Laut lepas, pulau Kambangan darah.
Terlihat sebuah kapal perang mendekati pulau dan kapal lain berbendera bajak laut yang berjarak sedikit jauh dari kapal perang tersebut, diatas dek kapal terlihat kapten kapal perang sedang meneropong pulau."Sebentar lagi kita akan berlabuh, gulung layar!" Pekik kapten kepada awak kapal."Siap kapten!" Teriak awak kapal serentak dan mulai bergerak untuk menggulung layar.Di dalam kapal, bagian bawah terlihat 20 lebih kurungan yang mengurung para penjahat yang akan menjalani hukuman di pulau Kambangan darah, dimana salah satunya adalah Derrick yang terlihat diikat dengan rantai yang menempel di dinding kapal."Hei." Seorang pria berusia 40an tiba-tiba memanggil Derrick."Hei nak." Panggil pria itu lagi."Hei nak, apa yang membuatmu dikirim ke pulau eksekusi?" Tanya pria itu langsung karena Derrick tidak menjawab panggilannya.Derrick menoleh sedikit melihat pria tersebut dengan tatapan sayu, lalu kembali menoleh ke depan tanpa mengatakan sepatah kata pun."Aku dikirim ke pulau ini karena melakukan pemerkosaan." Ucap Derrick menjawab pertanyaan pria tersebut sebelum pria itu kembali bertanya dan mengusiknya."Melakukan pemerkosaan?" Pria yang bernama Huangdi itu tidak percaya."Haha, aku mengerti, sepertinya kamu difitnah." Huangdi tertawa kecil dan mengerti apa yang terjadi kepada Derrick.Derrick melirik Huangdi yang menunjukkan senyum terbaiknya."Kenapa kamu berpikir seperti itu pak tua?" Tanya Derrick."Kenapa? Haha." Huangdi tertawa renyah."Itu karena wajahmu terlihat seperti orang baik-baik, tidak ada jejak kejahatan dan kekejaman di wajahmu, selain itu wajahmu sangat tampan dan sudah pasti banyak wanita yang rahimnya langsung hangat melihatmu, jadi tidak mungkin kamu melakukan hal konyol seperti itu." Ucap Huangdi dengan tersenyum."Haha, kamu sangat menarik pak tua, aku penasaran kejahatan apa yang membuatmu dikirim ke penjara pulau Kambangan darah ini? " Tanya balik Derrick dengan tertawa.Huangdi terdiam sesaat."Aku tidak melakukan kejahatan apapun, aku sengaja masuk ke pulau Kambangan darah ini untuk mengawal tuan muda Long Tiger." Balas Huangdi apa adanya."Begitu rupanya, tuan muda Long sangat beruntung dikawal seorang pendekar kaisar puncak." Ucap Derrick setelah diam sesaat, Huangdi terkejut Derrick mengetahui ranahnya."Bocah yang menarik." Batin Huangdi tersenyum lebar.Duar!Tiba-tiba terjadi ledakan di samping kapal, ledakan itu berasal dari bola meriam yang ditembakkan kapal bajak laut kepada kapal perang yang mengawal dan mengantarkan para penjahat untuk menjalani hukuman di pulau Kambangan darah."Kita diserang!" Pekik navigator kapal dan membuat semua orang terkejut.Kapten kapal yang baru saja beristirahat di dalam kapal langsung keluar melihat siapa yang menyerang dan terkejut melihat si penyerang."Bajak laut Hati Jahat?" Gumam kapten kapal yang tahu siapa yang menyerang."Kenapa mereka menyerang kami?" Tanya kapten kapal bersamaan dengan meluncurnya beberapa peluru meriam yang ditembakkan dan menghancurkan kapal perangnya."Siapkan sihir pelindung!" Pekik kapten kapal sebagai respon dan melompat menebas beberapa