Telepon berdering tiga kali sebelum akhirnya diangkat. "Randy?" suara Guntur terdengar berat dan sepertinya sedang tidak dalam mood yang baik, "Ada apa kamu tiba-tiba meneleponku?"Wajah Randy berseri-seri saat mendengar panggilan telepon itu diangkat. Randy kemudian menatap Raka dengan tatapan penuh kebencian sebelum kemudian berkata, "Paman Guntur, ini sebenarnya hanya masalah kecil. Aku sedang di hotel Courtyard ini, ada orang yang sengaja membuat onar dan menghabisi semua pengawal yang kubawa!"Oh ya, orang itu veteran. Dia nggak punya latar belakang apa-apa. Dia cuma bisa sedikit bela diri, tapi sangat brutal. Pengawalku dikalahkan habis-habisan sama dia!""Paman Guntur, Malda ‘kan wilayahmu, Paman nggak bisa mengabaikan masalah ini!"Saat itu juga, di pusat komando wilayah Malda, Guntur menggenggam erat ponsel pribadinya dengan wajah penuh amarah.Sialan! Baru saja tujuh hari yang lalu, pimpinan Kuil Dewa Perang, Raka, sedang membawa istrinya. Radith yang tidak tahu diri itu, ma
"Aku sudah bilang!" Raka menatap Yura dengan tatapan tajam, berbicara dengan suara rendah, "Asalkan kamu dan Randy berlutut meminta maaf kepada Elena, semua kesalahan di masa lalu, akan kumaafkan!“Sekarang, aku berubah pikiran! Tepat pukul dua belas siang nanti, Courtyard Hotel akan membuka pintu untuk menyambut tamu!"Kepada setiap tamu yang masuk, kamu dan Randy harus membungkuk sekali! Kurang satu bungkukan saja, maka aku akan menghancurkan kepala kalian dengan tanganku sendiri!"Di luar Courtyard Hotel, berapa banyak tamu yang datang? Seperti lautan manusia!Paket eksklusif VIP gratis, souvenir emas murni ...Di depan pintu utama hotel, lalu lintas di beberapa jalan di sekitarnya terganggu. Banyak orang dari Malda yang mengenakan pakaian pesta, satu per satu berteriak dan bersorak, siap untuk berlarian masuk ke hotel. Melihat jumlahnya, paling tidak ada ribuan, bahkan mungkin puluhan ribu!"Membungkuk satu kali kepada setiap tamu yang datang?" Randy langsung tertawa karena marah!
"Paman … tadi memanggil Raka, Pak Raka? Paman kenal dia? Dia itu ...."Plak!Sebuah tamparan keras tanpa ampun mendarat di wajah Randy! Guntur dengan wajah penuh kemarahan menampar Randy sampai berputar di tempatnya tiga kali. Guntur kemudian membungkuk dalam ke arah Raka dengan wajah penuh penyesalan, "Pak Raka, saya tidak tahu Pak Raka sedang bertugas di sini. Saya bukan sengaja hendak menyinggung Anda, saya mohon Pak Raka dapat memaafkan!""Tidak masalah." Raka mengibaskan tangannya dengan enteng, tersenyum ringan, "Komandan Guntur, masalah Anda bertugas di Malda dan memiliki hubungan yang dalam dengan keluarga-keluarga besar, saya tidak ingin bertanya lebih jauh tentang itu. Tapi, dalam menjalankan tugas, Komandan Guntur tidak boleh lengah. Anda mengerti maksud saya. Komandan bisa pergi sekarang."Guntur seakan mendapat pengampunan besar. Dia tidak sedikitpun melihat Randy yang terjatuh dan Yura yang wajahnya penuh ketakutan. Guntur buru-buru membawa empat pengawalnya melarikan dir
