Share

Keganasan Kraken

Penulis: Bebby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-25 16:48:16

“Kuat sekali... Ini tidak akan mudah,” gumamnya, napasnya mulai terasa berat. Dia menyadari bahwa Kraken bukanlah lawan yang bisa dikalahkan dengan serangan biasa. Pergerakan makhluk itu, meskipun besar dan tampak lamban, dipenuhi dengan keakuratan dan kekuatan yang mematikan.

Tiba-tiba, dari kedalaman samudra, muncul lebih banyak tentakel, mengitari kapal dari segala arah. Mereka meliuk-liuk seperti ular raksasa yang lapar, siap meremukkan kapal dan siapa pun di atasnya. Tak ada waktu untuk mundur. Shin Kui Long harus memilih: bertarung mati-matian atau menyerah pada nasib yang telah mengirimnya ke dalam cengkeraman maut ini.

Shin Kui Long mengeluarkan jurus andalannya, "Dewa Penghancur Lautan", teknik yang mampu membelah air dan mengusir ombak dengan satu serangan dahsyat. Dia berdiri tegak di atas kapal, mengumpulkan semua kekuatannya hingga aura emas menyelubungi tubuhnya, menerangi kegelapan yang mulai menyelimuti lautan.

Dengan teriakan penuh tekad, Shin Kui Long melepaskan puku
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Pulau Naga Sakti

    Perjalanan laut dengan kapal selama dua hari dengan gelombang yang besar dan makhluk laut yang ganas membuat kondisi Shin Kui Long menurun padahal waktu yang tersisa tinggal 6 hari lagi. Kapal hancur diterjang Kraken, salah satu makhluk legenda yang mirip gurita raksasa.Shin Kui Long terdampar di Pulau Naga Sakti dalam keadaan tidak sadarkan diri, setelah seluruh kapal hancur diterjang makhluk raksasa ini.Kraken benar-benar menunjukkan kehebatannya sebagai penguasa samudra yang tak terkalahkan, bahkan sekelas Dewa Iblis Gerbang Neraka tidak kuasa menghentikannya.Pulau Naga Sakti terlihat sepintas bagaikan bentuk naga melingkar yang sedang tidur. Keangkeran namanya tidak sebanding dengan keindahan yang ditunjukkan oleh pulau yang senantiasa diselubungi kabut putih tipis ini. Suhu yang dingin membuat Shin Kui Long tersadar di tepi pantai pulau ini.AAARRRGGGH!Teriakan kesakitan dirasakannya saat dia mencabut serpihan kayu tajam yang menusuk bagian pinggangnya, yang berasal dari pec

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Shiu Ling dan Bai Ling

    Mata Shin Kui Long perlahan mulai terbuka, pandangannya yang buram berubah jelas. Cahaya lembut menerpa wajah wanita di hadapannya—seorang wanita yang cantiknya bagaikan bidadari dari Kahyangan."Wow! Kamu sangat cantik!" ucap Shin Kui Long tanpa berpikir panjang, kekaguman meluncur begitu saja dari bibirnya.Wajah Shiu Ling langsung merona. Senyumnya bermain di bibir, memancing, "Kamu tidak malu-malu ya memujiku begitu? Memangnya aku secantik yang kamu bayangkan?""Jangankan melihat parasmu," jawab Shin Kui Long sambil tersenyum lebar, "mendengar suaramu saja sudah membuatku jatuh cinta."Shiu Ling tertawa kecil, matanya berbinar penuh godaan. "Gombal! Mana mungkin pria jatuh cinta hanya karena suara? Kalau aku bersuara merdu tapi wajahku jelek, apakah kamu masih akan mencintaiku?""Tentu saja! Cinta sejati tak mengenal rupa!" Shin Kui Long menegaskan, yakin dengan ucapannya.Shiu Ling tertawa pelan sebelum berkata, "Bukan aku yang menemukanmu, tahu? Bai Ling yang menemukanku dulu, d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Sisik Naga

    Shiu Ling mengangkat bahunya, matanya yang berkilauan seperti mengolok-olok Shin Kui Long. "Kamu tidak sadarkan diri selama tiga hari," jawabnya ringan, seolah hal itu tak begitu penting. "Untung Bai Ling menemukanku saat itu, kalau tidak, kamu mungkin tidak akan bangun lagi."Shin Kui Long tersentak mendengar jawaban itu. Tiga hari? Itu waktu yang lama. Dewa Mabuk sudah menantinya, dan setiap detik berarti! Kepanikannya mulai muncul. Namun, sebelum ia sempat merespons lebih jauh, Shiu Ling melangkah maju, ekspresinya menjadi lebih serius."Jadi, apa yang sebenarnya kamu lakukan di sini, Long Shin? Apa kamu mencari sesuatu? Atau seseorang?" tanyanya lagi, nadanya lembut, tapi jelas penuh rasa ingin tahu.Shin Kui Long meneguk air liur, berusaha menyusun kata-kata. Matanya melirik ke arah Bai Ling yang masih berdiri megah di sudut ruangan. Naga putih itu terlihat tenang, tetapi aura kekuatan yang memancar darinya membuat Shin Kui Long semakin menyadari betapa istimewanya tempat ini."A

