Share

Bab. 32. Pengakuan Jimmy

Penulis: Kurnia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Aku tersentak mendengar pernyataan lantang Jimmy. Dia ingin memiliki aku?

“Kamu menyukaiku secara romantis?” tanyaku pada Jimmy.

Aku menatap nyalang Jimmy.

Tanpa keraguan Jimmy menjawab, “Ya, aku menyukaimu, dan ingin kamu menjadi kekasihku.”

Seketika itu tubuhku kaku. Aku tak kan pernah menyangka, Jimmy benar-benar jatuh hati kepadaku. Padahal aku sama sekali tidak berniat untuk mendapatkan hati Jimmy. Pantas saja, Jimmy ingin aku segera mengungkap perselingkuhan yang dilakukan suamiku dengan adik tiriku. Rupanya, dia ingin aku menjadi janda agar bisa memilikiku. Sekarang semua terlihat jelas.

Tanpa sadar, aku menggulung sebuah senyuman di wajah cantikku.

“Sejak kapan kamu menyukai aku? Kamu tidak bercanda kan, Jimmy?” tanyaku.

Aku ingin Jimmy sekali lagi mempertegas perasaannya terhadapku. Karena aku suka pengakuan.

Aku geregetan ketika Jimmy tak kunjung menjawab pertanyaanku. Ingin rasanya ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 33. Sisca Makin Berpihak

    “Pikiran, Kak Elina gitu banget! Ingat, Kak. Enggak boleh ngomong sembarangan. Apalagi main tuduh. Sudah jelas-jelas aku, dan Kak Beni tidak punya hubungan romantis. Hubungan kami hanya sebatas saudara,” jelas Melisa menggebu-gebu.Tatapan Melisa seakan menekanku supaya percaya padanya. Aku yang telah mengetahui kenyataan yang sebenarnya terjadi hanya mengangguk seperti orang tolol.Melisa sampai menggenggam kedua tanganku erat.“Pokoknya, Kak Elina enggak boleh begitu lagi ya!”Aku melepas genggaman tangan Melisa lalu berucap, “Aku hanya bercanda kok. Responsmu berlebihan sekali. Jadi bikin aku mikir jauh.”“Elina, sudah sewajarnya respons Melisa seperti itu. Menurutku tidak berlebihan. Semua wanita pasti akan mengelak, dan berusaha meluruskan ketika dituduh memiliki hubungan romantis bersama kakak iparnya sendiri.”Aku tersenyum tipis mendengar kalimat pembelaan dari Beni.“Kalian berdua, sangat cocok ya,” celetukku. “Baiklah, tidak perlu membahas kesalahpahaman ini lebih lanjut lag

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 34. Liburan Menjijikkan

    Kami sampai di sebuah pantai dengan pemandangan indah. Pantai yang kami kunjungi memiliki pasir putih yang halus. Saat aku berjalan di atasnya, aku bisa merasakan sensasi lembut, dan hangat di bawah kakiku. Pantulan sinar matahari membuat pasir bersinar seperti permata.Air pantai yang tenang menggulung perlahan ke bibir pantai. Suara ombak menghiasi udara, melantunkan irama yang alami. Aroma laut yang segar juga tercium, memberikan sensasi kesegaran.Tetapi, aku tetap membenci pantai! Seindah apa pun bentuk pantai, aku tidak suka berada di tempat panas ini.“Loh? Kak Elina kok masih di sini? Bukannya kita bakal bersenang-senang di tepi pantai?”Melisa menatapku bingung. Dia berjalan mendekatiku yang masih berdiri di dekat balkon. Melisa sudah mengenakan bikini sexy yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Terlihat sangat sempurna. Pantas saja, suamiku kepincut.“Kakak ih, kenapa belum siap-siap sih! Padahal tadi aku sudah bilang, kalau aku jemput, Kakak harus sudah siap,” ujar Melisa mer

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 35. Kebebasan Untuk Beni

    Melisa dan Beni menghentikan kegiatan panas mereka. Dengan tubuh telanjangnya, Melisa berjalan mendekati aku.Tanpa aba-aba Melisa memukul kepalaku cukup keras. Aku sangat terkejut, tetapi aku masih bisa mengontrol diri supaya tidak bereaksi.“Apa yang kamu lakukan?” tanya BeniBeni menghentikan aksi Melisa yang akan memukulku lagi.“Aku ingin memastikan bahwa yang aku lihat tidak benar. Barusan aku melihat Kak Elina membuka matanya terus buru-buru menutup mata,” cerocos Melisa.“Kamu mungkin salah lihat. Buktinya, Elina tidak merespons pukulanmu. Ayo kita lanjutkan, Sayang. Aku masih ingin menumbuk tubuh indahmu.”Beni menarik tangan Melisa menjauhi tubuhku. Beni juga langsung memeluk Melisa. Keduanya berciuman mesra hingga aku bisa mendengar suara bibir mereka yang saling menaut.“Tunggu dulu.”“Kenapa? Kamu sudah kehilangan nafsumu?” tanya Beni.Terdengar dari nada bicara Beni, sepertinya Beni agak kecewa dengan penolakan Melisa.Melisa menggelengkan kepala lalu berkata, “Aku masih

