Serangan salah satu peserta berwujud bola api qi itu meleset dan malah mengarah ke arah bangku penonton. Dan hal itu sukses membuat hampir semua orang yang berada di dalam aula tercekat karena hal yang sangat tiba-tiba terjadi itu.
Disaat salah satu tetua dan Pangeran Qin Yue ingin menghancurkan serangan tersebut, seseorang menghancurkannya terlebih dulu dengan sebuah anak panah yang memancarkan aura putih menyilaukan.SLASHHH ...Cahaya bola api qi itu berpendar diikuti dengan wujudnya yang retak dan perlahan menghilang begitu saja meninggalkan kabut asap.Semua orang menatap takjub ke arah seorang wanita yang masih berdiri dan memegangi sebuah busur panah putih kesayangannya."Keren sekali! Bukankah dia adalah Ye Zixi, gadis lemah yang dijual oleh ibu tirinya itu?" bisik seorang gadis."Jangan keras-keras! Aku dengar dia sudah bertambah menjadi lebih kuat. Lihat saja! Dia berhasil menghancurkan bola api qi milik Ye Bao." sahut"YE ZIXI!!" Ye Rouhan terlihat sangat murka dan berniat untuk membalas perbuatan Ye Zixi, namun tiba-tiba sana salah satu anak buahnya datang menyampaikan sesuatu."Tuan muda Ye Rouhan. Para Pangeran utusan dari kekaisaran Qin dan para tetua sedang menunggumu di aula utama untuk membicarakan mengenai beberapa hal penting sebelum para Pangeran akan meninggalkan kota Linzi." ucap pria itu menyampaikan."Ye Zixi! Awas saja! Aku akan membuat perhitungan denganmu!!" tidak bisa membantahnya, kini mau tidak mau Ye Rouhan harus pergi bersama pria itu setelah memberikan sebuah ancaman untuk Ye Zixi."Ckkk ... mengapa ada manusia seperti dia yang begitu percaya diri! Memang siapa yang datang untuk menemui dan mencari perhatiannya?! Huuhhh ... sia-sia sekali hidupku jika memang seperti itu! Menghabiskan waktu hanya untuk menyukai orang seperti itu!!" gerutu Ye Zixi kesal dan kembali menuangkan secawan teh hangat lalu meneguknya."Uhm ... Zixi ... s
Seakan tidak merasa lelah, Ye Zixi terus saja berusaha untuk melepaskan dirinya dari Ye Rouhan. Namun seberapa kuat dia berusaha, disaat itulah Ye Rouhan malah semakin kuat mencengkeramnya.'Sial! Mengapa aku tidak bisa melawannya? Tubuhku tiba-tiba terasa sangat aneh dan tidak bertenaga. Dan ... saat ini aku hanya ingin disentuh dan dicumbu ... ada apa denganku? Apakah si brengsek ini juga sudah memasukkan obat perangsaang ke dalam makananku?' Batin Ye Zixi berusaha untuk melawan dirinya sendiri dan mendorong tubuh Ye Rouhan yang sudah semakin menindihnya. Namun perlawanan Ye Zixi kali ini tidaklah begitu kuat, karena obat perangsaang yang sudah dimasukkan ke dalam makanannya telah bekerja. Dan dia hanya ingin mendapatkan kasih dan sentuhan saat ini.Ye Rouhan dengan sangat kasar menarik pakaian Ye Zixi hingga membuat bagian lengan dan depan sobek."Setelah dilihat dengan jarak sedekat ini, ternyata kamu cukup cantik. Tubuhmu juga indah dan kuli
Malam bergulir menjadi pagi. Ye Zixi yang baru saja terbangun, kini terduduk dan memegangi kepalanya yang masih terasa pusing dan berat. Perlahan dia juga mengingat apa yang telah terjadi dengan dirinya. Ada rasa kesal karena mengingat perbuatan Ye Rouhan yang sangat keterlaluan, namun ada rasa beruntung karena mengingat jika Zhou Nansong telah datang dan menyelamatkannya."Entah mengapa pemilik tubuh ini bisa menyukai pria brengsek seperti dia! Ughhh ..." gumamnya kesal."Sudah bangun?" Ye Zixi menengadahkan wajahnya dan sudah melihat Zhou Nansong berdiri di hadapannya."Hm. Terima kasih sudah datang menyelamatkanku. Kalau boleh tau dimana Fan Yu dan Lilian saat ini? Sebelumnya aku bersama dengan mereka. Apakah mereka baik-baik saja? Atau Ye Rouhan juga melakukan hal buruk pada mereka?""Mereka baik-baik saja dan sudah kembali ke kapal. Target pria itu adalah kamu! Dan dia sudah merencanakan semua ini hanya untuk menidurimu. Sebenarnya