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Tantangan Sisik Naga

    Shiu Ling berdiri dari tempatnya dengan gerakan anggun, lantas melangkah mendekati Bai Ling. Udara di sekitar mereka seolah berubah, menebarkan aura yang menegangkan sekaligus penuh misteri. Bai Ling, naga putih agung itu, memandang Shin Kui Long dengan mata cemerlang yang memancarkan kebijaksanaan berabad-abad. Ada sejumput ketegangan di udara, seolah-olah sesuatu yang besar tengah bersiap terjadi."Siap-siaplah, Long Shin," ujar Shiu Ling dengan nada yang penuh peringatan, suaranya lembut namun kuat, seolah memecah ketenangan di ruangan itu. "Sisik naga bukan sekadar benda biasa. Proses untuk mengambilnya bisa lebih berat dari apa yang kau bayangkan."Shin Kui Long menelan ludah. Ia mengira sisik itu hanya sesuatu yang bisa ia ambil begitu saja—seperti memetik buah dari pohon. Tapi kini, ia mulai merasakan bahwa permintaannya bukan sekadar soal keberanian. Bai Ling mendekatkan tubuh besarnya, bulu-bulu putihnya yang berkilauan seperti salju di bawah sinar matahari menari di udara.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Dewi Naga Jatuh Cinta

    Pandangan Shin Kui Long kembali fokus saat Shiu Ling berdiri di hadapannya, wajahnya yang lembut kini terlihat lebih serius, namun tetap memancarkan kecantikan yang hampir tak terlukiskan. Senyum misterius yang selalu menghiasi wajah Shiu Ling kini perlahan memudar, tergantikan oleh ekspresi yang lebih dalam, seolah-olah ada sesuatu yang besar yang akan ia ungkapkan."Long Shin," Shiu Ling mulai berbicara dengan nada yang lebih rendah, seakan setiap kata yang keluar membawa bobot perasaan yang dalam, "sebenarnya, aku bukan sekadar pelayan Dewi Naga. Aku... adalah Dewi Naga itu sendiri."Shin Kui Long terdiam, terkejut oleh pengakuan itu. Wajahnya menampakkan ketidakpercayaan, namun seketika itu juga, ia merasa seolah-olah semuanya mulai masuk akal—keanggunan, kekuatan, dan aura luar biasa yang selalu mengelilingi Shiu Ling. Ia tidak sekadar wanita biasa. Ia adalah dewi yang selama ini dicari."Shiu Ling... Kau adalah...?" Shin Kui Long tergagap.Shiu Ling tersenyum lembut, kali ini ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Kejutan Dari Dewi Naga

    Dewi Naga Shiu Ling telah mengagumi kehebatan Dewa Iblis Gerbang Neraka. Jadi, saat Dewa Iblis Gerbang Neraka tewas dikeroyok ribuan Immortal dan Pendekar, hatinya sangat terluka. Saat Shin Kui Long menyinggung Dewa Bandit yang menghina Dewa Ibis Neraka, hati Shiu Ling sangat senang. Sekarang ia baru teringat pemuda yang bersama Dewa Mabuk saat pertemuan Dewa Persilatan di Kota Pendekar."Ternyata yng menentang Dewa Bandit saat itu adalah kamu? Pantas aku tidak asing dengan wajahmu," ujar Dewi Naga sambil terkekeh pelan."Benar sekali, Ling'er ... sayang sekali Teratai Biru dan Mata Air Racun hilang saat kapalku hancur oleh kekuatan Kraken. Apa kamu bisa mengantarkanku ke Lembah Seribu Pedang dan Lembah Racun Surgawi?" tanya Shin Kui Long."Hihihi ... aku tidak akan mengantarkanmu ke sana melainkan langsung ke Pulau Arak!" "Kenapa? Tanpa dua bahan tersebut tidak akan bisa meracik ramuan untuk penawar racun Hidup yang sekarang meracuni Dewa Mabuk," ucap Shin Kui Long terheran-heran."