peluru meriam susulan yang menyerang."Serang balik!" Pekik kapten kapal yang kewalahan menebas peluru meriam, begitu juga dengan 4 orang terpercayanya."Teknik pedang: tebasan pembelah kapal!" Pekik kapten kapal melepaskan tekniknya, disisi lain lawan juga melepaskan teknik yang sama."Siapkan teknik sihir terkuat!" Pekik kapten kapal melihat lawan menyiapkan teknik sihir yang sangat kuat, karena ciri-ciri teknik sihir kuat adalah selalu membutuhkan waktu untuk melepaskannya, dimana semakin lama teknik sihir itu bersiap maka semakin kuat serangannya."Selama aku kapten Rudi masih ada, tidak ada satupun yang bisa menghancurkan kapal perang kami." Teriak kapten kapal yang bernama Rudi tersebut, lalu melempar pedangnya keatas.Pedang itu seketika diselimuti energi alam yang sangat pekat ditambah angin yang membentuk tornado, dengan beberapa gerakan segel tangan kapten kapal melepaskan tekniknya."Teknik pedang: tornado 100 pedang!" Pekik kapten kapal dan pedang yang diselimuti energi seperti tornado itu semakin berputar kencang dan melepaskan serangan pedang energi ke pihak musuh."Lapor kapten, teknik sihir tingkat tinggi siap dilepaskan!" Lapor salah satu bajak laut yang memakai jubah layaknya penyihir kepada kaptennya yang berada di dek utama."Lepaskan!" Pekik kapten bajak laut tegas."Siap!" Pekik tiga bawahan yang memakai jubah layaknya penyihir."Sihir gabungan tiga elemen: Meriam penghancur gunung!" Pekik tiga penyihir melepaskan sihir gabungan mereka."Teknik sihir: Naga api peredam alam!" Pekik salah satu bawahan terpercaya kapten Rudi melepaskan teknik sihirnya.Bush!Duar!Ledakan akibat benturan dua sihir itu membuat fluktuasi energi yang sangat mengerikan dan berefek menghancurkan sebagian kapal di kedua sisi."Mereka jelas tidak ada penyihir, kenapa mereka bisa melepaskan teknik sihir sekuat ini?" Tanya kapten bajak laut heran dan terkejut."Sepertinya ada beberapa dari mereka yang memiliki teknik sihir tingkat tinggi, kapten." Balas wakil kapten sembari terus melindungi kaptennya dengan pelindung energi."Sepertinya begitu." Balas kapten setuju dan melompat menuju kapal perang aliansi, kapten Rudi menyambutnya dengan energi tebasan pedang yang sangat kuat dan mematikan.Traaaassss!Kapten bajak laut menebas tebasan energi tersebut dengan pedang apinya, disisi lain wakil kapten bajak laut langsung menangkis serangan diam-diam wakil Kapten Cong salah satu bawahan terpercaya kapten Rudi.Para prajurit aliansi dan juga bajak laut akhirnya menyerang secara langsung dan tidak lagi menyerang dari jarak jauh, namun meskipun begitu 3 penyihir bajak laut tetap menggunakan sihirnya dan mereka diserang para penembak jitu kapal perang aliansi."Haocen serang tiga penyihir itu!" Pekik Cong menunjuk tiga penyihir yang membantai banyak anak buahnya.Haocen yang merupakan bawahan terpercaya kapten Rudi mengerti dan mulai terbang dengan elemen angin, karena kebetulan Haocen terlahir dengan teknik bawaan elemen angin.Penyihir spesialis angin langsung menciptakan sihir pelindung untuk menangkal pedang angin yang dilancarkan Haocen, disisi lain penyihir spesialis api