Share

Bab 214

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-23 20:13:45

"Dari mana kau tahu jika Aina sudah dijamah lelaki lain? Apakah ini ulahmu? Tidak ada yang tahu kondisi istriku selain aku, dokter dan Steven, dari mana kau tahu? Jawab aku!"

Nirmala surut ke belakang, amarah Hasan tidak lagi bisa dibendung sekarang, wanita itu tidak pernah Hasan semarah ini, dulu dia sempat marah ketika mengetahui dia tidaklah suci lagi, tetapi dia hanya berkata dengan nada dingin, sementara sekarang dia berani membentak, mungkin juga akan mencekiknya.

"Aku mendengar semua itu ketika kau berbicara di ruang UGD tadi, maaf aku menguping pembicaraanmu dengan dokter. Aku tidak tahu apa-apa tentang pria yang telah menghancurkan istrimu, aku tidak tahu apa-apa"

Nirmala tidak mau mengambil resiko, wanita itu langsung kabur dan berlari tunggang langgang, Hasan sebenarnya ingin mengejar wanita itu dan memberinya sedikit pelajaran, namun mengingat waktu yang semakin senja, sementara dia belum juga menunaikan salat ashar, dia membiarkan wanita itu berlalu dan memilih menjalanka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 215

    "Mana? Biar Ayah yang ngomong," ujar Dave. Nur segera menyerahkan gagang telpon pada suaminya, wanita itu terus menatap suaminya, mencuri dengar apa yang anak dan suaminya bicarakan. "Dito ...." "Ayah!" "Ada apa, Nak? Ada apa dengan kakakmu?" "Ayah, tadi kami makan di restauran alam, kami makan di sebuah saung, waktu itu kak Aina pergi ke toilet, dia tidak kembali-kembali sampai satu jam kami mencari keberadaannya, akhirnya dia ditemukan di sebuah lubang, keadaannya sangat parah, dia bahkan sampai sekarang tidak sadarkan diri. Kata Abang Hasan sama Bang Steven, kak Aina dicelakai orang, ada yang menganiayanya." "Di mana sekarang Steven dan Hasan?" "Aku ini diam-diam menelpon Ayah, Bang Steven bahkan melarangku menelpon Ayah jika belum jelas permasalahannya." "Ya, sudah. Ayah dan Mamakmu akan segera ke sana, kau jangan cemas." "Baiklah." Dave segera menutup panggilan telepon, Nur masih saja di sampingnya meminta kejelasan. "Apa yang Dito katakan?" "Cepat berkemaslah, kita ak

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-24
  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 216

    Ketika Aina sadar, jam sudah menunjukkan pukul dua pagi. Kedua orang tuanya sudah tiba di rumah sakit sejak jam sepukuh malam, namun Hasan memesankan penginapan di depan rumah sakit, walaupun Nur ngotot ingin menemani Aina hingga sadar, namun Hasan mampu meyakinkan mertuanya agar istirahat dulu di losmen. Jika Aina sadar, lelaki itu berjanji akan langsung mengabarinya.Aina mengerjapkan matanya berulang-ulang untuk memulihkan kesadarannya. Gadis itu memindai tiap jengkal tempat itu, dia tidak mengenali di mana sekarang dia berada. Gadis itu menatap sesosok yang sangat dekat di hatinya tengah tertidur di atas sofa. "Di mana ini? Apa di kamar villa? Kenapa Bang Hasan tidur di sofa?" gumamnya.Aina berusaha bangkit dari tidurnya, dia menegakkan punggung berusaha untuk duduk. Tetapi tiba-tiba kepalanya sangat sakit."Auh, kenapa kepalaku sakit?"Ketika dia berusaha untuk memegang kepalanya, tangannya juga terasa sakit karena tusukan jarum infus."Apa ini? Kenapa tanganku diinfus? Apa aku

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-25
  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 217