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Menyembuhkan Dewa Mabuk

    Malam itu terus berlalu. Bai Ling terus melesat melalui langit, membawa mereka semakin dekat ke Pulau Arak. Shin Kui Long tak bisa menghitung waktu dengan pasti, tapi rasanya baru beberapa jam saja mereka terbang, dan ia sudah bisa melihat siluet Pulau Arak yang mendekat di kejauhan. Cahaya samar dari pantai dan pepohonan mulai terlihat, memberi isyarat bahwa tujuan mereka sudah dekat.Saat mereka mendekati pulau, Bai Ling melambat, turun dengan anggun menuju pantai berpasir putih. Hembusan angin malam yang sejuk membawa aroma laut yang kuat, membaur dengan wangi tanah basah di daratan. Dengan satu gerakan halus, Bai Ling mendarat tanpa suara, menjejakkan kaki besarnya di pasir dengan lembut. Shin Kui Long merasakan tanah keras di bawah kakinya saat ia melompat turun, disusul oleh Shiu Ling yang turun dengan lincah."Ini dia, Pulau Arak," kata Shiu Ling, suaranya penuh keyakinan. "Dewa Mabuk pasti ada di tempatnya. Kita tak boleh menyia-nyiakan waktu."Shin Kui Long mengangguk. Dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Misi Baru Dewa Mabuk

    Shin Kui Long menyaksikan perubahan luar biasa pada Dewa Mabuk, tubuh yang semula lemah kini kembali bugar seiring ramuan ajaib yang Shiu Ling racik bekerja dengan cepat. Perasaan lega membanjiri hatinya, tapi di tengah rasa lega itu, muncul pertanyaan yang tak terhindarkan—apa yang akan terjadi selanjutnya?Dewa Mabuk bangkit perlahan dari dipan bambu, meregangkan otot-ototnya yang terasa baru mendapatkan kekuatan kembali. Matanya memandang Dewi Naga dengan penuh rasa terima kasih. "Shiu Ling, kau telah melakukan sesuatu yang luar biasa. Bukan hanya nyawaku yang kau selamatkan, tapi mungkin seluruh pulau ini dari bencana yang tak terbayangkan. Racun Hidup itu sangat berbahaya, dan aku khawatir dampaknya akan menyebar lebih jauh jika tidak segera ditangani."Shiu Ling tersenyum simpul, mencoba merendah, "Aku hanya tidak ingin kehilanganmu, Kong Ming! Tanpa bantuan Bai Ling dan Long Shin, aku tak mungkin bisa sampai tepat waktu."Dewa Mabuk mengangguk, menyadari kebenaran itu. "Ya, Dew

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14

Bab terbaru

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Arc 6 : Balas Dendam

    Negeri Han bersinar bak permata di tengah dunia kultivator, seolah menantang kegelapan masa lalu. Sejak runtuhnya Dewa Iblis Gerbang Neraka—yang kejatuhannya bukan semata karena kehebatan Immortal dan kultivator Negeri Han, melainkan akibat fitnah licik dari Kaisar Han yang cemas akan bayang-bayang Shin Kui Long—kemenangan itu pun menyelimuti setiap sudut negeri.Pagoda megah yang pernah menjadi saksi bisu pengorbanan dan kejatuhan Dewa Iblis Gerbang Neraka kini telah dibersihkan dengan teliti, setiap ukiran batu di dalamnya memantulkan sinar mentari pagi yang lembut. Suara angin yang berdesir di antara celah-celah pagoda seakan menyanyikan lagu kemenangan, menambah kesan agung yang terpancar dari bangunan tersebut.Namun, di balik kemegahan istana dan semangat yang berkobar, Kaisar Han yang tengah menikmati kejayaannya belum menyadari bayang-bayang masa lalu yang terus menghantui. Suatu pagi, ruangan rapat yang biasanya dipenuhi sorak-sorai kini berubah sunyi dan dingin. Udara terasa

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.15. Naga Iblis

    Di tengah Lembah Kabut Iblis, kabut kelam berputar semakin padat, menciptakan suasana mencekam yang membuat udara terasa berat dan lembap. Kui Long dan Naga Azteca melangkah mantap, tatapan mereka tajam menatap siluet pria bertopeng yang berdiri di puncak reruntuhan kuil kuno."Kalian akhirnya datang," suara pria bertopeng itu bergema, penuh kekuatan yang menusuk sanubari. "Namun, kalian sudah terlambat. Segel telah dilepaskan, dan kini aku telah mencapai wujud asliku."Tiba-tiba, langit menggelegar, dan tubuh pria bertopeng itu mulai bergetar. Kabut pekat melesat menyelubungi tubuhnya, sementara raungan mengerikan menggema dari dalam dirinya. Topengnya retak, memperlihatkan mata berwarna merah menyala yang bersinar penuh kebencian. Dalam sekejap, tubuhnya berubah, membesar, kulitnya menghitam dan bersisik, tanduk-tanduk tajam mencuat dari kepalanya."Naga Iblis...!" seru Naga Azteca, matanya membelalak melihat sosok mengerikan yang kini berdiri di hadapan mereka.Dari tubuh pria bert