melepaskan tombak api, dan penyihir spesialis petir melancarkan serangan sambaran petir yang langsung menyambar Haocen."Dasar bocah!" Hina tiga penyihir, namun tiba-tiba mereka merasa dingin menusuk tulung di leher belakangnya.Slash!Dalam sekali tebas leher tiga penyihir putus dibawah tajamnya pedang angin Haocen, melihat itu kapten bajak laut terkejut dan marah besar kepada bawahannya yang ditugaskan untuk membantu dan melindungi tiga penyihir.Hasilnya 2 orang pelindung itu langsung marah dan memiliki niat untuk membunuh Haocen apapun yang terjadi.Trang!!!"Karena kamu, kami dimarahin!" Pekik pengawal memperkuat tekanannya, disisi lain pengawal satunya berlari ke belakang dan menebas Haocen dari arah belakang."Pusara angin!" Pekik Haocen menciptakan tornado angin yang melindunginya.Trang!Trang!Trash!Pertarungan mereka sangat sengit terlebih dua pengawal sangat bernafsu membunuh Haocen, disisi lain kedua kapten terlihat bertarung diatas kapal hingga menghancurkan dalam kapal dimana para tahanan berada."Bajak laut sepertimu kenapa menyerang kami, menyerang pasukan aliansi?" Tanya Rudi mendorong pedangnya dan melepaskan tebasan energi yang sangat kuat.Kapten bajak laut memotong tebasan energi tersebut dan berlari menyerang dengan niat menebas dari atas kepala kapten Rudi."Tidak ada alasan khusus, hanya ingin bersenang-senang dan menjarah kalian." Ucap kapten bajak laut menebas tebasan.Tang!Kapten Rudi menangkis tebasan tersebut dan menyemburkan bola api, lalu melompat mundur menjaga jarak dengan gerakan pedang membentuk bulan."Teknik pedang: Tebasan bulan sabit!" Pekik kapten Rudi melepaskan tekniknya, melihat itu kapten bajak laut juga melepaskan tekniknya.Sling!Tebasan bulan sabit itu memotong tebasan energi kapten bajak laut dan menebasnya hingga terdorong menembus dek kapal."Serangan yang sangat kuat!" Puji kapten bajak laut sembari memegang luka tebasannya, lalu menciptakan pijakan udara untuk melompat kembali ke kapal.Trang!Kapten bajak laut yang hendak kembali tersebut disambut serangan tebasan kapten Rudi, dua kapten tersebut saling serang di atas laut.Trang!Tas!Tas!"Perisai udara!" Pekik kapten bajak laut menciptakan perisai energi dan pemadatan udara, lalu menghilang dan muncul 20 meter diatas kapal perang."Pedang dewa api: Tebasan amarah api!" Pekik kapten bajak laut menebas.Melihat itu kapten Rudi sedikit terkejut, lalu melancarkan tebasan energi berulang-ulang dan menciptakan pelindung untuk dirinya sendiri, disisi lain prajurit aliansi tidak sempat menciptakan perisai atau serangan yang setara untuk meredam tebasan energi api tersebut, sementara para bajak laut sudah kembali ke kapal mereka karena mereka jelas tahu cara bertarungnya sang kapten.Slash!Tebasan itu memotong kapal menjadi dua dan meledak hingga berkeping-keping, bahkan kapten Rudi harus terluka parah dengan lengan putus akibat kuatnya serangan sang kapten bajak laut, lalu jatuh ke laut.Melihat itu kapten bajak laut tersenyum puas dan melihat semua bawahannya, lalu menelpon seseorang dengan alat komunikasi yang berbentuk kotak ceper."Tugas diselesaikan." Ucap kapten dingin kepada