Srak!Sekelompok orang-orang bertubuh kekar dengan cepat mengeluarkan ponsel mereka untuk mengurus semua urusan mereka di ibu kota provinsi. Kemudian mereka bergegas mengikuti Ricky menuju Kota Malda. Waktu berlalu dengan cepat dan malam panjang ini akhirnya berakhir. Keesokan paginya, Raka mengantar Lucy ke kantor dengan menggunakan mobil Parscha miliknya. Di depan gedung perusahaan berbaris para penjaga yang membentuk formasi persegi dengan pemimpin mereka berdiri paling depan, yaitu Garda. “Bos!”“Bos!”Garda menyapa dengan berteriak terlebih dahulu lalu diikuti oleh para penjaga lainnya. Suara mereka terdengar sangat lantang sampai membuat Lucy sedikit terkejut. Dia menutupi bibir merahnya lalu menatap Raka dari atas sampai bawah. Dia bingung apa yang harus dilakukannya saat ini karena dia merasa kalau Raka adalah seorang pemimpin perusahaan, sedangkan dirinya hanyalah seorang penjaga keamanan kecil yang tidak diperhatikan oleh siapa pun. Lucy berjalan masuk ke dalam gedung peru
Irwan hanya bisa menangis tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun dari mulutnya. Dia hanya bisa mengeluarkan suara tidak jelas. Padahal dia ingin sekali menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Ricky. “Ricky, kamu itu bingung atau pura-pura bingung, sih? Tentu saja, orang yang membuat Papa begini adalah Rommy dan putri kesayangannya itu si Lucy,” ujar Radith sambil mencibir. Ricky langsung mengepalkan tangannya dengan tubuh gemetar. Pembuluh darah di lehernya juga menyembul keluar seakan bisa meledak kapan saja. Radith melirik dengan matanya yang licik lalu kembali berkata, “Ricky, pastinya kamu belum tahu kalau Rommy baru saja mendirikan perusahaan baru yang bernama New Randala Group. Orang itu benar-benar keterlaluan. Bisa-bisanya dia melakukan hal yang membuat keluarga kita malu seperti ini.”“Makanya Papa sangat marah ketika mengetahui hal ini sampai dia pingsan dibuatnya. Kalau saja aku membawa Papa ke rumah sakit lebih cepat, mungkin Papa nggak akan lumpuh seperti ini.”“
Sekelompok orang berjalan mengikuti Ricky pergi meninggalkan kediaman keluarga Randala dengan niat membunuh. Akhirnya, hanya tersisa Irwan dan Radith di dalam kamar besar itu. Radith tampak tersenyum lebar karena tujuannya sudah tercapai. Dia sudah berhasil membuat Ricky marah kepada Rommy. Dia juga tahu betapa kejamnya Ricky. Jadi, dia yakin kalau Ricky pastinya akan menghabisi Rommy dan Lucy. “Pa, Ricky sudah keluar untuk mengejar Rommy. Sekarang, menurutmu apa si Rommy itu masih bisa hidup sampai malam ini?” tanya Radith sambil tersenyum. Kemudian dia duduk di samping tempat tidur ayahnya lalu menepuk wajah Irwan sambil tersenyum dan berkata, “Papa pasti mau mengatakan yang sebenarnya kan sama si Ricky? Hahaha ....”Radith tiba-tiba saja meraih leher Irwan lalu berkata dengan tatapan matanya yang tajam dan kejam, “Tenang saja, aku tetap akan membawamu mati bersamaku kalau saja kamu bisa bicara dan Ricky mengetahui hal yang sebenarnya!”Tubuh Irwan bergetar hebat. Air mata juga tam
Ricky tiba-tiba saja melangkah maju setelah selesai melontarkan kata-katanya lalu menarik kerah baju Rommy. Ricky memiliki otot besar yang menonjol di lengannya, jadi dia bisa dengan mudah mengangkat tubuh Rommy sampai laki-laki itu tidak bisa memijakkan kakinya. Kemudian Ricky memukul wajah Rommy layaknya sebuah palu yang memukul paku.Buak! Kondisi tubuh Rommy tidaklah sebaik Ricky, jadi mata Rommy langsung menghitam diikuti dengan semburan darah yang keluar dari mulutnya setelah Ricky melayangkan pukulan ke wajahnya. Dalam sekejap mata, tubuh Rommy tampak melemah.“Jangan terus berpura-pura di hadapanku!” bentak Ricky lalu kembali memukul wajah Rommy beberapa kali dan melemparnya ke atas lantai. Kemudian Ricky mengangkat kakinya dan menginjak kepala Rommy tanpa ampun seraya berkata, “Bukankah kamu orang yang suka mengusik dan mengancam orang lain? Kenapa sekarang kamu bertingkah lemah begini? Apa kamu nggak mau mengancamku? Ayo, tunjukkan padaku apa yang bisa kamu lakukan!”Darah
