Bab 169.Ramalan. Tian Fan menyaksikan pertarungan yang terjadi diluar kekkai, tampak pertarungan berjalan seimbang antara faksi para elf dengan faksi pengawal Hong Shin. Meski begitu, perbedaan jumlah dan beda kekuatan mulai menjadi pembeda dalam pertarungan. Tampak Faksi pengawal Hong Shin mulai
Bab 170. Percaya? Tian Fan mendengarkan dengan seksama penjelasan Mo Li tentang kemunculan beast serigala putih ekor lima yang merupakan pertanda kembalinya penguasa sekaligus pengatur alam semu sekaligus pemilik kekuatan yang membuka jalan menuju alam rahasia yang disebut alam dewa. Penguasa yang
Bab 171. Makna kata. Tian Fan dan kelompok kecilnya mulai memasuki pegunungan kematian untuk mencapai makam yang diberitahukan Hong Shin padanya. Informasi yang disampaikan Xi Yi dan Lanhua pun benar benar membantu mereka karena penyergapan yang dilakukan oleh kedua klan ternyata benar adanya. Me
Bab 172. Bertindak cerdas. Dari kejauhan, Tian Fan, Hong Shin, Dian Ning dan Su menatap ke arah sebuah bangunan berbentuk piramida yang ada di sebuah puncak pegunungan. Tampak bangunan piramida yang memiliki satu pintu berbentuk segitiga itu berada di area lapang yang cukup luas tanpa ada satupun
Bab 173. Labirin. Tian Fan dan faksinya memasuki bangunan Piramida, ada keterkejutan saat melewati pintu masuk segitiga tersebut. Pintu di belakang mereka kini tertutup oleh formasi sihir berbentuk segitiga yang membuat mereka berempat kini tidak bisa keluar. “ Ini formasi sihir, ini membentuk pe
Dengan tanpa adanya hadangan membuat mereka berempat tak membutuhkan waktu lama untuk menentukan lorong yang tepat. “ Lihat itu!” Seru Hong Shin sambil menunjuk ke arah belakang belasan monster yang menjaga lorong panjang yang buntu tersebut. Tampak ada sebuah formasi sihir terpahat pada dinding b
Bab 174. Kubus merah. Chapter - Mengetahui. “ Biarkan aku yang melawannya untuk saat ini, aku ingin mencoba sesuatu. Selain itu, tampaknya perjalanan kita masih panjang sehingga kita perlu menghemat tenaga kita.” Ujar Tian Fan tanpa menoleh ke arah rekan rekannya. Tanpa menunggu jawaban mereka, T
Tian Fan segera memperhatikan situasi yang ada,tak lama setelahnya, inti kristal monster dengan Dengji lima puluh itu ia masukan kedalam gelang hitamnya. “ Kita harus memulihkan tenaga dan kondisi kita dahulu disini sebelum–” Belum sempat Hong Shin menyelesaikan kata katanya, mantra di dinding ber
Tian Fan mengeluarkan satu kotak kayu lusuh dari cincin penyimpanannya, setelahnya ia pun memberikan kotak tersebut pada Pong. “Berikan saja benda ini pada Nona Bai Meigui.” ucapnya dengan santai. Para tamu lainnya yang melihat benda yang diberikan Tian Fan langsung menunjukan senyum penuh ejekan.
Bab 251. Setengah purnama berlalu, Tian Fan kini menjejakan kakinya di Kota Zhi, pusat Kota dari Dalu Zhi. Tampak olehnya Kota Zhi kebanjiran banyak pendatang yang datang untuk melihat pertemuan para Grandmaster Alkemis terbaik di Shizie Tian. Tentunya hal itu memiliki keberkahan tersendiri untuk
Bab 249. Penjara dan Lab. Tian Fan menatap Ma Liang yang tubuhnya mulai diserap esensi tubuhnya oleh ramuan yang dipadukan dengan mekanisme dari tabung sihir. Kini tubuhnya hanya menyisakan kulit yang terbalut tulang, sedangkan para makhluk hidup lainnya yang berada di dalam tabung kini telah ber
Bab 248. Kemungkinan. Tian Fan mendengar penjelasan Du Sing dan Su Yan tentang batu bertuah dan tentang percobaan yang dilakukan di tempat ini. Sesuai dugaannya, tempat tersebut memang digunakan untuk mengembangkan pasukan baru dan ramuan khusus yang dapat meningkatkan kekuatan serangan sihir. Ad
Bab 247. Tian Fan menatap Ma Liang yang terpaku pada bayangannya di mata beast sihirnya. Tampak wajahnya menunjukan ketidakpercayaan dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Kini seluruh tubuhnya dipenuhi ratusan mantra yang terus bergerak merayap di kulitnya, mengacaukan semua aliran energi
Bab 246.Kaca. Tian Fan langsung menerjang ke arah Ma Liang yang terlihat masih tidak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya. Hal itu membuat pukulan Tian Fan langsung bersarang telak di wajah gadis tersebut dan menghempaskannya dari posisinya. Disisi lain, Xie Wenneng bertarung melawan
Waktu dan sang naga akan menuntun tempatnya. Malapetaka adalah petunjuk dan awal terbukanya pintu menuju langit yang hanya bisa dibuka dengan pengorbanan enam kehidupan.” Karakter dan simbol huruf langit yang telah berubah menjadi kata dalam simbol dan huruf Malachim tentunya langsung dipahami Ti
Bab 245. Kejutan. Melalui pandangan Qin Song, Tian Fan melihat apa yang para alkemis lihat saat ini, tampak ketujuh sosok yang memakai jubah alkemis berbeda warna itu sedang melihat sebuah batu berbentuk kotak pipih dengan dengan simbol aneh di permukaannya. Tian Fan yang melihat simbol simbol i
“ Bodohnya, dia tak sadar jika selama ini aku menggunakan teknik sihir penakluk padanya, ramuan yang setiap hari kuberikan padanya membuatnya tak bisa berhenti memikirkanku dan ia akan selalu menuruti kemauanku!” Ujarnya dengan bangga. Hu Hetao dan Xie Wenneng terkejut dengan apa yang mereka lihat