seseorang di balik telpon."Bagus, sisa pembayaran akan dikirimkan ke akun bankmu, tapi lampirkan buktinya." Balas orang diseberang telpon."Baik, aku akan membawa kepala Derrick Ran kehadapanmu." Balas kapten bajak laut dengan tersenyum kecil.Bersambung.Pesisir pantai. Huangdi menyeret Derrick yang pingsan dan terluka bakar parah menuju tepi pantai dengan susah payah dengan nafas yang tersengal-sengal, terlihat Huangdi begitu kelelahan dan kehausan. Ketika sampai dibawah rerumputan rindang Huangdi langsung terduduk lemah. "Huh... akhirnya... sampai juga." Ucap Huangdi lega sembari mengelap keringat di keningnya. Huangdi yang kelelahan itu terkejut ketika sebuah botol air muncul di depannya dengan sebuah tangan seorang pemuda yang memegang botol tersebut, Huangdi tersenyum kecil dan mengambil botol tersebut sembari melihat siapa yang memberikannya. "Terimakasih tuan muda." Ucap Huangdi dengan tersenyum dan menenggak air di botol itu hingga setengahnya. Pemuda yang memberikan botol minuman itu hanya tersenyum sembari melirik Derrick yang pingsan. "Siapa bocah itu, paman?" Tanya bocah itu dengan mata fokus melirik Derrick. "Ahaha, dia Derrick yang merupakan tahanan baru pulau Kambangan darah ini sama seperti paman." Ucap Huangdi
Penjara kota awal, pesisir pantai.Derrick menghela nafas pelan, lalu menceritakan apa yang terjadi di kapal perang yang membawanya ke pulau Kambangan darah, mulai dari serangan bajak laut hati jahat, pertempuran kapten Rudi melawan kapten bajak laut hati jahat, serangan yang membelah dan meledakkan kapal, hingga dirinya kabur dari kapal (tanpa menyebut Huangdi). "Hm begitukah?" Agnus tidak percaya, lalu menoleh ke belakang. "Bagaimana menurut kalian?" Tanya kapten Agnus kepada bawahannya. "Benar kapten, salah satu kapal patroli melihat bajak laut hati yang berkeliaran di sekitar pulau, tepat berada 200 meter dimana kapal perang aliansi hancur." Ucap salah satu bawahan membenarkan bahwa ada bajak laut hati disekitar pulau yang tidak jauh dari kapal perang yang hancur. "Apa yang diincar bajak laut hati hingga nekat menyerang kapal perang milik aliansi perbatasan barat benua naga hitam?" Tanya kapten Agnus dengan serius. "Entahlah, aku tidak tahu apa-apa, karena aku hanyalah tahana
Hutan kota awal. Derrick membantai lebih dari 30 orang itu dengan sangat brutal layaknya seekor binatang buas yang haus darah dan pertempuran, tidak ada yang selamat dari cakar naga langit Derrick yang sangat kuat dan mematikan. Bush! Duar! Serangan sihir berskala besar menyerang Derrick yang mencekik wanita kelinci, hasilnya Derrick menghindar dan melepaskan wanita kelinci tersebut. "Serangan sihir yang kuat." Ucap Derrick melirik tajam si penyerang yang merupakan seorang wanita penyihir dengan topi besar khas seorang penyihir beserta jubah panjang yang menutupi seluruh tubuhnya. "Reren kamu baik-baik saja?" Tanya wanita penyihir itu kepada wanita kelinci. Reren ngos-ngosan dan susah payah mengontrol nafas dan ketakutannya. "Fioren, aku baik-baik saja." Balas Reren dengan yakin dan seluruh tubuhnya berubah menjadi sesosok manusia yang menyerupai kelinci, bedanya jika kelinci jalan menggunakan empat kaki maka Reren layaknya kelinci dalam bentuk manusia. "Mode hybrid, kelinci
