Semua orang yang masih ada di aula tersebut kebingungan melihat Raka mengepalkan tangannya. Akan tetapi, para pengawal keluarga Batara yang sedang menyerbu seperti mendengar ada suara sambaran petir di telinga mereka. Spontan gendang telinga mereka semua seketika pecah akibat suara petir tersebut, bahkan sampai mengeluarkan darah yang cukup deras! Satu per satu dari mereka pun berteriak kesakitan dan berguling-guling di lantai. Situasi pun menjadi kacau tak terkendali!Dari koridor yang panjangnya sekitar 30 meter lebih, mereka baru berlari setengahnya. Masih ada jarak beberapa belas meter lagi dari Raka, tapi suara sambaran petir itu dengan telak menumbangkan mereka semua tak tersisa! Bahkan kepala pengawal yang paling kuat pun dibuat tak berdaya sama sekali untuk melakukan perlawanan!“Nggak, ini mustahil!”Randy dan Yura tercengang dengan apa yang mereka saksikan di depan mata. Sebenarnya rahasia apa yang Raka sembunyian sampai dia bisa sekuat itu? Selama lima tahun ini, apa saja ya
Tiga mobil mewah meluncur kencang menuju Hotel Courtyard. Di lobi hotel, suasana semakin memanas.Dengan senyum sinis, Randy menutup teleponnya dan menatap Raka sombong, "Orang lemah mau bagaimana pun, ya tetap lemah. Kamu mungkin jago berkelahi, bisa melawan banyak orang sekaligus, tapi apa gunanya?" kata Randy dengan nada mengejek. "Tunggu saja sampai Fahmi datang dan membatalkan pestamu. Aku penasaran, gimana kamu akan bisa melanjutkan pesta ulang tahun anakmu itu tanpa venue?"Yura, yang sebelumnya terlihat sangat takut, kini bisa sedikit bernafas lega. Saat melihat Raka dengan mudahnya menjatuhkan banyak pengawal keluarga Batara, Yura nyaris terduduk lemas. Akan tetapi sekarang, berkat kedatangan Fahmi, pesta ulang tahun itu sepertinya tidak akan bisa terus dilanjutkan lagi.Sebagai pemilik hotel, Fahmi punya kuasa penuh untuk menghentikannya. Mereka hanya perlu mengganti biaya sewa tempat. Hari ini, mereka bertekad untuk membuat Raka terlihat bodoh dan memalukan.Di sisi Raka, L
Fahmi ragu sejenak, kemudian dia berjalan cepat ke depan Raka dan berkata dengan suara dingin, "Jadi kamu Raka? Kamu yang mengadakan pesta ulang tahun ini?!"Raka menjawab, "Iya. Kenapa? Kamu mau mengusir saya?""Tentu saja!" Fahmi berkacak pinggang sembari tersenyum sinis. "Kamu membuat keributan di hotel saya dan menyakiti orang. Orang lain bisa saja nggak peduli, tapi saya tidak. Kamu kira saya nggak bisa memanggil seluruh keamanan hotel ini? Pelayan, manajer bertugas, penerima tamu, petugas kebersihan...""Dengan tujuh delapan ratus orang, memangnya kamu bisa melawan berapa banyak? Kamu ini, lihat saja saya bahkan malas!" Fahmi mengoceh. Raka mengangkat alisnya, tidak bisa menahan tawa. Fahmi ini ... cukup menarik!"Masih berani tertawa?!" Yura sangat marah melihat ekspresi di wajah Raka, dia menggertakkan gigi, "Fahmi, cepat panggil orang, usir mereka semua!""Bukan, bukan usir, tapi hajar mereka semua! Terutama Raka, hajar dia keras-keras, pukuli dia sampai mati!"Randy juga den
Melihat situasi yang tak menguntungkan itu, Randy mencoba mengurai ketegangan dengan senyum paksa. "Nama saya Randy, Rantan Batara itu bibi saya," kata Randy mencoba menjelaskan. Sanjaya hanya menanggapi dengan tawa dingin. Rantan memang wanita yang disegani, bahkan oleh keluarga Lamdani sekali pun. Namun, Randy kali ini berhadapan dengan pemilik Kuil Dewa Perang, sosok yang bahkan oleh pimpinan Nagota sekalipun dihormati. Raka adalah kekuatan militer terkuat di Nagota, Dewa Perang yang terkenal ke seluruh negara. Tidak ada yang bisa meremehkannya."Siapa kamu tidak penting," ujar Sanjaya tanpa banyak perhatian kepada Randy, lalu memalingkan wajah ke Fahmi, "Yang penting, Fahmi, kamu harus tahu diri. Mau bikin onar di hotel saya?"Fahmi basah kuyup oleh keringat dingin. Dia tak berani berlama-lama. Fahmi dan pengawalnya bergegas pergi seolah-olah nyawa mereka terancam.Saat keadaan sedikit mereda, Raka akhirnya berbicara, "Pemimpin keluarga Lamdani, silakan pulang. Kali ini, Anda su
