Beranda / Fantasi / Dewi Medis Kesayangan Kaisar / Bab 171 - Tuan Muda Yang Mabuk

Share

Bab 171 - Tuan Muda Yang Mabuk

Penulis: Xiao Chuhe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-29 12:38:48

Tanpa banyak bicara, A-Yao langsung memasang wajah serius dengan percaya diri. Dia menatap wajah wanita penghibur di depannya yang siap menjawab pertanyaan apa pun yang diajukan olehnya.

“Nona, bisakah kau memberitahuku, arak apa yang paling banyak dipasok rumah hiburan ini?” A-Yao mengeluarkan pertanyaan pertama.

“Arak paling terkenal di seluruh dunia adalah Arak Yangzhou. Kami memasok semua arak yang berasal dari Yangzhou, kecuali Arak Mawar Hitam Yangzhou. Itu kami dapatkan dari Kilang Arak Danqing hanya sesekali saat ada tamu penting.”

A-Yao menatap antusias, “Siapa yang biasanya memesan arak itu?”

Wanita itu mendongak sambil berpikir. “Mungkin di antaranya Tuan Muda Jiang, lalu Tuan Muda Ouyang, dan Adipati Muda Wei.”

“Itu orang-orang yang kau sebutkan beberapa saat yang lalu?”

Wanita itu mengangguk, tidak segera menjawab, melainkan kembali menuangkan arak ke dalam cangkir A-Yao yang kembali kosong.

“Tuan Muda Ouyang jarang sekali datang ke sini. Kami memberinya fasilitas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 172 - Tertangkap Basah

    Mereka meninggalkan Rumah Lianhong, membawa beberapa lembar kertas berisi data penjualan arak yang didapatkan dari penghibur itu. Xi Feng menghela napas pelan. “Sampai kapan kau akan memandangi buku itu, A-Yao? Tidak akan berguna karena kau tak mengerti.” “Tidak, Tabib Xi. Aku mengamati hal lain.” “Hah? Apa itu?” Xi Feng menoleh penasaran. “Surat wasiat yang ditulis Yun Chang, adiknya Nyonya Ni Chang.” “Apakah ada di situ?” A-Yao mengangguk, “Seolah seseorang sengaja meletakkannya di antara lembaran berisi data penjualan ini.” “Benarkah?” Xi Feng menatap serius. Memeriksanya sendiri. Memang benar kalau kertas itu bertuliskan surat wasiat yang meminta Ni Chang untuk pindah ke Balai Opera Jiulu untuk menggantikan pemberi surat ini yang sudah meninggal. “Itu artinya, ada orang lain yang tahu kalau kita mencari surat ini?” Xi Feng bergumam pelan. A-Yao mengangguk. “Itu cukup jelas. Mungkin pelakunya tahu persis kita datang ke tempat itu untuk menyelidiki Ni Chang. Dia sudah mene

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 173 - Surat Palsu

    Xi Feng dengan santai menyeruput teh panas yang disediakan pelayan di Balai Opera Jiulu. Beberapa saat lalu, masih dengan penyamarannya, Xi Feng memasuki Balai Opera Jiulu dan menemui Jin Pei. Bukan hanya diterima dengan baik, Xi Feng diizinkan duduk di ruangan khusus milik Shangguan Yan dan bersantai di sana menunggu Nyonya Zhao dan Jin Pei datang sambil meminum teh yang dihidangkan pelayan. “Entah bagaimana nasib A-Yao. Sepertinya Shangguan Zhi berada di rumah hiburan itu juga saat kami berada di sana.” Xi Feng bergumam pelan. Pintu berderit terbuka, Jin Pei masuk seorang diri. Membawa sebuah buku harian yang sepertinya bisa dijadikan petunjuk penting untuk penyelidikan ini. Xi Feng meletakkan cangkirnya, menerima buku yang disodorkan Jin Pei padanya. Jin Pei membungkuk, duduk di kursi yang masih kosong. “Tuan Muda sudah memintaku untuk menyelidiki Ni Chang dan adiknya. Dia juga menyuruhku untuk membantumu segenap yang aku bisa.” Jin Pei menjelaskan. “Lalu kau menemukan surat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 174 - Keajaiban Yang Tak Diinginkan

