Share

Gadis Liar

Penulis: Dian D'n Jell
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Tidak masalah. Tapi, aku tidak janji bisa menemanimu setiap saat. Tapi...apa yang kau lakukan di London?”

“Um...study. Maksudku, aku sedang melanjutkan study di sini. Dan Hei! Apa kau sering naik itu, Draco?” tanya Myra tiba-tiba seraya menunjuk pada gondola raksasa kebanggaan London.

***

“Maksudmu gondola raksasa? Sebenarnya...tidak pernah,” jawabku.

“Serius? Yang benar saja! Kau hidup di London tapi tidak pernah naik roda besar itu? Lalu apa yang kau lakukan?” kata Myra terkejut.

Dia tidak tau saja. Mana sempat aku naik gondola. Aku bahkan sudah lupa kapan terakhir kali aku bermain. Mungkin 15 tahun yang lalu ketika kubuat Calvin menangis karna kutinggalkan dia sendirian di taman bermain.

“Jadi, kenapa kita tidak naik bersama saja!”

“Apa? Sekarang? Kau lupa kalau sekarang sedang musim dingin?” kataku heran.

“Memang kenapa? Gondolanya ditutup ya?&rd

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Detektif Naga   Tom Ditemukan

    “Tunggu!!!” tiba-tiba Myra mencekal pergelangan tanganku kemudian beranjak dari tempat tidurnya. Dia pun kemudian memelukku dan berkata, “Bukankah kau tidak punya pacar? Lalu kenapa tidak menghabiskan malam denganku saja...” *** Ya ampun! Gadis ini sudah gila. Ternyata dia juga tidak segan mengajakku menghabiskan malam dengannya. Ya...tidak munafik aku memang kerap menghabiskan malam bersama para wanita. Tapi tidak dengan gadis belia yang bahkan usianya jauh di bawahku. Meski secara fisik Myra memang sangat cantik dan juga menggoda. Tapi, kau tau? Itu bukan typeku. Dan dia tidak membiarkanku pergi dengan mudah. Dan sangat mengejutkan! Gadis ini tau bagaimana cara menggoda pria dan tentu saja, aku yang sangat normal ini pun tergoda. Bagaimana tidak? Di depanku ia mulai melepas pakaian yang ia pakai satu persatu. Tak hanya itu, ia pun kembali menempel padaku yang benar-benar terperanga oleh tingkahnya. Junior di bawah sana bahkan mulai bertingkah. Tanpa

  • Detektif Naga   Barang Bukti

    Apa ini? Bagaimana aku bisa bertanya? Bahkan dia tidak sadar bahwa dia adalah saksi di mana kami mencari titik terang atas kematian Jerry.“Um...Tom. Begini...ma-maksudku. Sebenarnya, Jerry Thompson...sudah meninggal,”***Aku sangat cemas tapi Tom malah menatapku seolah aku adalah pembual nomer satu. Dengan wajah yang penuh luka dan babak belu seperti itu, ia masih mampu terkekeh dan berkata, “Dengar nak, aku tau kau itu memang tengil. Tapi kali ini aku sangat serius, jadi jangan bercanda padaku!”What!! Dasar pria aneh! Apa tampangku setengil itu? Aku berusaha mengatakan yang sebenarnya tapi Tom berpikir itu hanya bercanda. Lalu dengan cara seperti apa harus kujelaskan padanya?“Maaf Tuan Tom, actualy...aku sangat-sangat serius saat ini!” kataku sedikit kesal.“Apa maksudmu? Bukankah saat itu kau bilang akan mencari Jerry?”“jadi...tiga hari yang lalu. Saat kau menghilang setelah

  • Detektif Naga   Berhenti Main-Main

    Dan ketika aku berhasil membukanya, aku sangat syok dengan apa yang kulihat pada layar laptopku...***“Astaga!!! Apa yang telah kulakukan?! Jadi dia...” gumanku.Rencana yang sangat luar biasa. Pantas saja penjahat itu bersedia melakukan berbagai cara untuk mendapatkan flashdish ini. Karna ternyata benda ini adalah jawaban dari semua pertanyaanku selama ini.Tapi...sepertinya aku harus melakukan sebuah rencana juga. Menurutku Albert tidak perlu tau tentang rencanaku. Karna semakin sedikit yang terlibat, maka rencana ini akan berjalan dengan meyankinkan dan natural. Tapi, aku akan tetap memberitaunya nanti.Setelah menyimpan baik-baik benda yang kini seperti pusaka ini, aku pun kembali merebahkan diriku di tempat tidur. Dan mungkin, kali ini aku baru bisa tidur dan beristirahat dengan tenang.Saking nyenyaknya tidurku, ternyata sekarang sudah hampir jam 8 pagi. Dan ya...aku bahkan masih malas untuk beranjak dari tempat tidurku. H