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.14. Pertarungan di Lembah Kabut Iblis

    Di balik reruntuhan kuil tua, pria bertopeng itu berdiri tegak, siluetnya samar tertutup kabut senja. Matanya yang tajam menatap medan pertempuran yang kini sunyi, hanya menyisakan bekas darah dan tubuh-tubuh yang terkapar. Klan Naga Kembar telah gagal, tubuh mereka tergeletak tanpa daya, sementara angin malam membawa bisikan kehancuran."Menarik..." gumam pria bertopeng itu, suaranya dingin bak embun beku. "Mereka lebih tangguh dari yang kuduga."Ia berbalik, menatap tiga sosok bayangan yang berdiri tegap di belakangnya. Masing-masing memiliki aura mengerikan yang bergetar di udara."Kita harus mempersiapkan rencana berikutnya," lanjutnya. "Pastikan mereka tidak melangkah lebih jauh. Aku tidak ingin ada gangguan lagi."Ketiga bayangan itu hanya mengangguk sebelum menghilang dalam sekelebat kabut gelap.*****Di sisi lain, Kui Long, Naga Azteca, dan para sekutu mereka melangkah dengan hati-hati menuju Lembah Kabut Iblis. Suasana semakin mencekam seiring mendung yang bergelayut di lang

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.13. Bala Bantuan Datang

    Di tengah malam yang pekat, Kui Long dan Naga Azteca menyusuri lorong-lorong sempit kota yang diselimuti bayangan. Mereka tidak menyadari bahwa setiap langkah mereka diawasi oleh mata-mata dari Klan Naga Kembar yang bersembunyi di kegelapan. Saat mereka tiba di sebuah alun-alun yang sunyi, bayangan-bayangan mulai bergerak, menampakkan sosok-sosok dengan senjata terhunus yang mengepung mereka.Salah satu dari mereka, dengan suara sedingin es, berkata, "Kalian sudah melangkah terlalu jauh. Pria bertopeng itu adalah milik kami."Kui Long dan Naga Azteca saling bertukar pandang, kemudian mengangguk. Mereka merasakan energi chi mengalir deras dalam tubuh mereka, mempersiapkan diri untuk pertempuran yang tak terelakkan. Denting senjata beradu segera memenuhi udara, menandakan dimulainya pertarungan sengit. Meskipun keterampilan mereka luar biasa, jumlah musuh yang banyak mulai membuat mereka kewalahan.Klan Naga Kmbar memiliki petarung-petarung tangguh yang sangat menyulitkan mereka berdua.

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.12. Mencari Pria Bertopeng

    Kui Long melangkah cepat melalui lorong-lorong sempit yang berliku, bayangan malam menyelimuti setiap sudut kota. Aroma rempah-rempah dan asap dupa bercampur dengan bau lembap dari dinding batu tua. Telinganya menangkap setiap suara—bisikan pedagang yang masih bertransaksi, langkah kaki terburu-buru, dan desahan angin yang menyusup melalui celah-celah bangunan.Tiba-tiba, sebuah tangan kasar mencengkeram lengannya, menariknya ke dalam kegelapan sebuah gang sempit. Kui Long hampir saja bereaksi dengan serangan, namun matanya segera mengenali wajah yang familiar."Naga Azteca," bisiknya, melepaskan diri dari cengkeraman itu. "Apa yang kau temukan? Kau bisa berubah jadi manusia juga?"Naga Azteca menganggukan kepala, dengan mata emasnya yang tajam, menatapnya serius. "Pria bertopeng itu bukan orang sembarangan. Gerakannya terlatih, dan dia tahu persis apa yang dia cari."Kui Long mengangguk, mengingat kilatan koin berkilauan yang diambil pria itu. "Itu adalah lambang sekte rahasia. Jika

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.11. Pria Bertopeng Misterius

