Share

92. Beri kesempatan

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-22 12:38:14

Luna diam memandang ponselnya yang sudah tidak menyala. Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Iswandi kepadanya, Luna begitu sangat berhati-hati kepada pria yang begitu sangat dekat dengannya. Setelah kematian suaminya bisa dikatakan Edwin memberikan perhatian lebih untuknya dan juga untuk kedua anaknya. Edwin merupakan sahabat akrab suaminya. Luna mengenal Edwin sebelum dirinya menikah dengan Thomas. Luna seakan tidak percaya bila seandainya Edwin memiliki niat jahat dengan keluarganya. Dirinya sudah begitu sangat percaya kepada Edwin, selama ini Edwin selalu memberikan dukungan serta motivasi. 

"Apa yang dikatakan oleh Iswandi Memang benar, bahwa yang namanya musuh belum tentu orang yang membenci kita tapi bisa saja orang yang dekat dengan kita. Tapi apa mungkin mas Edwin memiliki niat jahat dengan keluarga aku?" Luna bertanya di dalam hatinya.

Luna kemudian menganggukkan kepalanya ketika dirinya menyadari bahwa kewa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   93. Terjebak

    Arga tersenyum ketika melihat istrinya yang sudah sangat cantik dengan memakai dress selutut berwarna merah. Meskipun saat ini istrinya sedang dalam kondisi hamil namun istrinya terlihat semakin cantik dan juga menggoda.Arga memandang jam yang melingkar di tangannya. "Kita berangkatnya nanti aja ya, ini masih panas sekali di danau." Arga memandang istrinya.Nadira diam ketika mendengar ucapan suaminya tersebut. "Tapi Dira sudah siap-siap by. Kata hubby semalam, kita berangkat ke danau Toba pagi-pagi, Tapi kenapa sekarang kita tidak jadi berangkat?" Nadira bertanya setelah berpikir sejenak."Tadi kirain nggak panas, tapi ternyata matahari cukup terik." Arga berkilah.Nadira tidak langsung percaya dengan apa yang diucapkan oleh suaminya. Ia harus membuktikan sendiri kebermanfaatannya. Dibukanya pintu kamar hotelnya yang menuju ke teras. "Sepertinya nggak by." Nadira berdiri di tera

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   94. Ambisi memiliki

    Lola seakan ingin mati, saat tangan Edwin mencekik nya dengan sangat kuat. Ia terbatuk-batuk ketika tangan pria itu terlepas dari lehernya."Ini baru peringatan yang aku berikan. Bila kau membuat rencana ku gagal, aku akan mematahkan lehermu. Aku tidak ingin tau, kau harus membuat Arga jatuh di pelukan mu. Bila tidak, bukan hanya karir mu yang akan hancur, keluarga mu bahkan nyawamu yang akan aku cabut" Ucap Edwin."Iya Om aku janji jawab Lola. Air matanya menetes dengan wajah yang sudah begitu amat merah. Kesempatan hidup yang diberikan oleh pria itu akan dimanfaatkannya sebaik mungkin."Dulu dia mencintaimu, namun kau sibuk dengan karirmu. Sekarang kau lihat ini." Edwin marah dengan menampar wajah Lola dengan sangat keras.Lola menangis memegang pipinya. Karena ambisinya yang sibuk mengejar popularitas, sehingga membuat pria yang seharusnya sudah jatuh ke tangannya sekarang seakan terle

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-27
  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   95. Akan mengakui

    Arga memeluk istrinya dari belakang. Ketika mereka berada di atas kapal pesiar.Nadira memutar kepalanya dan memandang suaminya. "Dira nggak pernah menyangka bisa naik kapal pesiar seperti ini." Nadira tersenyum."Setelah semua urusan hubby selesai, kita akan sering melakukan jalan-jalan seperti ini." Arga tersenyum, dirinya sudah berniat untuk menyatakan keberadaan Nadira apabila dan memberitahu ke media bahwa dirinya sudah menikah dan akan memiliki anak dengan Nadira.Nadira tidak pernah tahu tentang urusan apa yang dimaksud suaminya. Begitu sangat sedikit yang diketahuinya tentang Suaminya tersebut. Namun Nadira bisa mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud suaminya urusan dengan istri pertamanya. Apa yang diucapkan suaminya, sungguh membuat dirinya merasa sangat bahagia. Ditatapnya wajah suaminya dengan penuh tanda tanya. Apa benar suaminya akan mengakui bahwa dirinya adalah istri dari

