Home / Thriller / Devano Lauder / Chapter 53. Bad Girl?

Share

Chapter 53. Bad Girl?

Author: Cindy rahma dewi
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Tidak lama dari itu Agnes datang, membawakan minuman dan makanan ringan. Dia menyuguhkan segelas teh matcha salah satu minuman favorite Devano sesudah kopi. Devano sangat menyukai teh matcha, karena rasanya begitu nikmat saat dia mencium aromanya.

Devano langsung berpikir mengapa Agnes bisa menyuguhkan minuman itu, apakah dia mengetahui minuman favoritenya atau hanya kebetulan saja. Akhirnya rasa penasaran tersebut terungkap.

Agnes berkata, "Apakah kamu berpikir mengapa aku menyuguhkan teh matcha salah satu minuman favoritemu? Jawabannya ialah, yap aku mengetahui minuman favoritemu. Dulu waktu kamu pergi ke restoran aku melihat dirimu memesan teh matcha, lalu pada saat pertemuan ke dua aku melihatmu kamu memesan Kopi," ucapnya jujur.

"Ohh, maaf aku tidak melihatmu." ucapnya.

"Lagian kalo kamu melihatku, kamu juga akan tetap cuek kan. Dulukan sikapmu memang seperti kutub atlantik begitu dingin sekali," ucapnya jujur.

"Memang mungkin sang maha kuasa,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Devano Lauder   Chapter 54. Berbohong?

    Pada saat Devano melihat Caramel menggunakan motornya dengan begitu kencang, dia berniat untuk mengejar Caramel. Namun hal itu tidak terjadi karena pemilik sekolah Bangsawan ayah Caramel dia memanggil Devano dan menyuruhnya untuk menemuinya di ruangan private.Devano hanya mengikuti arahan ayahnya Caramel saja, di belakang Devano mengikuti ayahnya Caramel yang sudah berjalan terlebih dahulu. Sorot pandang tidak lepas dari lirikan mata siswa-siswi tersebut yang melihatnya.Satria yang melihat Devano sedang berjalan menuju ke ruang private dia hanya memasang wajah tak percaya, karena hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk ke dalam ruang private tersebut.Devano hanya tersenyum simpul kepada Satria, senyum simpul tersebut ia lontarkan dengan jarak yang lumayan jauh. Antara Devano dan Satria yang berada di lapangan.Satria sedang bermain basket bersama kawan-kawannya, namun mereka bermain musuh dengan anggota Anton. Melainkan sahabat-sahabat Anton ya

  • Devano Lauder   Chapter 55. Konflik

    Devano sudah sampai di rumah pamannya yaitu Alexs, sesegera mungkin Devano langsung pergi ke mansion ayahnya untuk menemui Jack. Dia berpamitan kepada Alexs, "Paman aku pergi ke mansion ayahku dulu," ucapnya. Lalu di jawab oleh Alexs, "Ada perlu apa Devano?" tidak sempat menjawab karena Devano sudah pergi ke garasi untuk mengeluarkan motornya, karena mobilnya ia simpan di sekolah.Kebetulan saja Jack sedang berada di luar, dia sedang membersihkan tanaman. Langsung saja Devano mengajak Jack, untuk mencari tempat yang aman. Dengan rasa aneh dan tidak paham Jack hanya mengikuti arahan dari Devano."Ada apa? Apa yang kamu mau bicarakan Devano?" tanya Jack."Paman entah mengapa aku selalu mencurigai Anton, teman satu sekolahku namun beda kelas saja.""Apa yang membuatmu menjadi curiga kepada dia?""Dia saat ini sedang pergi ke Italia, namun yang ku heran mengapa dia harus berbohong kepada pihak sekolah. Dia berkata akan pergi ke New York, namun fa

  • Devano Lauder   Chapter 56. Pertandingan Basket

    Pada saat di kelas, Caramel langsung saja menghampiri Devano. Dia mengajak Devano pergi keluar kelas untuk membicarakan sesuatu, hingga Devano mengikuti Caramel dari belakang. Caramel selain bersikap dingin, dia juga begitu berbeda tidak seperti biasanya.Caramel berkata, "Devano! Aku ingin bertanya, sebenarnya ayahmu sudah bertemu denganmu bukan? Tinggal ibumu saja, yang belum di ketahui di mana keberadaannya," ucapnya dengan tidak memandang wajah Devano."Maksudmu?""Sudahlah, jawab saja.""Iya, aku memang sudah mengetahui itu.""Oh baiklah, kamu tidak usah banyak bertanya mengapa aku tahu tentangmu," jawabnya dingin."Terserah,""Dan tenang saja, anggap saja aku tidak mengetahui tentangmu. Oh ya, jangan sekali-kali kamu mengkhawatirkanku karena aku mengikuti geng motor. Intinya tidak ada perbuatan negatif dari sana, dan jika ayahku mengkhawatirkanku katakan pada dia aku akan baik-baik saja," ucapnya langsung meninggalkan Devano sen

  • Devano Lauder   Chapter 57. Belajar jadi CEO?