Penginapan YehuaPagi ini Ye Rong, keluarga Cui, para tetua klan Ye dan beberapa bangsawan yang berpengaruh di kota Linzi mendapatkan sebuah undangan dari Pangeran Qin Yue untuk menikmati jamuan makan besar bersama sebelum para Pangeran akan meninggalkan kota Linzi.Tidak lupa Pangeran Qin Yue juga mengundang Ye Zixi dan Zhou Nansong. Dan sebenarnya semua ini adalah siasat Ye Zixi dengan memanfaatkan kekuasaan Pangeran Qin Yue untuk mengundang beberapa orang berpengaruh itu. Ya!! Ye Zixi sengaja memancing semua orang untuk mendatangi penginapan Yehua dan memergoki Ye Rouhan dan Ye Churan yang masih berada di salah satu kamar penginapan Yehua. Dan Pangeran Qin Yue juga sengaja untuk memesan ruangan yang berada tepat di seberang kamar Ye Churan dan Ye Rouhan berada saat ini."Tidak aku sangka, kedua Pangeran Qin juga mengundang orang biasa sepertimu, Ye Zixi. Karena semua orang yang diundangnya saat ini adalah para bangsawan dan orang besar saja. A
"Ye Zixi, ibunda menitipkan ini untukmu." Pangeran Qin Yue yang sudah menyusul tepat sebelum Zhou Nansong dan Ye Zixi yang akan meninggalkan penginapan, kini mengeluarkan sebuah bingkisan dari dalam cincin penyimpanannya.Sepasang alis indah Ye Zixi berkerut saling berdekatan dan menatap bingkisan itu rumit."Selir Zhao Yiren menitipkannya untukku? Bukankah kita disini bertemu hanya karena sebuah kebetulan, Pangeran Qin Yue?" ucapnya masih bingung."Ckk ... dasar tidak pandai berbohong!" celutuk Zhou Nansong memojokkan, namun pandangannya malah menatap ke arah luar penginapan."Itu karena selama ini kakakku adalah orang yang sangat jujur dan tulus." Bukan Pangeran Qin Yue yang menjawab, namun Pangeran Qin Wu-lah yang menjawabnya. Sementara Pangeran Qin Yue terlihat kebingungan untuk menjawabnya."Ya! Kalian sudah terbiasa dengan perangai yang sangat baik dan didikan yang penuh dengan sopan santun! Dan begitulah semua o
"Sepertinya aku mengenali pria itu ..." ucap Ye Zixi menatap seorang pria berpakaian serba hitam dan mengenakan tudung tirai serta penutup wajah.'Penampilannya cukup aneh dan sangat tertutup. Seakan-akan dia sedang berusaha untuk menyembunyikan identitasnya. Jika diperhatikan baik-baik postur tubuh itu juga sangat tidak asing. Aku merasa jika aku sangat mengenalinya. Tapi ... siapa dia?' Ye Zixi membatin dan masih mengamati sosok yang sudah berjalan semakin jauh di bawah membelah keramaian dengan terburu.Zhou Nansong terdiam dan juga mengamati pria itu. "Zhou Nansong! Ayo kita turun dan ikuti dia! Aku merasa jika aku sangat mengenalinya!" seru Ye Zixi bangkit dari duduknya."Hhm. Ayo!" nampaknya Zhou Nansong juga merasakan hal yang sama, ada keanehan dan dia juga mencurigai sosok itu.Mereka berdua bergandengan tangan dan melompat ke bawah bersama. Setelah mencapai bawah, mereka berdua segera bergegas untuk mengejar pria itu.
'Pria itu seharusnya adalah komandan dari perompak Tengkorak Merah, bukan? Aku ingat ... dia adalah Lin Han yang saat itu menemani Kapten Lin Yu. Rupanya mereka benar-benar belum berakhir ...' batin Ye Zixi yang masih berada di gendongan Zhou Nansong sembari mengamati dari atas."Ye Zixi, tunggu sebentar disini. Aku akan menyelesaikannya dengan cepat!" Zhou Nansong yang sudah kembali mendarat dan menurunkan Ye Zixi di dekat sebuah sungai berkata."Hah? Tapi aku sudah berjanji akan melenyapkan dia ...""Dia sangat berbahaya. Tingkat kultivasimu jauh masih di bawah dia. Aku tidak akan membiarkan dia melukaimu! Tunggu disini dan aku akan segera kembali."Usai mengatakan hal itu, Zhou Nansong melesat cepat dan kembali menghadap Ye Yuze."Yuze! Bukankah kamu ingin melenyapkan aku? Kalau begitu coba dan lakukanlah! Dan aku tegaskan padamu, sebelum kamu berhasil mengakhiriku, maka aku akan selalu melindungi Ye Zixi! Kamu tidak akan bisa menyentu
Beberapa hari berlalu, namun Zhou Nansong dan Ye Zixi sama sekali tidak menemukan keberadaan para Tengkorak Merah. Merasa lelah, akhirnya Zhou Nansong dan Ye Zixi memutuskan untuk kembali ke kapal."Yakin sudah ingin meninggalkan kota ini? Aku bisa menemanimu tinggal lebih lama jika kamu mau ..."Zhou Nansong bertanya disaat mereka mengemasi beberapa barang di penginapan mereka. Dan sebenarnya hanya Ye Zixi yang mengemasi barang-barang itu, sementara sang Kapten hanya duduk dengan santai di atas pembaringannya sembari memandangi wajah cantik Ye Zixi."Hhm. Kota ini memang penuh dengan kenangan manis dan hangat bersama ayah dan ibu. Namun tempat ini juga penuh dengan luka dan kesedihan setelah kehadiran Churan dan ibunya. Aku tidak mau tinggal lebih lama lagi di tempat ini. Lagipula ... aku lebih suka saat berlayar di atas kapal bersamamu." wajah murung Ye Zixi perlahan tergantikan dengan senyuman manis menatap sang Kapten."Hhm. Baiklah. Ayo kita