Share

233. Microphone Pelunas Hutang

"Kalian kenapa?" tanya Sonya yang kaget karena melihat Eka dan Lidya terjatuh di depan teras rumah Awan:

"Ini satu orang nyebelin banget, aku lagi jalan ditabrak, dong," maki Lidya kesal, bokongnya sakit karena menghantam lantai akibat ditabrak oleh Eka.

"Maaf, Dok, maaf, nggak kelihatan." Eka mengusap bokongnya yang sakit karena membentur lantai. Hari ini dia datang ke rumah Awan untuk membantu sahabatnya itu packing barang-barang tapi, karena terburu-buru dia lupa mengenakan softlens.

"Badan aku segede gini nggak kelihatan? Buta kamu, hah?" sentak Lidya sambil berusaha berdiri dan bersyukur karena kakinya tidak keseleo.

"Maaf Dok, badan Dokter udah gede dan besar tap—"

"Maksud kamu aku gendut?" sentak Lidya makin marah karena merasa Eka menghinanya gendut. Harga dirinya sedang porak-poranda karena jarum timbangannya makin ke arah kanan.

"Nggak Dok, nggak gendut maksud saya badan Dokter emang gede tapi, saya nggak pakai kacamata dan softlens jadi nggak kelihatan, buram." Eka berjuan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
aniek mardiana
hidup eka gimna lon ,kasian kasih jodoh wanita kaya......
goodnovel comment avatar
Yanyan
bikin hidup awan sukses thor.. kasian menderita trus.. mana hutang nya rawey deui
goodnovel comment avatar
tobeli
pinisirin itu duit pake apa Eka hahah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status