Home / Urban / Detektif Naga / Siapa Pelakunya?

Share

Siapa Pelakunya?

Author: Dian D'n Jell
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kali ini Carolin berusaha mengingat dengan keras. Aku jadi mulai cemas. Jangan bilang kalau pikunnya kambuh setelah membeberkan semua fakta padaku.

***

Sudah sepuluh menit aku menunggu wantia tua ini bicara. Tapi sampai sekarang ia bahkan hanya terus memutar-mutar bola matanya. Ya ampun! Aku mulai hilang kesabaran kalau dia terus begini.

“Nyonya? Apa kau sudah ingat nama Putrinya Barbara? Kau ingat ‘kan?”

“Um...kalau tidak salah, namanya...um....”

Ck! Menyebalkan! Kenapa Carolin harus pikun lagi?! Padahal tinggal sedikit lagi aku berhasil membawa fakta yang besar. Kurasa tidak ada gunanya lagi terus menunggu Carolin bicara. Akhirnya, kuhubungi Albert dan memintanya untuk menjemput wanita tua ini dan membawanya ke pusat perawatan Lansia. Setidaknya di sana ia akan dirawat dengan baik.

Aku pun pergi dari rumah Carolin dan kuputuskan untuk menuju rumah Gwen. Sepanjang perjalanan aku terus berpikir bagaimana cara un

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Detektif Naga   Rekaman Kamera Pengawas

    “Well. Sebenarnya, berdasarkan bukti yang kudapat. Aku hanya menemukan pelaku dari teror yang menimpa Evelyn. Dan untuk pelaku pembunuh Sonia Horn dan Edmund Mayer, aku masih belum yakin tentang itu,”***“Benarkah?! Siapa pelakunya? Apa Polisi sudah menangkapnya?” tanya Robert dengan sangat antusias.Tapi reaksi itu sepertinya tidak terjadi pada Evelyn. Ya, Evelyn memang sebagai korban dalam hal ini. Tapi ketika kukatakan bahwa pelaku dari teror yang menimpanya telah ditemukan, ia justru terlihat pucat dan sedikit gugup.“Tidak. Kami belum melakukan penangkapan terhadap pelaku. Tapi, sebelumnya aku ingin mengajukan pertanyaan sekali lagi pada Nyonya Mayer!” kataku dengan nada tegas.“Apa? Bukankah aku sudah memberi keterangan padamu sebelum ini? Kenapa kau harus bertanya lagi?” tanya Evelyn bingung.“Anggap saja aku butuh pernyataanmu agar aku meraasa yakin. Jadi, pada tanggal 29 bulan J

  • Detektif Naga   Terbukanya Tabir Kebenaran

    Dengan masih menggunakan baju tidur Evelyn berjalan menuju pos di mana Penjaga di rumahnya bersiaga. Kembali terjadi percakapan dan kali ini antara Penjaga dan Evelyn.***Ketika adegan itu menayangkan tentang Evelyn dan Penjaga Rumahnya, ternyata bukan hanya aku yang merasakan ada reaksi aneh dari Evelyn. Robert pun merasakan itu bahkan ia sempat berkata pada Evelyn, “Kau baik-baik saja, Evelyn? Apa kau sakit?”Dengan senyum yang terlihat dipaksakan, Evelyn menggelengkan kepalanya yang berarti ia baik-baik saja. Tapi nyatanya ia malah semakin tegang ketika perbincangannya dengan Penjaga didengar oleh kami semua.Dalam rekaman itu Penjaga Berkata, “Nyonya? Ada yang bisa kubantu?”“Tidak. Sebenarnya aku hanya mengantarkan kopi dan kudapan untukmu. Ya setidanya kau tidak akan ngantuk ‘kan saat berjaga?”“Um...trimakasih Nyonya. Tapi...ada apa? Tidak biasanya Nyonya....”Sampai pada a