Randy memandang nanar kepala yang berguling di tanah itu. Dia melihat tubuh tanpa kepala Yura. Refleks gigi-gigi Randy bergetar.Randy merasakan panas di celananya, diikuti oleh sensasi dingin. Dia buang air besar dan kecil bersamaan, tidak bisa menahan sama sekali! Randy kemudian langsung menangis terisak-isak."Ra- Ra- Pak Raka!" isak Randy. Dia meninju dan menendang tubuh tanpa kepala Yura sambil menangis keras."Semua ini gara-gara dia, dia yang menyebabkan ini semua!! Putrimu digigit anjing, aku mendengarnya dari dia. Itu semua tidak ada hubungannya denganku!""Dia juga yang merayuku untuk bisa tidur denganku …. Aku tahu kesalahanku. Semua salahku tak sampai harus dihukum mati. Aku akan sujud, aku benar-benar tahu kesalahanku!"Sambil menangis dan berteriak, Randy berlutut. Dia bersujud kepada Raka, membentur-benturkan kepalanya dengan gila.Bam! Bam! Bam! Hanya dalam belasan kali, dahi Randy sudah berdarah, bercampur dengan darah segar yang mengalir dari leher putus Yura. Darah
"Randy, dengarkan aku baik-baik!" Raka menatap Randy dari atas, matanya tajam. "Setelah pulang nanti, ubah sikapmu, mulai hidup baru. Masih ada sedikit harapan. Jika tidak, maka tidak akan ada ampun lagi untukmu! Sekarang, berlutut dan pergilah, keluar dari sini!" Sementara itu, tamu yang memasuki aula pesta terlalu banyak, Randy pusing karena terus-menerus bersujud. Kata-kata Raka terdengar samar di telinganya! Setelah terus bersujud beberapa kali lagi, akhirnya dia berlutut, merangkak keluar dalam keadaan sangat memalukan! Selain itu, lebih dari seratus dua puluh pengawal keluarga Batara dengan telinga masih berdarah, dibuang keluar oleh Zora. Mereka terjatuh dan berteriak kesakitan. Beberapa naik taksi, beberapa naik bus umum. Mereka menangis dan meratap menuju rumah sakit. "Huff!" Raka menghela napas panjang. Akhirnya tenang sudah! Raka berbalik, menggenggam tangan Lucy dengan lembut. Mata mereka bertemu dengan dipenuhi dengan tatapan kasih sayang! Saat itulah, pesta ulang t
Seseorang menendang pintu teralis besi yang terkunci rapat di atap Courtyard Hotel dari dalam sampai terbuka lebar. Itu Raka!Raka dengan erat memeluk Elena yang masih dalam kondisi setengah sadar. Uap putih mengepul dari tubuh Raka. Keringat juga bercucuran dari dahinya. Dia sangat cemas!Tragedi terjatuhnya Elena di panggung bukan karena kelelahan, melainkan karena penyakit langka yang tak terobati!Penyakit Frostfire Syndrome!Nadi Elena unik, kadang lemah kadang kuat. Badannya pun berubah-ubah dari dingin ke panas, napasnya cepat lalu lambat. Itu adalah tanda-tanda awal serangan Frostfire Syndrome. Saat ini, Raka sudah berusaha sekuat tenaga, mengirimkan tenaga dalamnya tanpa sisa ke dalam tubuh anaknya. Raka berusaha menstabilkan kondisi Elena.Jika tidak seperti itu, mungkin Elena sudah mati sekarang!"Dewa Perang!"Dari belakang, Zora bergegas mengikuti. Dia melihat uap putih yang keluar dari tubuh Raka dan sontak tercengang.Selama lima tahun berperang, bahkan ketika menghadapi
Perubahan suhu dingin dan panas terjadi secara bergantian. Tempat itu khusus untuk mengobati Sindrom Frostfire yang ada dalam tubuh Elena. Beberapa waktu lagi, Elena pasti bisa pulih sepenuhnya!Dalam lingkungan seperti itu, jangankan Lucy yang orang biasa, bahkan Zora yang memiliki kekuatan besar dan Cedric yang memiliki ilmu kedokteran luar biasa pun tidak berani tinggal terlalu lama. Hanya Elena, yang menderita Sindrom Frostfire, dengan dingin dan panas yang saling mendukung dan menetralkan, bisa tidur dengan tenang di sana!"Elena pasti akan sembuh." Raka menggenggam tangan Lucy dengan pandangan yang penuh kasih, "Oh ya, tentang proyek kerjasama dengan Deston Group, kamu jangan terlalu capek, aku akan khawatir..."Setelah menghibur Lucy, mereka berdua naik ke Porsche yang terparkir di pinggir jalan.Melihat dekorasi interior mobil yang luas dan mewah itu, Lucy masih merasa sedikit tidak percaya. Lebih tepatnya, kejadian beberapa hari ini membuatnya merasa seperti dalam mimpi."Rak