    Begitu tiba di Istana, waktu sudah hampir pukul sepuluh. Pengawal Kekaisaran sudah hampir menutup pintu gerbang. Demi melihat A-Yao berlari sambil mengangkat pedang tinggi-tinggi dan berseru agar mereka tak dulu menutupnya, gerbang itu batal ditutup. Shangguan Zhi berjalan dengan kedua tangan dilipat di depan dada. Wajahnya datar, mengikuti A-Yao memasuki Istana. Kepala A-Yao menunduk sepanjang jalan. Entah bagaimana dia akan mulai menjelaskannya pada Yinlan tentang Shangguan Zhi yang sudah membongkar penyamarannya. A-Yao merutuki dirinya sendiri. ‘Sudah kuduga aku tidak mampu melakukannya.’ ‘Tapi Tabib Xi malah memaksaku. Padahal Zhu Yan mungkin lebih terbiasa. Apalagi dia juga pernah mengikuti Tabib Liu yang dulunya suka berkeliling banyak tempat.’ Dia sungguh berharap ada keajaiban yang bisa membuat Shangguan Zhi melupakan kejadian malam ini. Tapi sepertinya, memang sudah tidak ada jalan lain. A-Yao mengembuskan napas panjang. Shangguan Zhi meliriknya. “Kau keberatan, A-Yao

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 175 - Titah Lisan

    Xi Feng datang bersama A-Yao dan Mao Lian tiga puluh menit kemudian. Begitu tiba di Istana Guangping, Yinlan sudah dalam posisi tidur dengan tubuh yang begitu dingin.Liu Xingsheng duduk di kursi sambil memegang dadanya yang nyaris kehilangan napas. Keringat membuat pakaiannya basah, Shangguan Zhi yang mengkhawatirkannya segera menuangkan air minum dan menyelimuti tubuhnya dengan jubah yang dia pakai. Xi Feng memeriksa nadi Yinlan lagi setelah mendengar detail kejadiannya dari Mao Lian sepanjang perjalanan. “Memang ini adalah reaksi Teratai Hitam. Aku sebelumnya tidak begitu memperhatikan karena Permaisuri selalu tampak baik-baik saja setelah menelannya.” Xi Feng berdiri di hadapan Jing Xuan. “Yang Mulia, apakah ini pertama kalinya setelah reaksi saat di penjara?” tanya Xi Feng. Jing Xuan mengangguk. “A-Yin tidak pernah mengeluh sakit sejak saat itu.” “Siklus bulanan.” Xi Feng menunduk dengan wajah serius. “Racun ini lebih serius dari Ular Mahkota Biru yang hanya bisa bangkit ket

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 176 - Seorang Putri Juga Menggemaskan

    “Kau mau meninggalkanku, Jing Xuan?” Yinlan bergumam pelan, suaranya lirih, matanya mulai terbuka. Jing Xuan bergegas kembali ke tempat tidurnya dengan wajah sumringah, “A-Yin, kau bangun.” Yinlan tersenyum tipis. “Kau mau meninggalkanku.” Jing Xuan membelai rambut panjangnya, dengan senyum pahit, “Aku tidak ingin, tapi aku harus melakukannya. A-Yin, aku tidak ingin kau terus menderita, karena itu, aku harus meninggalkanmu sementara waktu.”“Kau tidak perlu khawatir, A-Yin. Akan ada Mao Lian yang menjagamu, akan ada A-Yao, Zhu Yan. Aku juga akan mengutus Yin Hong untuk menemanimu dan melindungimu dengan kemampuan bela dirinya. Kau tidak boleh melarangku pergi.”Yinlan menghela napas pelan, memalingkan wajahnya. “Maaf, karena aku merahasiakannya darimu sebentar. Tapi, bisakah tak perlu membahasnya? Aku tidak ingin merasa khawatir lagi. Lihat, semakin hari, dia semakin besar. Dia tidak perlu hidup dalam kekhawatiran sejak berada di kandungan bukan?” Jing Xuan tersenyum penuh arti, d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 177 - Teman Yang Saling Percaya