    Ketika pagi tiba, sakit kepala Aina sudah berkurang, bahkan tidak merasakan sakit lagi. Hasan segera mengabari kedua mertuanya, mereka langsung menemui anak mereka. Hasan sudah menceritakan jika Aina tidak ingat dengan kejadian yang menimpanya, namun bukti visum dan sperma serta darah yang ada di TKP cukup membuktikan siapa pelakunya walaupun Aina tidak ingat dengan kejadian itu.Ketika pihak kepolisian datang untuk meminta keterangan korban, pihak kepolisian mengatakan demikian karena korban tidak bisa memberi keterangan. Pihak kepolisian juga memberi tahukan siapa tersangka dalam kasus tersebut. Setelah Hasan mengetahuinya, lelaki itu cukup berang, dia ingin segera menemukan lelaki brengsek itu dan menghajarnya sampai mampus.Dave cukup mampu mengendalikan situasi, dia memberitahukan Hasan tidak perlu mengkuatirkan hal tersebut, Hasan juga tidak berani marah dihadapan istri dan mertuanya, dia harus menjaga perasaan istrinya, agar tidak tahu apa yang telah terjadi padanya."Mamak, Ay

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-26
  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 218

    "Men ... Menur?""Iya, Kang ... Ini aku Menur." Bulir bening mengalir ke pipi Nur. Pri paruh baya di depannya perlahan mendekati Nur, dia menatap wanita itu dengan seksama, wajahnya menyiratkan rasa tidak percaya."Sudah lebih tiga puluh tahun, kenapa kah baru kembali sekarang, Nur?""Kang ... Banyak yang kualami di luar sana, aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk ke sini, maafkan aku, Kang ....""Sapar!" panggil Parman pada pemuda yang mengantar Nur tadi."Iya, Pak Kades?""Tolong panggil semua keluarga saya, adik-adik saya ke sini sekarang!""Baik, Pak Kades."Mendengar perintah kades-nya kelima motor yang mengantar Nur segera pergi berpencar untuk memanggil semua keluarga Kades. Parman juga memanggil istrinya yang tengah sibuk memasak di dapur dengan berteriak."Ada apa to, Mas?""Ini, ini ...." Parman hanya mampu menunjuk ke arah Nur dengan jari gemetar."Oalah ada tamu? Kenapa gak langsung di suruh masuk? Mari Bu, Pak ... Masuk dulu.""Yu Nuning ...," panggil Nur perlahan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-27
  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 219

    Rencananya keluarga Aina akan berada di kampung halaman ibunya selama dua hari, Hasan hanya mengambil cuti selama seminggu, sementara sudah dihabiskan waktu selama tiga hari. Mereka menginap di rumah Parman, walau dengan fasilitas seadanya mereka tidak masalah. Walau Dave orang kaya, ketika kunjungan ke daerah terpencil dia juga sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Anak Parman ada tiga orang dan sudah berkeluarga semua, mereka berprofesi sebagai petani dan peternak. Sementara anak Pardi juga sudah berumah tangga. Anak parmi juga tiga orang, yang dua sudah berkeluarga, satunya masih gadis bernama Laras. Sementara anak Darmi ada dua orang masih SMP dan SMA. Darmadi sendiri anaknya dua orang masih SD dan SMP. Dari semua saudara Nur, hanya Parmi yang nasibnya kurang beruntung. Suami pertama Parmi menceraikannya ketika Parmi memiliki dua anak, alasan suaminya menceraikan karena Parmi membesarkan adiknya Darmadi yang menurut mantan suaminya terlalu membebani. Sementara suami keduany

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-29
  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 220

    Sementara itu di sebuah hotel di kota Samrinda, seorang lelaki tergeliat bangun, dia merenggangkan tubuhnya, sudah tiga hari dia melakukan pelarian dari kejaran polisi, nanti siang dia akan melakukan perjalanan darat ke Sabah, Malaysia. Dia tidak mungkin melakukan perjalanan lewat udara, karena namanya sudah ada DPO di bandara-bandara seluruh Indonesia.Sialan, memang. Niatnya ingin membuat Aina dan Hasan berpisah, namun sampai saat ini kata orang suruhannya, Hasan belum juga menceraikan Aina, hubungan mereka malah tambah mesrah. Sementara dia, menjadi buronan polisi. Ketika dia bangun, ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Namun dia abaikan karena dorongan untuk buang air kecil sangat kuat. Rasa sakit yang luar biasa diantara selangkangannya dia abaikan. Namun di toilet, ketika dia mengeluarkan alat vitalnya untuk membuang air kecil, selangkangannya diperban, dia segera membuka perban tersebut, alangkah terkejutnya dia, ternyata benda pusaka miliknya sudah tidak ada lagi, sudah terp

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-29
  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 221