    Devano pulang ke rumah, di sana dia mendapatkan kabar bahwa Anggel istri dari Alexs ia akan segera pergi ke New York. Karena kondisi orang tuanya yang semakin tidak memungkinkan, Anggel sebagai anak tunggal mau tidak mau dia harus pergi ke sana.Sedangkan Alexs juga akan ikut namun untuk sementara atau selamanya. Saat ini Alexs sedang memindahkan berkas-berkasnya untuk pindah ke Amerika, memang butuh waktu yang lama namun sebagai orang yang bisa di sebut punya segalanya urusannya itu akan segera terselesaikan."Paman, apakah akan pergi sekarang?" tanya Devano."Mungkin 2 hari lagi, itu hanya Anggel saja. Paman belum selesai dengan urusan di sini, apakah kamu ingin ikut dengan paman?""Tidak paman, aku akan tinggal di sini saja." ucapnya."Baiklah, paman akan mengajarkanmu berbisnis untuk melanjutkan bisnis ayahmu itu. Paman akan mengajarkanmu selama 1 bulan, mudah-mudahan saja de

  • Devano Lauder   Chapter 58. CEO Remaja?

    1 bulan telah usai akhirnya Alexs sudah resmi pindah ke negara Amerika, dan sesekali Devano akan pergi ke sana. Akhirnya Devano kini tinggal mandiri benar-benar mandiri tidak ada keluarga yang ada di dekatnya kecuali orang-orang yanh tidak ada hubungan darah.Jarak antara Lauder dan Devano memang jauh. Dengan begitu Devano pergi ke pegunungan untuk memberikan kabar soal pamannya yaitu Alexs. Dengan rasa hati yang hampa dan sedih mau tidak mau Devano sudah menerimanya dengan ikhlas.Devano di antar oleh Jack, saat ini hanya Jack yang selalu menemani Devano. Jack orang yang dulunya terkenal jahat dan sadis kini dia berubah menjadi lembut layaknya seorang ayah untuk anaknya. Jack tidak memperdulikan dirinya meski usianya yang sudah lumayan namun dia tetap saja, tidak memperdulikan soal dirinya yang seharusnya berkeluarga bahkan mempunyai anak."Paman terimakasih sudah menemaniku, dan terimakasih banyak selalu mendukungku."

  • Devano Lauder   Chapter 59. Berkorban

    Pagi hari di sekolah, Anton menghampiri Caramel yang sedang duduk bersama teman-temannya. Caramel begitu risih ketika dirinya di jumpai oleh Anton, memang teman-teman sekelasnya begitu kagum namun dalam hati kecil sebenarnya Caramel tidak suka. Di sana Caramel begitu malas untuk melihat wajah Anton, dengan terpaksa Caramel tersenyum dan melihat wajahnya dengan tatapan yang kosong. Anton laki-laki yang begitu peka, dia tidak terima jika Caramel memberikan tatapan yang tidak sesuai dengan keinginnya . Akhirnya Anton, berkata kepada Caramel. "Caramel! Ada apa denganmu? Mengapa tatapanmu begitu?" "Engga Anton, aku hanya kurang sehat saja," "Bohong! Dari tadi aku perhatikan kamu, sebelum kamu melihatku kamu itu senang dan cerita kamu tadi tertawakan dengan teman-temanmu! Jangan membohongiku bodoh!" "Anton! Ternya begini kamu memperlakukan perempuan!" "Memang ya! Perempuan sepertimu memang tidak akan cocok denganku!" "Ha ha ha, najis

