Kui Long terbaring dalam keheningan, mendengarkan angin yang berhembus lembut, membawa bau tanah hangus dan kehancuran. Tubuhnya terasa seperti dihantam gunung, tetapi pikirannya tetap jernih. Dia menatap langit, menyaksikan cahaya matahari yang perlahan menembus awan kelam.Pikirannya melayang ke Negeri Song, tempat yang sangat istimewa di hatinya. Terutama terhadap Dewi Naga yang setia untuk menunggunya kembali. Ia juga belum menuntaskan janji kepada Yin Yin.Namun, kedamaian itu tidak berlangsung lama. Dari kejauhan, terdengar suara derap langkah cepat. Kui Long mencoba mengangkat kepalanya dan melihat sosok-sosok mendekat. Mereka adalah murid-murid dari Sekte Langit Emas, dipimpin oleh Zhang Yue, seorang pemimpin muda yang dikenal dengan kecerdasannya.“Dewa Iblis Gerbang Neraka!” seru Zhang Yue, wajahnya penuh kekhawatiran. Dia segera berlutut di samping Kui Long, memeriksa keadaannya. “Kau masih hidup, syukurlah.”Kui Long tersenyum tipis meski rasa sakit menjalari seluruh tubuh
Beberapa hari berlalu. Kui Long dirawat di sebuah tempat perlindungan rahasia yang dijaga ketat oleh murid-murid Sekte Langit Keemasan. Tubuhnya mulai pulih, meski rasa sakit masih sering datang. Zhang Yue sering mengunjunginya, membawa laporan tentang pergerakan Putri Shu dan tanda-tanda aktivitas kegelapan lainnya di Negeri Shu.“Ketua,” kata Zhang Yue suatu hari, “para tetua sekte sudah mengadakan pertemuan darurat. Mereka ingin kau hadir di Dewan Kultivator Agung. Kekuatanmu dan pengalamanmu melawan Putri Shu sangat berharga untuk strategi mereka.”"Jangan memanggilku Ketua, kamu tetap ketua Sekte Langit Emas!" ucap Kui Long dengan tulus."Tapi, Ketua ... kami telah lama menunggu kembalinya ketua!" bantah Zhang Yue.Kui Long mengangguk pelan. “Aku akan pergi. Jadi aku belum bisa memimpin kalian sekarang, tapi aku janji akan tetap menjadi bagian dari Sekte Langit Emas. Semua ini bukan hanya tentang strategi. Aku perlu mencari tahu sumber kekuatan Putri Shu. Jika kita hanya bertahan
Malam itu, angin di puncak gunung tempat Dewan Kultivator Agung berdiri terasa menusuk tulang. Di langit, bulan tampak redup, seolah ragu menampakkan cahayanya di dunia yang berangsur diliputi bayangan. Kui Long berdiri di tepi jurang, matanya menatap jauh ke lembah di bawah yang dipenuhi kabut. Ia merasakan keheningan ini seperti firasat buruk, sesuatu yang lebih besar dari sekadar ancaman Putri Shu.Zhang Yue mendekat dengan langkah pelan. "Apa yang kau pikirkan?" tanyanya, menyodorkan secangkir teh hangat yang menguarkan aroma herbal.Kui Long menerima cangkir itu, tetapi tidak langsung meminumnya. "Aku memikirkan kegelapan ini," katanya pelan. "Aku tahu Putri Shu hanyalah bagian dari teka-teki besar. Dia bukan musuh terakhir. Ada sesuatu... sesuatu yang mengintai di balik semua ini."Zhang Yue mengangguk, pandangannya serius. "Kami telah menemukan jejak baru di reruntuhan Dunia Iblis Negeri Shu. Tampaknya ada entitas yang lebih tua dan lebih kuat daripada Putri Shu. Para tetua men
