Home / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Kelicikan Kaisar Zheng Yu

Share

Kelicikan Kaisar Zheng Yu

Author: Yu.Az.
last update Last Updated: 2025-01-22 16:12:19

Di tengah kemarahannya, tangan kanan Kaisar Zheng Yu mendekati pelan dan berbicara dengan nada hati-hati,

"Yang Mulia, sebentar lagi pesta rakyat akan diadakan. Ini adalah kesempatan sempurna untuk mendekati Zhao Xueyan. Jika Yang Mulia mengatur agar dia hadir dan menyusun rencana yang cermat, mungkin Yang Mulia bisa memenangkan hatinya ... atau setidaknya memastikan dia tidak punya pilihan lain selain kembali pada Anda,” kata tangan kanan kaisar Zheng Yu dengan wajah licik.

Kaisar Zheng Yu berhenti berjalan, tatapannya berubah tajam, namun perlahan senyum licik menghiasi wajahnya.

"Apa maksudmu?" tanya Kaisar, suaranya penuh rasa ingin tahu.

Tangan kanannya melanjutkan, "Jika Zhao Xueyan tidak tunduk dengan kata-kata, mungkin langkah yang lebih ... berani bisa digunakan. Jika dia mengandung anak Yang Mulia, bukankah itu akan mengikatnya kembali ke istana? Seorang wanita, bahkan yang sekeras dia, tidak akan bisa menolak kehendak takdir seperti itu."

Kaisar Zheng Yu tertawa pelan, sua
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Pesta Rakyat

    Kini pesta rakyat yang dinantikan akhirnya tiba. Jalanan kota penuh dengan dekorasi meriah, bendera warna-warni berkibar, dan aroma makanan tradisional memenuhi udara. Para rakyat bersuka cita, menari dan bernyanyi, merayakan panen yang melimpah serta kesembuhan mereka dari wabah yang sempat mengguncang kekaisaran. Wajah-wajah penuh kebahagiaan memenuhi setiap sudut, menunjukkan rasa syukur yang mendalam.Zhao Xueyan berjalan perlahan di tengah keramaian, mengenakan pakaian sederhana namun anggun, lengkap dengan cadar yang menutupi sebagian wajahnya. Di sampingnya, Niuniu tampak antusias, menunjuk ke berbagai pertunjukan jalanan seperti tarian singa dan aksi akrobatik.Zhao Xueyan tersenyum tipis, sebuah ekspresi yang jarang terlihat di wajahnya. Dalam hati, ia merasa aneh—ini pertama kalinya dia melihat pesta rakyat seperti ini, sejak dirinya bertransmigrasi ke zaman kuno. Suasana pesta yang begitu hidup dan penuh energi mengingatkannya akan festival di dunianya yang dulu, meskipun d

    Last Updated : 2025-01-23
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kelicikan

    Setelah prosesi pelepasan lampion selesai, pesta rakyat berlanjut ke acara makan besar yang telah dipersiapkan dengan megah oleh pihak istana. Di depan Istana Kekaisaran Zhengtang, para pelayan istana sibuk menyajikan berbagai hidangan lezat untuk rakyat. Meja-meja panjang dipenuhi makanan mulai dari aneka daging panggang, nasi, sup, hingga kue-kue tradisional. Para rakyat duduk dengan penuh kebahagiaan, menikmati hidangan yang jarang mereka rasakan sehari-hari.“Kita akan makan kenyang hari ini,” kata salah satu rakyat yang bergembira membuat Zhao Xueyan yang mendengarnya tersenyum tipis. Sementara itu, di dalam Balairung Kekaisaran, sebuah jamuan khusus diadakan untuk para bangsawan. Ruangan megah itu dipenuhi aroma harum dari makanan khas yang hanya disajikan pada acara-acara penting. Kaisar Zheng Yu duduk di singgasananya, memandang para tamu dengan senyuman yang dibuat ramah. Namun, pikirannya hanya tertuju pada satu sosok, Zhao Xueyan.Jenderal Zhao Yun memasuki aula bersama i

