Derrick akhirnya mendarat di pulau tikus wilayah iblis dan Fioren juga mendarat di wilayah tersebut mengikuti Derrick. Ketika mendarat Derrick sudah merasakan aura iblis yang sangat kuat di hutan wilayah iblis tersebut, Derrick melangkahkan kaki untuk mencari desa terdekat di wilayah pesisir pulau tikus wilayah iblis tersebut. Sebelum melangkah lebih jauh memasuki hutan, lengan Derrick tiba-tiba ditarik oleh Fioren agar kembali ke pesisir pantai. "Derrick apa yang ingin kamu lakukan di wilayah iblis ini? Ayo pergi dari sini, jika tidak pasukan iblis yang berpatroli akan datang menangkapmu." Ucap Fioren dengan pelan, takut para iblis mendengarnya meskipun tidak ada iblis di sekitar. Derrick melepas cengkraman Fioren dan membuat Fioren sedikit bingung. "Fioren, aku sudah menjadi buronan tingkat S Aliansi. Tidak ada tempat bagiku di wilayah aliansi, lebih baik aku disini dan menyamar menjadi orang-orang wilayah iblis sembari mencari kesempatan untuk mendekati kaisar iblis dan membunu
Derrick dan Fioren keluar dari bawah tanah setelah situasi mulai kondusif dan pasukan iblis sudah tidak ada disekitar hutan. Fioren segera menggunakan sihir mata dewa untuk melihat keadaan laut yang juga terlihat sepi, namun ada beberapa kapal patroli yang berkeliaran di lautan. Fioren melirik Derrick dengan sangat tajam. "Kita sudah tidak bisa pergi dari wilayah ini, para iblis pasti sangat waspada sekarang. Derrick hal ini terjadi karena ulahmu, kamu harus melindungi ku sebagai bentuk pertanggungjawaban." Ucap Fioren. "Baiklah." Balas Derrick tersenyum kecil, lalu menukar Fioren dengan semangkuk mie di sebuah kedai dimana dia bertemu dengan Gea Ran saudara kembarnya. "Mengalirkan energi tenaga dalam ke mangkuk ini sebenarnya berguna juga, haha." Derrick tertawa puas dan menyantap mie yang sepertinya baru dihidangkan. Di sisi lain Fioren harus mengalami hal yang memalukan karena dua pipinya dicubit oleh seorang pak tua yang hendak memegang sendok untuk menyantap mie. Pak tua itu
Pada akhirnya Derrick membiarkan Deka mengambil alih tubuh anak kecil tersebut, lalu pergi ke desa terdekat yang tidak lain adalah desa anak kecil tersebut, tentu saja mereka menuju ke desa tersebut dengan mengakses ingatan sang bocah. "Anak ini ternyata terlahir dengan mata dewa, aku sungguh beruntung." Ucap Deka senang karena mengetahui tubuh yang dia ambil alih ternyata memiliki mata dewa. "Mata dewa? Teknik yang sama yang digunakan Fioren?" Tanya Derrick yang langsung mengingat teknik sihir mata dewa Fioren. "Haha, wanita penyihir itu hanya mempelajari teknik mata dewa yang terinspirasi dari tubuh evolusi, yaitu mata dewa. Sementara anak ini adalah salah satu manusia yang terlahir dengan tubuh evolusi, yaitu evolusi mata dewa. Tidak dapat dibandingkan dengan sebuah tiruan." Ucap Deka tertawa mengejek. "Apa bedanya, bukankah sama saja, baik sebuah tiruan ataupun yang asli?" Tanya Derrick meremehkan teknik mata dewa. "Tentu saja tidak sama, teknik tiruan tidak akan sesempurna t
Jenderal iblis medan perang melihat pertempuran itu dari kejauhan, tepatnya dari kamp militer iblis. Meskipun yang dia lihat hanya kilatan petir hitam dan kilatan energi, namun dia tahu betul siapa yang sedang bertarung. "Siapa yang dihadapi kaisar, apakah jenderal terhebat manusia?" Gumam iblis harimau itu. Saat sedang menonton, tiba-tiba penyihir dan tiga kepala wilayah datang ke ruangan jenderal dengan ekspresi tidak senang. "Apa yang membawa kalian kemari? Sudah kukatakan agar diam ditempat." Pekik jenderal harimau itu dengan marah dan wajah ganas seperti ingin memakan orang. "Jenderal, kenapa kamu menghalangi kami untuk membantu kaisar?" Tanya penyihir tidak mengerti karena sang jenderal meminta agar pasukannya tetap diam dan tidak membantu kaisar iblis. "Ini adalah perintah Kaisar. Apakah kalian ini melawan perintah Kaisar?" Tanya sang jenderal dingin, lalu melancarkan cakar kepada empat orang itu hingga menghancurkan ruangan, beruntungnya ruangan itu sudah dipasang formasi