  • Detektif Naga   Terungkapnya Pelaku Yang Sebenarnya

    Karna Myra bertanya maka kutunjukkan saja flashdis yang selama ini ia inginkan. Kau tau kenapa Myra menginginkan benda ini? Karna isi dari flashdis ini adalah bukti-bukti yang mengungkap siapa Myra yang sebenarnya.***Myra terlihat sangat kesal ketika mengetahui bahwa ternyata benda yang selama ini ia cari ada padaku. Awalnya dialah yang berniat mempermainkanku, tapi kenyataannya dialah yang kini merasa dipermainkan.“Baiklah, kau sudah melihat semuanya. Memangnya kau apa sekarang?” kata Myra dengan senyum licik di wajahnya.“Menyerahkanmu pada Intelengensi Emyrate tentunya. Lalu mungkin kau akan dahapus dari daftar waris ayahmu,” ejekku.Tapi gadis yang aneh ini malah tertawa terpingkal setelah mendengar ucapapnku. Aku sempat berpikir apa mungkin sebenarnya gadis ini sudah gila? Tapi tidak, orang gila tidak bisa membuat rencana selicik ini.“Kau pikir aku takut kalau ayahku akan mencoretku dari daftar waris ny

  • Detektif Naga   Sahabat Yang Kembali

    Yang pasti, aku sudah menepati janjiku pada Janet. Pelaku yang telah membunuh suaminya telah tertangkap dan membayar apa yang telah ia lakukan...***Well, sudah satu minggu berlalu sejak penangkapan Myra. Hari ini aku pergi menemui Janet untuk menyampaikan perihal uang Jerry yang ia tanamkan sebagai saham pada pabrik kayu yang kini telah disita.Kali ini aku begitu merindukan peternakan kecil milik keluarga Thompson ini. Entahlah, mungkin karna baru kali ini aku datang tanpa membawa masalah. Aku pun akhirnya bisa tersenyum lepas apalagi saat melihat Janet memanen tomat pagi ini.Janet pun berpaling padaku ketika ia menyadari kedatanganku. Dan hari ini senyum Janet pun kembali merekah dan terlihat sekali beban dalam hatinya sudah berkurang. Aku sangat salut pada wanita tua di hadapanku ini.Meski seberat apapun kenyataan pahit yang harus ia jalani, dengan mudah ia berdamai dengan keadaan. Dengan mudah ia memaafkan, dan dengan mudah ia membagi kasih

  • Detektif Naga   Pergi Ke Bilbury

    Aku tau Gwen pasti akan semakin marah dengan tingkahku ini. Aku bahkan sengaja menduduki koper milik Gwen sehingga ia tidak bisa pergi sebelum mengizinkan aku ikut dengannya.***Well, tidak ada pilihan selain mengalah dan mengizinkanku untuk ikut. Atau Gwen akan sama sekali tidak bisa pergi ke manapun. Meski dengan wajah kesal, ia pun tetap masuk ke dalam mobil. Aku sengaja berkendara dengan santai dan berharap Gwen akan mulai mengajakku bicara.Ya, dia memang mengajakku bicara. Tapi bicaranya itu angat pedas dan tidak menyenangkan. “Apa kau tidak bisa mengemudi lebih cepat sedikit?!”“Aku bertanggung jawab atas nyawa kita berdua! Apa kau lupa kalau jalanan masih sangat licin?” kataku.Meski hanya alasanku, tapi nyatanya jalanan memang masih licin. Saat ini memang sudah memasuki akhir musim dingin, tapi salju seolah tak pergi. Dan sepanjang perjalanan, Gwen malah tidur dan menghadapkan wajahnya ke jendela mobil.Wani

