"Zhou Nansong! Kapten! Tunggu ..."
Ye Zixi masih saja berusaha untuk mengejar Zhou Nansong yang sudah semakin meninggalkannya dan kini malah mendatangi geladak atas di dekat pagar pembatas.Dokter cantik itu kembali mengatur nafasnya setelah berhasil mengejar sang Kapten yang kini hanya terdiam dengan memasang wajah dinginnya menatap lautan luas di hadapannya.Namun belum sempat Ye Zixi mengatakan sesuatu, kini Long Wang sudah datang menghadap mereka dengan wujud seekor naga besar. Dan dengan cepat Zhou Nansong meraih tangan dan pinggang Ye Zixi lalu membawanya melompat di atas tubuh Long Wang.Long Wang segera terbang tinggi di udara dan menembus awan putih. Beberapa saat berlalu, namun Zhou Nansong masih saja tidak mengatakan sepatah kata apapun. Dan hal ini membuat Ye Zixi menjadi semakin merasa bersalah atas gagalnya rencananya mengungkap sang pengkhianat."Zhou Nansong, kita akan pergi kemana? Bukankah seharusnya kita tetap di kapal"Long Wang! Sebenarnya siapa tuanmu?! Kamu bahkan mendengarkan perintah orang lain sebelum aku memerintahkannya langsung padamu!!" tegas Zhou Nansong kesal karena merasa Long Wang telah berubah."Ma-maaf, tapi sebelumnya Kapten pernah memerintahkanku untuk selalu melindungi Dewi dan mematuhi perintahnya." jawab Long Wang merasa serba salah."Memang benar seperti itu, tapi-"Ye Zixi tertawa kecil dan segera memeluk lengan Zhou Nansong untuk meredakan kekesalannya, "Sudah-sudah ... jangan memarahi Long Wang. Dia hanya berusaha untuk patuh padamu. Sampai kapanpun kamu adalah tuannya yang akan selalu dihormatinya. Lagipula ... aku tidak akan menyalahgunakan hal ini untuk sesuatu yang buruk kok." bujuk rayu Ye Zixi.Zhou Nansong menghembuskan nafas kasarnya di udara dan beralih menatap ke bawah, "Baiklah! Kita turun dan periksa! Ayo, Long Wang!""Baik, Kapten Zhou."Long Wang dengan patuh segera terbang merendah mendekati pedesaan kec
Setelah melewati sebuah jalanan yang landai dan melewati sebuah sungai dengan air yang begitu jernih, kini mereka melihat sebuah goa kecil yang tertutup oleh rerimbunan pohon dan semak belukar, sehingga tidak terlalu mencolok. Terlihat beberapa orang berada disana melakukan kesibukannya masing-masing. Dan rata-rata mereka adalah orang yang sudah tua dan anak-anak. Ada yang memasak, ada yang sedang menanam beberapa tanaman, namun ada juga yang hanya terduduk atau berbaring karena sedang terluka. Sementara anak-anak kecil itu terlihat bermain dengan tanah."Semuanya ... maaf hari ini aku tidak menemukan buah sama sekali. Aku akan mencoba memancing ikan nanti." ucap pemuda itu terlihat menyesal karena datang dengan tangan kosong."Jangan khawatir, Yu'er. Masih ada beberapa umbi-umbian yang bisa kita masak." salah satu wanita tua yang sedang memasak menyauti."Oh iya, aku datang bersama tabib. Nona tabib, silakan memeriksa mereka ..." ucap pemuda itu dengan hormat.Ye Zixi segera memeriks
Di bawah langit berwarna jingga yang indah, terlihat Long Wang tebang tinggi bersama Zhou Nansong dan Ye Zixi. Meskipun hanya menikmati alam dan terlihat begitu sederhana, namun hal ini cukup membuat Ye Zixi bahagia dan merasa lebih tenang."Zhou Nansong, menurutmu mengapa mereka selalu mengumpulkan siluman tingkat tinggi dan melakukan persembahan di setiap bulan purnama? Apa ini berhubungan dengan Kapten mereka?" tanya Ye Zixi kembali teringat dengan para perompak Tengkorak Merah."Mungkin saja. Ritual seperti ini biasanya hanya dipersembahkan untuk Roh Iblis Zhen Zi yang memang membutuhkan energi spiritual dari para siluman tingkat tinggi untuk bertahan hidup dan menjadikannya semakin kuat. Rohnya akan menjadi lemah ketika dia tidak menghisap energi spiritual dari para siluman itu. Jika memang Lin Yu melakukan permufakatan dengan roh iblis Zhen Zi untuk kebangkitannya kembali, maka itu akan sangat masuk akal. Karena roh iblis Zhen Zi bisa melakukan hal itu dengan
Keesokan harinya ...Pagi ini Ye Zixi bangun lebih cepat dan berniat untuk berjalan-jalan di sekitar dan melihat pemandangan laut di pagi hari. Namun betapa terkejutnya dia ketika melihat sebuah pulau yang mulai terlihat dan sangat tidak asing baginya.Dia juga segera mengamati sekitarnya untuk memastikan sesuatu, jika tempat itu adalah tempat yang memang sangat dikenalinya."Hah? Secepat ini bisa sampai di Dermaga Lotus Putih di Kota Linzi? Benarkah aku sedang berada di tempat itu? Seingatku ... seharusnya akan sampai di tempat ini ketika sore atau malam." gumamnya merasa cukup aneh karena bisa sampai secepat ini."Fengzhu! Tunggu ..." Ye Zixi bergegas mendatangi Fengzhu yang kebetulan baru saja tiba di geladak antara."Selamat pagi, Dewi Ye Zixi!" sapa Fengzhu dengan ramah."Aiyaaa selamat pagi!! Uhmm ... Fengzhu! Apa kamu tau mengapa tiba-tiba saja kita bisa tiba di tempat ini? Kamu masih sangat ingat bukan, tempat apa ini?"