Seorang ibu-ibu berdiri di samping sambil mengejek dengan wajah sinis, "Pinjam mobil siapa itu? Cepat kembalikan, kalau tergores kamu pasti nggak mampu ganti." Perempuan paruh baya itu mengenali merek mobil tersebut, Porsche. Ada kerabatnya yang baru saja membeli mobil merek ini. Jika dijumlah dengan semua prosedur administrasinya, harga mobil ini mencapai lebih dari dua ratus milyar! Mustahil Lucy bisa membeli mobil itu dengan gajinya. Lucy sedikit terkejut. Dia tidak tahu harus berkata apa. "Saya yang belikan buat Lucy," ujar Raka dengan nada datar. Ibu-ibu tetangga itu langsung terdiam, matanya terbelalak. Raka yang membelinya? Bukankah dia baru saja pulang beberapa waktu yang lalu? Bukankah katanya dia hidup susah sekali di luar sana? Sampai makan pun susah?"Raka yang beli. Dia merasa nggak aman kalau saya naik mobil lisktrik kerja.” Lucy berkata sambil melihat tetangga itu, dengan suara rendah. Kali ini, ibu-ibu terdiam! Raka membeli mobil semahal itu hanya untuk dipakai luc
Saat ini, Raka sudah tidak memiliki kesabaran lagi. Dia berteriak pelan, lalu mengulurkan tangan kanannya.Duar!Seperti sambaran petir dari langit, tangan kanan Raka melesat cepat hingga tak terlihat, langsung melewati cakar Lukman dan berhasil mencekik leher pria tua itu lebih dulu. Kemudian, dia membanting Lukman dengan keras ke lantai hingga menghasilkan suara gedebuk yang sangat keras.Di aula Holy Club, lantai marmer yang keras langsung retak. Kepala Lukman pecah dan menumpahkan isinya yang berwarna merah dan putih. Bahkan banyak tamu di sekitarnya terciprat cairan merah bercampur gumpalan berwarna putih itu.Raka melumpuhkan pria tua itu dengan satu jurus saja. Satu detik yang lalu, Lukman masih bicara dengan aura mengintimidasi. Satu detik berikutnya, dia sudah menjadi mayat tanpa kepala, bahkan bagian di atas lehernya juga tidak ada kulit yang tersisa.“I-ini ....”Semua orang spontan merasa ngeri. Bahkan beberapa orang kaya yang penakut menjadi pucat pasi karena ketakutan. Me
“Jangan ragukan kekuatanku. Aku bisa bunuh kamu seperti bunuh semut!”Semua orang yang ada di sana spontan terkesiap. Hampir semua tamu membelalakkan mata mereka seolah tidak percaya dengan apa yang mereka dengar.Membunuh Tirta seperti membunuh semut? Raka yang datang dari Kota Malda ini pasti sudah gila. Apakah dia tahu kalau tempat ini bukan tempat kecil seperti Kota Malda? Di sini ibu kota Provinsi, Kota Yarka. Tirta adalah penguasa dunia mafia Kota Yarka yang terkenal.“Sudah melukai anakku, masih berani ngomong besar. Kamu mau bunuh aku juga?!”Saat ini, Tirta sudah berjalan ke samping putranya dan berjongkok untuk memeriksa luka putranya. Kemudian, dia mengangkat kepala untuk menatap Raka. Kedua matanya memancarkan aura seorang pembunuh berdarah dingin.“Bagus, sangat bagus. Bagus sekali. Awalnya aku mau kasih muka pada para tamu di sini dan tunggu sampai acara lelang selesai baru berurusan denganmu. Karena kamu sendiri yang cari mati, jangan salahkan aku karena kejam.”Usai ber