    Ketika Aina membuka mata, semua orang sedang berbincang dengan dokter di luar. Dia merasa tidak asing dengan tempatnya sekarang, belum lama ini dia juga berada di tempat seperti ini, sebuah bangsal rumah sakit. Bedanya sekarang masih di UGD. Kepalanya terasa sakit, dia mencoba mengingat apa yang terjadi. Sebuah bayangan melekat erat di kepalanya, seringai mengerikan seorang pria. Mengingat itu tiba-tiba tubuh Aina gemetar ketakutan. Dia berharap semua ini hanya mimpi buruk yang datang di saat tidak tepat, namun semakin dia ingin meyakinkan diri bahwa ini hanya sekedar mimpi ternyata ingatannya semakin menajam, setiap detil kejadian di gua perlahan-lahan datang kembali di kepalanya. Gadis itu beringsut duduk dengan memeluk kakinya, dia ingat sekarang ... Ingat betul-betul, bagaimana dia mendapatkan luka di kepalanya. Air mata tidak bisa ditahannya, dadanya terasa sangat sesak, setelah dia membenturkan kepala ke batu cadas itu, dia tidak tahu lagi apa yang terjadi selanjutnya. Namun,

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-01
  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 222

    Mobil SUV sport yang dikendarai Fendi meluncur mulus di jalan aspal, keenam penumpang di dalam mobil tidak ada yang bersuara seperti waktu kedatangan mereka ke sini, Aina duduk di bangku paling belakang bersama Nur, sedang Dito dan Dave di bangku tengah. Hasan sendiri duduk di sebelah Fendi, dia bermaksud menjadi supir cadangan jika Fendi kelelahan, namun melihat situasi saat ini, dia sendiri tidak akan bisa fokus menyetir. Berulang kali dia menolehkan wajahnya ke belakang, walau Aina tidak terlihat dengan jelas, namun waktu di rumah sakit tadi cukup membuat lelaki ini shock, istri yang sangat dia cintai menolak sentuhannya bahkan menolak berbicara dengannya. Hatinya sangat teriris ketika dia berkata pada ibunya dengan perkataan yang terbata-bata. "Mak ... Mamak ...." "Ai, katakan pada Mamak, apa yang Ai rasakan?" "Rasanya ... sakit, Mak. Aku ... Aku ingat semuanya. Luka ini ... Ini bukan karena aku jatuh, aku memang jatuh ke sebuah lubang, tetapi ... Ada orang yang telah meno ..

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-02

Bab terbaru

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 263

    "Abang, apakah ibu kandung Abang sudah menghubungi?" tanya Ayuni Mereka akan segera kembali ke Jambi untuk melangsungkan pernikahan satu Minggu lagi. "Tidak, kau lihat ... Wanita itu hanya akan menuruti perkataan suaminya, mana mungkin dia mau membelaku, dari dulu seperti itu, dia bucin banget sama suaminya itu, sampai-sampai menelantarkan anak kandungnya sendiri." Fendi menatap langit dengan wajah datar dari jendela apartemennya, dia juga malas sebenarnya menemui wanita yang sudah melahirkannya itu, kalau bukan uwaknya yang menyuruh menemui ibu kandungnya, dia tidak akan pernah pergi ke sana, ke tempat yang selalu membuatnya traumatis tersebut. "Bagaimana dengan ayah kandung Abang? Apakah dia akan datang ke pernikahan kita?" "Lelaki itu tidak bisa diharapkan, apalagi kondisinya sekarang sedang dipenjara. Cukup saja dari pihakku keluarga uwakku dan keluarga Aina." Yah, sudah tiga tahun yang lalu Sardan ditangkap polisi karena mengedarkan narkoba, hukumannya juga tidak main-main,

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 262

    Kurang dari dua puluh menit, kedua suami istri itu pulang dari sawah, bajunya sudah kotor terkena lumpur sawah. Melihat mobil bagus di halaman rumah mereka, Aminah begitu gugup dan panik."Siapa to lek, tamunya?""Ya, nggak tahu, Min. Dua orang laki-laki sama perempuan muda. Sepertinya mereka suami istri, atau pasangan kekasih, yang perempuan ayu banget, yang laki-laki juga bagus banget. Cepat temui mereka.""Badanku masih kotor Lek, aku mau besihkan badan dulu di belakang," ujar Mardi suami Minah.Mereka buru-buru membersihkan tubuh mereka, mengganti pakaiannya dengan pakaian yang menurut mereka layak.Dengan gugup, suami istri itu datang ke ruang tamu, mereka mendapati sepasang anak muda dengan gaya anak kota yang begitu klimis dan rapi yang sangat asing dipandangan mereka."Eh, ada tamu ... Monggo-monggo, maaf ini tamu dari mana ya?" ujar Mardi dengan gugup.Lelaki paruh baya itu mengulurkan tangan pada Fendi yang dibalas Fendi dengan tatapan dingin. Tangan lelaki itu begitu kasar,

