Sebenarnya, emosi Andrew biasanya tidak begitu membara.Semua ini karena Phillip baru saja menonjok Andrew dengan kejam dan melukai wajahnya, membuat Andrew terlihat sangat kesal.Ketika mendengar kata-kata Andrew, Phillip mencibir dan berkata, "Aku tidak akan menjawab pertanyaan apa pun yang tidak ingin aku jawab!""Kamu!"Andrew melangkah maju dan hendak meninggalkan Phillip.Phillip mendengkus dingin dan berkata, "Andrew, biar kuberi tahu, kamu hanyalah orang yang berada di Alam Jindan Kekal, aku tidak takut padamu!"Andrew terkejut sejenak, lalu dia menendang Phillip, "Kamu tidak takut padaku, lalu apa kamu takut pada pedang ini?"Phillip sangat marah setelah ditendang Andrew, tetapi saat melihat Xavier memegang Pedang Alunan Naga dan mengarahkan ke arahnya, dia hanya bisa menahan amarah di hatinya.Andrew melanjutkan, "Kamu sebagai Kepala Sekte Librari, aku bisa mengerti kenapa kamu ingin membunuh orang lain, tetapi kamu bahkan tidak melepaskan orang-orang dari Sekte Librari. Apak
Saat Andrew, Gabriel dan Kelly mendengar perkataan Xavier, mereka bertiga segera mencabut pedang mereka dan mengarahkannya ke Phillip.Phillip malah tertawa."Perlukah seperti ini, sampai begitu banyak orang yang mengepungku.""Kalian takut aku akan melarikan diri, ya? Atau takut pada sesuatu?"Phillip memandang Xavier dan yang lainnya dengan senyuman di wajahnya.Xavier melihat Phillip tiba-tiba menjadi lebih percaya diri, dia merasa sedikit bingung, apakah Phillip sudah mendapat jalan keluar? Atau rekan yang di sekeliling akan mengambil tindakan? Jadi dia memperingatkan rekan komplotannya?Mata Xavier pun mempelihatkan niat membunuh yang lebih besar.Andrew dan yang lainnya memerhatikan setiap gerak-gerik Phillip, berharap bisa segera tahu bila Phillip memainkan trik.Ketika Phillip melihat niat membunuh di mata Xavier, dia malah tertawa terbahak-bahak."Kenapa? Sudah ingin membunuhku? Haha...""Terlambat!"Xavier tidak tahu kenapa Phillip memiliki kepercayaan diri seperti itu, dia m
Xavier tahu kalau Pria tua misterius itu terus memerhatikan, jadi Xavier tidak terkejut, melainkan mengangguk dan berkata, "Iya, Phillip melarikan diri."Pria tua misterius itu masih tidak menoleh ke belakang.Sebaliknya dia berkata, "Apa kamu masih tidak mengerti apa yang terjadi?""Ya, aku tidak mengerti," Xavier menggelengkan kepalanya."Kamu tidak mengerti kenapa dia melarikan diri atau tidak mengerti kenapa aku tidak melakukan apa pun untuk menahannya padahal aku bisa menahannya?" Pria tua misterius itu berbalik dan menatap Xavier sambil tersenyum.Xavier tidak berkata apa-apa.Karena Pria tua misterius itu sudah berbicara sesuai dengan apa yang sedang dipikirkan Xavier, dia memang tidak mengerti bagaimana Phillip menggunakan formasi teleportasi ini untuk melarikan diri, dia juga tidak mengerti ke mana formasi teleportasi ini akan memindahkan Phillip.Namun, dia mengerti kenapa Pria tua misterius itu tidak mengambil tindakan, karena dia sendiri juga tidak menyangka Phillip akan ti
Mendengar perkataan pria tua misterius itu, Xavier mengangguk.Dia sudah lama ingin mengetahui hal-hal itu.Pria tua misterius itu melambaikan tangannya dan kedua orang itu menghilang dari tempat dan muncul langsung di kuburan.Xavier sangat terkesan dengan cara pria tua misterius itu.Dia tidak menyangka dengan lambaian tangan pria tua misterius itu, mereka bisa muncul di sini bersamaan. Ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa dia lakukan.Bahkan dengan kecepatan tercepatnya, masih perlu waktu satu menit untuk berpindah dari posisi berdiri mereka ke kuburan!Dia menekan rasa keterkejutan di hatinya.Pria tua misterius itu tidak terlalu peduli, seolah-olah itu hanyalah hal yang sangat sederhana.Pria tua misterius itu berjalan ke arah lempengan batu itu dan berkata, "Terakhir kali aku bilang bahwa kata-kata di atasnya telah diubah. Aku pikir ini diubah oleh Bos dari Phillip itu. Tentu saja, ini hanya tebakanku. Lagi pula, siapa yang ubah, itu tidak penting. Yang terpenting, aku