    Last Updated : 2025-01-23
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Obsesi Yang Buta

    Saat Zhao Xueyan terlihat seperti mabuk dan lemah, pelayan tersebut dengan hati-hati membantunya berjalan. “Bantu aku ke taman untuk mencari udara segar,” racau Zhao Xueyan yang terlihat sempoyongan. “Baik Nona! Sebelah sini,” kata pelayan itu tersenyum licik. Bukannya menuju taman seperti yang dikatakan, pelayan itu malah membawa Zhao Xueyan ke sebuah kamar yang terletak di sudut terpencil istana. Wajah pelayan itu menunjukkan niat tersembunyi, meskipun dia berusaha terlihat tulus.“Kenapa kita ke arah lain?” tanya Zhao Xueyan berpura-pura. “Udara malam sangat dingin, Nona. Lebih baik Anda beristirahat di kamar,” jawab pelayan itu lugas. Zhao Xueyan mengangguk. “Baiklah! Sepertinya itu lebih baik.” Pelayan itu tersenyum licik mendengar perkataan Zhao Xueyan. Setelah sampai di kamar, pelayan itu membuka pintu dan membawa Zhao Xueyan masuk. Zhao Xueyan yang pura-pura lemas membiarkan dirinya dibaringkan di atas ranjang. “Aduh! Kepalaku sangat pusing,” racau Zhao Xueyan lagi. “

    Last Updated : 2025-01-23
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Senjata Makan Tuan

    Keesokan paginya, suasana di kekaisaran Zhengtang mendadak gempar. Kaisar Zheng Yu baru saja bangun dari malam panasnya, namun ketika dia membuka matanya dan melihat siapa yang berada di sampingnya, amarahnya langsung meluap. Gadis itu adalah seorang pelayan biasa, bukan Zhao Xueyan seperti yang dia rencanakan.Kaisar Zheng Yu segera bangkit dari tempat tidur dengan wajah penuh kemarahan. Dia menunjuk pelayan yang gemetaran di lantai, menuduhnya telah menjebaknya.“Beraninya kau memasuki kamar ini! Apa yang kau rencanakan? Siapa yang memerintahkanmu?!” teriaknya dengan nada yang menggema di ruangan.Pelayan itu menangis tersedu-sedu, memohon ampunan. "Yang Mulia, hamba tidak tahu apa-apa! Hamba hanya menurut perintah untuk mengantarkan minuman pada Nona Zhao Xueyan! Hamba juga telah mengantar Nona Zhao Xueyan ke kamar ini. Namun, tiba-tiba saja hamba merasa pusing, dan setelah itu tidak ingat apa-apa!"Kemarahan Kaisar Zheng Yu semakin membara. Dia memanggil para kasim dan penjaga unt

    Last Updated : 2025-01-23
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Keputusan Berat

    Jenderal Zhao Yun duduk di ruangannya dengan ekspresi serius. Berita tentang insiden memalukan Kaisar Zheng Yu telah sampai ke telinganya sejak pagi. Sebagai seorang yang penuh perhitungan, Jenderal Zhao Yun tidak langsung bereaksi. Namun, nalurinya mengatakan bahwa putrinya, Zhao Xueyan, mungkin terlibat secara tidak langsung dalam peristiwa tersebut.Ketika Zhao Xueyan pulang dari tokonya, Jenderal Zhao Yun segera memanggilnya ke ruang kerjanya. Zhao Xueyan datang dengan tenang, mengenakan pakaian sederhana, seperti biasanya.“Ayah, ada apa memanggilku?” tanya Zhao Xueyan dengan nada lembut.Jenderal Zhao Yun menatap putrinya dalam-dalam, mencoba membaca ekspresi di wajahnya. “Xueyan, Ayah mendengar kabar tentang insiden memalukan yang melibatkan Kaisar Zheng Yu. Ayah tahu kau terlalu cerdas untuk terjebak dalam permainan istana. Katakan, apa yang sebenarnya terjadi semalam di pesta rakyat?”Zhao Xueyan tersenyum tipis, lalu duduk dengan anggun di hadapan ayahnya. “Ayah, aku hanya s