Pertempuran Kui Long melawan Jenderal Bayangan dimulai dengan keheningan yang mencekam, hanya dipecahkan oleh gemerisik angin gelap yang berputar di sekitar arena pertempuran. Jenderal Bayangan berdiri tegak, matanya yang merah bersinar seperti bara api, memandang Kui Long dengan penuh penghinaan."Kau hanyalah manusia," ujar Jenderal Bayangan dengan suara yang dalam, serak, dan menggema. "Kekuatanmu tidak cukup untuk melawan kehendak kegelapan."Kui Long tak menjawab. Ia hanya mengatur napasnya, merasakan Qi mengalir melalui meridian tubuhnya. Matanya menatap tajam, membaca setiap gerakan kecil dari lawannya. Dalam sekejap, Jenderal Bayangan melesat maju, menciptakan pusaran bayangan yang menggulung seperti ombak lautan.Kui Long bergerak dengan teknik Langkah Cahaya Surgawi, tubuhnya berubah menjadi kilatan emas yang sulit ditangkap mata. Setiap serangan bayangan yang mendekat dihancurkan dengan pukulan Qi yang memancar dari telapak tangannya. Namun, Jenderal Bayangan tidak menunjuk
Di sisi lain, Zhang Yue bersama kultivator dari Klan Langit Emas menghadapi gelombang serangan anak buah Raja Bayangan. Lembah di bawah perbukitan yang curam menjadi medan pertempuran yang berlumuran darah. Jeritan pertempuran dan dentang senjata memenuhi udara, sementara api dari serangan magis menyala-nyala di kejauhan.Zhang Yue bergerak lincah di tengah kekacauan. Teknik Pedang Langit Emas miliknya memancarkan kilauan emas yang membelah kegelapan, memotong makhluk-makhluk bayangan yang mencoba mendekat. Namun, setiap serangan balasan dari anak buah Raja Bayangan tampak semakin terkoordinasi, seolah-olah ada taktik yang mengatur langkah mereka.Tiba-tiba, udara di sekitarnya berubah dingin. Dari balik asap pertempuran, seorang pria bertubuh besar dengan mata hitam tanpa cahaya muncul. Raja Bayangan. Sosok itu mengangkat tangan, dan bayangan dari pepohonan di sekitarnya mulai bergerak seperti makhluk hidup, melilit Zhang Yue dan para kultivator Klan Langit Keemasan.“Zhang Yue,” sua
"Menyerahlah, Dewa Iblis Gerbang Neraka!" teriak beberapa Immortal yang sedang mengepungnya di atas puncak pagoda di Negeri Han yang disebut Dunia Kultivator. Dewa Iblis Gerbang Neraka ini tampak tenang menghadapi puluhan Immortal yang sedang mengeroyoknya ini. Walaupun tampak kelelahan di wajahnya, namun staminanya masih kuat untuk meladeni beberapa Immortal lagi. "Aku salah apa terhadap kalian? Tiba-tiba kalian menyerangku tanpa alasan!" gerutu Dewa Iblis Gerbang Neraka ini. Tampak di bawah pagoda, ribuan mayat bergelimpangan dari berbagai tingkatan Cultivator yang berusaha melenyapkan dirinya. Semua dunia bersatu melawannya, padahal dia tidak melakukan kesalahan dan kejahatan. Hanya karena kekhawatiran yang tidak beralasan membuat lima dunia ini memusuhinya. "Tidak ada tempat lagi buatmu di Nirvana Surgawi ... kami tidak membutuhkan dirimu di sini!" kata Immortal ini sambil menyerangnya. "Aku juga tidak memilih untuk berada di semesta ini ... terlalu banyak yang ambisius di sem
Shin Kui Long alias Dewa Super Sakti alias Dewa Iblis Gerbang Neraka terkepung di puncak pagoda, lambang Kekaisaran Han. Semua jalan keluar baginya telah dikepung oleh Immortal dari dunia kultivator ini. Mereka memang tidak menyerangnya karena khawatir bernasib sama seperti Immortal lainnya yang tewas, tapi mereka tidak membiarkan Dewa Iblis Gerbang Neraka ini untuk leluasa bergerak dan meloloskan diri. Jadi Shin Kui Long benar-benar terjebak di puncak pagoda ini. Beruntung Shin Kui Long sudah mencapai tingkatan Dewa Kaisar sehingga dia bisa menahan lapar berhari-hari. Tapi dikepung terus menerus juga membuatnya jenuh dan merasa lelah di tubuhnya. Jika para Immortal ini tidak menyingkir setelah kekuatannya pulih kembali, maka dia akan melumpuhkan semua Immortal dan Kultivator ini. Tidak ada pilihan lagi untuknya selain bertarung habis-habisan dengan para Immortal ini. "Aku harap kalian menyingkir dari hadapanku! Aku tidak ingin mencelakai kalian, tapi akan kulakukan apabila diperluk
