Share

Tangisan Lina

Lina terjatuh ke tanah, bahunya berguncang hebat. Air mata mengalir deras di pipinya, mengalir tanpa henti. Amarah bercampur dengan kepedihan meluap dari dalam dirinya, seperti api yang menyala-nyala di dalam hati yang hancur. Naila, pengikut setianya, teman yang telah bersamanya dalam kegelapan dan cahaya, baru saja diculik oleh bayangan yang datang dari Raja Bardug. Kejadian itu terasa begitu cepat, seperti mimpi buruk yang tidak pernah ingin dia alami.

Aaron berdiri tak jauh dari Lina, tertegun melihat gadis yang baru saja bertarung dengan kekuatan luar biasa kini menangis dengan penuh emosi. Baginya, Lina selalu tampak begitu tangguh dan tegar. Melihatnya dalam keadaan seperti ini membuat Aaron tersentak. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Lina, dengan segala kekuatan dan aura pembunuh yang dimilikinya, masih bisa menangis seperti ini. Ternyata, di balik semua kekuatan dan ketegasan itu, Lina masih memiliki sisi manusiawi yang rapuh, yang bisa hancur oleh kehilangan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status