  • Devano Lauder   Chapter 60. Singkat

    Pagi hari Devano sudah bersiap-siap untuk pergi ke rumahnya Caramel. Tidak lupa Devano membawakan bunga mawar merah dan cokelat ke sukannya, dengan alasan agar Caramel tidak sedih lagi karena ulah kasarnya Anton. Langsung saja Devano menancap gas mobilnya itu dengan kecepatan sedang. Saat ini Devano sudah tinggal bersama Jack yaitu di mansionnya dulu masa dia kecil. Tidak lupa sebelum itu Devano berpamitan kepada Jack, dan Jack sudah pergi ke kantornya Devano dan Lauder. Bagaimanapun Jack juga mengerti soal bisnis karena sebelum dia menjadi criminal dia juga pernah mempunyai bisnis yang di sebut bisnis haram juga. Beda dengan sekarang, dia menjadi baik. Akhirnya Devano sudah tiba di depan rumah Caramel, hari ini Devano meminta izin karena dia tidak masuk sekolah begitupun Caramel dia tidak sekolah. Devano melihat Caramel sedang bersantai di pinggir kolam, terlihat di raut wajahnya Caramel menyimpan banyak masalah. Dengan begitu Devano langsung menemui

  • Devano Lauder   Chapter 61. Terjualnya Pulau Emillio

    "Ah sudahlah, semoga dokter itu bukan ciri-ciri dari keluargaku." ucap Jack membuat Lauder bingung. "Ayah aku sudah memasuki kelas 3 SMA, sebentar lagi aku akan masuk universitas pilihanku sendiri." "Iya, selamat untumu. Aku bangga kepadamu, kamu bisa mandiri meski pamanmu sekarang sudah tidak bersamamu lagi. Dan terimakasih Jack sudah bersedia membantu anakku," "Tidak apa-apa, santai saja. Lagian aku juga menyayangi Devano, bahkan aku anggap dia anakku juga." "Terimakasih paman," ucap Devano. Akhirnya mereka berdua berpamitan untuk pulang ke mansionnya itu. Setiba di Mansion, Jack mendapatkan telepon dari Emillio. Emillio menyuruh Jack untuk pergi ke Italia, dengan berat hati Jack meninggalkan Devano sendirian. Devano awalnya ingin pergi ke Italia, ikut bersama Jack namun dia juga harus mengawasi kantornya itu. Dengan begitu besok pagi Jack sudah berangkat ke Italia, dan Devano sudah pergi ke kantornya untuk memeriksa semua data penghasilan dan memeriksa kehadiran para karyawann

Latest chapter

  • Devano Lauder   Chapter 86. End

    2 minggu kemudian badan Devano sudah sehat, namun dia masih tidak ingin pergi. 1 minggu yang lalu Caramel sudah sadar dan Caramel sekarang sudah di pindahkan ke ruang pemulihan, Caramel mengkhawatirkan Devano meski Dokter sudah menyampaikan amanatnya jangan khawatir. Dan saat ini Anton baru saja sembuh dari komanya, Anton berniatan untuk kembali ke Britania Raya karena merindukan Caramel. Saat di kantor Anton mendapatkan kabar jika mansion Devano hancur di bom oleh Dareen kabar itu di berikan oleh William. "Apakah Caramel masih di rumah sakit?" "Mengapa kamu tahu jika Caramel di rawat?" "Saat aku koma aku bertemu dengannya namun aku tidak tahu penyebabnya dia koma, namun yang pasti iktan batin aku dan dia kuat." Anton langsung saja menjenguk Caramel, saat Caramel melihat Anton wajah Caramel begitu berseri di sana mereka saling berpelukan. 2 hari kemudian Devano datang menemui Caramel dan mengajaknya pulang ke rumah pamannya Alexs. Devano menyuruh Alexs serta keluarga untuk datan

  • Devano Lauder   Chapter 85

    Devano membawa Jordan dan Dareen ke hutan yang sepi di sana Devano menyimpannya di sebuah rumah yang baru saja selesai di bangun, rumah tersebut ialah milik ayahnya Devano yaitu Lauder tujuannya untuk tempat tinggal sementara jika ada musuh yang menyerang. Namun Devano jadikan rumah itu untuk tempat tinggal Dareen dan Jordan. Di tengah-tengah perjalanan Devano memberikan kabar kepada seseorang lewat hp Jordan, Devano memberikan pesan setelah urusannya sudah selesai Devano langsung saja melanjutkan perjalannya. Di tengah-tengah hutan yang sepi dan angker Devano terus fokus saja mengendarai mobilnya, karena Devano harus cepat-cepat sampai ditakutkan Dareen dan Jordan sadar sehingga mau tidak mau jika itu terjadi Devano harus menguras tenaganya lagi. Setelah sekian lama di perjalanan Devano sudah sampai di rumah kecil namun nyaman, di sana langsung saja kedua orang tersebut Devano bawa dan Devano baringkan di kasur yang sudah di sediakan kedua kakinya Jordan dan Dareen dia ikat mengguna

