Share

118. Seperti Kenal

"Sepertinya lebih enak kalau kita duduk sambil menunggu di coffee shop yang ada di samping ini Om." Lala memberi usul. Ia tersenyum dengan memperlihatkan deretan gigi putihnya. Jujur saja, Lala merasa jenuh bila hanya duduk di kursi tunggu sambil menunggu kacamata selesai.

"Iya boleh," jawab Iswandi.

Lala memegang tangan Iswandi ketika akan berjalan.  "Jalannya pelan-pelan aja om, jangan sampai jatuh lagi. Jatuh untuk yang ketiga kali itu malu-maluin om " Lala berbicara dengan sedikit mengecilkan suaranya. Lala masih ingat ketika pria itu tadi terjatuh ketika akan masuk ke optik pembuatan kacamata, dan hampir semua orang yang ada di sana tertawa melihatnya.

Wajah Iswandi memerah menahan rasa malu, ketika mendengar apa yang dikatakan oleh gadis yang saat ini sedang membimbingnya untuk berjalan.

Lala masuk ke coffee shop yang ada di samping optik. Ia memesan kopi gula aren untuknya dan juga Iswandi. Lala juga memesan snack agar tidak jenuh menunggu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status