    Jing Xuan keluar setelah Shangguan Zhi masuk ke dalam kamarnya. Shangguan Zhi tersenyum senang melihatnya sudah baik-baik saja. “Yinlan, ternyata waktu berlalu sangat cepat, ya? Usia kandunganmu sudah lima bulan.”Yinlan terdiam, tidak begitu mendengarkan saapaannya. Karena dia kurang lebih sudah tahu kenapa Shangguan Zhi bisa berada di sini pada saat yang begitu tak lazim. “Shangguan Zhi. Orang yang dekat dengan kita, tidak semuanya harus dipercayai begitu saja. Manusia punya kebiasaan lain di mulut lain di hati.”“Jika dia berkata memercayaimu, bisa saja karena dia mengharapkan rasa percayamu untuk dimanfaatkan. Kau seharusnya sudah mempelajari itu sejak pengkhianatan Ning'er terhadap kakakku.”“Shangguan Zhi. Orang yang dekat denganmu, tidak seharusnya menjadi kelemahan bagimu. Apakah kau mengerti?” Shangguan Zhi terdiam seribu bahasa mendengar nasihat kecil darinya. “Bisakah kau mengingat kalimat itu baik-baik, Shangguan Zhi?” Yinlan tersenyum penuh arti. Shangguan Zhi mengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 178 - Pertemuan Pertama yang Mengesankan

    Dataran tinggi Tingzhou. Di sebuah kuil bobrok yang sudah hampir roboh, Shangguan Yan menghidupkan api untuk menghangatkan diri. Matanya terus tertuju pada halaman luas di luar kuil itu. Gundukan tanah terlihat bersalju. Sebuah papan arwah dengan nama Ying Deng, rekan seperjuangan Shangguan Yan. Shangguan Yan menghela napas, menggenggam erat sebuah kendi kecil yang tertutup rapat. Kendi itu berisi abu. “Aku akan membawamu kembali ke kampung halamanmu, Ying Deng.” Shangguan Yan berkata mantap. Sebuah kenangan masa lalu melintas di kepalanya. Tidak lama setelah dirinya bergabung dengan Sekte Duan untuk menyelidiki kematian tujuh orang petinggi itu, Shangguan Yan bertemu dengan Ying Deng di Pasar Gelap Nanzhou untuk melakukan kesepakatan. Tapi pada waktu yang telah dijadwalkan, ternyata Ying Deng, Penyihir Merah yang selalu memakai topeng besi mengerikan itu sedang dalam pertemuan dengan seorang wanita berpakaian gelap dan wajah yang tertutup cadar. Shangguan Yan melihat mata wan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 179 - Istri Yang Belum Sempat Dinikahi

    Sejak pertemuan pertama yang panjang itu, hubungan keduanya kian dekat. Saling membantu saat membutuhkan, saling melindungi saat sedang butuh pertolongan. Shangguan Yan meninggalkannya di Pasar Gelap setelah mendapatkan hal yang diinginkannya untuk meneruskan penyelidikannya tentang kasus pembunuhan tujuh petinggi Sekte Duan. Sebuah pedang putih dari jantung terdalam Dunia Persilatan, Ying Deng memberikan pedang itu padanya dengan beberapa informasi penting yang berkaitan dengan Ye Yunshang. Termasuk informasi tentang Biksu Baiyuan yang merupakan orang tua angkatnya. Shangguan Yan meninggalkan plakat identitas si maha tahu itu agar Ying Deng bisa menjaganya selama ia menyamar menjadi murid Sekte Duan yang mengejar kebenaran tentang kematian tujuh petinggi itu. Informasi dari Ying Deng menuntunnya datang ke Kuil Baiyuan dan menangkap basah Ye Yunshang sedang mencuri batu ramalan dari ruangan khusus milik Biksu Baiyuan. Sebelumnya, dia juga sudah tahu kalau sang adik berguru di tem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02