  • Devano Lauder   Chapter 84

    "Aku akan mengizinkanmu untuk melihatnya saja, namun tidak untuk berkomunikasi ataupun bertatapan." "Baik aku paham, biar aku saja yang menahan rasa rindu ini. Bagaimana tidak sejak usia aku menginjak 4 tahun ibuku pergi entah kemana, sekarang usiaku hampir 26 tahun tidak terbayang bagaimana aku rindu kepada dia 22 tahun tidak bersamanya." "Lihatlah ibumu sedang berkomunikasi dengan gadis bernama Clare." "Iya seperti ibu mertua dan menantunya bukan?" "Apa?" "Ahh tidak lupakan, melihat dari kejauhan saja aku sudah lega dan aku sangat-sangat bersemangat untuk melawan seseorang." "Aku tahu orang itu adalah Dareen bukan?" "Mengapa kamu tahu?" "Ah tidak usah tahu dari mana, seharusnya kamu itu bersaing dengan anaknya namun tidak karena anaknya saja dia tembak." "Apa? Anton di tembak? Pantas saja dia tidak terlihat di Britania Raya, pasti Anton meminta agar ayahnya berdamai." "Ya memang seperti itu, dan dia sekarang koma." "Apakah itu ikatan cinta? Caramel orang yang dia sayang ju

  • Devano Lauder   Chapter 83

    "Apa?" "Sewaktu tuan Devano memanjat jendela untuk keluar, aku tidak sengaja mendengar obrolan Jesica dengan Dareen. Aku mendengar bahwa sekeliling mansion ini di kelilingi oleh bom, dan ada 2 sabuk untuk menambah durasi waktu sebelum bom itu meledak, mereka kira Devano dan Lauder akan berkorban demi menyelamatkan kalian. Namun aku yakin kedua majikan aku tidak akan menyerah begitu saja, setelah itu aku berlari ke arah pinggir jalan tikus untuk keluar terlebih dahulu. Aku tidak jadi berdiam diri di ruang bawah tanah. Aku turut berduka cita atas kepergiannya nona Nana, semoga tuan Emillio bisa mengikhlaskannya. Meski ikhlas itu bohong yang ada terpaksa lalu terbiasa." ucap maid Poppy, ternyata itu adalah ucapan terakhirnya. Pada saat Emillio mengambil Brayn dari gendongannya Poppy, tiba-tiba suara tembakan terdengar begitu nyaring yang pada akhirnya peluru tersebut mengarah kepada Poppy. Poppy di tembak dengan sengajanya oleh Dareen, karena Dareen membenci orang yang sudah berkhianat.

  • Devano Lauder   Chapter 82

    Charllate, Mayang, dan Onexs sudah di bawa ke mansion Lauder untuk di kuburkan dengan layak. Miya tidak bisa lagi menahan air matanya, dia melihat sekaligus menyaksikan bagaimana 3 orang tersebut meninggal dengan bidikan pistol. Apalagi Charllate yang seluruh tubuhnya berwarna hijau karena racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, dia sangat sedih sudah membunuh kakaknya sendiri. Namun dia tidak menyesal, dia akan menyesal jika kakaknya menembak Devano. Jadi lebih baik Kakaknya saja yang meninggal, Miya tidak ingin Kakaknya menanggung dosa lebih banyak lagi. Akhirnya Miya berpikir lebih baik berbagi dosa, entah apa yang ada dalam pikiran Miya pada saat itu. Aurora datang karena mendapatkan kabar dari Devano, bahwa Mayang dan Onexs meninggal bisa di sebut patnernya Aurora pada saat masih tinggal di mansion Lauder. Aurora sudah mengetahui penyebab kematiannya mereka, Aurora menangis dan memeluk Miya. Dengan begitu Aurora juga menyampaikan berita dukanya. "Setelah kepergian kak Maxs,