Ye Zixi mendengus di dalam tawa singkatnya mendengar ucapan sang ibu tiri, "Meminta belas kasihan dari kalian dan kemurahan hati kalian? Aku? Kalian salah besar! Aku tidak akan pernah melakukannya!" tandasnya dengan seringai."Cihhh!! Sombong sekali! Kamu pasti sudah menjadi gembel setelah tua bangka itu membuangmu, bukan? Dan kini kamu pasti kembali untuk meminta kebaikan hati kami! Klise sekali!" imbuh Ye Churan dengan penuh percaya diri. "Hmm ... tapi jangan khawatir, Saudara tiriku. Asal kamu memohon kepada kami dan bersujud di hadapan kami ... maka kami akan memikirkannya kembali untuk menampungmu ..." imbuh Ye Churan sombong.Kedua prajurit pengawal yang membersamai Ye Zixi berniat untuk turun tangan, namun Ye Zixi segera memberikan isyarat agar tidak ikut campur di dalam masalah keluarganya."Jaga ucapanmu, Ye Churan! Ye Zixi tidak seperti itu! Dan aku tidak akan membiarkan dia memohon kepada kalian!! Dan satu lagi!! Jangan sembarangan mengatakan ha
Ye Churan yang terlihat tidak menyukai keakraban antara Ye Zixi dan Pangeran Qin Yue, kini segera kembali menengahi perbincangan keduanya."Pangeran Qin Yue, kota kecil kami memiliki beberapa tempat yang sangat indah dan menarik! Jika Pangeran bersedia, aku akan mengantarkan Pangeran untuk melihat-lihat sekitar ..." Ye Churan menawarkan diri dengan sangat ramah dan menis."Benarkah itu?" sahut Pangeran Qin Yue bertanya ramah."Ya, Pangeran. Kota kecil Linzi masih begitu asri dan tentunya memiliki beberapa daya tarik dan tempat yang menarik." Ye Churan kembali menjawabnya antusias."Baiklah. Kalau begitu bisakah kamu menemaniku melihat ke sekeliling, Ye Zixi?" sahut Pangeran Qin Yue beralih menatap Ye Zixi untuk meminta persetujuan darinya.Seketika senyuman penuh binar Ye Churan membeku dan perlahan memudar. Bahkan terlihat sangat keberatan saat Pangeran Qin Yue memint Ye Zixi untuk menemaninya."Tentu saja, Pangeran! Dengan sena
Serangan salah satu peserta berwujud bola api qi itu meleset dan malah mengarah ke arah bangku penonton. Dan hal itu sukses membuat hampir semua orang yang berada di dalam aula tercekat karena hal yang sangat tiba-tiba terjadi itu.Disaat salah satu tetua dan Pangeran Qin Yue ingin menghancurkan serangan tersebut, seseorang menghancurkannya terlebih dulu dengan sebuah anak panah yang memancarkan aura putih menyilaukan.SLASHHH ...Cahaya bola api qi itu berpendar diikuti dengan wujudnya yang retak dan perlahan menghilang begitu saja meninggalkan kabut asap.Semua orang menatap takjub ke arah seorang wanita yang masih berdiri dan memegangi sebuah busur panah putih kesayangannya."Keren sekali! Bukankah dia adalah Ye Zixi, gadis lemah yang dijual oleh ibu tirinya itu?" bisik seorang gadis."Jangan keras-keras! Aku dengar dia sudah bertambah menjadi lebih kuat. Lihat saja! Dia berhasil menghancurkan bola api qi milik Ye Bao." sahut
"YE ZIXI!!" Ye Rouhan terlihat sangat murka dan berniat untuk membalas perbuatan Ye Zixi, namun tiba-tiba sana salah satu anak buahnya datang menyampaikan sesuatu."Tuan muda Ye Rouhan. Para Pangeran utusan dari kekaisaran Qin dan para tetua sedang menunggumu di aula utama untuk membicarakan mengenai beberapa hal penting sebelum para Pangeran akan meninggalkan kota Linzi." ucap pria itu menyampaikan."Ye Zixi! Awas saja! Aku akan membuat perhitungan denganmu!!" tidak bisa membantahnya, kini mau tidak mau Ye Rouhan harus pergi bersama pria itu setelah memberikan sebuah ancaman untuk Ye Zixi."Ckkk ... mengapa ada manusia seperti dia yang begitu percaya diri! Memang siapa yang datang untuk menemui dan mencari perhatiannya?! Huuhhh ... sia-sia sekali hidupku jika memang seperti itu! Menghabiskan waktu hanya untuk menyukai orang seperti itu!!" gerutu Ye Zixi kesal dan kembali menuangkan secawan teh hangat lalu meneguknya."Uhm ... Zixi ... s