  • Detektif Naga   Menyerah

    Tentu saja, Robert tidak tau akan hal itu karna sudah pasti Nyonya Horn tidak pernah menceritakan luka itu pada Putranya. Tapi bagaimanapun juga, Robert harus tau kalau kenyataannya Evelyn adalah saudarinya sendiri. ***Seketika Robert pun lemas dan menyandarkan dirinya pada kursi yang ia duduki. Ia tidak percaya dengan kekacuan yang terjadi dalam keluarganya. Sejak kecil, ia pikir keluarganya baik-baik saja dan orang tuanya adalah orang tua yang sangat baik.Dan ia tidak pernah tau, bahwa Ayahnya telah menghancurkan hidup seorang wanita. Menelantarkan Putrinya sendiri hanya karna tidak ingin skandal yang ia lakukan diketahui oleh publik. Bahkan Ibunya pun telah berbuat tidak adil meski alasannya mungkin tidak salah.Bayangkan saja, wanita mana yang rela setelah mengetahui bahwa sang Suami ternyata punya hubungan dengan wanita lain. Apalagi, wanita itu datang dan mengatakan kalau ia sedang hamil anak dari Suaminya.Tapi semua itu justru akan

  • Detektif Naga   Makan Malam Romantis

    Petugas itu pun menunjuk pada pria dengan setelan hitan yang sedang duduk itu. Meski sebenarnya tidak ingin bertemu siapapun, tapi dengan langkah yang berat akhirnya Evelyn pun menemui pria itu.***Semakin dekat, ia merasa tidak asing dengan sosok yang ada di hadapannya itu. Evelyn pun duduk tepat di depan pria itu dan menatapnya dengan nanar. Pria itu pun mengangkat kepalanya ketika menyadari kehadiran Evelyn.Seulas senyum yang sehangat mentari pagi pun tersungging di wajah pria yang tidak lain adalah Robert. Ya, sejak Evelyn dinyatakan bersalah dan harus mendekam dalam penjara. Robert kerap datang meski berulang kali Evelyn menolak untuk ditemui.Tapi entah kenapa kali ini Evelyn bersedian menemui Robert. Seolah tak pernah terjadi apapun Robert masih bersikap sama pada Evelyn. Dan tiba-tiba, Robert mengeluarkan aneka makanan ala Chines Food yang biasanya menjadi kesukaan Evelyn.Dengan cekatan Robert kemudian menyiapkan makanan itu dan berkata,

  • Detektif Naga   Terjemahan Sebuah Manuskrib

    “Tapi...dari mana kau tau kalau gadis kecil itu adalah aku?”***“Ketika acara ulang tahunmu di Bibury, aku sengaja mencari foto-foto masa kecilmu. Dan ternyata benar, Gwen ku adalah gadis kecil yang membuatku jatuh cinta,”“Kau tau, Drag? Sejak kejadian itu aku selalu merasa kesal pada diriku sendiri. Aku menyesal kenapa aku tidak menemuimu ketika kau membuka mata,”“Aku pun menyesal kenapa aku harus pingsan dan kehilangan ingatan tentangmu! Maafkan aku, Gwen. Maaf selama ini membiarkanmu sedih sendirian, mengingat luka itu sendirian...”Gwen pun kembali tersenyum dan kali ini ia beranjak dari duduknya dan berdiri di tepi kapal. Semilir angin malam itu membuat rambut panjangnya seolah menari-nari dengan indahnya. Aku tidak tahan membiarkannya sendirian seperti itu.Aku pun mendekat padanya dan dengan lembut kupeluk ia dari belakang dan membiarkan helaian rambutnya membelai wajahku. Tak seperti

  • Detektif Naga   Sejarah Kelam

    Suatu ketika Paman memberiku sebuah kalung yang sangat indah. Sebuah kalung berbentuk Naga yang terbuat dari emas. Itu bukanlah kalung biasa, tapi warisan turun temurun dari leluhur kami. Seharusnya kalung itu diberikan pada Pangeran Putra Mahkota, tapi aku tidak tau kenapa Paman memberikannya padaku.***Pernah kucoba untuk menolaknya, karna bagaimanapun juga sepupuku jauh lebih berhak mendapatkan kalung pusaka itu. Tetap saja Paman bersikeras untuk memberikan kalung itu padaku. Meski begitu aku bisa merasakan kalau sepupuku Aden tidak suka dengan cara Paman memperlakukanku.Meski Aden tidak begitu suka padaku, tapi tidak begitu dengan adik perempuannya. Agwen, Putri dari Kerajaan Dragon yang tak kalah hebat dari Ayahnya. Pemikirannya yang sangat jenius sering kali menggeser tugas Perdana Mentri.Tapi bagiku, dia adalah mentariku. Senyumnya mampu menghangatkan jiwaku, tatapan matanya membuatku seolah terhipnotis. Wajah cantiknya yang seperti rembulan mem

