“ Aku yakin ayah! “ Jawab Tian Fan sungguh sungguh.Tian Yuwen menganggukan kepalanya, ia kemudian menoleh ke arah tiga tangan kanannya, dari sana ia menganggukan kepalanya tanda untuk mereka agar memberi ruang untuk keduanya berbicara empat mata.Segera Guan Yu, Guan Fei dan Zhang Yi undur diri, me
Bab 12. Membuka dantian (2)Chapter - Api jiwa.Tian Fan mengerang kesakitan tatkala ia menekan titik mula di tubuhnya dengan sekuat tenaga. Pada saat itu ia merasakan seperti adanya api yang membawa persis di bawah perutnya. Hal itu membuat nafasnya berantakan, aliran darahnya melaju cepat dimana i
Bab 13. Cara.Chapter - Cara.Tian Fan menunjukan wajah suka citanya, ia kemudian melihat ke arah kedua tangan dan berlanjut menatap ke arah sekujur tubuhnya. Kembali tubuhnya basah oleh keringat dan cairan pekat yang mengotori pakaian serta tubuhnya itu.Tian Fan mengingat kembali proses yang baru
Bab 14. Ranah dan tingkatanChapter - Ranah dan tingkatanTiga bulan berlaluTian Fan menghabiskan waktu yang ada untuk melatih tubuh dan kemampuannya sebagai cultivator ranah petarung awal. Ia menggunakan waktu yang ada untuk mempertajam teknik bertarungnya dan juga kemampuannya dalam pengobatan, k
Tian Fan mengangguk paham, dengan cepat ia menjelaskan apa yang diketahuinya mengenai ranah kultivator yang menjadi pertanyaan ayahnya itu.Secara mendetail ia menerangkan tingkatan ranah yang ada, dimana ranah petarung merupakan ranah permulaan seorang kultivator, ia menjelaskan jika ada sembilan t
Bab 15. Akademi api hitamChapter - Persiapan ujian.Satu bulan lamanya Tian Fan menghabiskan hari harinya di rumah tercinta, meski begitu, tak sehari pun harinya itu dilewati tanpa latihan dan mengasah kemampuannya. Dengan pengetahuan dasar yang diberikan Duan Ning sebelumnya, ia menghabiskan waktu
Tian Fan melihat ke arah sekelilingnya,tampak gerbang masuk menuju halaman utama akademi terkunci rapat oleh susunan mantra segel yang mana gerbang tersebut kini dilapisi sebuah dinding cahaya berwarna putih.Di lain tempat, Tian Fan melihat banyak tuan muda dan nona muda tersebut datang bersama ora
“ Kalau begitu, silakan bentuk kelompok kalian sekarang.Susunan dan kelompok yang ingin dibuat terserah kalian sendiri karena disini ada tiga tipe cultivator, tipe petarung, tipe peramal mantra dan tipe alkemis. Pilihlah rekan dengan seksama karena kalian akan berada di dalam sana selama tiga hari
Trang….Blaar. Trang….Blaar. Setiap aduan pedang terjadi,gelombang elemen api menghempas ke arah Tian Fan, namun gelombang yang tercipta tersebut tidak mencapai tubuh Tian Fan karena pedang hitamnya memunculkan perisai transparan yang mementalkan elemen api yang tercipta. Sosok berjubah hijau sema
Bab 227. Kenyataan. Dari tempatnya, Tian Fan menyaksikan pertarungan Omega, Lao Ren dan ketiga sesepuh. Meski mereka hanya berlima namun mereka dapat bertarung seimbang dengan belasan Banshen yang datang. Yang cukup mengejutkan untuknya adalah tatkala melihat pertarungan Omega, pengikut setia sang
Bab 226. Menggunakan. Tian Fan bersama dengan Lao Ren, Omega dan tiga sesepuh pergi dari gua tempat tinggal Alaia,Alatra dan Alasha. Kini mereka menuju Kota Kabut untuk mengetahui apa yang terjadi disana. Tian Fan menghentikan langkahnya ketika ia memasuki hutan kabut. “ Ada apa tuan?” Tanya Alas
Bab 225. Seimbang. Tian Fan mempelajari cara menggunakan teknik yang ada di dunia bawah, ia mempraktekan apa yang baru dipelajarinya itu sampai ia terbiasa. Tak berselang lama Lao Ren dan Omega datang menghampirinya, tampak olehnya jika raut wajah Lao Ren begitu serius seperti dipenuhi oleh kekhaw
Bab 224. Benang merah. Dengan aura yang masih berkobar di tubuhnya Tian Fan pun membuka matanya, perlahan ia mendaratkan kakinya ke tanah sambil merasakan satu gejolak sensasi yang masih terjadi di tubuh dan jiwanya. “ Jadi ini kekuatan dari seorang raja iblis, sangat besar sekali!” Ujar Tian Fan
Bab 223. Pengorbanan dan penyucian. Tian Fan muncul dari balik dari portal besar yang membawanya masuk kedalam Shijie Tian bawah, tampak olehnya Alaia, Alatra dan Alasha masih fokus mempertahankan formasi yang mereka buat. Tian Fan kembali ke pusat formasi, baru setelah itu mereka mengakhiri diagr
Bab 222. Sesuai dugaan. Tian Fan beradu tatap dengan sosok berjubah putih yang masih duduk santai di singgasananya, meski ia dan sosok berjubah putih sama sama tertutupi setengah wajahnya, namun dengan mata jiwanya mereka bisa mengetahui jika kini mereka sedang saling menelisik satu sama lainnya.
Disisi lain, sosok berjubah putih tersenyum tipis melihat aura yang Tian Fan tunjukan tersebut. Di posisinya, Tian Fan yang telah merasakan luapan energi di tubuhnya tidak menyia nyiakan waktu yang ada. Ia mulai melangkah kembali, hanya dalam waktu singkat ia pun telah mencapai anak tangga ke dela
Bab 221. Anak tangga. Tian menaiki anak tangga yang di permukaannya berisikan mantra dan diagram sihir, setiap ia menjejakan kakinya di atas anak tangga ia bisa merasakan ada tekanan yang dirasakan tubuh dan jiwanya. Dengan tenang ia melangkahkan kakinya ke setiap anak tangga yang ada. “ Jumlah a