Ketiga pengawal itu bahkan tidak sempat bereaksi. Mereka terhempas jauh karena hantaman meja, jatuh lebih dari sepuluh meter jauhnya, lalu menghantam meja anggur di belakang mereka dengan keras.Semuanya jadi berantakan! Tulang rusuk mereka patah, makanan dan wine di atas meja berserakan, dan banyak wine yang terciprat ke tamu-tamu di sekitar. Banyak orang ketakutan dan lari sambil memanggil ayah dan ibu mereka!“Kamu ....” Pangeran tertegun di tempat, ekspresi arogan di wajahnya tiba-tiba berubah menjadi ekspresi membeku!Hal ini sulit dipercaya. Pria itu dengan mudah membuang meja yang terbuat dari kayu solid dengan berat lebih dari 200 kilogram dengan satu tangan? Tiga pengawalnya yang telah melatih kekuatan dalam yang hebat dia tumbangkan dengan satu gerakan, sampai jatuh ke lantai dan tidak bisa bangun lagi? Kekuatan macam apa yang dimiliki orang yang bernama Raka ini? Bagaimana dia bisa menjadi begitu kuat?“Istri dan anakku ditangkap dan dilelang di sini,” ujar Raka dengan ekspr
Seorang pria paruh baya bersetelan jas berdiri dari meja VIP dan tersenyum dingin pada Raka. “Anak muda, kamu bilang yang dilelang malam ini adalah istri dan putrimu? Aku nggak peduli yang kamu katakan itu benar atau nggak, tapi aku perlu memberi tahu kamu, kamu nggak punya hak untuk berbicara di sini. Kamu ….”Raka bahkan tidak menunggu pria itu selesai berbicara. Dia mengangkat tangannya dan mengayunkannya. Bruk!Pria paruh baya yang identitasnya bukan orang biasa itu langsung diangkat oleh Raka dan dilempar jauh, melewati kepala tujuh atau delapan tamu. Pria paruh baya itu jatuh dalam keadaan mengenaskan dan merobohkan beberapa kursi di aula tersebut.“Ah, sakit …. Sialan!” Pria paruh baya itu berjuang untuk bangkit dari lantai, memandang Raka dengan geram dan berkata dengan marah, “Beraninya kamu menyerang aku? Aku ….”Perkataannya terhenti. Dia melihat tatapan di mata Raka. Dingin dan penuh niat untuk membunuh. Udara di aula acara itu seolah berubah menjadi sangat dingin. Suhu ru
Hm? Kepala satpam mengangkat alisnya. Raut mukanya seketika berubah menjadi galak. “Ternyata orang yang mau membuat onar! Teman-teman, jangan biarkan dia mengganggu ketenangan para tamu terhormat! Tangkap!” Tiga petugas keamanan lainnya melambaikan tongkat di tangan mereka dan hendak menyerang Raka. Buk! Kepalan tangan yang keras seperti baja bergerak begitu cepat hingga tidak terlihat dengan jelas. Pukulan kepalan tangan itu menyebabkan angin kencang seperti badai dan menghempaskan keempat saptap itu, termasuk kepala satpam tadi.“Ah!!” Keempat satpam itu berteriak. Tubuh mereka terhempas jauh, langsung menabrak pintu dan langsung masuk ke aula acara di klub malam itu. Gigi mereka patah-patah dan darat muncrat dari mulut mereka. Karpet di klub malam juga ternoda merah karena darah!Tak jauh dari situ, para tamu yang menghadiri acara pelelangan tersebut refleks langsung menoleh saat mendengar suara di pintu. Mereka melihat darah yang ada di lantai, satpam-satpam yang berteriak kesakit
Sejak Elena berkonflik dengan Bu Suryani dan cucunya di pintu masuk TK waktu itu, Raka memerintahkan Thomas untuk memperhatikan keselamatan Elena. Dia tidak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi. Lucy dan Elena diculik!“Ini bukan penculikan biasa.” Raka terdiam beberapa detik, lalu tiba-tiba menyipitkan matanya. Dia mengeluarkan ponsel dari sakunya, mengetik sebuah pesan dan mengirimkannya.Penerima pesan itu adalah salah satu dari empat Panglima Raja Perang di Kuil Dewa Perang, yaitu Zora!Isi dari pesan itu adalah, segera ambil data di satelit militer. Aku ingin melihat semua hal yang terjadi di depan gerbang TK Golden Sunshine di Kota Malda.Sekitar sepuluh menit kemudian, “Ting!” Sebuah video yang diambil dari satelit militer dari ketinggian tertentu dikirim ke ponsel Raka.“Aldi ….” Pupil mata Raka membesar. Dia menatap layar itu tanpa melewatkan detail apa pun. Kemudian, matanya tertuju pada pintu masuk gang sebelah sekolah TK tersebut.Aldi Koraja! Video tersebut diambi