  • Detektif Naga   Taruhan

    Kembali kulajukan kuda putih menuju sungai dan berharap semoga kali ini aku masih bisa menyelamatkan Putri. Aku merasa lega, Putri Agwen ternyata memang ada di sana. Dengan berlinang air mata ia menghambur padaku dan menceritakan ulah Kakaknya yang sudah tidak waras itu.***Tapi seketika pandangan matanya mulai menjelajah ke segala arah. Aku tau ada seseorang yang ingin ia lihat dengan mata sendunya. Hingga ketika melihat kuda putih kesayangan sang Panglima, Putri Agwen menatapku penuh tanya.Ia pun semakin terpukul setelah kukatakan kalau Panglima Dragori telah tewas dalam pertempuran itu. Dan ia memintaku untuk membawa Putri pergi meninggalkan Kerajaan Dragon. Sayangnya Putri Agwen menolak untuk pergi bersamaku.Ia bersikeras untuk tetap berada di sana. Tapi keesokkan harinya, tanpa kuduga Putri Agwen berniat bunuh diri dengan melompat dari atas air terjun. Samar-samar kudengar ia berguman, ‘Aku akan menagih janji yang kau buat, meski aku h

  • Detektif Naga   Kasus Konyol

    “Okay! Kita taruhan. Kalau aku benar, maka kau harus melakukan semua perintahku. Tapi kalau kau yang benar...”“Kita akan bercinta semalaman! Deal!”***“Apa!!! Ini tidak adil. Jangan mengambil kesempatan!” kata Gwen dengan mata yang mulai melotot.Aku pun terkekeh dan aku sangat terhibur dengan tingkah Gwen itu. Dan segera saja kuangkat panggilan dari Albert, tak lupa kukeraskan suaranya karna itu adalah bagian dari taruhan ini. Aku sangat percaya diri kalau aku pasti akan menang taruhan.“Ya. Ada apa?” sapaku pada Albert.“Aku tau kau akan menggerutu dan memakiku. Tapi aku harus menghubungimu karna pekerjaan sudah menantimu,”“Aku tau. Cepat katakan apa yang terjadi!”“Apa kau sudah baca surat kabar pagi ini? Seantero London mulai heboh dengan berita pencurian mayat-mayat di pemakaman. Karna itu, Kepolisian London ingin agar kau mengurus masalah ini

Latest chapter

  • Detektif Naga   Menapakki Masa Lalu

    Aku tidak tahan melihat itu. Maka kubuat satu tanda merah di lehernya, tapi nyatanya memberi satu tanda pada Gwen tidaklah cukup. Akhirnya kini hampir seluruh leher dan dada Gwen dipenuhi dengan tanda kepemilikkan dariku.***Hingga akhirnya, aksi panas di atas ranjang pun terjadi pada malam pertama pernikahanku dan Gwen. Kupikir hanya aku saja yang terlalu bersemangat untuk ini, tapi nyatanya Gwen pun sangat luar biasa di atas ranjang.Tak kusangka rupanya Istriku sangat luar biasa dan panas. Astaga! Bahkan di luar ekspektasi kami pun terus bercinta sampai berkali-kali dalam semalam. Aku bahkan sudah lupa berapa ronde kami lakukan. Tak ayal hal itu akhirnya membuat kami kelelahan.Hingga akhirnya ramainya kicauan burung mulai membangunkanku. Entah sudah berapa lama aku tidur, yang pasti sampai aku bangun pun Gwen masih terlelap di sampingku. Tidak biasanya ia bangun lebih siang dariku. Biasanya Gwen selalu bangun pagi karna ia suka menyiapkan sarapan.

  • Detektif Naga   Menikah

    “Untuk apa harus menunggu selama itu? Apa kau tau, Sayang? Diberi kesempatan sekali lagi untuk hidup dan bersama, adalah hal yang tidak boleh disia-siakan. Jadi, ayo kita menikah!”***“Ta-tapi...ada apa denganmu? Kenapa mendadak kau ingin kita menikah dengan cepat?” kata Gwen bingung.“Sudah kubilang untuk memenuhi janjiku padamu. Lagipula apa yang kau tunggu? Bagaimana kalau sebelum kita sempat menikah ternyata aku atau kau lebih dulu meninggal?! Kau mau seperti itu?!”Aku tau aku sedikit memaksa. Tapi tidak ada cara lain karna bahkan Gwen juga lupa kalau dulu dialah membuatku berjanji untuk segera menikahinya. Tapi dari apa yang kukatakan pada Gwen, sepertinya ia pun mulai berpikir. Hingga akhirnya ia berkata, “Baiklah. Aku setuju untuk menikah. Tapi kau janji tidak akan ada yang berubah bukan?”“Tentu saja ada yang berubah. Kita tidak akan lagi hanya berdua, karna akan ada anak-anak kita buk