Pria tua misterius itu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak tahu apakah dia hidup atau mati.""Setelah dia keluar untuk berpetualang dan berlatih, dia tidak pernah kembali. Tak satu pun dari kami yang mengetahui kabar tentang dia."Ada penyesalan yang mendalam pada perkataan pria tua misterius itu.Saat Xavier hendak berbicara, pria tua misterius itu melanjutkan, "Sejak itu, para kultivator di dunia kita sekali lagi jatuh ke masa keterpurukan. Mereka yang kembali dari dunia itu ada yang terluka parah, ada yang titik pusat chi mereka rusak, Namah Shiwa mereka hancur. Mereka yang tidak melarikan diri, pada dasarnya mati di dunia itu."Mendengar perkataan pria tua misterius itu, Xavier bisa membayangkan betapa putus asanya para kultivator di dunia mereka saat itu.Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Apakah semua kultivator di dunia itu adalah musuh dari kultivator di dunia kita?""Tidak." Pria tua misterius itu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Dunia itu luas
Pria tua misterius itu menatap Xavier dengan senyuman di wajahnya dan berkata, "Tentu adalah kamu!"Xavier tertegun sekali lagi.Sambil menunjuk ke hidungnya, Xavier berkata, "Guru, maksudmu kalau aku ini berbakat?"Pria tua misterius melirik Xavier.Xavier tertawa, "Aku hanya bercanda. Aku tahu berapa kemampuanku sendiri."Pria tua misterius tiba-tiba berkata dengan jujur, "Kamu memang memiliki bakat dan merupakan orang yang paling berbakat yang pernah aku temui di dunia ini."Xavier merasa sangat terkejut mendengar Pria tua misterius yang memujinya.Pria tua misterius melanjutkan, "Bocah! Dunia ini selanjutnya akan bergantung padamu untuk menjaganya. Kamu harus memanfaatkan waktu untuk berkultivasi. 25 tahun lagi, Pulau Sanford akan diserahkan padamu.""Hah? Diserahkan padaku?" Mata Xavier membelalak.Pria tua misterius melirik Xavier dan berkata, "Apa? Tidak percaya diri?""Tidak! Tidak!" Xavier menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku hanya merasa sedikit terkejut."Setelah terdia
Xavier menanyakan keraguan di dalam hatinya."Sejauh yang aku tahu, pada saat itu orang-orang dari Delapan Keluarga Besar dan Enam Sekte Besar mengira kakekku telah naik dan memaksa orang Keluarga Morris untuk memimpin mereka ke Pulau Sanford. Apa yang terjadi dengan mereka?"Pria tua misterius menghela napas dan berkata, "Mereka memang datang ke Pulau Sanford. Setelah tiba, orang-orang Keluarga Morris memberitahukan hal-hal yang tidak mereka pahami, banyak dari mereka merasa sangat malu dan tinggal untuk membantu sampai mati dalam pertempuran. Ada sebagian yang serakah dan takut mati, mereka menyelinap pergi dari Pulau Sanford."Xavier mengangguk.Xavier memahami orang-orang yang tetap tinggal, mereka memiliki keberanian di dalam hati mereka.Xavier juga memahami mereka yang serakah dan takut mati, kita tidak bisa meminta semua orang untuk tenang dalam menghadapi kematian.Xavier bahkan tidak bertanya siapa orang-orang yang melarikan diri, karena dia tahu Pria tua misterius juga tidak
Mendengar amarah gurunya, Xavier tertawa dan melarikan diri.Namun, matanya memerah saat Xavier tertawa.Saat Pria tua misterius melihat sosok Xavier yang kebingungan karena melarikan diri, kemarahan di wajahnya menghilang dan digantikan oleh senyum senang.Pria tua misterius tahu biasanya Xavier tidak banyak bicara.Hari ini, Xavier memiliki begitu bicara karena ada tekanan di dalam hatinya.Bagaimanapun, Xavier harus bergegas menerobos ke Super Grandmaster Alam Paripurna, kemudian berteleportasi ke dunia lain untuk menemukan keberadaan orang tuanya.Selain itu, Xavier juga harus meningkatkan kekuatannya dengan cepat dalam waktu 25 tahun, supaya dia bisa melindungi Pulau Sanford nanti.Tekanan yang tak terlihat ini, semuanya menjadi beban muridnya, bagaimana mungkin Xavier tidak terbebani.Namun, sebagai seorang pria, Xavier bisa termotivasi hanya karena ada tekanan. Pria tua misterius percaya kalau muridnya pasti bisa melakukannya dengan baik.Tentu saja ada alasan lain kenapa Xavier