Desa Pino kini terlihat hancur lebur tanpa sisa akibat pertarungan Derrick melawan Kaisar iblis, banyak lubang besar dan kecil muncul yang merupakan dampak pertarungan. Terlihat Derrick tidak sadarkan diri dengan tubuh penuh darah, dihadapan Derrick terlihat kaisar iblis yang menatap Derrick dingin. Izra dan pasukannya juga terbunuh akibat pertarungan mereka, mayat mereka berserakan di desa tersebut dan dalam keadaan yang tidak utuh. Selain Izra dan pasukannya, terlihat para iblis juga terbunuh dengan cara yang sama. Swing! Seseorang melempar sebuah belati menyasar kepala kaisar iblis, namun dengan mudahnya sang kaisar menghindar dan menatap tajam orang yang melempar belati tersebut yang tidak lain Deka dalam tubuh bocah. "Bocah, sebaiknya kamu pergi dari hadapanku." Perintah Kaisar menatap dingin Deka. "Derrick, anak bodoh itu benar-benar merepotkan." Gumam Deka menatap tajam Derrick yang pingsan dan nafas yang semakin lemah. Kaisar iblis mengabaikan Deka dan berniat mengakhiri
Setelah membunuh Hio dengan memenggal kepalanya, Maino kabur secepat mungkin kembali ke wilayah manusia. Maino yang kabur tiba-tiba disergap belasan benang tajam yang muncul dari samping kanan-kiri, Maino menggunakan aura pelindung mutlaknya dan menggunakan dash antar dimensi untuk kabur semakin jauh. Bang! Tiba-tiba sesosok manusia dengan sisik naga di wajahnya menendang Maino yang kabur, beruntungnya Maino menangkis tendangan itu dengan pedangnya. "Setelah membunuh orang, kamu ingin kabur dengan mudah? Kamu terlalu percaya diri!" Pekik Rumudra dingin mencoba mencengkeram wajah Maino. Maino dengan reflek menebas tangan Rumudra hingga putus, lalu berputar melancarkan tebasan energi yang berbentuk cincin. Rumudra ditarik oleh benang yang ada disekitar, dimana benang itu dikendalikan oleh Hanabi yang ternyata terlahir dengan dua teknik bawaan. "Kakak hati-hati pedangnya diselimuti energi yang menekan regenerasi. Sebuah kemampuan khusus yang hanya bisa didapat jika mampu memadukan e
Derrick membawa Maino yang terluka parah menuju wilayah manusia, saat sampai di medan perang yang dalam keadaan kosong dan damai, tiba-tiba pasukan iblis yang mengejar Derrick melepaskan panah. Derrick menciptakan dinding tanah untuk menahan anak panah tersebut, lalu berlari ke gerbang benteng wilayah manusia. Melihat pasukan iblis mulai menyerang, pasukan manusia bersiap menyerang balik dan hanya menunggu perintah panglima perang yang juga berada di benteng. "Panglima sepertinya ras iblis akan memulai serangan mereka lagi. Apa yang harus kita lakukan?" Tanya prajurit kepada sang panglima perang. Derrick yang berlari sembari membawa Maino berhasil berada di depan gerbang. "Ini bahkan baru dua minggu setelah perang sebelumnya berakhir." Keluh panglima perang. Tiba-tiba seorang prajurit berlari dan melaporkan kondisi Derrick dan Maino yang ingin masuk ke dalam benteng. "Buka gerbangnya." Pekik panglima perang memberi perintah agar prajurit membuka gerbang benteng pertahanan. Praju
Tiga bulan pun berlalu dengan cepat, jenderal besar Derrick segera menyadari bahwa pasukan iblis semakin berkurang di pulau peluang, bahkan belasan formasi portal teleportasi menghilang dari pulau Peluang tanpa jejak. Kondisi itu tentu membuat jenderal besar Derrick merasa sangat aneh dan kebingungan. Sang jenderal segera mengadakan rapat darurat dengan para petinggi aliansi untuk membahas keanehan tersebut. Rapat diselenggarakan dengan memanfaatkan item sihir ilusi langsung, dimana item ini menampilkan semua peserta rapat dalam bentuk ilusi dengan suasana tempat yang sudah diatur oleh pembuat item sihir. Para peserta dapat masuk dalam item dengan menggunakan kartu akses yang dimiliki semua raja dan jenderal kerajaan-kerajaan yang tergabung dalam aliansi. Tempat rapat sudah disetting seperti sebuah aula gedung dengan meja melingkar dengan puluhan kursi yang dapat diduduki. "Jenderal besar Derrick yang terhormat, pasukan iblis di medan perang taring putih menarik pasukannya dan teru