Telepon berdering tiga kali sebelum akhirnya diangkat. "Randy?" suara Guntur terdengar berat dan sepertinya sedang tidak dalam mood yang baik, "Ada apa kamu tiba-tiba meneleponku?"Wajah Randy berseri-seri saat mendengar panggilan telepon itu diangkat. Randy kemudian menatap Raka dengan tatapan penuh kebencian sebelum kemudian berkata, "Paman Guntur, ini sebenarnya hanya masalah kecil. Aku sedang di hotel Courtyard ini, ada orang yang sengaja membuat onar dan menghabisi semua pengawal yang kubawa!"Oh ya, orang itu veteran. Dia nggak punya latar belakang apa-apa. Dia cuma bisa sedikit bela diri, tapi sangat brutal. Pengawalku dikalahkan habis-habisan sama dia!""Paman Guntur, Malda ‘kan wilayahmu, Paman nggak bisa mengabaikan masalah ini!"Saat itu juga, di pusat komando wilayah Malda, Guntur menggenggam erat ponsel pribadinya dengan wajah penuh amarah.Sialan! Baru saja tujuh hari yang lalu, pimpinan Kuil Dewa Perang, Raka, sedang membawa istrinya. Radith yang tidak tahu diri itu, ma
"Aku sudah bilang!" Raka menatap Yura dengan tatapan tajam, berbicara dengan suara rendah, "Asalkan kamu dan Randy berlutut meminta maaf kepada Elena, semua kesalahan di masa lalu, akan kumaafkan!“Sekarang, aku berubah pikiran! Tepat pukul dua belas siang nanti, Courtyard Hotel akan membuka pintu untuk menyambut tamu!"Kepada setiap tamu yang masuk, kamu dan Randy harus membungkuk sekali! Kurang satu bungkukan saja, maka aku akan menghancurkan kepala kalian dengan tanganku sendiri!"Di luar Courtyard Hotel, berapa banyak tamu yang datang? Seperti lautan manusia!Paket eksklusif VIP gratis, souvenir emas murni ...Di depan pintu utama hotel, lalu lintas di beberapa jalan di sekitarnya terganggu. Banyak orang dari Malda yang mengenakan pakaian pesta, satu per satu berteriak dan bersorak, siap untuk berlarian masuk ke hotel. Melihat jumlahnya, paling tidak ada ribuan, bahkan mungkin puluhan ribu!"Membungkuk satu kali kepada setiap tamu yang datang?" Randy langsung tertawa karena marah!
"Paman … tadi memanggil Raka, Pak Raka? Paman kenal dia? Dia itu ...."Plak!Sebuah tamparan keras tanpa ampun mendarat di wajah Randy! Guntur dengan wajah penuh kemarahan menampar Randy sampai berputar di tempatnya tiga kali. Guntur kemudian membungkuk dalam ke arah Raka dengan wajah penuh penyesalan, "Pak Raka, saya tidak tahu Pak Raka sedang bertugas di sini. Saya bukan sengaja hendak menyinggung Anda, saya mohon Pak Raka dapat memaafkan!""Tidak masalah." Raka mengibaskan tangannya dengan enteng, tersenyum ringan, "Komandan Guntur, masalah Anda bertugas di Malda dan memiliki hubungan yang dalam dengan keluarga-keluarga besar, saya tidak ingin bertanya lebih jauh tentang itu. Tapi, dalam menjalankan tugas, Komandan Guntur tidak boleh lengah. Anda mengerti maksud saya. Komandan bisa pergi sekarang."Guntur seakan mendapat pengampunan besar. Dia tidak sedikitpun melihat Randy yang terjatuh dan Yura yang wajahnya penuh ketakutan. Guntur buru-buru membawa empat pengawalnya melarikan dir
Randy memandang nanar kepala yang berguling di tanah itu. Dia melihat tubuh tanpa kepala Yura. Refleks gigi-gigi Randy bergetar.Randy merasakan panas di celananya, diikuti oleh sensasi dingin. Dia buang air besar dan kecil bersamaan, tidak bisa menahan sama sekali! Randy kemudian langsung menangis terisak-isak."Ra- Ra- Pak Raka!" isak Randy. Dia meninju dan menendang tubuh tanpa kepala Yura sambil menangis keras."Semua ini gara-gara dia, dia yang menyebabkan ini semua!! Putrimu digigit anjing, aku mendengarnya dari dia. Itu semua tidak ada hubungannya denganku!""Dia juga yang merayuku untuk bisa tidur denganku …. Aku tahu kesalahanku. Semua salahku tak sampai harus dihukum mati. Aku akan sujud, aku benar-benar tahu kesalahanku!"Sambil menangis dan berteriak, Randy berlutut. Dia bersujud kepada Raka, membentur-benturkan kepalanya dengan gila.Bam! Bam! Bam! Hanya dalam belasan kali, dahi Randy sudah berdarah, bercampur dengan darah segar yang mengalir dari leher putus Yura. Darah