  • Detektif Naga   Bertemu Pria Asing

    “Wow! Kue yang sangat lezat! Jujur saja, aku suka desa ini. Dan apa Bibi tau? Kalian mengingatkanku pada kedua orangtuaku,”***“Kalau begitu, anggap saja kami orang tuamu juga,” kata Bibi Meri.“Keputusan yang salah. Bibi akan kecewa kalau punya anak seperti dia!” celetuk Gwen kemudian pergi begitu saja.Bibi Meri dan Paman Jhon tentu merasa heran dengan sikap Gwen. Ya, karna bukan kebiasaan Gwen bersikap tidak sopan dan kasar seperti itu. Mereka tidak tau saja, sekarang keponakan mereka sangat piawai mengintimidasiku.“Apa kalian bertengkar?” tanya Paman Jhon tiba-tiba.“Um...tidak juga Paman. Hanya saja...mungkin dia kesal padaku,” jawabku.Karna Bibi Meri sudah menyiapkan kamar untukku, maka aku pun memutuskan untuk istirahat setelah makan malam. Well, rumah sederhana ini ternyata sangat nyaman dan membuatku terlelap dalam hitungan detik.Saking lelapnya tidurku, t

  • Detektif Naga   Luka Hati Gwen

    “Tidak. Kau tidak akan menemukan copy yang lain dari buku ini. Karna Pak Jaquen hanya menyediakan satu buku untuk setiap judulnya,” ***“Benarkah? Oh sial!” umpat pria itu dengan wajah kecewa.Karna sepertinya pria itu benar-benar membutuhkan buku itu ketimbang Gwen, maka Gwen pun memberikan buku itu padanya.“Ambil saja bukunya. Sepertinya kau lebih butuh buku ini daripada aku,” kata Gwen seraya menyodorkan buku itu.Pria itu menatap tidak percaya pada Gwen dan berkata, “Kau yakin? Kupikir tadi kau juga butuh ini?”“Tidak juga. Aku hanya penasaran dengan judulnya,”“Baiklah. Kalau begitu trimakasih, Nona...?”“Gwen. Senang bertemu denganmu. Kau pendatang ya?” tanya Gwen iseng.“Um...tidak juga. Ngomong-ngomong, namaku Vlad,” jawab pria yang tidak lain bernama Vlad itu.“Okay, tapi...kenapa kau sangat

Bab terbaru

  • Detektif Naga   Menapakki Masa Lalu

    Aku tidak tahan melihat itu. Maka kubuat satu tanda merah di lehernya, tapi nyatanya memberi satu tanda pada Gwen tidaklah cukup. Akhirnya kini hampir seluruh leher dan dada Gwen dipenuhi dengan tanda kepemilikkan dariku.***Hingga akhirnya, aksi panas di atas ranjang pun terjadi pada malam pertama pernikahanku dan Gwen. Kupikir hanya aku saja yang terlalu bersemangat untuk ini, tapi nyatanya Gwen pun sangat luar biasa di atas ranjang.Tak kusangka rupanya Istriku sangat luar biasa dan panas. Astaga! Bahkan di luar ekspektasi kami pun terus bercinta sampai berkali-kali dalam semalam. Aku bahkan sudah lupa berapa ronde kami lakukan. Tak ayal hal itu akhirnya membuat kami kelelahan.Hingga akhirnya ramainya kicauan burung mulai membangunkanku. Entah sudah berapa lama aku tidur, yang pasti sampai aku bangun pun Gwen masih terlelap di sampingku. Tidak biasanya ia bangun lebih siang dariku. Biasanya Gwen selalu bangun pagi karna ia suka menyiapkan sarapan.

  • Detektif Naga   Menikah

    “Untuk apa harus menunggu selama itu? Apa kau tau, Sayang? Diberi kesempatan sekali lagi untuk hidup dan bersama, adalah hal yang tidak boleh disia-siakan. Jadi, ayo kita menikah!”***“Ta-tapi...ada apa denganmu? Kenapa mendadak kau ingin kita menikah dengan cepat?” kata Gwen bingung.“Sudah kubilang untuk memenuhi janjiku padamu. Lagipula apa yang kau tunggu? Bagaimana kalau sebelum kita sempat menikah ternyata aku atau kau lebih dulu meninggal?! Kau mau seperti itu?!”Aku tau aku sedikit memaksa. Tapi tidak ada cara lain karna bahkan Gwen juga lupa kalau dulu dialah membuatku berjanji untuk segera menikahinya. Tapi dari apa yang kukatakan pada Gwen, sepertinya ia pun mulai berpikir. Hingga akhirnya ia berkata, “Baiklah. Aku setuju untuk menikah. Tapi kau janji tidak akan ada yang berubah bukan?”“Tentu saja ada yang berubah. Kita tidak akan lagi hanya berdua, karna akan ada anak-anak kita buk

