Share

117. Naik Motor

"Apa aku harus duduk disini sampai dia datang." Pria itu terlihat begitu sangat bingung dengan apa yang harus dilakukannya saat ini. Duduk menunggu seperti ini sudah pasti sangat tidak mengenakkan untuknya. 

"Mengapa dia tidak memindahkan tempat duduk ku terlebih dahulu di tempat yang nyaman dan tidak panas seperti ini. Bukan langsung main tinggal saja. Apa aku pergi saja?" Iswandi bertanya di dalam hatinya.

"Aku tidak boleh pergi, aku harus menunggunya di sini, karena aku cukup penasaran dengannya. Mengapa dia manggil aku Om, padahal aku tidak tua." Iswandi tidak terima ketika gadis tersebut memanggilnya Om.

"Tapi duduk di sini panas, aku juga seperti orang aneh bila duduk disini. Jika Teddy mengetahui aku seperti ini, dia pasti akan menertawakan aku habis-habisan. Berita ini juga akan tersebar luas hingga ke telinga si Bobby. Bisa habis ini reputasi ku, dijadikan bahan tertawaan mereka berdua. " Iswandi memandang ke sekitar tempat dirinya berada, untuk me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status