    Last Updated : 2025-01-24
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Zhao Xueyan Memilih

    Keesokan paginya, setelah sarapan bersama keluarga, Jenderal Zhao Yun memanggil Zhao Xueyan ke ruangannya. Zhao Xueyan, yang sudah menduga ada hal penting yang akan dibicarakan, melangkah masuk dengan tenang. Ruangan itu terasa sunyi, hanya terdengar suara langkah kakinya yang lembut di atas lantai kayu.Jenderal Zhao Yun berdiri di dekat jendela, tatapannya mengarah pada lukisan keluarga, melihat ke arah langit biru di luar. Ketika Zhao Xueyan masuk, dia berbalik dan tersenyum tipis, meskipun ada kekhawatiran yang tersirat di wajahnya. "Xueyan, duduklah," katanya, menunjuk kursi di depan meja.Zhao Xueyan duduk dengan sikap tenang, menunggu ayahnya memulai pembicaraan. "Ada sesuatu yang ingin Ayah bicarakan," kata Jenderal Zhao Yun setelah beberapa saat. Suaranya serius, namun penuh kasih. "Setelah apa yang terjadi akhir-akhir ini, Ayah tidak bisa terus membiarkanmu berada dalam situasi berbahaya seperti ini. Kaisar Zheng Yu tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang dia ing

    Last Updated : 2025-01-24
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kepergian Zhao Xueyan

    Malam itu suasana di kediaman keluarga Zhao terasa berat. Bulan bersinar terang di langit, seolah menyaksikan perpisahan yang penuh haru. Zhao Xueyan berdiri di halaman depan, mengenakan pakaian perjalanan yang sederhana namun tetap memancarkan wibawanya. Di sampingnya, Niuniu sudah siap dengan tas kecil di tangannya, wajahnya tampak antusias meskipun dia tahu perpisahan ini tidak mudah.Nyonya Zhao berdiri di depan putrinya, air mata mengalir di pipinya. "Xueyan, hati-hati di jalan. Jangan lupa makan tepat waktu dan jaga kesehatanmu," ucapnya dengan suara bergetar, tangannya terus menggenggam tangan Zhao Xueyan erat.Zhao Xueyan mencoba tersenyum menenangkan, meskipun hatinya berat. "Ibu, jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja. Aku janji akan kembali secepatnya."Jenderal Zhao Yun berdiri di samping istrinya, wajahnya tegas namun matanya tidak bisa menyembunyikan kesedihan. "Xueyan, perjalanan ini bukan hanya untuk keselamatanmu, tapi juga untuk masa depanmu. Kau adalah putri Ayah,

    Last Updated : 2025-01-24
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kaisar Zheng Yu Murka

    Pagi itu, suasana istana kekaisaran Zhengtang berubah tegang. Kaisar Zheng Yu, yang sedang menikmati sarapannya di aula utama, tiba-tiba dihampiri salah satu mata-mata kepercayaannya. Dengan napas terengah-engah, mata-mata itu membisikkan kabar yang membuat wajah kaisar Zheng Yu seketika berubah muram."Apa yang kau katakan?" Suara kaisar terdengar dingin, penuh dengan kemarahan yang tertahan."Hamba ... hamba telah memastikan, Yang Mulia. Nona Zhao Xueyan meninggalkan kekaisaran Zhengtang tadi malam. Kami kehilangan jejaknya setelah dia keluar dari gerbang barat," jawab mata-mata itu dengan tubuh gemetar, takut akan reaksi penguasa yang terkenal dengan emosinya yang tak terkendali.Dengan keras, kaisar Zheng Yu menghempaskan mangkuk porselennya ke lantai, membuat suara pecahan menggema di aula. Semua pelayan dan pejabat yang ada di ruangan itu menundukkan kepala, tak berani menatap sang kaisar yang sedang memuncak amarahnya."Beraninya dia melarikan diri dariku!" raung kaisar Zheng Y