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-27
  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   96. Ingin menghabisi

    Arga keluar dari dalam villa. Ia memilih duduk di kursi santai di tepi danau. Pria itu mengepalkan tangannya menahan rasa emosinya. Tidak sabar sekali Arga menunggu kiriman video dari Iswandi. Sedetik Saja terasa begitu lama untuknya. "Mengapa lama sekali?" Arga berkata dengan sangat kesal. Pria itu terus menatap layar ponselnya.Dengan sangat cepat Arga membuka kirim Video dari Iswandi yang baru saja masuk di notif Whatsapp nya. "Hanya mengirimkan ini saja lama sekali." Arga berkata dengan sangat kesal.Arga memandang Edwin yang duduk di ruangan VIP di sebuah coffee shop. Tidak lama pintu ruangan itu terbuka, ia melihat Lola masuk ke dalam ruangan tersebut. Darahnya mendidih ketika mendengar percakapan Edwin bersama dengan Lola. Ia mengepalkan tangannya guna melampiaskan rasa kekesalannya. Arga tidak tahu Apa alasan Edwin memerintahkan Lola untuk mengandung anaknya. Emosinya semakin memuncak ketika melihat seorang pria yang masuk ke d

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-28
  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   97. Edwin

    Edwin masuk ke dalam mobilnya. Ia duduk dengan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi mobil. Edwin begitu sangat pusing memikirkan apa langkah selanjutnya yang harus dilakukannya. "Apa kusingkirkan saja Arga?" Edwin memikirkan langkah tercepat untuk menyelesaikan permasalah yang sudah sekian lama terencana, namun tidak juga menunjukkan titik penyelesaian."Aku sudah tidak bisa lagi mengandalkan wanita itu. Dia hanya akan membuat rencanaku gagal. Tidak masalah bila Arga tidak memiliki keturunan. Bila aku menyingkirkannya aku akan meyakinkan Luna bahwa aku sangat mencintainya dan akan menjadi pelindungnya. Dengan cara seperti ini, seluruh harta yang dimiliki keluarga Raditya bisa aku kuasai. Sedangkan Andrea dia hanyalah butiran debu yang begitu sangat mudah disingkirkan." Edwin tersenyum penuh kemenangan ketika membayangkan apa yang sudah direncanakannya akan berhasil. Dirinya akan mendapatkan semuanya. Ia akan mendapatka

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-01
  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   98. Lola

    "Kenapa lewat jalan sini?" Lola bertanya ketika mobil yang dikemudikan oleh orang suruhan suaminya tidak mengarah ke bandara."Kita pakai jalan pintas nyonya, tuan Arga meminta agar anda secepatnya bisa sampai di bandara, ini adalah jalan pintasnya," jelas pria yang duduk di samping kemudi.Lola begitu sangat percaya ketika mendengar ucapan pria tersebut. Ia sangat tidak sabar ingin bertemu dengan Arga, sehingga dirinya tidak mempermasalahkan orang suruhan suaminya memilih Jalan pintas guna mempercepat dirinya sampai di bandara."Kena berhenti di sini?" Tanya Lola ketika mobil itu berhenti di depan rumah yang berpagar besi berwarna hitam."Saya baru mendapat pesan dari tuan Arga, katanya saya disuruh menjemput barang di sini," ucap pria itu."Kalau begitu cepatlah." Lola berkata dengan sangat tidak sabar.Mobil ters

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-01
  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   99. Pengakuan Edwin

    "Apa kau masih bisa mengelak dengan apa yang telah kau lakukan kepada Almarhum tuan Thomas?" Tanya Iswandi.Edwin diam tanpa menjawab. Edwin kemudian mengangkat wajahnya dan tertawa lepas memandang wajah Iswandi. "Apa kau tahu bahwa bukan hanya Thomas yang sudah aku bunuh tapi juga sekretarisnya yang bodoh itu. Pria bodoh itu, begitu sangat suka membuat rencana aku berantakan. Seharusnya, aku sudah bisa menyelesaikan masalah ini sejak lama, namun si Riyan selalu menggagalkan rencana yang sudah aku buat. Dia memberi usul untuk mengamankan Arga dan Andrea ke Rusia." Edwin tertawa lepas. Apa yang dilakukannya sungguh memang ingin memancing emosi pria yang memiliki sifat tenang tersebut. Melihat watak dan kepribadian Iswandi begitu sangat mengingatkan Edwin terhadap Riyan. Sikap dan perilaku Iswandi sangat mirip dengan papanya. Tenang, santai namun begitu sangat cerdas.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-02
  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   100. Penyesalan

