Share

Bab 118

Aina masih merasakan sakit di lututnya, namun dia harus menyiapkan makan malam untuk suaminya, dia hanya memasak tumisan dan sambal teri yang bahannya sudah tersedia di kulkas, selepas magrib, Hasan pulang dengan wajah kelelahan.

Sehabis mandi, dia segera ke meja makan. Istrinya sudah menyiapkan makan malam.

"Maaf, Bang. Cuma bisa masak ini, tadi gak sempat belanja."

Hasan memperhatikan hidangan di atas meja, tumis sawi dan sambal teri. Hasan mengambil makanan dengan semangat, karena memang sudah lapar.

"Gini saja sudah enak, bukan karena bahannya yang sederhana, tetapi masakan kamu memang selalu enak, apapun yang kamu masak."

Aina tersenyum memdengar sanjungan dari suaminya, dia segera menuangkan segelas air ke hadapan suaminya.

"Kau jadi ke universitas?"

"Jadi."

"Ngambil jurusan apa?"

"Pendidikan bahasa Inggris."

"Pendidikan? Jadi mau jadi guru?"

"Ah, iya ... Aku ada membaca artikel parenting di majalah, kata ustazahnya profesi bagi wanita menikah yang tepat adalah guru, selain men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status