  • Detektif Naga   Tujuan Hidupku

    Aku pun berpaling ke belakang dan lagi-lagi aku kembali dikejutkan dengan apa yang kulihat. Aku bahkan tidak percaya dengan semua ini. Aku bahkan berpikir mungkin benturan itu membuat kepalaku cidera dan aku mulai gila!***Bagaimana semua ini adalah nyata? Bagaimana bisa aku melihat diriku sendiri? Berdiri di hadapanku dan menatapku dengan sorot mata yang tajam. Tidak! Semua ini pasti hanyalah sebuah mimpi. Tapi...kenapa meski sudah berkali-kali kugosok mataku dan menampar pipiku sendiri, sosok yang mirip sepertiku itu tetap saja ada?Malahan, kini ia mulai melangkahkan kakinya dan berjalan mendekatiku. Bersama dengan itu, aku pun melangkahkan kakiku mundur semakin menjauh darinya. Bukannya aku takut padanya. Tapi aku takut pada diriku sendiri.Hingga akhirnya kulihat liontin Naga yang tergantung di leher pria yang wajahnya sama denganku itu. Aku pun mulai berpikir, apakah mungkin dia adalah Panglima Dragori? Tapi...kenapa wajahnya mirip sepertiku?

  • Detektif Naga   Duel

    “Benarkah? Kalau begitu mari kita duel satu lawan satu! Dan kita lihat siapa pecundang di antara kita!”***Seperti yang kuduga, akhirnya Edi pun semakin kesal. Ia pun akhirnya meletakkan senapan yang ia bawa dan ia berkata, “Baiklah, kuterima tantanganmu! Tapi tidak akan seru kalau tidak ada hadiahnya!”“Begitu? Apa yang kau inginkan? Setumpuk mayat untuk membuat parfum?”Edi pun mnyeringai dan dengan wajah dingin ia berkata, “Aku bisa mendapatkan mayat dengan sangat mudah. Yang kuinginkan adalah Nona Gwen Gringer. Kalau aku menang dalam duel ini, maka Gwen akan menjadi milikku dan aku bebas melakukan apapun padanya!”Dasar brengsek! Bisa-bisanya dalam keadaan seperti ini ia mengambil kesempatan. Tapi kalau aku sampai menolak, maka artinya aku mengakui kalah sebelum bertarung. Dan sudah pasti aku tidak akan sudi harga diriku direndahkan manusia seperti dia.Tidak ada pilihan. Akhinya kusetujui

  • Detektif Naga   Terpojok

    Sementara itu, diam-diam aku pun membuka lantai kayu yang ternyata adalah sebuah pintu menuju tempat lain di dalam rumah itu.***Kubuka dengan perlahan lantai kayu itu dan kucoba mengamati sekitar ruangan bawah tanah yang tersembunyi di bawah sana. Rupanya tidak ada siapapun di sana. Aku pun mulai menuruni tangga kayu yang merupakan akses untuk menuju ruangan bawah tanah itu.Seperti sebelumnya, tidak ada siapapun di ruangan bawah tanah. Meski begitu, tetap saja aku harus bersiaga dengan menodongkan pistol ke depan.Kulangkahkan kakiku menyusuri setiap sudut ruangan. Dan aku baru sadar, ternyata ruangan bawah tanah itu dilapisi oleh lapisan kedap suara. Pantas saja tidak terdengar apapun dari luar meski Edi mungkin telah banyak melakukan tindakan melanggar hukum di rumah ini.Masih tidak kutemukan keberadaan Edi dan juga Gwen. Dan itu membuatku semakin frustasi. Aku sangat takut kalau Edi membawa Gwen pergi dan ia melakukan hal yang buruk pada Gwe

