Bab 124. Ide. Tian Fan menyaksikan pertarungan Sun Long dan pria berjubah hitam,tampak pertarungan mereka begitu intens dan berjalan dengan seimbang. “ Fan’er, jangan buang waktu!” Seru Xian Lun sambil berdiri di depan Tian Fan dan Lang Shin, ia berkata sambil menghadap ke arah pertarungan dan men
Bab 125. Jarum Akupunktur. Di ruangan kediaman Xian Lun. Empat bola cahaya muncul dari kehampaan tepat diatas mantra yang berada di kulit perut Lang Shin. Dari sana tiga bola cahaya masing masing melesat ke arah tubuh yang berbeda. Tak lama setelahnya, Tian Fan, Sun Long dan Xian Lun membuka mata
Bab 126. Pikiran. Tian Fan berdiri di halaman kediaman Xian Lun untuk menghirup udara segar dan mencuci matanya dengan keindahan halaman yang dipenuhi bunga bunga. Beberapa meter di belakangnya tampak Tian Kang pun diam berdiri dan masih menunggu dirinya. Tian Fan berbalik badan lalu menatap Tian
Bab 127. Kabar Sepuluh hari berlalu dengan cepat. Tian Fan fokus mengasah kemampuannya di kediamannya. Semua hal baru yang muncul di kepalanya ia pelajari untuk menambah wawasan dan dipraktekan untuk menambah pengalamannya. Tentu saja ia melatih itu semua di ruang spasialnya guna memaksimalkan wak
Bab 128.Dugaanku. Tian Fan mengikuti Sun Long menuju satu tempat, ia sedikit heran karena pelatihannya ternyata tidak dilakukan di dalam kawasan akademi kekaisaran. Kini mereka berdua berjalan menyusuri jalan gunung Lang, dari rute yang ditempuh Tian Fan menduga jika tempat yang akan dijadikan aren
Bab 129. Gelang Naga Hitam. Tian Fan memasuki pusat formasi, ia berdiri di samping sang pria berjubah yang merupakan patriark klan Tian. Rasa canggung menyelimuti dirinya saat ia berdiri disamping orang yang memiliki hubungan darah dengannya itu. “ Salam patriark.” Ujar Tian Fan sambil menangkupk
Bab 130.Keberuntungan? Tian Fan menatap tiga menara yang ada di hadapannya, menara berwarna hitam, emas dan putih itu berdiri dengan gagah dan memancarkan aura agung yang sangat luar biasa menurutnya. “ Sebenarnya menara apa ini? Ada apa di dalamnya?” Ujar Tian Fan bermonolog. Sun Long, Chuizi da
Bab 131. Rambut emas. Tian Zhong menatap ke arah tiga menara dengan tatapan penuh pertimbangan, sedangkan di belakangnya tampak Sun Long dan Chuizi memperhatikan apa yang dilakukan Tian Zhong tersebut. Tentunya mereka melakukan itu karena masih menunggu penjelasan Tian Zhong setelah berbicara deng
Bab 263. Tian Fan mengikuti rombongan yang dibawa si pria elf, terlihat jelas para elf tersebut menatapnya dengan penuh kecurigaan. Meski begitu, hanya sampai di sana mereka bertindak, tak ada yang berani melakukan hal lebih jauh lagi padanya. Itu terjadi karena pria elf tersebut telah mewanti wan
Bab 262. Ramah? Tian Fan mengalirkan Qi miliknya ke dalam bola kristal ingatan yang diberikan Dewa Zhi padanya. Bola kristal bersinar, dari sana bola kristal tersebut mengalirkan energi balik melalui jalan energi Tian Fan untuk memberikan isi di dalamnya. Pikiran Tian Fan kini dipenuhi kilasan da
Bab 261. Tempat para dewa. Dewa Zhi memberikan sebuah bola kristal putih pada Tian Fan,ia lalu berkata. “Waktumu tidak banyak, kau harus menjadi seorang Dewa sejati secepatnya!” ujarnya sambil menatap bulan hitam di langit. “Ini apa?” tanya Tian Fan sambil menunjuk bola kristal putih di tangannya.
Bab 260. Hal lain. Tian Fan menatap perubahan yang terjadi pada Dalu Zhi, kini satu benua itu dilindungi oleh sebuah kekkai berbentuk setengah bola. Kekkai hemisfer berwarna bening kehitaman itu menetralisir efek sihir bulan hitam. Dengan kejadian tersebut tentunya membuat para monster terkutuk t
Dewa Zhi tak berkata, ia hanya tersenyum sebagai jawaban atas pernyataan Tian Fan tersebut. Ia pun berkata kembali, “ Ternyata kau menyadarinya.” “Begitulah!” jawab Tian Fan dengan tenang. Dewa Zhi mengalihkan pandangannya ke arah lautan monster terkutuk yang terlihat sejauh mata memandang. “Ja
Bab 259. Fermata. Tian Fan dan para pengikutnya keluar dari Kuil Emas, seketika mereka tertegun dengan apa yang dilihatnya. Bagaimana tidak? Mata mereka disuguhkan dengan pemandangan tidak biasa. Tiga lapisan kekkai dan lautan monster terkutuk menjadi dua hal yang terlihat pada saat itu. Tian Fa
Bab 257. Warisan. Dewa Zhi menatap serius pada lautan monster terkutuk yang kini berlari menuju Kuil Emas, raut wajahnya menunjukan keraguan yang menjelaskan dilema yang sedang ia hadapi. Bagaimana tidak! Semua monster terkutuk yang menuju ke Kuil Emas adalah orang orang yang berasal dari seluruh
“Akhirnya aku bisa bertemu dengan kalian, keenam bawahan dari sang Raja Dewa Terkuat.” ujar sosok berjubah putih dengan simbol naga dan Phoenix di jubahnya dengan nada datar. “Simbol itu…kau pastinya Dewa Zhi, pemimpin dari pasukan Dewa.” ujar Arael dengan nada datar. “Kau mengenalku? Aku tidak m
“Pantas saja para Banshen dan para Dewa tidak membunuh mereka,ternyata ini alasannya mereka dibiarkan hidup, ditangkap dan diteliti.” “Itu berarti…mereka juga sebenarnya mengincar bola ingatan ini!” ujar Tian Fan menyimpulkan. Pikirannya buyar tatkala ia melihat lingkaran segel cahaya mulai pecah