Bab terbaru

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 180 - Petunjuk di Tengah Badai Salju

    Shangguan Yan terbatuk beberapa kali, matanya terbuka dan dia menyadari tubuhnya tergeletak di lantai ruangan gelap itu. Dia merasa napasnya sesak dan sangat sulit menghirup oksigen dengan normal. “Kenapa aku tiba-tiba pingsan?” Shangguan Yan bertanya pada diri sendiri, bingung. Awalnya, dia merasa udara di sini seperti tercemar sesuatu yang berbahaya bagi tubuh. Dan dia tidak begitu memedulikan. Terus berkeliling untuk memeriksa beberapa yang tersisa, mengabaikan kerangka-kerangka yang masih tergeletak di tempatnya. Namun saat menyadari bahwa beberapa serangga telah mati, laba-laba yang tergeletak, Shangguan Yan semakin yakin kalau ruangan ini tidak baik-baik saja. Dia menatap lilin-lilin yang dinyalakannya beberapa saat yang lalu—tepatnya, dia tidak yakin sudah berapa lama ia tak sadarkan diri dan lilin-lilin itu masih menyala meski sudah mulai redup, beberapa telah padam. Asap itulah yang mungkin menjadi penyebabnya. Dia segera memadamkan lilin yang tersisa, membersihkan selur

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 179 - Istri Yang Belum Sempat Dinikahi

    Sejak pertemuan pertama yang panjang itu, hubungan keduanya kian dekat. Saling membantu saat membutuhkan, saling melindungi saat sedang butuh pertolongan. Shangguan Yan meninggalkannya di Pasar Gelap setelah mendapatkan hal yang diinginkannya untuk meneruskan penyelidikannya tentang kasus pembunuhan tujuh petinggi Sekte Duan. Sebuah pedang putih dari jantung terdalam Dunia Persilatan, Ying Deng memberikan pedang itu padanya dengan beberapa informasi penting yang berkaitan dengan Ye Yunshang. Termasuk informasi tentang Biksu Baiyuan yang merupakan orang tua angkatnya. Shangguan Yan meninggalkan plakat identitas si maha tahu itu agar Ying Deng bisa menjaganya selama ia menyamar menjadi murid Sekte Duan yang mengejar kebenaran tentang kematian tujuh petinggi itu. Informasi dari Ying Deng menuntunnya datang ke Kuil Baiyuan dan menangkap basah Ye Yunshang sedang mencuri batu ramalan dari ruangan khusus milik Biksu Baiyuan. Sebelumnya, dia juga sudah tahu kalau sang adik berguru di tem

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 178 - Pertemuan Pertama yang Mengesankan

    Dataran tinggi Tingzhou. Di sebuah kuil bobrok yang sudah hampir roboh, Shangguan Yan menghidupkan api untuk menghangatkan diri. Matanya terus tertuju pada halaman luas di luar kuil itu. Gundukan tanah terlihat bersalju. Sebuah papan arwah dengan nama Ying Deng, rekan seperjuangan Shangguan Yan. Shangguan Yan menghela napas, menggenggam erat sebuah kendi kecil yang tertutup rapat. Kendi itu berisi abu. “Aku akan membawamu kembali ke kampung halamanmu, Ying Deng.” Shangguan Yan berkata mantap. Sebuah kenangan masa lalu melintas di kepalanya. Tidak lama setelah dirinya bergabung dengan Sekte Duan untuk menyelidiki kematian tujuh orang petinggi itu, Shangguan Yan bertemu dengan Ying Deng di Pasar Gelap Nanzhou untuk melakukan kesepakatan. Tapi pada waktu yang telah dijadwalkan, ternyata Ying Deng, Penyihir Merah yang selalu memakai topeng besi mengerikan itu sedang dalam pertemuan dengan seorang wanita berpakaian gelap dan wajah yang tertutup cadar. Shangguan Yan melihat mata wan

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 177 - Teman Yang Saling Percaya