Jembatan yang memisahkan kota dan hutan. Derrick yang hendak melewati jembatan dikejutkan dengan sesuatu yang bergerak di bawah tanah dan membuat gempa kecil, seakan-akan ada sesosok makhluk yang berada di bawah tanah. Derrick dengan sigap melompat mundur, disaat yang bersamaan sesosok kepala berniat menerkam Derrick. "Ular?" Gumam Derrick terkejut.Derrick melakukan salto kebelakang beberapa kali dan menyeimbangkan diri, sementara ular itu meraung dan menyabet Derrick dengan ekornya. Bash! Bang! Sabetan ekor ular itu ditahan oleh Derrick dengan tangan kosong, lalu mendorongnya sejauh mungkin dan bersiap menyerang balik. "Argh..." Derrick tiba-tiba kesetrum akibat kalung borgol yang memborgol dirinya. "Sialan apa ini, argh!" Pekik Derrick kesakitan dan kejang-kejang, Derrick disabet hingga terhempas dan muntah darah. "Ugh... sudah kuduga, pulau ini tidak sesederhana yang aku pikirkan." Gumam Derrick yang merasakan setrum dari borgol itu mereda, namun sakitnya masih terasa dan
Dalam kota. Meskipun raungan harimau itu mampu membuat suasana kota hancur, namun tetap saja para banteng baik-baik saja, mereka hanya berhenti karena terkejut dengan raungan harimau yang memecahkan gendang telinga. "Mpish!" Dengus banteng-banteng sembari menggosokkan kaki bersiap menyeruduk orang dengan tanduk besar mereka. "Teman banteng-banteng itu masih berdiri kokoh, aku berterimakasih karena kamu membantuku, tapi selamat tinggal." Ucap Derrick berterimakasih dan lari menjauh. "Eh..." Derrick terkejut kerah bajunya dipegang dan ditarik oleh Tiger Long. "Kamu tidak bisa lari dari tanggung jawab, jika mereka tidak mau pergi, maka mereka hanya bisa mati." Ucap Tiger Long. Bum... bum... bum! Para banteng berlari kencang menyeruduk Derrick dan Tiger Long, melihat itu Huangdi menghampiri dua orang itu dan membantu. "Bocah kita bertemu lagi." Ucap Huangdi tersenyum dan memamerkan pedang tajamnya menebas udara kosong. Sling! Tebasan energi yang sangat besar langsung menghantam
Penginapan, kota Awal. Derrick sedang bersemedi di sebuah kamar penginapan yang dipesankan oleh Tiger Long, kamar penginapan ini memiliki desain minimalis dan tidak terlihat mewah. Dimana Derrick bersemedi untuk menerobos ranah selanjutnya, uniknya Derrick tidak perlu menciptakan lingkaran baru karena lingkaran tenaga dalam sudah terbentuk namun dalam keadaan tidak aktif, dimana artinya Derrick hanya perlu mengaktifkan lingkaran tenaga dalam tersebut agar memasuki ranah kaisar. "Hm." Derrick berdehem. Kening Derrick terus berkerut ketika merasakan untuk kesekian kalinya dia gagal menerobos ranah raja puncak karena energi tenaga dalamnya sudah habis lebih dulu sebelum lingkaran aktif. "Kenapa begitu sulit, bukankah aku hanya perlu mengaktifkan kembali lingkaran yang mati, bukan membentuk lingkaran yang baru." Gumam Derrick menghela nafas dan menghentikan semedinya untuk menerobos ranah. "Huh, ini benar-benar sulit." Derrick merasa sudah lelah dan ingin menyerah. 6 menit berlalu.