    Last Updated : 2025-01-24

Latest chapter

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 372

    Matahari telah tenggelam di balik pegunungan, menyisakan langit jingga yang perlahan berubah gelap. Di dalam Istana Kekaisaran Tianyang, suasana terasa hening, seakan seluruh penjuru negeri ikut menahan napas. Para pelayan berjalan pelan, tak ingin mengusik ketenangan ruang utama tempat para wanita keluarga kerajaan berkumpul.Zhao Xueyan duduk di beranda istana, matanya menatap kosong ke arah langit malam yang mulai bertabur bintang. Angin musim gugur berhembus pelan, menggoyangkan tirai tipis di hadapannya. Jemarinya menggenggam secangkir teh yang sudah mulai dingin, namun tak ia minum.“Xueyan,” suara lembut terdengar di belakangnya.Zhao Xueyan menoleh dan melihat sang ibu, Nyonya Bing Qing, datang dengan langkah anggun, membawa selimut tipis di tangannya. Tanpa banyak bicara, wanita itu duduk di sampingnya dan menyampirkan selimut di bahu sang putri.“Angin mulai dingin, kau tidak boleh sakit,” ucap Nyonya Bing Qing lembut.Zhao Xueyan mengangguk kecil, lalu kembali menatap langi

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 371

    Beberapa hari berlalu sejak strategi besar diumumkan. Di lembah hitam yang terletak di perbatasan dunia manusia dan dunia iblis, tanah bergemuruh oleh derap kaki ribuan prajurit yang telah bersiap. Langit redup diselimuti awan tebal, seolah alam pun ikut menahan napas menanti pecahnya perang.Di sisi timur, barisan pasukan elit Tian Ming berdiri tegak. Di depan mereka, Tian Ming sendiri mengenakan zirah hitam keperakan yang memantulkan cahaya rembulan. Rambut panjangnya diikat tinggi, wajahnya dingin dan fokus. Di belakangnya, barisan para ksatria pilihan berdiri diam seperti batu karang, menanti perintah.Dari sisi selatan, pasukan Kekaisaran Changhai yang dipimpin oleh Pangeran Chen Xuan,pangeran kedua dari kekaisaran Changhai, mulai menyusup diam-diam ke sisi lembah. Wajah sang pangeran tampak serius, tak lagi menunjukkan sikap santainya yang biasa. Di sisi barat, Putra Mahkota Hei Long, mengenakan zirah berlapis merah marun, tampak memimpin pasukan utama dengan tangan mengepal era

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 370

    Wu Liang mendecak, lalu menoleh ke arah Niuniu yang tetap tenang-tenang saja."Aneh," gumam Wu Liang. "Kenapa kau tidak digigit?"Yu Qie ikut melirik Niuniu dengan rasa tidak adil. "Benar juga, kenapa cuma kita yang jadi santapan malam?"Dengan santai, Niuniu mengeluarkan sebuah botol kecil dari kantong bajunya, memperlihatkan isinya sambil tersenyum bangga."Ini lotion anti nyamuk buatan Nona," kata Niuniu berbisik bangga. "Aku sudah pakai dari tadi."Wu Liang dan Yu Qie hampir menjatuhkan rahang mereka."Ada barang ajaib seperti itu?!" seru Yu Qie tertahan."Kenapa kau tidak beri tahu dari tadi, hah?!" bisik keras Wu Liang sambil berusaha merebut botol itu.Niuniu dengan cekatan menyembunyikannya di balik punggung."Kalau mau ... bayar lima perak!" bisik Niuniu sambil tersenyum manis.Wu Liang dan Yu Qie hanya bisa menahan emosi sambil kembali menggaruk-garuk tubuh mereka yang mulai bentol. ****Beberapa hari telah berlalu sejak malam itu. Hubungan Zhao Xueyan dan Kaisar Tian Ming

