Share

101. Talak

Edwin hanya diam merasakan perih di hatinya. Selama ini, dirinya selalu berharap bisa merebut hati Luna. Ia begitu sangat sabar mendapatkan cinta wanita itu. Namun saat ini, Edwin benar-benar menyadari, bahwa cinta wanita itu hanya untuk sahabatnya. 

"Tidak ada gunanya lagi yang membuat aku bertahan untuk hidup. Aku tidak akan sanggup menghadapi kebenciannya terhadap ku." Edwin berkata di dalam hatinya.

Edwin mengangkat kepalanya, ia berusaha memandang Arga yang berdiri di depannya. "Aku yakin kau pasti lebih puas bila aku mati," Dirinya berharap harga mau mencabut nyawanya. Karena hidupnya yang sudah tidak berarti.

Arga menggelengkan kepalanya. "Aku tidak ingin kau mati dengan enaknya. Aku tahu, kau menginginkan hal itu kan? Aku ingin kau membayar semua p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status