    Kui Long tetap mempertahankan senyumannya, seolah menikmati permainan ini. Namun, jauh di dalam dadanya, jantungnya berdetak dengan ritme yang terukur, menandakan kewaspadaan yang tajam. Ia sudah menyiapkan seribu cara untuk meloloskan diri jika situasi berbalik melawannya. Tatapan pria bertato naga di hadapannya masih mengunci dirinya, dingin dan penuh selidik, seakan hendak menerobos lapisan pikirannya yang terdalam.Di kejauhan, di antara bayangan yang menari di lorong-lorong sempit pasar, Naga Azteca bergerak seperti angin. Langkahnya ringan, nyaris tak berjejak, napasnya teratur seperti predator yang mengintai mangsanya. Matanya yang berwarna emas menyapu setiap sudut, menangkap detail sekecil apa pun. Aroma logam dari senjata tersembunyi yang dibawa para penjaga klan bercampur dengan harum manis buah-buahan yang dijajakan di pasar. Sorot matanya menyipit ketika melihat sosok mencurigakan bersembunyi di antara keramaian.Tiba-tiba, suara dentingan logam beradu merobek kesunyian y

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.10. Kota Naga Biru

    Angin dingin berhembus dari arah laut, membawa serta aroma asin yang bercampur dengan harum rempah-rempah dari pasar terdekat. Di bawah sinar matahari yang keemasan, permukaan lautan berkilauan, memantulkan bayangan kapal-kapal dagang yang berlabuh di pelabuhan Kota Naga Biru. Kota yang merupakan kota tersibuk dan terpadat di Negeri Ming, Dunia Naga.Di kejauhan, gunung-gunung es menjulang dengan megah, puncaknya berkilauan seperti kristal yang tertimpa cahaya. Gunung es abadi yang menyimpan misteri tentang artefak kuno dari kejayaan naga di jaman dahulu yang bisa berubah menjadi manusia dan menjadi kultivator sejati.Namun sekarang, Negeri Ming banyak dikuasai Klan Naga dan juga Naga yang memiliki kecerdasan tinggi seperti Naga Iblis.Kui Long berjalan perlahan di antara kerumunan, jubah pedagangnya berkibar diterpa angin. Benang emas yang menghiasi kainnya menangkap cahaya, menambah kesan bahwa dirinya bukan pedagang biasa. Senyum ramahnya menyembunyikan kehati-hatian yang terlatih,

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.9. Kutukan Dewi Naga

    Perahu kecil itu berlayar perlahan di bawah langit yang dipenuhi kabut keemasan. Ombak di sekitar Pulau Naga Langit bergulung dengan gelombang yang tak biasa, seolah merasakan kehadiran para pendekar. Dewa Mabuk Kong Ming, Song Lien Hwa, Dewa Pedang Wei Bu, dan Yin Yin berdiri di haluan, mata mereka menatap lurus ke arah daratan yang mulai tampak di kejauhan. Di atas mereka, Rajawali Emas mengepakkan sayapnya, menyelinap di antara awan, mengawasi dari ketinggian.Saat mereka mendarat, suara gemuruh bergema dari tengah pulau. Kilatan cahaya perak dan emas membelah udara, lalu sesosok wanita berbalut jubah sutra hijau zamrud melayang di atas mereka. Itu adalah Dewi Naga Shiu Ling, penguasa Pulau Naga Langit. Namun, ada sesuatu yang aneh. Tatapan matanya yang biasanya tenang kini dipenuhi kegelapan, bibirnya melengkung dalam senyum dingin.“Kong Ming, Wei Bu… Kalian berani datang ke wilayahku?” Suaranya bergema seperti angin yang menusuk tulang."Shiu Ling! Kenapa kau bisa berubah sepert

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.8. Rubah Hitam Ekor Sembilan

    Rubah Hitam Ekor Sembilan Yin Yin melompat ke udara dengan kecepatan yang sulit diikuti mata. Tubuhnya bergerak lincah, setiap ekornya menyapu udara dan menciptakan gelombang energi gelap yang menggetarkan ruang. Mata merahnya bersinar kejam saat ia menatap Song Lien Hwa, yang sudah bersiap dengan pedangnya."Song Lien Hwa, kau bukan tandinganku lagi!" suara Yin Yin bergema, dipenuhi kekuatan kegelapan yang menakutkan. Dengan satu kibasan ekornya, angin hitam melesat menuju Song Lien Hwa, membawa aura kehancuran.Song Lien Hwa segera menangkis dengan jurus Pedang Langit Menyapu Awan. Ia melompat ke atas, bilah pedangnya berputar membentuk pusaran angin yang membelah gelombang kegelapan Yin Yin. Namun, Yin Yin tidak memberi kesempatan. Tubuhnya berkelebat dalam bayangan, muncul di belakang Song Lien Hwa dan meluncurkan cakar tajamnya."Cepat sekali!" Song Lien Hwa hampir terlambat menghindar, namun dengan reflek luar biasa, ia membalikkan pedangnya dan menangkis serangan itu. Dentingan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status