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 369

    Setelah makan malam yang sedikit kacau akibat "aksi heroik" Kaisar Tian Ming di dapur, suasana istana perlahan kembali tenang.Malam itu, di ruang kerja megah sang kaisar, Zhao Xueyan, Kaisar Tian Ming, Wu Liang, dan Yu Qie duduk mengelilingi sebuah meja besar. Di atas meja terbentang peta-peta medan perang, lengkap dengan berbagai penanda strategis.Zhao Xueyan menunjuk satu titik di peta dengan jari rampingnya."Jika pasukan ditempatkan di sini," ujarnya serius, "Maka kita bisa memutus jalur logistik mereka. Serangan dari arah timur akan mempercepat kemenangan."Tian Ming mengangguk, matanya menatap Zhao Xueyan dengan penuh perhatian, tapi tak sepenuhnya pada peta. Sementara Wu Liang dan Yu Qie mengangguk-angguk setuju, lalu saling bertukar pandang.Beberapa saat kemudian, tanpa disadari oleh Zhao Xueyan yang begitu fokus menjelaskan rencana, Wu Liang dan Yu Qie sudah tidak ada lagi di ruangan itu.Kaisar Tian Ming mengusir keduanya dengan sangat halus. Wu Liang dan Yu Qie yang meng

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 368

    Begitu melangkah ke dalam dapur istana, Zhao Xueyan langsung membelalakkan mata. Mulutnya sedikit terbuka tanpa suara. Dapur yang biasanya bersih dan rapi kini berubah menjadi medan peperangan. Tepung berserakan di lantai, panci-panci tergeletak miring, tungku api di sudut dapur menghembuskan nyala api yang jauh lebih besar dari seharusnya.Para juru masak dan pelayan dapur berdiri di luar ruangan, sebagian menangis dalam diam. Wajah-wajah mereka memucat ketakutan. Tak satu pun berani mengangkat kepala atau bergerak. Mereka hanya bisa memandangi kekacauan ini dengan dada sesak. Salah bicara sedikit saja, mungkin kepala mereka bisa melayang.Dan di tengah kekacauan itu, seorang pria berdiri dengan hanfu sederhana, rambutnya diikat ke belakang, tampak sedikit acak-acakan. Wajah tampannya kini dihiasi noda tepung dan bercak saus. Dialah Kaisar Tian Ming, penguasa dingin benua Yunzhu … kini tampak seperti anak kecil yang baru belajar memasak.Zhao Xueyan akhirnya menemukan suaranya."Apa

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 367

    Malam menyelimuti paviliun timur dengan tenang. Lampu minyak bergoyang lembut, memancarkan cahaya keemasan yang menari di dinding kayu dan tirai tipis. Aroma teh melati yang baru diseduh memenuhi udara, membawa kehangatan yang tak hanya meresap ke tubuh, tapi juga ke dalam hati.Di ruang utama, Zhao Xueyan duduk bersila di antara kedua orang tuanya. Hanfunya berwarna biru langit, sederhana namun elegan. Ia tampak tenang, sesekali mengangkat cangkir dan meniup permukaan teh hangat sebelum menyesapnya perlahan. Di hadapannya, sang ibu Bing Qing tersenyum lembut, sedangkan sang ayah, Jenderal Zhao Yun, sudah duduk dengan santai, satu tangan menopang dagu, mata berbinar menatap keluarganya yang utuh malam ini."Ayah dan ibu sudah lama tak minum teh malam seperti ini bersamamu," ucap Bing Qing dengan suara lembut. "Kau tampak berbeda, Xueyan … lebih dewasa, dan lebih tenang."Zhao Xueyan tersenyum kecil. "Pengembaraan mengajarkanku banyak hal, Ibu. Tapi yang paling berat bukan medan tempu

