Bab 166. Ketua Serikat. Suasana menjadi tegang karena Tian Fan berani menantang sang elf berzirah, seorang petualang terbaik yang dimiliki Serikat Harimau. Tampak keduanya mulai mencengkram senjatanya masing masing dengan kuat, menunjukan jika tak ada satupun dari mereka yang akan mengalah. “ Tua
Bab 167. Makam batu. Tian Fan menatap Hong Shin dengan tajam sambil menelisik raut wajahnya setelah ia mengungkapkan nama Dian Ning. Tampak olehnya, ada keterkejutan di wajah Hong Shin saat nama Dian Ning disebutkan. Hong Shin mengalihkan pandangannya pada sang serigala putih kecil dengan ekor li
Bab 168. Lawan? Menjelang pagi. Tian Fan, Su dan Dian Ning pergi meninggalkan penginapan yang mereka tempati. Mereka berjalan ke arah utara menuju titik tempat yang Hong Shin sampaikan pada mereka. Yang menjadi tujuan mereka adalah pegunungan kematian, wilayah paling berbahaya yang ada di Ziran J
Bab 169.Ramalan. Tian Fan menyaksikan pertarungan yang terjadi diluar kekkai, tampak pertarungan berjalan seimbang antara faksi para elf dengan faksi pengawal Hong Shin. Meski begitu, perbedaan jumlah dan beda kekuatan mulai menjadi pembeda dalam pertarungan. Tampak Faksi pengawal Hong Shin mulai
Bab 170. Percaya? Tian Fan mendengarkan dengan seksama penjelasan Mo Li tentang kemunculan beast serigala putih ekor lima yang merupakan pertanda kembalinya penguasa sekaligus pengatur alam semu sekaligus pemilik kekuatan yang membuka jalan menuju alam rahasia yang disebut alam dewa. Penguasa yang
Bab 171. Makna kata. Tian Fan dan kelompok kecilnya mulai memasuki pegunungan kematian untuk mencapai makam yang diberitahukan Hong Shin padanya. Informasi yang disampaikan Xi Yi dan Lanhua pun benar benar membantu mereka karena penyergapan yang dilakukan oleh kedua klan ternyata benar adanya. Me
Bab 172. Bertindak cerdas. Dari kejauhan, Tian Fan, Hong Shin, Dian Ning dan Su menatap ke arah sebuah bangunan berbentuk piramida yang ada di sebuah puncak pegunungan. Tampak bangunan piramida yang memiliki satu pintu berbentuk segitiga itu berada di area lapang yang cukup luas tanpa ada satupun
Bab 173. Labirin. Tian Fan dan faksinya memasuki bangunan Piramida, ada keterkejutan saat melewati pintu masuk segitiga tersebut. Pintu di belakang mereka kini tertutup oleh formasi sihir berbentuk segitiga yang membuat mereka berempat kini tidak bisa keluar. “ Ini formasi sihir, ini membentuk pe
Trang….Blaar. Trang….Blaar. Setiap aduan pedang terjadi,gelombang elemen api menghempas ke arah Tian Fan, namun gelombang yang tercipta tersebut tidak mencapai tubuh Tian Fan karena pedang hitamnya memunculkan perisai transparan yang mementalkan elemen api yang tercipta. Sosok berjubah hijau sema
Bab 227. Kenyataan. Dari tempatnya, Tian Fan menyaksikan pertarungan Omega, Lao Ren dan ketiga sesepuh. Meski mereka hanya berlima namun mereka dapat bertarung seimbang dengan belasan Banshen yang datang. Yang cukup mengejutkan untuknya adalah tatkala melihat pertarungan Omega, pengikut setia sang
Bab 226. Menggunakan. Tian Fan bersama dengan Lao Ren, Omega dan tiga sesepuh pergi dari gua tempat tinggal Alaia,Alatra dan Alasha. Kini mereka menuju Kota Kabut untuk mengetahui apa yang terjadi disana. Tian Fan menghentikan langkahnya ketika ia memasuki hutan kabut. “ Ada apa tuan?” Tanya Alas
Bab 225. Seimbang. Tian Fan mempelajari cara menggunakan teknik yang ada di dunia bawah, ia mempraktekan apa yang baru dipelajarinya itu sampai ia terbiasa. Tak berselang lama Lao Ren dan Omega datang menghampirinya, tampak olehnya jika raut wajah Lao Ren begitu serius seperti dipenuhi oleh kekhaw
Bab 224. Benang merah. Dengan aura yang masih berkobar di tubuhnya Tian Fan pun membuka matanya, perlahan ia mendaratkan kakinya ke tanah sambil merasakan satu gejolak sensasi yang masih terjadi di tubuh dan jiwanya. “ Jadi ini kekuatan dari seorang raja iblis, sangat besar sekali!” Ujar Tian Fan
Bab 223. Pengorbanan dan penyucian. Tian Fan muncul dari balik dari portal besar yang membawanya masuk kedalam Shijie Tian bawah, tampak olehnya Alaia, Alatra dan Alasha masih fokus mempertahankan formasi yang mereka buat. Tian Fan kembali ke pusat formasi, baru setelah itu mereka mengakhiri diagr
Bab 222. Sesuai dugaan. Tian Fan beradu tatap dengan sosok berjubah putih yang masih duduk santai di singgasananya, meski ia dan sosok berjubah putih sama sama tertutupi setengah wajahnya, namun dengan mata jiwanya mereka bisa mengetahui jika kini mereka sedang saling menelisik satu sama lainnya.
Disisi lain, sosok berjubah putih tersenyum tipis melihat aura yang Tian Fan tunjukan tersebut. Di posisinya, Tian Fan yang telah merasakan luapan energi di tubuhnya tidak menyia nyiakan waktu yang ada. Ia mulai melangkah kembali, hanya dalam waktu singkat ia pun telah mencapai anak tangga ke dela
Bab 221. Anak tangga. Tian menaiki anak tangga yang di permukaannya berisikan mantra dan diagram sihir, setiap ia menjejakan kakinya di atas anak tangga ia bisa merasakan ada tekanan yang dirasakan tubuh dan jiwanya. Dengan tenang ia melangkahkan kakinya ke setiap anak tangga yang ada. “ Jumlah a