  • Detektif Naga   Tujuan Hidupku

    Aku pun berpaling ke belakang dan lagi-lagi aku kembali dikejutkan dengan apa yang kulihat. Aku bahkan tidak percaya dengan semua ini. Aku bahkan berpikir mungkin benturan itu membuat kepalaku cidera dan aku mulai gila!***Bagaimana semua ini adalah nyata? Bagaimana bisa aku melihat diriku sendiri? Berdiri di hadapanku dan menatapku dengan sorot mata yang tajam. Tidak! Semua ini pasti hanyalah sebuah mimpi. Tapi...kenapa meski sudah berkali-kali kugosok mataku dan menampar pipiku sendiri, sosok yang mirip sepertiku itu tetap saja ada?Malahan, kini ia mulai melangkahkan kakinya dan berjalan mendekatiku. Bersama dengan itu, aku pun melangkahkan kakiku mundur semakin menjauh darinya. Bukannya aku takut padanya. Tapi aku takut pada diriku sendiri.Hingga akhirnya kulihat liontin Naga yang tergantung di leher pria yang wajahnya sama denganku itu. Aku pun mulai berpikir, apakah mungkin dia adalah Panglima Dragori? Tapi...kenapa wajahnya mirip sepertiku?

  • Detektif Naga   Duel

    “Benarkah? Kalau begitu mari kita duel satu lawan satu! Dan kita lihat siapa pecundang di antara kita!”***Seperti yang kuduga, akhirnya Edi pun semakin kesal. Ia pun akhirnya meletakkan senapan yang ia bawa dan ia berkata, “Baiklah, kuterima tantanganmu! Tapi tidak akan seru kalau tidak ada hadiahnya!”“Begitu? Apa yang kau inginkan? Setumpuk mayat untuk membuat parfum?”Edi pun mnyeringai dan dengan wajah dingin ia berkata, “Aku bisa mendapatkan mayat dengan sangat mudah. Yang kuinginkan adalah Nona Gwen Gringer. Kalau aku menang dalam duel ini, maka Gwen akan menjadi milikku dan aku bebas melakukan apapun padanya!”Dasar brengsek! Bisa-bisanya dalam keadaan seperti ini ia mengambil kesempatan. Tapi kalau aku sampai menolak, maka artinya aku mengakui kalah sebelum bertarung. Dan sudah pasti aku tidak akan sudi harga diriku direndahkan manusia seperti dia.Tidak ada pilihan. Akhinya kusetujui

  • Detektif Naga   Terpojok

    Sementara itu, diam-diam aku pun membuka lantai kayu yang ternyata adalah sebuah pintu menuju tempat lain di dalam rumah itu.***Kubuka dengan perlahan lantai kayu itu dan kucoba mengamati sekitar ruangan bawah tanah yang tersembunyi di bawah sana. Rupanya tidak ada siapapun di sana. Aku pun mulai menuruni tangga kayu yang merupakan akses untuk menuju ruangan bawah tanah itu.Seperti sebelumnya, tidak ada siapapun di ruangan bawah tanah. Meski begitu, tetap saja aku harus bersiaga dengan menodongkan pistol ke depan.Kulangkahkan kakiku menyusuri setiap sudut ruangan. Dan aku baru sadar, ternyata ruangan bawah tanah itu dilapisi oleh lapisan kedap suara. Pantas saja tidak terdengar apapun dari luar meski Edi mungkin telah banyak melakukan tindakan melanggar hukum di rumah ini.Masih tidak kutemukan keberadaan Edi dan juga Gwen. Dan itu membuatku semakin frustasi. Aku sangat takut kalau Edi membawa Gwen pergi dan ia melakukan hal yang buruk pada Gwe