Dunia alam bawah sadar. Plak! Klak! Plak! Derrick mengayunkan pedang kayu menebas sebuah bambu yang didesain memiliki 10 cabang yang berfungsi menangkis, menahan, dan menyerang orang lain, sangat cocok sebagai teman berlatih terlebih bambu itu bisa merespons setiap serangan yang diarahkan kepadanya, bahkan melancarkan serangan balik. Keringat di dahi Derrick menetes membasahi tanah, nafas Derrick tersengal-sengal dan terlihat sangat kelelahan. "Hiya!" Pekik Derrick melakukan dash menebas bambu tersebut, hasilnya pedang kayunya patah dan terlempar ke atas. Whosh, wung, wung, clap! Patahan ujung pedang kayu itu melayang ke atas dan turun kebawah dengan berputar sangat cepat, lalu menancap tepat di dekat kaki seorang pria tua bungkuk dengan mata yang ditutupi rambut putihnya. "Guru... hosh, hosh, aku sangat lelah." Keluh Derrick tersengal-sengal terbaring telentang memandang langit biru dengan awan yang bergerak pelan ke arah utara. Pria tua itu tersenyum kecil, lalu menghentak
Ruang makan umum, penginapan kota Awal. Derrick bergabung dengan Tiger Long, Huangdi, Fioren, dan juga Reren yang sedang makan di meja makan yang berada paling pojok kiri. Kedatangan Derrick yang acak kadut seperti orang banyak hutang itu disorot para penghuni lainnya, Derrick merasa tidak nyaman mendapat sorotan tersebut. "Ada apa dengan wajahmu, kamu terlihat seperti orang linglung." Ucap Tiger Long dengan tersenyum kepada Derrick. Derrick hanya tersenyum kecil sembari mengambil piring dan mulai menyiapkan makanannya. "Jika ada masalah bisa ceritakan kepada kami, mungkin saja kami bisa membantu meskipun tidak banyak." Tambah Tiger Long. "Huh, bukan apa-apa, hanya bunga tidur." Ucap Derrick acuh sembari menggigit ikan panggang yang menjadi lauknya. Derrick melirik Fioren yang terlihat sangat lahap makan, seperti orang kelaparan saja. "Apakah pak tua itu seperti ini orangnya?" Tanya Derrick sembari menyerahkan sebuah lukisan, dimana lukisan itu adalah gurunya. "Hm, uhuk, uhuk.
Kaisar iblis segera kembali untuk melihat situasi yang terjadi di benua Naga hitam. Betapa terkejutnya sang kaisar ketika melihat benua Naga hitam mengalami kehancuran yang sangat mengerikan, dan banyak manusia maupun iblis terbunuh. Tak ada satupun yang tersisa selain bongkahan dan juga mayat beberapa praktisi kuat, sang kaisar segera pergi ke kerajaan bajak laut dan melihat pasukannya mati mengenaskan. "Beelzebub..." Kaisar iblis melihat anak bungsunya dengan mata berkaca-kaca. Terlihat Beelzebub terbunuh dengan sebagian besar tubuhnya hilang akibat terkena hempasan energi pedang jenderal besar Derrick. Di samping Beelzebub terlihat Hanabi yang mati dengan tubuh terbelah dua, lalu dua putranya yang lain terlihat tidak ada disekitar, diperkirakan dua iblis itu menjadi abu akibat hempasan energi pedang jenderal besar Derrick. "Kalian memiliki regenerasi yang mengerikan, tapi kenapa kalian mati dengan sangat mudah?" Tanya kaisar iblis menahan tangisnya. "Ghaa hahaha." Tangis
Jenderal besar Derrick meraung marah dan merasa sangat sakit melihat kematian Lao Aidan. Energi Auranya terus keluar dan membuat orang tidak berani mendekat. Terlihat para prajurit dan beberapa petinggi militer menatap jenderal besar Derrick dengan sombong. "Dengan ini alam dewa tidak akan membunuh kita semua." Ucap salah satu prajurit. "Dasar bodoh, ini hanyalah tahap awal untuk membunuh bajingan ini, tahap kedua adalah membiarkan ras iblis membunuhnya. Tapi, kenapa ras iblis belum datang?" Tanya yang lainnya tanpa merasa iba kepada sang jenderal. "Kita telah melakukan kesalahan. Jenderal akan membunuh kita semua." Ucap seorang prajurit yang sedih dan takut melihat jenderal besar Derrick yang meraung marah. "Tidak perlu takut, tuan Rathm Siswanto sudah mempersiapkan segalanya untuk membunuh orang yang menyebabkan para dewa marah itu." Ucap prajurit lainnya. "Lao... putraku... hiks, hiks." Jenderal besar Derrick yang meraung marah dan menangis pada akhirnya berhenti dan mulai me