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 261

    Lima tahun kemudian ....Aina bergegas keluar dari aula gedung Balairung kampus, wajahnya sangat sumringah, dia segera mencari keberadaan keluarganya. Di lihat kedua anaknya yang sangat imut itu berlari ke arahnya."Bunda ...."Aina menangkap dan memeluk kedua anak kembarnya dengan bahagia "Bunda ... Bunda tampak hebat dengan baju ini," kata Amira sambil memainkan rumbai yang menjuntai di bajunya."Ini namanya baju toga, bunda kita sudah jadi sarjana," ujar Ammar kepada adik kembarnya."Jadi ini yang dinamakan baju toga? Topinya sangat bagus," cicit Amira."Anak-anak ... Minggir dulu, ayah belum kebagian pelukan bunda kalian."Kedua anaknya melepaskan pelukan pada ibunya dengan cemberut, ayahnya memang begitu, selalu saja mendominasi bundanya dengan arogan."Ayah! Aku mau sama Bunda!" pekik Ammar."Iya, baru sebentar sama bunda," keluh Amira."Sudah, sana ikut nenek ... Itu nenek mau beli es krim loh," bujuk lelaki itu yang sukses membuat kedua anaknya berlari menghampiri neneknya."

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 260

    Laura mendesah dengan kuat, menarik napas kuat-kuat. Kenangan berhubungan badan delapan tahun yang lalu masih menggema di telinganya, walaupun pandangannya kabur kala itu, tetapi telinganya masih nangkap suara desahan dan ceracauan dari bibir lelaki itu. "Hmmm, kamu tidak mandi?" Suara itu menyentak Laura, menyadarkannya dari lamunan yang tengah bermain dipikirannya. Lelaki itu sudah selesai mandi, memakai kaos oblong hitam dan celana training. Rambutnya yang basah tengah dikeringkan dengan handuk. Laura tergagap, dia begitu gugup karena mendapati lelaki asing tengah sekamar dengannya. "I ... Iya, saya mau mandi," sambarnya langsung menuju kamar mandi. "Saya mau keluar dulu, sebaiknya kau buka pakaianmu itu di sini, kebaya itu membuatmu ribet kayaknya, setengah jam lagi saya akan kembali," ujar Andika. Lelaki itu langsung keluar kamar, Laura yang tengah mematung memandang kepergian lelaki itu dibalik pintu bergegas membuka pakaian kebayanya dan buru-buru masuk kamar mandi, seten

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 259

    Laura tidak bisa berkata-kata lagi, dia hanya memandang wajah anaknya dengan tatapan rumit, namun Arsen menatapnya dengan tatapan tajam, dengan mulut kecilnya anak itu menangih janji kepada ibunya dengan tegas seperti rentenir menangih hutang. "Mommy, penuhi Janjimu. Kata guru Arsen, seseorang itu yang dipegang omongannya, berani berjanji, harus bisa memenuhi." Semua orang terkesima mendengar perkataan Arsen, Andika sendiri berdiri dengan takjub, putranya ini ... Benar-benar cerdas dan bijaksana. Laura bingung mendengar permintaan anaknya yang tiba-tiba dan dikatakan di depan umum, dia melihay Dave meminta pembelaan, namun Dave malah mendukung Arsen. Situasi yang begitu canggung tidak bisa dihindari. Karena semua itu juga disaksikan oleh semua orang yang berada di sana. "Laura ... maukah kau menikah denganku? Demi Arsen, dia sangat membutuhkan seorang ayah," ujar Andika mendekati Laura. Laura hanya terdiam, dia tidak tahu harus menjawab apa, ini terlalu mendadak. Dia menatap Dav