  • Detektif Naga   Pencarian

    Melihat Gwen yang mulai berteriak itu, tak membuat Edi menjadi panik. Ia bahkan kembali terbahak dan semakinmenjadi-jadi layaknya orang gila. Lalu ia mendekatkan wajahnya pada Gwen dan berkata, “Percuma saja kau berteriak. Ruangan ini kedap saura, jadi si bodoh itu tidak akan bisa menemukan kita....”****Draco Pov*Kulajukkan mobilku dengan kecepatan sangat tinggi sembari berusaha menghubungi ponsel Gwen. Tapi bahkan sudah lebih dari lima puluh kali kucoba, tetap saja Gwen tidak menjawab panggilan telpon dariku.Tentu saja hal itu semakin membuatku panik dan khawatir. Hingga akhirnya ponselku tiba-tiba berdering dan kupikir itu adalah Gwen. Tapi sayangnya aku salah. Ternyata itu adalah panggilan dari Edi Tomb yang bahkan sedang kami buru.Segera saja kusambar ponsel yang tadinya kuletakkan di kursi mobil dan kuangkat panggilan telpon itu. “Hallo, Tuan Black! Kau senang mendengar suaraku? Atau mungkin kau ingin mendengar suara yan

  • Detektif Naga   Disekap

    Benar saja, anak-anak nakal itu mulai menyeringai melihat kehadiran Gwen di sana. Sementara itu, Gwen pun mulai menelan salivanya dan ia merasa kakinya mulai bergetar.***Benar saja. Kawanan remaja liar itu pun mulai mendekati Gwen. Bahkan kini kondisi Gwen layaknya seekor domba yang terjebak di hadapan kawanan serigala lapar. Tapi Gwen tidak sebodoh itu. tentu saja sejak awal ia sudah menyiapkan alat-alat yang beguna untuk melindungi diri.Diam-diam ia mulai merogoh ke dalam saku celananya dan mengambil sebuah botol semprotan merica. Gwen mulai memasang ancang-ancang untuk melindungi dirinya kalau nantinya anak-anak nakal itu mulai mengganggunya.Seorang remaja laki-laki bertubuh kurus dengan rambut hitam yang berantakkan mulai mendekat pada Gwen dan ia berkata, “Apa kau tersesat, Nyonya? Kurasa kau bukan penduduk di wilayah ini?”Dan pemuda lainnya menimpali, “Wow! Kurasa kami bisa mengantarmu pulang, tapi dengan sedikit upah t

  • Detektif Naga   Jebakkan

    Kalau begitu, kecurigaanku pada Edi ternyata salah. Kalau bukan Edi, lalu siapa sosok berjubah hitam yang telah mencuri mayat-mayat selama ini?***Tanpa membuang banyak waktu aku pun segera menuju pemakaman seperti yang dikatakan oleh Albert. Sejujurnya aku sangat penasaran dengan sosok berjubah hitam itu. kalau memang bukan Edi, lalu siapa orang itu?Dengan kecepatan tinggi akhirnya aku pun sampai di pemakaman kurang dari sepuluh menit. Albert dan sekitar sepuluh orang Polisi ternyata sudah mengintai di sana ketika aku datang. Albert memberi isyarat padaku untuk mendekat ketika melihatku datang.Aku pun segera bergabung bersama Albert dan seperti instruksi yang diberikan Albert aku berusaha untuk tidak mengeluarkan suara. Ya, karna terakhir kali aku kehilangan sosok berjubah hitam itu bahkan membuatku berkubang dengan lumpur.Dengan aba-aba dari Albert, kami pun mendekat pada sosok berjubah hitam yang sedang berada di sebuah makam dengan perlahan

  • Detektif Naga   Kembalinya Sosok Berjubah Hitam

    Sontak Edi pun mulai beraksi dengan ucapan Gwen. ia memang tidak mengatakan apapun, tapi jelas kalau wajahnya kini terlihat cemas dan ia mulai menjadi tegang. ***Bahkan cukup lama ia terdiam hingga akhirnya, Gwen pun kembali berkata, “Tuan Tomb? Bagaimana?”“Oh...yah. A-apakah harus di rumah? M-maksudku...mungkin kita bisa wawancara di tempat lain?”“Masalahnya, aku bisa sekalian mengambil gambar tentang proses pembuatan produkmu,”Sebenarnya Edi merasa sangat enggan jika Gwen masuk ke dalam rumahnya. Tapi ia juga tidak punya alasan untuk menolak Gwen masuk ke dalam rumahnya. Akhirnya, dengan terpaksa Edi pun membiarkan Gwen masuk ke dalam rumahnya.Benar saja, baru sampai di depan gang. Gwen mulai mencium aroma aneh seperti yang dikatakan oleh Draco. Antara bau busuk, anyir tapi juga wangi yang aneh. Mendadak bulu kuduknya pun mulai merinding. Entah kenapa ia merasa suasana di sana mulai terasa me

DMCA.com Protection Status