Shin Kui Long yang dikeroyok oleh Immortal dan Pendekar akhirnya tidak kuasa bertahan lagi. Betapapun dia berusaha, tetap saja jumlah Immortal dan Pendekar ini tidak berubah. Semakin lama semakin banyak saja yang mengeroyok dirinya. Mati satu tumbuh seribu. Immortal dan Pendekar tiada habisnya terus menggempur dirinya yang sudah kelelahan. Kekuatan Shin Kui Long juga terbatas, yang akhirnya membuat dirinya menderita kelelahan dan tidak sanggup bertahan lagi dari serangan Immortal dan Pendekar. Dewa Super Sakti ini akhirnya tewas di tangan Immortal Lin Feng. Tapi Shin Kui Long sudah mencapai tahap keabadian yaitu Dewa Kaisar, sehingga setelah mati dia akan inkarnasi di dunia kembali, baik dunia yang sama ataupun dunia yang berbeda. Sayangnya, kematian Shin Kui Long ini terjadi bersamaan dengan terbukanya dimensi waktu akibat fenomena alam yang tidak biasanya terjadi di dunia.. Shin Kui Long tidak terlahir baru menjadi manusia dari bayi, tapi memasuki tubuh pendekar dari dunia fan
Di sisi lain, Zhang Yue bersama kultivator dari Klan Langit Emas menghadapi gelombang serangan anak buah Raja Bayangan. Lembah di bawah perbukitan yang curam menjadi medan pertempuran yang berlumuran darah. Jeritan pertempuran dan dentang senjata memenuhi udara, sementara api dari serangan magis menyala-nyala di kejauhan.Zhang Yue bergerak lincah di tengah kekacauan. Teknik Pedang Langit Emas miliknya memancarkan kilauan emas yang membelah kegelapan, memotong makhluk-makhluk bayangan yang mencoba mendekat. Namun, setiap serangan balasan dari anak buah Raja Bayangan tampak semakin terkoordinasi, seolah-olah ada taktik yang mengatur langkah mereka.Tiba-tiba, udara di sekitarnya berubah dingin. Dari balik asap pertempuran, seorang pria bertubuh besar dengan mata hitam tanpa cahaya muncul. Raja Bayangan. Sosok itu mengangkat tangan, dan bayangan dari pepohonan di sekitarnya mulai bergerak seperti makhluk hidup, melilit Zhang Yue dan para kultivator Klan Langit Keemasan.“Zhang Yue,” sua
Pertempuran Kui Long melawan Jenderal Bayangan dimulai dengan keheningan yang mencekam, hanya dipecahkan oleh gemerisik angin gelap yang berputar di sekitar arena pertempuran. Jenderal Bayangan berdiri tegak, matanya yang merah bersinar seperti bara api, memandang Kui Long dengan penuh penghinaan."Kau hanyalah manusia," ujar Jenderal Bayangan dengan suara yang dalam, serak, dan menggema. "Kekuatanmu tidak cukup untuk melawan kehendak kegelapan."Kui Long tak menjawab. Ia hanya mengatur napasnya, merasakan Qi mengalir melalui meridian tubuhnya. Matanya menatap tajam, membaca setiap gerakan kecil dari lawannya. Dalam sekejap, Jenderal Bayangan melesat maju, menciptakan pusaran bayangan yang menggulung seperti ombak lautan.Kui Long bergerak dengan teknik Langkah Cahaya Surgawi, tubuhnya berubah menjadi kilatan emas yang sulit ditangkap mata. Setiap serangan bayangan yang mendekat dihancurkan dengan pukulan Qi yang memancar dari telapak tangannya. Namun, Jenderal Bayangan tidak menunjuk