    10Edwin duduk dengan tubuh yang terasa amat lemah. Ia menahan rasa sakit yang luar biasa. "Di saat aku melakukan hal yang begitu sangat kejam terhadap orang-orang yang setia Thomas, aku tidak pernah memikirkan bahwa aku akan mengalami hal yang sama. Aku tidak pernah percaya dengan yang namanya hukum karma. Namun ternyata hukum karma itu ada." Edwin berkata di dalam hatinya. Penyiksaan yang dulu dilakukannya terhadap Thomas dan orang-orang kepercayaan Thomas, kini dirasakannya. Edwin hanya duduk di kursi penyiksaannya dengan kepala yang terkulai lemas dan tertunduk. Dirinya tidak bisa membayangkan seperti apa bencinya Luna terhadapnya. Bukan mati yang ditakuti Edwin tapi kebencian dari wanita yang begitu sangat dicintainya. Bagaimana Luna yang begitu sangat kecewa dan juga marah terhadapnya. Membayangkan ini semua membuat dirinya semakin tak berdaya.Berbagai macam pikiran yang ada di benak kepalanya kini buyar sudah ketika mendengar suara tapak sep

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-04

Bab terbaru

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   212. Pencinta Wanita Bukan Buaya

    "Minta perawatan ntar ke sini." Nadira mendesak."Iya bentar lagi, tadi lagi mandi." Lala tersenyum menjelaskan."Lama sekali." Nadira tidak sabaran.Arga memandang istrinya dengan mengerutkan keningnya. Sejak di rumah istrinya sudah ngomel-ngomel untuk bisa datang ke rumah sakit. Sekarang sudah di rumah sakit, istrinya sudah tidak sabar untuk melihat anak dari sahabatnya. "Kenapa dari tadi nggak sabaran?" Arga yang duduk di sofa."Semalam Lala kirim fotonya ke Dira, Dira penasaran, kalau difoto itu cantik sekali. Makanya Dira pengen lihat langsung. Bisa aja kamera yang dipakai bohong." Nadira memandang Lala. Setelah melihat foto bayi yang dikirimkan Lala, membuat Nadira terbayang-bayang wajah cantik bayi tersebut. Berulang kali ia memandang foto bayi cantik itu, hingga dirinya benar-benar penasaran. Apakah benar wajah bayi yang dilihatnya sesuai dengan foto yang dikirim sahabatnya."Emang cantik sekali sih orangnya." Yeni tersenyum."Itu karena cucunya Mbak Yeni makanya kelihatan c

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   211. Cerita Bersama

    "Assalamualaikum." Nadira masuk kedalam kamar rawat Lala, bersama dengan kedua orang tuanya, mama mertua, Arga dan Andrea."Waalaikumsalam." jawab penghuni yang ada di dalam kamar."Lala nggak nyangka akan datangnya sekarang, kirain nanti sore." Lala tersenyum lebar melihat Nadira yang sudah masuk dalam kamarnya."Mana sabar nunggu sore." Arga memandang istrinya. Pagi-pagi sekali, Nadira sudah meminta ke rumah sakit. Pada akhirnya Arga ikut serta ke rumah sakit sebelum berangkat ke kantor."Mama juga nggak sabar." Luna tersenyum memandang Yeni."Akhirnya, Punya cucu juga." Yeni tersenyum memandang Luna."Hahaha, kirain Iswandi bakalan betah jadi bujangan, yang penting bisa ngekorin Arga kemana-mana." Luna menertawakan anak angkat serta putranya."Meskipun aku suka membuntutinya kemana-mana, tapi aku ini lelaki normal ibu Luna." Iswandi tersenyum tipis.Arga tertawa ketika mendengar ucapan mamanya. "Aku juga sangat senang ketika mengetahui dia menyukai wanita ma, kalau tidak aku was-w