    Jing Xuan keluar setelah Shangguan Zhi masuk ke dalam kamarnya. Shangguan Zhi tersenyum senang melihatnya sudah baik-baik saja. “Yinlan, ternyata waktu berlalu sangat cepat, ya? Usia kandunganmu sudah lima bulan.”Yinlan terdiam, tidak begitu mendengarkan saapaannya. Karena dia kurang lebih sudah tahu kenapa Shangguan Zhi bisa berada di sini pada saat yang begitu tak lazim. “Shangguan Zhi. Orang yang dekat dengan kita, tidak semuanya harus dipercayai begitu saja. Manusia punya kebiasaan lain di mulut lain di hati.”“Jika dia berkata memercayaimu, bisa saja karena dia mengharapkan rasa percayamu untuk dimanfaatkan. Kau seharusnya sudah mempelajari itu sejak pengkhianatan Ning'er terhadap kakakku.”“Shangguan Zhi. Orang yang dekat denganmu, tidak seharusnya menjadi kelemahan bagimu. Apakah kau mengerti?” Shangguan Zhi terdiam seribu bahasa mendengar nasihat kecil darinya. “Bisakah kau mengingat kalimat itu baik-baik, Shangguan Zhi?” Yinlan tersenyum penuh arti. Shangguan Zhi mengan

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 176 - Seorang Putri Juga Menggemaskan

    “Kau mau meninggalkanku, Jing Xuan?” Yinlan bergumam pelan, suaranya lirih, matanya mulai terbuka. Jing Xuan bergegas kembali ke tempat tidurnya dengan wajah sumringah, “A-Yin, kau bangun.” Yinlan tersenyum tipis. “Kau mau meninggalkanku.” Jing Xuan membelai rambut panjangnya, dengan senyum pahit, “Aku tidak ingin, tapi aku harus melakukannya. A-Yin, aku tidak ingin kau terus menderita, karena itu, aku harus meninggalkanmu sementara waktu.”“Kau tidak perlu khawatir, A-Yin. Akan ada Mao Lian yang menjagamu, akan ada A-Yao, Zhu Yan. Aku juga akan mengutus Yin Hong untuk menemanimu dan melindungimu dengan kemampuan bela dirinya. Kau tidak boleh melarangku pergi.”Yinlan menghela napas pelan, memalingkan wajahnya. “Maaf, karena aku merahasiakannya darimu sebentar. Tapi, bisakah tak perlu membahasnya? Aku tidak ingin merasa khawatir lagi. Lihat, semakin hari, dia semakin besar. Dia tidak perlu hidup dalam kekhawatiran sejak berada di kandungan bukan?” Jing Xuan tersenyum penuh arti, d

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 175 - Titah Lisan

    Xi Feng datang bersama A-Yao dan Mao Lian tiga puluh menit kemudian. Begitu tiba di Istana Guangping, Yinlan sudah dalam posisi tidur dengan tubuh yang begitu dingin.Liu Xingsheng duduk di kursi sambil memegang dadanya yang nyaris kehilangan napas. Keringat membuat pakaiannya basah, Shangguan Zhi yang mengkhawatirkannya segera menuangkan air minum dan menyelimuti tubuhnya dengan jubah yang dia pakai. Xi Feng memeriksa nadi Yinlan lagi setelah mendengar detail kejadiannya dari Mao Lian sepanjang perjalanan. “Memang ini adalah reaksi Teratai Hitam. Aku sebelumnya tidak begitu memperhatikan karena Permaisuri selalu tampak baik-baik saja setelah menelannya.” Xi Feng berdiri di hadapan Jing Xuan. “Yang Mulia, apakah ini pertama kalinya setelah reaksi saat di penjara?” tanya Xi Feng. Jing Xuan mengangguk. “A-Yin tidak pernah mengeluh sakit sejak saat itu.” “Siklus bulanan.” Xi Feng menunduk dengan wajah serius. “Racun ini lebih serius dari Ular Mahkota Biru yang hanya bisa bangkit ket