Kamp militer Aliansi, Medan Perang Pulau Peluang, kerajaan Xenium. Jenderal besar Derrick didatangi tamu yang sangat tak terduga saat sedang mengawasi wilayah pulau peluang yang dijadikan kamp militer oleh ras iblis. Tamu itu adalah muridnya sendiri, seorang murid yang berkhianat kepadanya dan mendukung alam dewa yang ingin membunuh Lao Aidan. Seorang murid durhaka dan hampir mati ditangannya, seorang murid yang dia usir dari pasukan Aliansi. "Selamat pagi guruku yang perkasa dan tak terkalahkan. Bagaimana kabarmu guru? Kuharap kamu baik-baik saja." Ucap Rathm Siswanto dengan tersenyum ramah kepada gurunya, jenderal besar Derrick. "Rathm?" Jenderal Derrick menoleh ke belakang dan bertatapan langsung dengan muridnya tersebut. "Bagaimana bisa kamu sampai disini?" Tanya jenderal besar Derrick tenang, namun jauh di dalam hatinya sang jenderal masih marah kepada Rathm muridnya tersebut. "Haha, guru menurutmu orang yang bisa memberikan luka tebas di bahumu itu dapat dihentikan oleh beb
Iblis yang bernama Yudian itu merupakan salah satu dari beberapa iblis tingkat rendah yang mencapai ranah dewa iblis tertinggi. Yudian sendiri adalah iblis kambing tanduk hitam yang merupakan klan iblis kambing paling bawah dan paling rendah di antara klan-klan iblis kambing. Yudian yang berhasil menerobos ranah dewa iblis tertinggi berusaha keras untuk mengontrol energi iblis yang meluap-luap ditubuhnya. Yudian tampaknya benar-benar kesulitan mengontrol energi iblis dan membuat suasana di pulau iblis agung semakin mencekam karena energi iblis meluap-luap dan menciptakan fluktuasi energi yang sangat mengerikan. Sambaran petir yang sangat kuat terus menghantam istana kematian dan membuat istana kematian sedikit berguncang dan pada akhirnya atap menara tertinggi istana iblis hancur setelah di sambar petir beberapa kali. Jedarrr! Sambaran petir yang sangat kuat langsung menyambar Yudian yang tidak memiliki pelindung lagi setelah atap menara hancur dan menciptakan bolong besar. Yudian
Ketika malam hari tiba pasukan manusia yang berjumlah kurang lebih 10 ribu pasukan dan dikomandoi oleh Izra segera bergerak menuju hutan barat daya sesuai perintah. Derrick yang menyusup tentu ikut dalam pasukan untuk melihat apa yang terjadi di hutan barat daya. Mereka bergerak dari kamp militer ke hutan barat daya dengan menempuh perjalanan yang berliku-liku dan penuh rintangan, di kanan-kiri mereka dapat merasakan beberapa binatang yang mengawasi mereka dari kejauhan. Mereka juga merasakan bahwa ada iblis yang menatap mereka dengan tatapan haus darah dari balik bayangan malam. Salah satu iblis dari balik bayangan tidak tahan lagi dan langsung berlari bergerak mengincar salah satu prajurit manusia yang berada paling belakang untuk dimangsa. "Memakan satu manusia saja tidak akan ketahuan!" Ucap iblis ular racun api tersebut dengan lidah menjulur dan air liur tumpah. "Iblis ular kobra klan kobra racun api?" Pekik salah satu prajurit terkejut tiba-tiba muncul iblis dari samping kan