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 36. Hiasan Dan Perhiasan Tajam

    Sebagai istri yang baik, mana mungkin aku tidak mengabari jika aku telah berada di rumah.Seperti dugaanku, Beni sama sekali tidak terkejut ataupun marah karena aku tidak berpamitan terlebih dahulu padanya.“Jangan memikirkan suamimu. Dia sedang bercinta sepanjang waktu bersama selingkuhannya.”Aku terperanjat tak kala merasakan sentuhan Jimmy pada pundakku. Aku langsung membalikkan tubuhku. Aku ingin memarahi Jimmy yang asal masuk ke dalam kamarku.“Maaf, aku mengejutkanmu,” kata Jimmy.Melihat wajah sendu Jimmy, aku membuang rasa kesalku padanya.“Kamu masuk ke kamarku tanpa permisi?” tanyaku.“Pintu kamarmu tidak tertutup.”Aku menyipitkan kedua mataku, tidak menerima jawaban ngawur Jimmy. Semua pintu di rumah ini akan tertutup otomatis setelah dibuka orang seseorang.“Pintuku pasti tertutup meskipun tidak aku kunci,” timpalku.Jimmy menggaruk tangkuk lehernya. Aku memaklumi kebohongan Jimmy, mungkin dia memiliki alasan yang tidak bisa dia ungkapkan.“Aku merindukanmu, dan ingin me

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 37. Elina Menjadi Presdir Mining Company

    “Kamu juga mendapatkan undangan dari ayahmu tercinta ya?” tanyaku pada Sisca.Sisca yang awalnya ingin memasak, kini malah kembali duduk.“Aku tidak mendapatkan undangan langsung dari Tuan Han. Tetapi Tuan Beni yang mengundangku.”Aku mengerutkan dahiku.“Beni mengundangmu secara pribadi?” tanyaku penuh selidik.Sisca yang tidak ingin ada kesalahpahaman di antara kami berdua, memilih untuk menyerahkan ponselnya kepadaku. Dia memintaku memeriksa isi pesan dari Beni.Aku tercengang mengetahui jika Beni juga berusaha mendekati Sisca. Sedetik kemudian aku tertawa lepas. Sebenarnya, pria macam apa yang telah aku nikahi?“Tuan Beni pernah mengajakku pergi menghabiskan waktu semalam di sebuah hotel. Tapi, karena aku tahu kalau Tuan Beni telah memiliki kekasih, aku menolaknya dengan mengatakan jika aku penyuka sesama jenis.”Sisca menjelaskannya dengan panik. Dia tidak ingin mengecewakan aku. Dan menghilangkan rasa percayaku terhadapnya.“Kamu bukan penyuka sesama jenis kan?” candaku.“Tentu

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 38. Menemukan Bukti Pembunuhan

    “Terdiam karena semua yang aku ucapkan benar,” kata Sisca.“Tidak seperti itu. Semua ocehan murahan yang kamu lontarkan sama sekali tidak benar. Aku hanya sedang berpikir. Mengapa wanita sepertimu bisa sepede itu? Padahal kamu ini nothing,” balasku penuh penghinaan.Sisca yang tidak terima dihina langsung menuang wine ke arahku. Sontak, semua orang yang menyaksikan kelakuan Sisca terkejut.Hatiku kesal ketika aku melirik Beni yang justru sempat tertawa melihatku ditindas oleh Sisca. Tidak ada yang membelaku, termasuk Jimmy yang sedari tadi hanya menyaksikan dengan tatapan super dingin.“Apa-apaan kamu ini!” pekikku tidak terima.“Maaf ya, aku tidak sengaja,” jawab Sisca tanpa merasa bersalah.“Nyonya Elina? Astaga, gaunmu jadi jelek terkena noda wine. Bagaimana kalau kamu berganti gaun terlebih dahulu. Anakku memiliki banyak gaun. Kamu bisa meminjamnya sebentar.”Tuan Han menghampiriku. Dia mengeluarkan ekspresi khawatir.“Yang dikatakan Tuan Han benar. Elina, kamu harus berganti gaun

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 39. Tamu Spesial Dari Geo Grup