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 258

    "Boy ... Perlu teman untuk bermain?" Arsen menghentikan kakinya yang akan menendang bola, beberapa saat dia terpaku menatap lelaki yang ada di hadapannya. Ouh? Is it a dream? Laura yang tengah menenggak minuman spontan tersedak, dia segera menyemburkan minuman yang berada di mulutnya. "DADDY !!" Setelah menyadari siapa yang berada di dekatnya, Arsen berteriak sekencangnya bahkan berlari sekencangnya menghampiri sosok lelaki yang kini tengah berlutut dengan satu kaki, ta ranselnya masih bersandar di bahunya. Keluarga Laras dan keluarga Dodi telah selesai pertemuannya, mereka mengantar orang tua Dodi ke halaman. Ketika mendengar jeritan Arsen yang begitu kencang, semua orang menoleh ke halaman samping di mana ada lapangan futsal. Dave terkejut melihat pemandangan tersebut, seorang lelaki yang telah membuatnya kuatir selama ini tengah memeluk cicitnya, bahkan bocah lelaki itu menangis tersedu-sedu dipelukan lelaki itu. Tanpa pikir panjang, Dave langsung menghampiri ayah dan ana

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 257

    Kejutan demi kejutan membuat hidup Hasan dan Aina bertambah tambah rasanya, baru saja Dodi Rosadi, teman akrab Hasan ketika SMA dulu mengungkapkan lamaran kepada ibu dan pakdenya Laras di depan keluarga besar, hal itu tentu saja membuat Hasan memeluk temannya itu dengan erat. "Akhirnya kita sodaraan juga, Bro." "Ingat, tambah lagi satu kakaknya Aina, biarpun kakak sepupu, jadi jangan macam-macam kau ya?" ancam Dodi membuat semua orang tertawa. "Sayang, Fendi gak ada di momen indah seperti ini, harusnya kita punya formasi yang lengkap," ujar Syarif. "Iya, ini ayah. Member tugas kakak Aina kok begitu amat," Jawab Steven. "Aish, gak usah kuatir. Nanti Fendi kupanggil ke sini, dijamin besok pagi sudah ada di sini," jawab Dave sambil mencebikkan bibirnya Ayuni yang mendengar itu wajahnya langsung tersenyum sumringah, Duh ... Jadi ingat waktu momen pernikahan Steven dulu, saat itu ciuman pertamanya bersama kekasihnya itu. "Besok pernikahan akan digelar di mana?" tanya Nur kepada Lar

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 256

    Lelaki itu buru-buru keluar dari pesawat yang membawanya hingga ke daerah ini, tempat yang dia tandangi hampir dua puluh tahun yang lalu, namun dia tidak akan lupa di mana alamat kakak kandungnya itu berada walau sang kakak kini sudah tiada. Dia sengaja mencari penerbangan paling pagi dari Singapura ke Jakarta, dilanjutkan dari Jakarta ke Jambi, karena memang belum ada penerbangan langsung dari Singapura ke Jambi.Dia tidak bisa menunda lagi untuk bertemu seseorang yang begitu penting dalam hidupnya, pertemuannya dengan Fendi tadi malam sungguh merupakan pertemuan yang sangat mengejutkan. Andika sebenarnya enggan bertemu secara pribadi dengan pemuda itu, jika Fendi tidak setengah memaksanya. Pemuda itu mengajaknya ke taman Merlion, duduk di bangku taman sambil memandangi patung kepala singa di hadapannya. "Senang bisa bertemu dengan orang yang saya kenal di negeri asing seperti ini," ujar Fendi mengawali percakapan."Sedang apa kamu di sini?" tanya Andika."Ada urusan bisnis. Pak D

  • Di Balik Rupa Burukku   Bab 255

    "Good morning, Profesor." Sebuah sapaan bersahutan di dalam gedung itu ketika seseorang memakai kemeja putih dan celana bahan hitam datang menuju ke sebuah ruangan, kaca mata berbingkai emas yang bertengger di atas hidung lelaki itu menambah kesan dingin dan sulit untuk didekati."Morning," jawab lelaki itu singkat."In here, Prof," seru seseorang dengan seragam security menunjukkan jalan pada lelaki itu.Beberapa pria berjas hitam berjalan tegap di belakang lelaki itu, kaca mata hitam yang bertengger di setiap lelaki berjas hitam itu menambah seram penampilannya."Halo, profesor Andika Ibrahim Luthfi. Welcome, welcome," ujar seorang pria berkepala plontos memakai kemeja biru polos."Apa ini yang dimaksud dengan ruangan rahasia? Kenapa tidak terlihat rahasia sama sekali?" tanya lelaki itu dengan bahasa Inggris."Tentu rahasia yang dimaksud bukan rahasia tidak terlihat, semua ruangan ini adalah penyamaran, tidak ada yang tahu apa yang terjadi di dalamnya.""Oke, tunjukkan aku."Pria b

DMCA.com Protection Status