Malam itu, angin di puncak gunung tempat Dewan Kultivator Agung berdiri terasa menusuk tulang. Di langit, bulan tampak redup, seolah ragu menampakkan cahayanya di dunia yang berangsur diliputi bayangan. Kui Long berdiri di tepi jurang, matanya menatap jauh ke lembah di bawah yang dipenuhi kabut. Ia merasakan keheningan ini seperti firasat buruk, sesuatu yang lebih besar dari sekadar ancaman Putri Shu.Zhang Yue mendekat dengan langkah pelan. "Apa yang kau pikirkan?" tanyanya, menyodorkan secangkir teh hangat yang menguarkan aroma herbal.Kui Long menerima cangkir itu, tetapi tidak langsung meminumnya. "Aku memikirkan kegelapan ini," katanya pelan. "Aku tahu Putri Shu hanyalah bagian dari teka-teki besar. Dia bukan musuh terakhir. Ada sesuatu... sesuatu yang mengintai di balik semua ini."Zhang Yue mengangguk, pandangannya serius. "Kami telah menemukan jejak baru di reruntuhan Dunia Iblis Negeri Shu. Tampaknya ada entitas yang lebih tua dan lebih kuat daripada Putri Shu. Para tetua men
Beberapa hari berlalu. Kui Long dirawat di sebuah tempat perlindungan rahasia yang dijaga ketat oleh murid-murid Sekte Langit Keemasan. Tubuhnya mulai pulih, meski rasa sakit masih sering datang. Zhang Yue sering mengunjunginya, membawa laporan tentang pergerakan Putri Shu dan tanda-tanda aktivitas kegelapan lainnya di Negeri Shu.“Ketua,” kata Zhang Yue suatu hari, “para tetua sekte sudah mengadakan pertemuan darurat. Mereka ingin kau hadir di Dewan Kultivator Agung. Kekuatanmu dan pengalamanmu melawan Putri Shu sangat berharga untuk strategi mereka.”"Jangan memanggilku Ketua, kamu tetap ketua Sekte Langit Emas!" ucap Kui Long dengan tulus."Tapi, Ketua ... kami telah lama menunggu kembalinya ketua!" bantah Zhang Yue.Kui Long mengangguk pelan. “Aku akan pergi. Jadi aku belum bisa memimpin kalian sekarang, tapi aku janji akan tetap menjadi bagian dari Sekte Langit Emas. Semua ini bukan hanya tentang strategi. Aku perlu mencari tahu sumber kekuatan Putri Shu. Jika kita hanya bertahan
Kui Long terbaring dalam keheningan, mendengarkan angin yang berhembus lembut, membawa bau tanah hangus dan kehancuran. Tubuhnya terasa seperti dihantam gunung, tetapi pikirannya tetap jernih. Dia menatap langit, menyaksikan cahaya matahari yang perlahan menembus awan kelam.Pikirannya melayang ke Negeri Song, tempat yang sangat istimewa di hatinya. Terutama terhadap Dewi Naga yang setia untuk menunggunya kembali. Ia juga belum menuntaskan janji kepada Yin Yin.Namun, kedamaian itu tidak berlangsung lama. Dari kejauhan, terdengar suara derap langkah cepat. Kui Long mencoba mengangkat kepalanya dan melihat sosok-sosok mendekat. Mereka adalah murid-murid dari Sekte Langit Emas, dipimpin oleh Zhang Yue, seorang pemimpin muda yang dikenal dengan kecerdasannya.“Dewa Iblis Gerbang Neraka!” seru Zhang Yue, wajahnya penuh kekhawatiran. Dia segera berlutut di samping Kui Long, memeriksa keadaannya. “Kau masih hidup, syukurlah.”Kui Long tersenyum tipis meski rasa sakit menjalari seluruh tubuh
Putri Shu mengangkat kedua tangannya, dan rambut putihnya yang panjang mengembang liar di sekitarnya, menciptakan pusaran angin iblis yang menderu-deru. Rambut itu tidak lagi hanya menjadi senjata, tetapi kini menjelma menjadi sosok-sosok bayangan yang menyerupai makhluk iblis. Bayangan-bayangan itu melesat ke arah Kui Long dengan kecepatan yang sulit diikuti mata."Dunia ini sudah hancur! Tidak ada yang bisa menyelamatkannya, Kui Long!" teriak Putri Shu, suaranya menggelegar, menggema di langit yang kini dipenuhi awan kelam.Kui Long, dengan napas tersengal, menyiapkan teknik terakhirnya. Dalam kondisi terluka parah, dia mengumpulkan Qi-nya hingga ke titik maksimum. Tubuhnya memancarkan cahaya keemasan yang memukau, dan gerakannya mulai semakin tak terduga. Ini adalah puncak dari Jurus Dewa Mabuk Kultivator: Langkah Cahaya Surgawi, di mana setiap langkahnya menjadi senjata yang mematikan, menghancurkan energi gelap di sekitarnya.Makhluk-makhluk iblis yang diciptakan oleh rambut Putr