    “Kamu berbicara seakan nyawa seseorang tidak penting,” kataku.Jimmy meringis kemudian menjawab, “Aku hanya sekadar bercanda. Setiap nyawa pastilah penting. Semua orang berhak atas hidup mereka.”“Caramu bercanda sama sekali tidak lucu,” balasku.Jimmy tertawa renyah melihat aku mengerucutkan bibirku.“Maaf ya, jika caraku bercanda membuatmu takut,” kata Jimmy. “Ngomong-ngomong, apakah kamu sudah menemukan benda yang kamu cari di rumah Tuan Han?”Pertanyaan Jimmy mengingatkan aku. Tetapi aku tak kunjung menjawab.“Hey?”“Oh! Soal itu, aku belum menemukan benda yang aku cari. Mereka pasti menyimpannya di tempat yang tidak aku pikirkan,” jawabku bohong.“Memangnya benda apa yang kamu cari? Sepenting itu kah?” tanya Jimmy.“Benda yang aku cari berisi bukti pembunuhan yang dilakukan oleh Beni dan Tuan Han,” tandasku.Jimmy menyipitkan matanya. “Kalau begitu kamu harus menggeledah seisi rumah Tuan Han. Kamu butuh bantuan? Aku siap membantumu,” ujarnya.Aku tertawa kecil. “Tidak perlu. Aku

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 40. Awal Kehancuran Beni

    Lusi membalas senyumanku lalu berkata, “Aku bisa melihat dari caramu menatap suamimu. Semoga rumah tangga kalian langgeng ya.”“Anda baik sekali,” balasku.Kami mengobrol asyik seakan sudah mengenal lama. Lusi bukan tipe wanita sombong seperti kebanyakan istri petinggi yang pernah aku temui.“Harus baik sama semua orang loh! Kamu sudah lama menjadi istri Tuan Beni?” tanya Lusi.Akhirnya Lusi mulai menyinggung mengenai urusan pribadiku. Memang ini yang sedari tadi aku tunggu-tunggu.“Pernikahanku masih seusia jagung. Tapi, suamiku dan aku sudah mengenal lama. Jadi aku tahu kalau kami saling mencintai. Pokoknya percintaan kami sangat sempurna,” jelasku.Aku sengaja menceritakannya secara berlebihan agar Lusi memperhatikanku dengan saksama. Benar saja, Lusi menyimakku tanpa mengalihkan penglihatannya.“Kamu terlihat sangat bahagia,” kata Lusi.Aku menoleh ke samping di mana adik tiriku duduk. Dari t

Bab terbaru

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab Spesial.

    Beni Louzi menjadi topik utama perbincangan warga dunia. Bagaimana tidak, kasus Beni sangat menggemparkan.Mulai dari penggelapan uang perusahaan, pencucian uang. Dan, yang lebih parah adalah kasus pembunuhan, serta pelecehan seksual yang pernah dilakukan Beni terhadap adik Nunu.Semuanya muncul ke permukaan. Tak terkecuali perbuatan Beni yang menghabisi nyawa ayahnya sendiri demi harta.Setiap pengadilan yang dijalani oleh Beni, Elina tak pernah absen. Tujuannya hanya satu. Elina ingin mengolok-olok mantan suaminya itu.Kejahatan yang dilakukan oleh Beni membuat pria itu dijatuhi hukuman mati pada awalnya. Kemudian diganti dengan hukuman seumur hidup.Nunu lah yang tidak ingin Beni dihukum mati. Setidaknya, Beni harus merasakan bagaimana penderitaan menjalani kehidupan di dalam rutan.Ada momen menggemaskan di pertengahan sidang. Di mana Beni menyangkut-pautkan Elina Yus ke dalam kasus pemalsuan surat wasiat.Sebagai seorang suami, tentu saja Jimmy tidak terima jika istrinya asal dit

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 105. Akhir Yang Menyenangkan

    “Kak Elina?”Melisa tak kuasa menahan tangis. Rasa takut menjalar ke seluruh tubuhnya. Terlebih posisinya yang berada tepat di tepi tebing.Melisa berusaha memundurkan kursi rodanya menggunakan tangan. Namun hasilnya nihil. Kursi roda tersebut sama sekali tidak bisa bergerak.“Percuma, kursi rodamu dikendalikan oleh remot kontrol. Kamu tidak mungkin bisa menggerakkan kursi roda secara manual,” terang Daniel.“Tolong aku!” rengek Melisa. “Daniel, tolong aku, jangan biarkan aku mati,” mohonnya.Daniel berdecap. “Tidak ada untungnya menolongmu. Kamu harus merasakan apa yang dulu dirasakan oleh Elina. Terjatuh dari atas tebing,” tandasnya.Melisa menangis keras.“Jangan terlalu aktif bergerak. Nanti tubuhmu bisa jatuh lalu hancur,” ucap Daniel memperingati Melisa.Melisa pun berhenti bergerak. Dia hanya bisa terdiam sambil terus menangis ketakutan.“Seseorang yang kamu cintai akan datang. Kamu harus bisa meyakinkan dia agar mau menyelamatkanmu,” pungkas Daniel.Kini yang ada di pikiran Me

