Share

Mayat Menggantung di Pohon

“Nak Syifa, mau nggak temenin Ibu belanja ke warung Bu Laila? Kebetulan hari ini udah buka,” kata Bu Lastri dengan suara lembutnya.

Syifa dengan senang hati mengangguk mendengar kata ‘warung’. “Tentu aja mau, Bu,” sahutnya. Jalan-jalan di desa di pagi hari adalah favoritnya, apalagi jika Bu Lastri yang meminta untuk ditemani.

Bu Lastri tersenyum sumringah dan keduanya lantas berjalan keluar rumah. Hari ini Bu Lastri memiliki sedikit rejeki lebih, jadi ia ingin membelikan anak-anak di rumahnya jajanan khas desa mereka.

Bu Laila yang sebelumnya tutup warung kini mulai menjajakan kuenya lagi. Bu Lastri sangat suka kue buatannya dan ia yakin teman-teman Faiz juga akan suka.

Begitu tiba di sana, Syifa merasa takjub melihat banyaknya orang mengantri untuk membeli di warung Bu Laila, bahkan ada Bu Kades juga.

“Iya, lho, katanya lebih enak kalau dimasak.”

“Iya, tapi saya biasanya ditumis aja, Bu. Lebih gurih.”

“Eh, saya juga, kalau bisa tambahin kecap biar lebih enak.”

Syifa hanya tersenyum m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status