“Jangan!” seru Rommy tiba-tiba.Dia terbaring lemah di atas lantai sambil memuntahkan darah dari mulutnya lalu berkata dengan suara terbata-bata, “Raka, orang itu adalah kakakku!”Kakak ayah mertuanya! Raka tidak bisa lagi menghentikan laju tinjunya, karena sudah sangat dekat dengan wajah Ricky, jadi dia buru-buru membuka tangannya lalu memukul wajah Ricky dengan telapak tangannya. Plak!Ricky juga tidak sempat mengelak karena gerakan Raka yang sangat cepat. Dalam sekejap mata, wajah Ricky berubah biru dan tubuhnya juga berguling beberapa kali di atas lantai. Tidak lama kemudian, Ricky memuntahkan beberapa giginya yang copot. “Raka ....”Semua orang yang menyaksikan kekuatan Raka benar-benar tercengang dibuatnya, termasuk Lucy, Sherly dan Rommy yang masih terbaring tidak berdaya di atas lantai. Mereka tahu kalau Raka sangat mahir dalam ilmu bela diri, tapi mereka tidak pernah menyangka kalau Raka ternyata sekuat ini. Bagaimanapun juga, Ricky adalah sosok laki-laki kuat yang terkenal
Tatapan mata Raka tampak semakin dingin. Dia meraih leher Ricky dan mulai mencekiknya. Dia ingin laki-laki ini merasakan kedahsyatan jemarinya.“Raka, jangan bunuh dia ....”Rommy yang berada tidak jauh dari mereka berusaha untuk duduk lalu berkata, “Kak Ricky ... apa Kakak begitu membenciku? Bagaimanapun juga, kita adalah saudara.”Mereka adalah saudara kandung. Bagaimana mungkin Ricky bisa berlaku sekejam ini kepada adik laki-lakinya sendiri? Kemudian Raka membalas perkataan ayahnya sebelum Ricky sempat melontarkan sepatah kata pun dari mulutnya dengan berkata, “Pa, Papa pasti akan dihabisi sama dia kalau kita nggak membunuhnya. Pastinya akan muncul masalah besar kalau sampai kita melepaskan dia!”“Mungkin Papa menganggap laki-laki ini sebagai saudara Papa, tapi Papa lihat sendiri kan kalau dia berniat untuk membunuh Papa. Jadi, apa gunanya punya saudara seperti dia?” Raka perlahan mengerahkan kekuatan di telapak tangannya ketika melontarkan kata-katanya. Ricky semakin kesulitan un
Jonathan bermain dengan dua buah bola besi di tangannya lalu berkata dengan tatapan mata dingin, “Di ibu kota provinsi, Blood Tiger bisa dibilang salah satu yang terbaik. Dia juga sangat berbakti pada Ricky. Tapi, entah mengapa dia harus berakhir dengan menyedihkan seperti itu tanpa ada yang membantunya. Oleh karena itu, Ricky datang ke Malda bukan hanya untuk mengurus masalah keluarga Randala, tapi juga menyelidiki tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Blood Tiger. Apa di antara kalian ada yang bisa memberikanku penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi saat itu?” Bima dan yang lainnya hanya bisa saling berpandangan. Mereka semua memiliki porsi masing-masing di Malda, tapi mereka semua langsung ketakutan dan tidak lagi berani unjuk gigi kepada siapa pun setelah berhasil dikalahkan oleh Raka Gading. Sebenarnya, mereka berencana untuk tetap diam sampai berita itu menyebar dengan sendirinya. Namun, nyatanya Ricky tiba-tiba saja datang ke Malda tanpa pemberitahuan apa pun. Bahka
Dia menyesali keputusannya, tapi semua itu sudah terlambat. Dia berharap jika dirinya bisa ikut dengan Bima dan membuat kekuatan kecil bersama laki-laki itu. Setidaknya, dia tidak perlu melindungi dirinya sendiri. Namun, sekarang dia berada dalam dilema karena dipaksa oleh Jonathan untuk mendukung kekuatan mereka. Hidup dan semua yang dimilikinya akan langsung habis tak bersisa kalau saja dia melakukan kesalahan sedikit pun. “Aku bersedia!”“Mulai sekarang, kami akan mendengar semua perintah dari Kak Ricky!” “Setuju ....”Para bos preman itu memaksakan diri mereka untuk tersenyum dan bahagia. Mereka berpura-pura seakan mereka senang dengan keputusan mereka ini. “Aku harap semua pihak bisa bekerja sama dengan baik dan Kak Ricky semakin sukses dengan mempersatukan Malda bersama kekuatan ibu kota provinsi!” seru Jonathan sambil tertawa puas. “Semua pihak yang mengerti akan keadaan ini adalah pahlawan. Aku memang tidak salah dalam menilai orang!”Kemudian Jonathan mengambil gelas anggu