Share

248. Pengakuan Yang Terjeda

Lidya sedang membereskan kardus-kardus dan mengumpulkannya menjadi satu lalu mengikatnya dengan susah payah.

"Dok, aku aja."

Lidya menoleh dan mendapati Eka berjalan ke arahnya, Eka menyentuh tangannya untuk menahan kertas kardus yang akan Lidya ikat. Napas Lidya tercekat saat melihat tangan Eka yang menyentuh punggung tangannya, pikirannya melayang pada apa yang mereka lakukan di mobil.

Dia ingat di mana tangan itu berlabuh saat mereka bercinta di mobil, tangan itu berada di payudaranya dan dengan lincah memainkan payudaranya hingga mulutnya tak bisa ia rem untuk mendesah memanggil nama Eka kemudian memberikan selusin permintaan yang bisa membuat Lidya melayang.

"Dok ... sini sama aku aja," ucap Eka sambil menyenggol bahu Lidya karena tidak ada respon dari Lidya.

"Oh ... iya, itu tinggal iket terus ...." Lidya memutar tubuhnya namun tertahan tubuh Eka, rasa hangat tubuh Eka menguar membuat Lidya kaku, tubuhnya seolah terpatri di lantai dan tak bisa bergerak sama sekali.

Kedua tanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Bunda Hani
kalau........ bikin greget deh yaaa
goodnovel comment avatar
Neng Ade
greget da,,, gtu c suka na kna nu ngagulantung
goodnovel comment avatar
Miila MrsEryandika
kalau Gallon ngegantung rasanya pengen ku sentil ginjalnya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status