Share

Part 122 Aku Akan Berhenti Bertanya 1

"Ris, kamu kenapa to, Nduk?" tanya Bu Rahmi duduk di sebelah Marisa. Wajahnya menunjukkan gurat kekhawatiran saat melihat putri sulungnya datang sambil membawa ransel besar dan stroller Kenzi. Pikiran seorang ibu sudah ke mana-mana. Tentunya memikirkan kemungkinan yang paling ditakutkan seorang ibu. Kekacauan dalam rumah tangga anaknya.

Marisa yang kecapekan bersandar di punggung sofa tersenyum pada ibunya. "Ibu, pasti mikirnya yang aneh-aneh 'kan? Aku nggak minggat dari rumah, Bu. Aku tadi baru pulang dari Jember. Kemarin aku dan Kenzi nyusul Mas Aksara ke sana, karena dia nggak bisa pulang. Banyak kerjaan. Tadi Kenzi rewel pengen balik lagi ikut ayahnya, makanya aku ajak ke sini. Biar bermain sama Najwa."

"Woalah, Ris. Kamu bikin hati ibu rontok tadi." Wanita itu menghela napas lega.

"Aku mau tiduran sebentar, Bu. Capek banget. Nanti kalau Kenzi minta susu, suruh Ulfa bikinin. Susunya ada di tas ini." Marisa menepuk tas kecil tempat susunya Kenzi yang ada sofa.

"Iya, nanti biar ibu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Jess
Mbak Lis, aku merasa dirimu mirip seseorang, penulis lain yg juga suka ku baca karyanya.
goodnovel comment avatar
Barra
berfikir positif aja Risa Aksa nggak cerita karena menjaga perasaanmu, menjaga hatimu dan takut terjadi salah pahan ....tp greget juga sama Hamsah
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
Aksaaa, bukannya nenangin malah bikin hati Marissa gamang n sakit. mbok y dibahas di rumah ae.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status