Derrick yang berkeliaran di istana Kaisar iblis akhirnya beristirahat di sebuah taman yang sangat luas di dalam istana. Derrick cukup kesal karena mendapatkan beberapa informasi yang sangat tidak berguna, seperti informasi pasokan logistik, informasi porsi makan para jenderal, informasi latihan prajurit iblis, informasi letak kamar para jenderal dan dua pangeran, serta kamar putri kaisar, hingga informasi-informasi sepele yang tidak berguna sama sekali. Derrick yang memang ingin menggali informasi lebih dalam akhirnya tetap bertahan di istana Kaisar iblis selama 11 hari lamanya. Dalam kurun waktu 11 hari Derrick tidak pernah mendapatkan informasi yang sangat berguna, begitu juga Izra dan bawahannya yang ikut membantunya. Taman, Istana Kaisar Iblis. Derrick kembali duduk di dahan pohon besar yang ada di taman istana Kaisar iblis, tempat ini menjadi tempat favorit Derrick selama melakukan penyelidikan di istana Kaisar iblis. "Sudah sejauh ini, tapi tidak ada informasi yang sangat be
Derrick berhasil menyusup ke istana Kaisar iblis yang berada di kamp militer pasukan iblis pulau tikus dengan menyamar menjadi prajurit manusia yang dipimpin oleh Izra. Derrick segera memisahkan diri dari pasukan manusia saat berada di dalam istana, lalu bergerak untuk menggali informasi yang mungkin berguna. Derrick pergi ke berbagai tempat di istana iblis, mulai dari ruang aula, singgasana kaisar, ruangan dapur, pos penjaga, kamar-kamar kosong, hingga sampai di sebuah ruangan yang sangat suram. Karena penasaran Derrick mendekat dan langsung terdiam dengan mata melotot, karena melihat sang Kaisar iblis yang tertidur pulas di ruangan itu. Dihadapan Kaisar iblis terlihat 10 orang manusia yang terbaring kaku dengan leher yang disayat, lalu terlihat gelas kosong yang masih memiliki sisa-sisa darah yang mulai mengering. Tampaknya darah 10 orang itu sudah mengering diambil secara paksa. "Kaisar iblis..." Geram Derrick dengan langkah berat mendekati Kaisar iblis yang tertidur pulas dan b
Tiga bulan pun berlalu dengan cepat, jenderal besar Derrick segera menyadari bahwa pasukan iblis semakin berkurang di pulau peluang, bahkan belasan formasi portal teleportasi menghilang dari pulau Peluang tanpa jejak. Kondisi itu tentu membuat jenderal besar Derrick merasa sangat aneh dan kebingungan. Sang jenderal segera mengadakan rapat darurat dengan para petinggi aliansi untuk membahas keanehan tersebut. Rapat diselenggarakan dengan memanfaatkan item sihir ilusi langsung, dimana item ini menampilkan semua peserta rapat dalam bentuk ilusi dengan suasana tempat yang sudah diatur oleh pembuat item sihir. Para peserta dapat masuk dalam item dengan menggunakan kartu akses yang dimiliki semua raja dan jenderal kerajaan-kerajaan yang tergabung dalam aliansi. Tempat rapat sudah disetting seperti sebuah aula gedung dengan meja melingkar dengan puluhan kursi yang dapat diduduki. "Jenderal besar Derrick yang terhormat, pasukan iblis di medan perang taring putih menarik pasukannya dan teru
Derrick membawa Maino yang terluka parah menuju wilayah manusia, saat sampai di medan perang yang dalam keadaan kosong dan damai, tiba-tiba pasukan iblis yang mengejar Derrick melepaskan panah. Derrick menciptakan dinding tanah untuk menahan anak panah tersebut, lalu berlari ke gerbang benteng wilayah manusia. Melihat pasukan iblis mulai menyerang, pasukan manusia bersiap menyerang balik dan hanya menunggu perintah panglima perang yang juga berada di benteng. "Panglima sepertinya ras iblis akan memulai serangan mereka lagi. Apa yang harus kita lakukan?" Tanya prajurit kepada sang panglima perang. Derrick yang berlari sembari membawa Maino berhasil berada di depan gerbang. "Ini bahkan baru dua minggu setelah perang sebelumnya berakhir." Keluh panglima perang. Tiba-tiba seorang prajurit berlari dan melaporkan kondisi Derrick dan Maino yang ingin masuk ke dalam benteng. "Buka gerbangnya." Pekik panglima perang memberi perintah agar prajurit membuka gerbang benteng pertahanan. Praju