue bilang damai aja, eh malah ribut parah." Adu Arsen sembari meneguk bir lagi. "Tunggu sampai si Lora muak, minggat, udah mampus idup lo!" Balas Megan sembari memberikan tatapan sinis. Makin hari Megan ini emang lebih support ke Lora dibandingkan sama adiknya sendiri.Merebahkan diri, gue memilih mengabaikan dua dedengkot setan dengan menyalakan ponsel yang dua hari lalu sengaja gue matiin. Menghindar udah jadi nama tengah gue deh kayaknya. Hari dimana mami tahu Lora datang ke pernikahan Martha jadi hari paling sial dan bikin pusing. Sebab, dengan lebih keras mami melarang apapun yang berhubungan dengan Lora. Semakin sulit membujuk m

  • Di Balik Topeng Pria    Morena (Satu langkah mundur)

    Sebuah kisah memang tak selamanya mengundang tawa, pun dengan duka yang tak selalu menetap.Mencintaimu adalah bagian paling gila dalam kehidupan yang tak benar-benar waras. Cinta yang ternyata tak sempurna dan terasa cacat ini membawa banyak tanya besar dalam kepala, membaur dalam lara yang sudah lebih dulu tinggal lalu bertanya, akankah ini layak untuk bertahan? Atau justru seharusnya di lepaskan saja.***Seperti kata orang-orang bila tak semua hal bisa di selesaikan dalam satu kali pembicaraan, gue sudah mencoba menurunkan tensi dan meminta maaf atas segala sikap lumayan berengsek beberapa hari lalu. Selama di Bali gue banyak mikir, apa iya sifat manusia bisa berubah dengan sangat tak terduga. Apa selama ini adalah akumulasi dari seluruh hal yang gue terima. Gue dan Lora belum sepenuhnya berdamai, dalam arti kami kembali akur dan melupakan semua hal yang sudah terjadi. Rumah masih terasa canggung dan aneh.Sepulangnya dari Bali mengikuti nasihat Arsen, kami mencoba berbicara dan t

DMCA.com Protection Status