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   210. Putri Yang Cantik

    "Hahaha, kita waktu gadisnya kurus, gitu sudah nikah, pas hamil badannya mulai gendut.""Gak tahulah gimana nanti mau kuruskan badan." Lala mulai cemas memikirkan badannya paskah melahirkan. Melihat teman-temannya yang sudah semakin gemuk setelah melahirkan, membuat Lala cemas."Nanti bila bayi sudah mulai aktif seperti Arkan, akan turun sendiri berat badannya. Sekarang berat badan ku sudah turun 4 kilo. Dari yang kemarin 55 sekarang sudah 51. Tapi kata Hubby, jangan kurus lagi, nanti jelek. Hubby lebih senang lihat aku kayak gini, daripada kayak dulu katanya terlalu kurus." Nadira tersenyum.Lala tertawa ketika mendengar cerita Nadira. "Iya sih, dulu kamu kurus banget, jelek. Kalau sekarang sudah cantik, berisi, jadi terkesan lebih imut-imut." Lala teringat seperti apa dulu badan Nadira yang sama bekerja dengannya di toko pakaian. Nadira hanya tertawa ketika mendengar ucapan sahabatnya."Arkan mau ini?" Lala menggendong Arkan yang ingin menjangkau mobil remote berukuran kecil di ra

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   209. Harus Banyak Gerak

    Iswandi tersenyum ketika melihat Arga yang turun dari dalam mobil sambil menggendong putranya, dan kemudian Nadira ikut turun. Iswandi yang sudah berencana untuk berangkat ke kantor lebih dulu terpaksa harus membatalkan niatnya, ketika mengetahui bahwa bos besarnya datang ke rumah untuk mengantarkan istri serta anaknya. "Selamat pagi pak Arga." Iswandi tersenyum dengan sopan.Arga sedikit menganggukkan kepalanya. "Iya pagi," jawabnya dengan gaya angkuhnya.Nadira hanya bisa tersenyum ketika melihat sikap angkuh dan sombong suaminya."Hai Arkan." Lala yang berdiri di samping Iswandi, tersenyum melambaikan tangannya ke arah Arkan."Hai aunty." Nadira tersenyum dan melambaikan tangannya."Sayang, Daddy akan kerja dulu cari uang. Anak Daddy yang tampan, main lah di sini sama mommy." Arga tersenyum dan memberikan putranya kepada Nadira, setelah mencium pipi bulat Arkan kiri dan kanan terlebih dahulu.Arkan tersenyum dan mulai berbicara. Arga tertawa saat melihat putranya yang menjawab uc

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   208. Pengen Main

    Iswandi pulang ke rumahnya. Pria itu tersenyum saat melihat istrinya yang sedang duduk di atas tempat tidur dengan menumpuk beberapa bantal di belakang punggungnya. "Assalamualaikum." Iswandi tersenyum. Entah apa yang saat ini di tonton istrinya, sehingga wanita yang berperut besar itu, tidak melihat kehadirannya.Lala tersenyum ketika melihat suaminya. "Waalaikumsalam," ucapnya yang menjulurkan tangannya tanpa turun dari atas tempat tidur."Lagi makan apa Dinda?" Iswandi tersenyum dan mengusap bibir istrinya yang terkena saus."Ada mangga dan juga ada sosis, serta bakso bakar, enak." Lala tersenyum menunjukkan piring yang ada di sampingnya. Ia menancapkan garpu di sosis goreng dan mencelupkan ke dalam saus sambal dan mayones. "Coba kanda."Iswandi tersenyum dan menggigit sosis yang diberikan istrinya. "Kanda mau mandi." Iswandi tersenyum melihat istrinya.Lala menganggukkan kepalanya."Kenapa penampakannya seperti ini?""Emangnya Lala hantu, di bilang penampakan." Lala memajukan bibi

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   207. Menghilang

    Arga merasa puas ketika mendengar penjelasan yang disampaikan oleh Iswandi.“Minggu depan, perusahaan kita akan menandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan minyak dari Amerika. Perusahaan dari Amerika, mempercayai perusahaan kita, untuk mengolah pertambangan minyak di Riau." Iswandi tersenyum."Kamu tidak bercanda?" jawab Arga.Ada beberapa perusahaan besar yang menawarkan kerjasama dengan perusahaan minyak dari Amerika. Ia tidak menyangka, bahwa proyek ini, perusahaannya yang memenangkannya."Tentu tidak tuan.""Apa ada informasi tentang anaknya Edwin?" tanya Arga."Setelah mereka datang melihat pemakaman Edwin, Robert dan juga Gilbert seakan hilang begitu saja. Sampai sekarang, mereka belum diketahui keberadaannya.”"Bagaimana bisa?" tanya Arga.Iswandi menggelengkan kepalanya. Kami sudah mengecek ke tempat-tempat yang mungkin didatanginya, namun ternyata tidak ada. Mereka juga tidak kembali ke desanya.Arga mengusap wajahnya dan kemudian menganggukkan kepalanya. "Lebih ting