  • Detektif Naga   Pencarian

    Melihat Gwen yang mulai berteriak itu, tak membuat Edi menjadi panik. Ia bahkan kembali terbahak dan semakinmenjadi-jadi layaknya orang gila. Lalu ia mendekatkan wajahnya pada Gwen dan berkata, “Percuma saja kau berteriak. Ruangan ini kedap saura, jadi si bodoh itu tidak akan bisa menemukan kita....”****Draco Pov*Kulajukkan mobilku dengan kecepatan sangat tinggi sembari berusaha menghubungi ponsel Gwen. Tapi bahkan sudah lebih dari lima puluh kali kucoba, tetap saja Gwen tidak menjawab panggilan telpon dariku.Tentu saja hal itu semakin membuatku panik dan khawatir. Hingga akhirnya ponselku tiba-tiba berdering dan kupikir itu adalah Gwen. Tapi sayangnya aku salah. Ternyata itu adalah panggilan dari Edi Tomb yang bahkan sedang kami buru.Segera saja kusambar ponsel yang tadinya kuletakkan di kursi mobil dan kuangkat panggilan telpon itu. “Hallo, Tuan Black! Kau senang mendengar suaraku? Atau mungkin kau ingin mendengar suara yan

  • Detektif Naga   Disekap

    Benar saja, anak-anak nakal itu mulai menyeringai melihat kehadiran Gwen di sana. Sementara itu, Gwen pun mulai menelan salivanya dan ia merasa kakinya mulai bergetar.***Benar saja. Kawanan remaja liar itu pun mulai mendekati Gwen. Bahkan kini kondisi Gwen layaknya seekor domba yang terjebak di hadapan kawanan serigala lapar. Tapi Gwen tidak sebodoh itu. tentu saja sejak awal ia sudah menyiapkan alat-alat yang beguna untuk melindungi diri.Diam-diam ia mulai merogoh ke dalam saku celananya dan mengambil sebuah botol semprotan merica. Gwen mulai memasang ancang-ancang untuk melindungi dirinya kalau nantinya anak-anak nakal itu mulai mengganggunya.Seorang remaja laki-laki bertubuh kurus dengan rambut hitam yang berantakkan mulai mendekat pada Gwen dan ia berkata, “Apa kau tersesat, Nyonya? Kurasa kau bukan penduduk di wilayah ini?”Dan pemuda lainnya menimpali, “Wow! Kurasa kami bisa mengantarmu pulang, tapi dengan sedikit upah t

  • Detektif Naga   Jebakkan

    Kalau begitu, kecurigaanku pada Edi ternyata salah. Kalau bukan Edi, lalu siapa sosok berjubah hitam yang telah mencuri mayat-mayat selama ini?***Tanpa membuang banyak waktu aku pun segera menuju pemakaman seperti yang dikatakan oleh Albert. Sejujurnya aku sangat penasaran dengan sosok berjubah hitam itu. kalau memang bukan Edi, lalu siapa orang itu?Dengan kecepatan tinggi akhirnya aku pun sampai di pemakaman kurang dari sepuluh menit. Albert dan sekitar sepuluh orang Polisi ternyata sudah mengintai di sana ketika aku datang. Albert memberi isyarat padaku untuk mendekat ketika melihatku datang.Aku pun segera bergabung bersama Albert dan seperti instruksi yang diberikan Albert aku berusaha untuk tidak mengeluarkan suara. Ya, karna terakhir kali aku kehilangan sosok berjubah hitam itu bahkan membuatku berkubang dengan lumpur.Dengan aba-aba dari Albert, kami pun mendekat pada sosok berjubah hitam yang sedang berada di sebuah makam dengan perlahan

  • Detektif Naga   Kembalinya Sosok Berjubah Hitam

    Sontak Edi pun mulai beraksi dengan ucapan Gwen. ia memang tidak mengatakan apapun, tapi jelas kalau wajahnya kini terlihat cemas dan ia mulai menjadi tegang. ***Bahkan cukup lama ia terdiam hingga akhirnya, Gwen pun kembali berkata, “Tuan Tomb? Bagaimana?”“Oh...yah. A-apakah harus di rumah? M-maksudku...mungkin kita bisa wawancara di tempat lain?”“Masalahnya, aku bisa sekalian mengambil gambar tentang proses pembuatan produkmu,”Sebenarnya Edi merasa sangat enggan jika Gwen masuk ke dalam rumahnya. Tapi ia juga tidak punya alasan untuk menolak Gwen masuk ke dalam rumahnya. Akhirnya, dengan terpaksa Edi pun membiarkan Gwen masuk ke dalam rumahnya.Benar saja, baru sampai di depan gang. Gwen mulai mencium aroma aneh seperti yang dikatakan oleh Draco. Antara bau busuk, anyir tapi juga wangi yang aneh. Mendadak bulu kuduknya pun mulai merinding. Entah kenapa ia merasa suasana di sana mulai terasa me

DMCA.com Protection Status