Bab 126. Pikiran. Tian Fan berdiri di halaman kediaman Xian Lun untuk menghirup udara segar dan mencuci matanya dengan keindahan halaman yang dipenuhi bunga bunga. Beberapa meter di belakangnya tampak Tian Kang pun diam berdiri dan masih menunggu dirinya. Tian Fan berbalik badan lalu menatap Tian
Bab 127. Kabar Sepuluh hari berlalu dengan cepat. Tian Fan fokus mengasah kemampuannya di kediamannya. Semua hal baru yang muncul di kepalanya ia pelajari untuk menambah wawasan dan dipraktekan untuk menambah pengalamannya. Tentu saja ia melatih itu semua di ruang spasialnya guna memaksimalkan wak
Bab 128.Dugaanku. Tian Fan mengikuti Sun Long menuju satu tempat, ia sedikit heran karena pelatihannya ternyata tidak dilakukan di dalam kawasan akademi kekaisaran. Kini mereka berdua berjalan menyusuri jalan gunung Lang, dari rute yang ditempuh Tian Fan menduga jika tempat yang akan dijadikan aren
Bab 129. Gelang Naga Hitam. Tian Fan memasuki pusat formasi, ia berdiri di samping sang pria berjubah yang merupakan patriark klan Tian. Rasa canggung menyelimuti dirinya saat ia berdiri disamping orang yang memiliki hubungan darah dengannya itu. “ Salam patriark.” Ujar Tian Fan sambil menangkupk
Bab 130.Keberuntungan? Tian Fan menatap tiga menara yang ada di hadapannya, menara berwarna hitam, emas dan putih itu berdiri dengan gagah dan memancarkan aura agung yang sangat luar biasa menurutnya. “ Sebenarnya menara apa ini? Ada apa di dalamnya?” Ujar Tian Fan bermonolog. Sun Long, Chuizi da
Bab 131. Rambut emas. Tian Zhong menatap ke arah tiga menara dengan tatapan penuh pertimbangan, sedangkan di belakangnya tampak Sun Long dan Chuizi memperhatikan apa yang dilakukan Tian Zhong tersebut. Tentunya mereka melakukan itu karena masih menunggu penjelasan Tian Zhong setelah berbicara deng
Bab 132. Tingkat. Enam bulan berlalu di dunia kecil. Setelah ledakan cahaya yang menyilaukan semua orang kini yang tersisa hanyalah waktu yang terus berjalan serta lima sosok yang tersisa di dunia kecil. Dian Ning, Tian Zhong, Sun Long dan Chuizi saja yang ada, sedangkan kuijia dan Su ditarik men
Bab 133. Tiga Orang. Bola cahaya yang melingkupi diri Tian Fan mulai memasuki tubuhnya melalui seluruh pori porinya setelah tiga diagram dari tiga menara menempati seluruh permukaan bola cahaya. Dari sana Tian Fan membuka matanya setelah garis cahaya yang terhubung dengan Dian Ning menghilang. Pe
Bab 249. Penjara dan Lab. Tian Fan menatap Ma Liang yang tubuhnya mulai diserap esensi tubuhnya oleh ramuan yang dipadukan dengan mekanisme dari tabung sihir. Kini tubuhnya hanya menyisakan kulit yang terbalut tulang, sedangkan para makhluk hidup lainnya yang berada di dalam tabung kini telah ber
Bab 248. Kemungkinan. Tian Fan mendengar penjelasan Du Sing dan Su Yan tentang batu bertuah dan tentang percobaan yang dilakukan di tempat ini. Sesuai dugaannya, tempat tersebut memang digunakan untuk mengembangkan pasukan baru dan ramuan khusus yang dapat meningkatkan kekuatan serangan sihir. Ad
Bab 247. Tian Fan menatap Ma Liang yang terpaku pada bayangannya di mata beast sihirnya. Tampak wajahnya menunjukan ketidakpercayaan dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Kini seluruh tubuhnya dipenuhi ratusan mantra yang terus bergerak merayap di kulitnya, mengacaukan semua aliran energi
Bab 246.Kaca. Tian Fan langsung menerjang ke arah Ma Liang yang terlihat masih tidak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya. Hal itu membuat pukulan Tian Fan langsung bersarang telak di wajah gadis tersebut dan menghempaskannya dari posisinya. Disisi lain, Xie Wenneng bertarung melawan
Waktu dan sang naga akan menuntun tempatnya. Malapetaka adalah petunjuk dan awal terbukanya pintu menuju langit yang hanya bisa dibuka dengan pengorbanan enam kehidupan.” Karakter dan simbol huruf langit yang telah berubah menjadi kata dalam simbol dan huruf Malachim tentunya langsung dipahami Ti
Bab 245. Kejutan. Melalui pandangan Qin Song, Tian Fan melihat apa yang para alkemis lihat saat ini, tampak ketujuh sosok yang memakai jubah alkemis berbeda warna itu sedang melihat sebuah batu berbentuk kotak pipih dengan dengan simbol aneh di permukaannya. Tian Fan yang melihat simbol simbol i
“ Bodohnya, dia tak sadar jika selama ini aku menggunakan teknik sihir penakluk padanya, ramuan yang setiap hari kuberikan padanya membuatnya tak bisa berhenti memikirkanku dan ia akan selalu menuruti kemauanku!” Ujarnya dengan bangga. Hu Hetao dan Xie Wenneng terkejut dengan apa yang mereka lihat
Bab 244. Bahan percobaan. Tian Fan mengajak semua orang yang bersamanya untuk mencari tempat persembunyian yang aman,setelah yakin dengan situasi keamanan tempat tersebut ia pun membuat kekkai untuk melindungi diri mereka. Hu Hetao, Xie Wenneng dan pengawalnya kini menunggu apa tindakan selanjutny
Mendengar itu, Tian Fan mengarahkan satu tangannya ke arah kristal hitam yang melayang di atas kepalanya. Gelombang energi muncul dari pelindung Tian Fan yang menghempaskan kabut miasma yang yang ada di sekitar mereka berempat. Serentak Hu Hetao, Xie Wenneng dan pengawalnya terkejut sekaligus was