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   206. Berkunjung

    Lala dan Iswandi, sampai di rumah mewah milik Arga.Lala tersenyum saat melihat Arkan yang sedang duduk di atas mobil remote."Lala sudah rindu sekali dengan Arkan." Lala tersenyum memandang Iswandi. Begitu dengar Nadira mengatakan sudah sampai di Indonesia, Lala langsung meminta untuk datang berkunjung."Ya sudah, kita turun." Iswandi tersenyum. Ia datang ke rumah Arga, karena ada hal penting yang akan mereka bicarakan."Iya kanda." Lala menganggukkan kepalanya.Lala turun dari dalam mobil dan berjalan dengan cepat. Lala menghentikan langkah kakinya ketika Iswandi menarik tangannya. "Ada apa kanda?" Lala memandang suaminya dengan tidak mengerti."Jalannya pelan-pelan Dinda." Iswandi tersenyum dan mengusap perut istrinya.Lala tersenyum ketika mendengar nasehat yang diberikan oleh suaminya. Ia memegang perutnya dan mengusapnya dengan lembut. "Maaf ya nak, mami buru-buru, sampai lupa." Lala tersenyum dan berjalan bersama dengan suaminya beriringan, sambil memegang tangan Iswandi."Assa

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   205. Oleh-oleh

    "Mama, kita akan bongkar oleh-oleh." Nadira tersenyum ketika melihat Mama mertuanya yang sudah masuk ke dalam rumah."Tidak usah sekarang, nanti saja, Nadira baru pulang jadi pasti sangat capek." Luna memberikan saran."Enggak ma, Dira gak capek kok.” Nadira tersenyum dirinya sudah tidak sabar untuk menunjukkan apa saja oleh-oleh yang sudah dibawanya pulang untuk mama mertuanya, ayah, ibu serta adiknya.Luna tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Wanita yang sedang menggendong cucunya itu tidak bisa menolak kehendak menantunya. Sebagai bentuk bahwa dirinya, begitu sangat menghargai apa yang akan diberikan menantu kesayangannya.Pelayan meletakkan tas yang diambilnya, di ruang tamu satu persatu. Bik Narti tahu bahwa yang di dalam tas, adalah oleh-oleh yang sudah disiapkan majikannya untuk keluarganya. Sebagai seorang pelayan, Bik Narti tidak mungkin bermimpi untuk mendapatkan oleh-oleh dari nyonya mudanya. "Nyonya ini tasnya sudah dikeluarkan semua," ucap bik Narti."Terima kasih bik,"

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   204. Rindu

    "Senang sekali ya, dimanja siang dan malam." Luna menggoda Nadira. ini merupakan bulan madu Nadira dan Arga, Luna senang melihat Nadira dan Arga pulang dengan penuh kebahagiaan seperti ini. Cucunya juga sehat hingga sampai ke Indonesia.Nadira tersenyum malu saat mendengar Mama mertuanya menggodanya."Ayo cucu oma, sini sama Oma. Oma sudah sangat rindu." Luna mengembangkan tangannya dan mengambil Arkan dari tangan Arga.Arga memberikan putra putranya kepada mananya. Pria itu memeluk mamanya dan mencium pipinya. "Apakah mama sehat-sehat saja." Arga tersenyum memandang mamanya yang menggendong Arkan. "Alhamdulillah sehat, mama sangat rindu dengan Arkan." Luna tersenyum dan mencium pipi cucunya."Ibu, Dira rindu." Nadira meluk ibunya. Ia mencium pipi ibunya kiri dan kanan, kemudian mencium punggung tangan ibunya."Ibu juga sangat rindu. 10 hari itu ternyata waktu yang sangat lama." Erna tersenyum memandang putrinya. Wanita itu kemudian mencium pipi putrinya, kiri dan kanan. "Ibu sunggu

DMCA.com Protection Status