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 174 - Keajaiban Yang Tak Diinginkan

    Begitu tiba di Istana, waktu sudah hampir pukul sepuluh. Pengawal Kekaisaran sudah hampir menutup pintu gerbang. Demi melihat A-Yao berlari sambil mengangkat pedang tinggi-tinggi dan berseru agar mereka tak dulu menutupnya, gerbang itu batal ditutup. Shangguan Zhi berjalan dengan kedua tangan dilipat di depan dada. Wajahnya datar, mengikuti A-Yao memasuki Istana. Kepala A-Yao menunduk sepanjang jalan. Entah bagaimana dia akan mulai menjelaskannya pada Yinlan tentang Shangguan Zhi yang sudah membongkar penyamarannya. A-Yao merutuki dirinya sendiri. ‘Sudah kuduga aku tidak mampu melakukannya.’ ‘Tapi Tabib Xi malah memaksaku. Padahal Zhu Yan mungkin lebih terbiasa. Apalagi dia juga pernah mengikuti Tabib Liu yang dulunya suka berkeliling banyak tempat.’ Dia sungguh berharap ada keajaiban yang bisa membuat Shangguan Zhi melupakan kejadian malam ini. Tapi sepertinya, memang sudah tidak ada jalan lain. A-Yao mengembuskan napas panjang. Shangguan Zhi meliriknya. “Kau keberatan, A-Yao

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 173 - Surat Palsu

    Xi Feng dengan santai menyeruput teh panas yang disediakan pelayan di Balai Opera Jiulu. Beberapa saat lalu, masih dengan penyamarannya, Xi Feng memasuki Balai Opera Jiulu dan menemui Jin Pei. Bukan hanya diterima dengan baik, Xi Feng diizinkan duduk di ruangan khusus milik Shangguan Yan dan bersantai di sana menunggu Nyonya Zhao dan Jin Pei datang sambil meminum teh yang dihidangkan pelayan. “Entah bagaimana nasib A-Yao. Sepertinya Shangguan Zhi berada di rumah hiburan itu juga saat kami berada di sana.” Xi Feng bergumam pelan. Pintu berderit terbuka, Jin Pei masuk seorang diri. Membawa sebuah buku harian yang sepertinya bisa dijadikan petunjuk penting untuk penyelidikan ini. Xi Feng meletakkan cangkirnya, menerima buku yang disodorkan Jin Pei padanya. Jin Pei membungkuk, duduk di kursi yang masih kosong. “Tuan Muda sudah memintaku untuk menyelidiki Ni Chang dan adiknya. Dia juga menyuruhku untuk membantumu segenap yang aku bisa.” Jin Pei menjelaskan. “Lalu kau menemukan surat

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 172 - Tertangkap Basah

    Mereka meninggalkan Rumah Lianhong, membawa beberapa lembar kertas berisi data penjualan arak yang didapatkan dari penghibur itu. Xi Feng menghela napas pelan. “Sampai kapan kau akan memandangi buku itu, A-Yao? Tidak akan berguna karena kau tak mengerti.” “Tidak, Tabib Xi. Aku mengamati hal lain.” “Hah? Apa itu?” Xi Feng menoleh penasaran. “Surat wasiat yang ditulis Yun Chang, adiknya Nyonya Ni Chang.” “Apakah ada di situ?” A-Yao mengangguk, “Seolah seseorang sengaja meletakkannya di antara lembaran berisi data penjualan ini.” “Benarkah?” Xi Feng menatap serius. Memeriksanya sendiri. Memang benar kalau kertas itu bertuliskan surat wasiat yang meminta Ni Chang untuk pindah ke Balai Opera Jiulu untuk menggantikan pemberi surat ini yang sudah meninggal. “Itu artinya, ada orang lain yang tahu kalau kita mencari surat ini?” Xi Feng bergumam pelan. A-Yao mengangguk. “Itu cukup jelas. Mungkin pelakunya tahu persis kita datang ke tempat itu untuk menyelidiki Ni Chang. Dia sudah mene

DMCA.com Protection Status