  • Devano Lauder   Chapter 81. Gugur

    "Kalian apakah sudah siap dengan apa yang akan kita lakukan, untuk melawan keluarga Lauder?" "Ya aku siap, alasan aku ingin melawan bukan karena Lauder. Tapi karena Emillio! Aku benci kepada Emillio, dia memperlakukanku seperti sampah." ucap Jesica. "Sedangkan aku? Aku hanya mengikuti kalian saja." ucap Charllate. "Bodoh, tidak punya pendirian." umpat Jesica. "Bukan, aku hanya terlanjur saja. Jika aku balik ke keluarga Lauder yang ada aku akan di maki-maki oleh orang sana, terutama dengan adikku sendiri." "Aku jadi merasa bersalah kepadamu, kamu orang yang menolong aku dari siksaan Aurora! Waktu itu aku di suruh Emillio untuk mengawasi keluarga Lauder ternyata ah sudahlah, malah aku yang tertembak dan apesnya di siksa oleh Aurora." "Ya aku tahu, aku bodoh malah menyelamatimu dan berkhianat kepada keluarga Lauder, dan lebih parahnya aku meninggalkan adik semata wayangku." "Sudah tidak guna menyesali, perbaiki saja." tegas Jordan suami dari Jesica. Saat mereka semua sedang berbin

  • Devano Lauder   Chapter 80. Berkumpul

    Tanpa di sadari Anton dan Caramel saat ini sedang diambang kematian, keadannya yang begitu kritis mereka berdua mengalami koma. Saat ini yang menemani Anton ialah ibunya dan adik perempuannya. Sedangkan Caramel di tunggu oleh orang-orang Devano, terkadang Devano juga menjenguk Caramel ketika pekerjaannya sudah selesai. Keesokan paginya Devano berinisiatif untuk pergi ke taman, tempat di mana Caramel tertembak oleh sosok pria yang sudah maju tua. Devano tidak melihat jelas karena dia langsung panik, dan langsung membawa Caramel ke rumah sakit. Saat Devano pergi ke taman, dia mengamati ternyata tempat pada saat dia memparkirkan mobil ternyata ada kamera CCTV, dengan cepat Devano langsung menghampiri penjaga taman itu untuk mengecek keadaan saat Caramel tertembak. "Pak maaf, bolehkah saya melihat CCTV pada saat kejadian seorang perempuan yang tertembak? Dia adalah teman saya, kondisinya saat ini dia koma." "Ah iya sebenarnya saya sedang mencari Anda. Saya ingin melaporkan orang itu, ka

  • Devano Lauder   Chapter 79. Sadis

    "Ayah ibu, Caramel pergi ya." "Hati-hati, ibu akan selalu merindukanmu." "See you." "Kenapa see you, nanti juga bakal bertemu lagi." ucap Devano. "Biarin aku maunya see you." "Ya sudah hati-hati saja." ucap orang tuanya Caramel. Saat di perjalanan, "Devan setelah sekian lama baru kali ini lagi aku berduaan denganmu." "Ha ha ha, iya. Mungkin aturan waktunya sekarang kita di pertemukan kembali." "Memang unik ya, pertemuan kita tidak direncanakan dan perpisahan kita dulu juga tidak direncanakan, itu semua sudah menjadi bagian dari alur cerita kita." ucap Caramel. "Kita sebagai makhluk sosial hanya bisa menjalani, menikmati, dan bertahan dengan semua yang menjadi catatan takdir ini." "Benar sekali, Caramel yang sedang saat ini bersama denganku Caramel versi dewasa. Tidak seperti dulu, Caramel suka caper, marah-marah tidak jelas. Dan akhirnya kamu yang mengajarkanku bagaimana berteman dengan baik, kamu yang sudah mengubah semua perilaku dan sikapku yang dulunya dingin." "Tidak, b

  • Devano Lauder   Chapter 78. Terbongkar

    Maksud dari Devano mengajak Emillio, dan Jack ke pegunungan bukan hanya untuk menjenguk Lauder namun Devano akan memberikan informasi yang sudah Caramel berikan kepadanya. Saat itu juga Devano berterimakasih banyak kepada Caramel, karena informasi tersebut sangat penting dan berarti. "Devano tumben sekali kamu mengajak kami ke pegunungan menemui ayahmu." "Jika kalian nanti berdua mengetahui apa maksud aku membawa kalian kemari, kalian harus berjanji akan mengikuti arahanku apapun yang terjadi harus kalian ingat!" "Baik-baik Devano, kami akan menurutinya." "Bagus-bagus sekali, paman-pamanku kompak sekali, HAHA." "Ya" ucap singkat. Akhirnya mereka berdua sudah samapi di pegunungan, dan mereka langsung saja masuk ke rumahnya Lauder. Namun saat mereka masuk Lauder tidak ada di ruang tamu, kamar, atau di halaman belakang tempat favoritenya juga tidak, ada. "Lhaa ayahku kemana?" tanya Devano. "Mungkin lagi sibuk Vano," ucap Jack. "Sibuk apaan, ayahku udah lama sekali tidak punya pek

DMCA.com Protection Status