Randi memandangi pintu masuk kasino yang kosong sampai punggung Raka menghilang dari pandangan. Dia mengertakkan gigi dan meraung seperti orang gila, “Kamu nggak membunuhku hari ini. Aku pasti akan membuatmu menyesal! Aku akan membuat memotong badan Raka itu menjadi beberapa bagian dan membunuh seluruh keluarga Randala!”Di belakang Randi, Yohan dan Zoro memegang pergelangan tangan mereka yang patah dan saling memandang dengan ekspresi gila.Setelah saling memandang, keduanya kembali menoleh ke Randi pada saat yang sama. Mereka berkata, “Pak Randi, kita nggak bisa diam saja! Raka begitu merajalela. Dia harus membayarnya! Teman Bapak itu ….”Napas Randi terengah-engah dan matanya merah karena murka. Temannya itu …. Sehebat dan sekuat apa pun Raka, selama “temannya” itu mau membantu, jangankan satu Raka, mau ada sepuluh atau seratus Raka pun, pasti akan mati di tangannya!***Di sisi lain, di TK Golden Sunshine di Kota Malda.“Pak Aldi, di sini!”Tak jauh dari pintu masuk TK, di perempat
Tangan kanan Zoro yang memegang pedang juga berakhir mengenaskan. Tangan itu ikut terpelintir karena kekuatan besar yang memelintir pedangnya. Aliran darah yang deras serta pecahan tulang muncul dari balik kulit pergelangan tangannya!“Ah!!” Kedua orang itu merasakan sakit yang luar biasa, memegangi pergelangan tangan mereka dan berteriak dengan keras. Kedua jagoan bela diri yang terkenal di luar negeri itu bahkan tidak mampu menghadapi Raka!“Nggak. Itu nggak mungkin!” Randi dan puluhan preman di samping semuanya menjadi pucat dan gemetaran karena ketakutan.Ganas! Ini terlalu ganas! Mereka pernah melihat kemampuan Yohan dan Zoro. Mereka tahu betapa dahsyatnya kekuatan kedua orang itu. Mereka bisa bilang, asalkan mereka tidak menggunakan senjata api, baik itu ratusan orang yang dikerahkan sekalipun, tetap tidak akan bisa mengalahkan mereka berdua. Pernyataan itu tidak berlebihan.Namun, Raka di ada di hadapan mereka ini malah melumpuhkan mereka dengan satu gerakan? Yang lebih menakutk
Hm? Randi mengangkat alisnya, melihat kontrak itu, dan tertawa kesal! Kontraknya sangat sederhana, hanya ada satu klausul, yaitu harta keluarga Randala yang telah diakuisisi oleh Randi akan dialihkan kepemilikannya pada New Randala Group tanpa syarat apa pun, dan kontrak itu akan efektif setelah ditandatangani!“Raka, aku tadi masih ingin memujimu cerdas, tapi ternyata kamu idiot!” Randi tertawa jahat, merobek kontrak di tangannya itu dan melemparkannya ke arah Raka. “Raka, aku beri tahu kamu sekarang. Karena kamu sudah berani datang ke wilayahku, kamu juga harus meninggalkan nyawamu di sini!”Raka menggeleng pelan. Dia menyetir dari Kota Malda dan tidak memberi tahu Lucy. Saat ini sudah lewat dari jam dua siang, dia harus pulang untuk makan malam bersama Elena. Dia punya waktu yang cukup. Perusahaan mereka baru melakukan acara team building beberapa hari yang lalu. Dia sudah lama tidak bertemu Elena. Makan malam hari ini telah dijadwalkan sejak lama dan tidak dapat ditunda.“Satu meni