Kui Long terjatuh ke tanah, napasnya tersengal-sengal. Dia menatap Putri Shu yang juga terduduk dengan darah mengalir di sudut bibirnya.Pertarungan mereka belum selesai, tapi keduanya tahu bahwa akhir dari pertarungan ini akan mengubah dunia—entah menuju kehancuran total atau keseimbangan yang baru.Putri Shu menghapus darah dari sudut bibirnya, matanya bersinar merah tajam, seperti bara api yang siap meledak kapan saja. Dengan satu gerakan tangan, rambut putihnya melesat liar, memanjang dan berkelok-kelok seperti ular yang hidup. Dari rambut itu, aura iblis memancar, menciptakan tekanan luar biasa yang membuat tanah di sekitar mereka retak."Kui Long," suara Putri Shu terdengar dingin dan menghantui, "kau pikir dirimu pantas melawanku? Kau hanya membawa kehancuran, dan aku adalah kehancuran itu sendiri!"Dengan satu gerakan tangan, dia melancarkan Tapak Iblis Rambut Putih, sebuah teknik yang memanfaatkan rambutnya sebagai medium serangan. Rambut-rambut itu membentuk tapak raksasa, m
Kui Long berdiri di tengah kawah yang terbentuk dari ledakan terakhir, tubuhnya gemetar akibat kelelahan, tapi matanya tetap penuh tekad. Dari seberang, Putri Shu bangkit perlahan, wajahnya dipenuhi amarah yang murni. Rambut putihnya berkibar liar, memancarkan aura iblis yang begitu pekat hingga udara di sekitarnya bergetar."Kau pikir bisa menyelamatkanku dengan cahaya itu?" ejeknya dengan senyum yang menusuk. "Cahaya hanya membuat kegelapan ini semakin haus akan kehancuran."Putri Shu mengangkat kedua tangannya, menciptakan pusaran energi gelap yang menghisap segalanya. Dimensi Kegelapan Abadi, sebuah jurus yang menciptakan ruang alternatif penuh kegelapan murni. Langit menghilang, dan mereka berdua kini berada di dunia gelap tanpa batas, di mana hanya kilatan energi iblis dan Qi surya yang saling bertabrakan menjadi sumber cahaya.Kui Long merasakan tekanan luar biasa. Setiap tarikan napas seperti menyerap kegelapan ke dalam tubuhnya. Dia tahu, jika terlalu lama berada di sini, tub
Kui Long memutar tubuhnya dengan kecepatan kilat, melancarkan pukulan mematikan ke arah Putri Shu yang melayang di udara. Gelombang energi dari serangan itu meretakkan tanah di bawah mereka, menciptakan jurang yang semakin lebar. Namun, Putri Shu hanya tertawa dingin, melesat turun dengan pedangnya yang bersinar merah pekat, penuh energi iblis."Kui Long, ini bukan hanya kekuatanku," ucapnya, suaranya menggema dengan nuansa makhluk lain yang menyeramkan. "Ini adalah kehendak kegelapan itu sendiri."Dia mengayunkan pedangnya dengan kekuatan yang cukup untuk membelah gunung. Serangan itu melepaskan semburan energi iblis yang mengoyak langit, menghancurkan segala yang ada di jalurnya. Kui Long menangkisnya dengan tangan kosong, tapi dampaknya membuat tubuhnya terpental beberapa meter ke belakang."Kau pikir kegelapan bisa mengalahkan cahaya begitu mudah?" Kui Long berdiri dengan nafas terengah, tangannya bersinar terang, penuh dengan Qi Nirvana Surya. "Aku telah melampaui batas diriku de