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 366

    Saat Zhao Xueyan tiba di paviliun timur bersama ibunya dan Niuniu, pagi yang seharusnya tenang mendadak dipenuhi langkah terburu-buru. Jenderal Zhao Yun yang mendengar kedatangan istrinya langsung keluar dari ruang baca, matanya membelalak melihat sosok wanita yang sangat dirindukannya berdiri di ambang gerbang.“Istriku, aku dengar kau diserang ... Kau baik-baik saja?”Suara itu penuh kekhawatiran, terdengar jelas meski tak terangkat tinggi. Zhao Yun langsung melangkah cepat, menghampiri sang istri dan menggenggam tangannya dengan lembut.“Aku baik-baik saja,” kata Nyonya Bing Qing dengan senyum tenang. “Bai Long membawa kami dengan aman. Hanya saja ….”Bing Qing menatap sang suami. “Hanya saja Bai Long terluka. Dan sekarang sedang memulihkan tubuhnya.” Zhao Yun menghela napas panjang lalu menatap wajah istrinya dalam-dalam. “Aku seharusnya ikut menjemputmu ... dunia luar tak lagi aman seperti dulu.”Zhao Xueyan hanya menatap keduanya sambil tersenyum kecil. Ada kehangatan dalam pan

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 365

    Pagi menyapa istana Kekaisaran Tianyang dengan embusan angin sejuk dan cahaya matahari yang lembut menembus sela-sela dedaunan. Zhao Xueyan berdiri di serambi paviliun timur, matanya terarah ke langit timur. Ada getaran kuat yang hanya bisa dirasakannya—getaran familiar dari seseorang yang sangat ia kenal.“Bai Long .…” bisiknya.Tanpa pikir panjang, Zhao Xueyan segera berlari menuju pelataran utama istana, tempat biasanya Bai Long mendarat. Gaunnya berkibar mengikuti langkah cepatnya, rambut panjangnya sedikit berantakan tertiup angin. Saat tiba di halaman luas istana, matanya langsung membelalak."Bai Long!" serunya.Sosok naga hitam itu mendarat perlahan, tubuhnya yang besar terlihat penuh luka bakar dan goresan. Namun, tak jauh dari kakinya, Zhao Xueyan melihat dua sosok lainnya turun—ibunya, Bing Qing, dan Niuniu."Ibu!" Zhao Xueyan segera menghampiri. "Niuniu! Kalian tidak apa-apa?"Niuniu yang baru saja menapak tanah langsung memeluk sang nona."Nona ... kami baik-baik saja," u

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 364

    Suasana di dalam masing-masing paviliun kediaman bangsawan penuh ketegangan. Para gadis bangsawan yang kemarin diusir dari jamuan Kekaisaran masih belum bisa menerima perlakuan memalukan itu. Wajah mereka penuh amarah, ada yang menangis, ada yang membanting kipas, ada pula yang terus mengumpat sambil menangis tertahan.Di Kediaman XiaoXiao Zhen berjalan mondar-mandir sambil menghentakkan kakinya. "Bagaimana mungkin! Gadis itu, seorang gadis desa hina—ternyata putri Jenderal Zhao?!"Nyonya Besar Xiao yang duduk tenang di kursi utama mengibaskan kipasnya perlahan, suaranya dingin namun penuh tekanan. "Zhen'er, duduklah. Marah tidak akan menyelesaikan masalah."Xiao Zhen menatap ibunya dengan mata merah, "Ibu! Aku dipermalukan! Diusir dari istana di depan semua tamu! Semua orang akan menertawakanku!"Nyonya Xiao tersenyum tipis. "Lebih baik dipermalukan sekali ... daripada kalah selamanya."Xiao Zhen mengerutkan kening. "Apa maksud Ibu?""Ibu sudah menyuruh ayahmu untuk mencari tahu seg

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status