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 104. Melisa Ada Di Posisi Elina

    Elina merawat Melisa dengan begitu baik. Melisa pun merasa sangat senang atas semua perhatian yang dilimpahkan Elina untuknya. Namun, satu hal yang tidak Melisa tahu. Elina sengaja membiarkan Melisa tetap dalam keadaan lumpuh.“Kapan ibumu pulang? Sekarang ibumu ada di mana sih?” tanya Elina.“Ibuku sedang berada di Iran. Dia pergi berlibur bersama teman-teman arisan,” jawab Melisa.“Ibumu sudah tahu tentang kondisimu?”Melisa menggelengkan kepala sebagai jawaban.“Kenapa kamu tidak memberi tahu ibumu? Dia bisa pulang untuk merawatmu,” ujar Elina.“Aku enggak mau ibuku ikut sedih. Sudah sewajarnya jika ibuku hidup bahagia sekarang,” tutur Melisa.“Jadi begitu ya?”Perhatian dua wanita itu terfokus pada berita di televisi yang menayangkan sebuah kecelakaan pesawat.Melisa meraung ketika identitas ibunya terpampang menjadi salah satu penumpang pesawat yang tidak selamat.Elina memeluk erat adiknya sembari terus menenangkan adiknya yang seperti orang gila.Sementara itu, Elina tak memada

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 103. Rencana Baru Elina

    Sisca dijebloskan ke dalam penjara atas laporan yang dibuat oleh Jimmy. Sebenarnya Beni juga dilaporkan. Tapi, berhubung Beni memiliki banyak uang, lelaki itu terbebas dari hukuman penjara.Beni hanya diharuskan untuk membayar denda.Awalnya Sisca murka. Namun, setelah mendengar penjelasan Beni, dan janji Beni yang akan membebaskannya. Sisca menerima dengan lapang dada.Mungkin tinggal di dalam penjara bisa membuat pikiran Sisca menjadi sedikit jernih.***Karena terjatuh dari mobil yang tengah melaju cukup kencang, Melisa mengalami patah tulang kaki. Untuk saat ini, Melisa harus duduk di kursi roda.“Nasibku benar-benar mirip Kak Elina,” kata Melisa sedih.Beni menghembuskan napas, kemudian mengelus kepala kekasihnya.“Jangan bicara seperti itu lagi. Nasibmu sama sekali tidak mirip dengan kakakmu. Aku masih mencintaimu,” tutur Beni berusaha memberi semangat pada Melisa.“Aku tidak bisa berjalan,” gumam Melisa. “Aku lumpuh,” tambahnya.Beni menggelengkan kepalanya. Tidak setuju dengan

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 102. Perceraian James Dan Sisca

    Ketika Melisa ingin membuka pintu kamar hotel, Elina mencegahnya.“Kenapa?” tanya Melisa melihat sengit ke arah kakaknya.“Aku sudah menghubungi suami dari si wanita yang bersama Beni. Dia sedang dalam perjalanan menuju ke sini,” terang Elina.Melisa tampak terkejut. “Apa? Bahkan wanita yang bersama suamiku sudah memiliki seorang kekasih? Sungguh menggelikan!”“Sabar dulu ya. Kita tunggu sampai dia datang. Kamu harus bisa menahan amarahmu,” tutur Elina menangkan Melisa.Mau tak mau Melisa mengalah. Keduanya berdiri di depan pintu sembari menunggu kedatangan Jimmy.Tak lama kemudian Jimmy menampakkan wujudnya di hadapan Melisa dan Elina.“Kamu ‘kan pacarnya Kak Elina? Kok Ngapain kamu ada di sini?” tanya Melisa heran.“Melisa kamu jangan salah paham dulu. Pria yang ada di hadapanmu bukanlah kekasihku. Melainkan suami dari si wanita yang sekarang ada di dalam kamar bersama Beni.”“Apa?”“Bisa kalian berdua minggir? Aku sudah tidak sabar melihat sesuatu yang ada di dalam sana,” tandas Ji

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 101. Ketahuan Nih?

    “Apa yang kamu lakukan, Sisca?” tanya Beni.Sisca berhenti mengerjakan pekerjaannya. Dia memfokuskan diri pada Beni, Sang Bos sekaligus kekasih gelapnya.“Apa yang aku lakukan?” Bukannya menjawab, Sisca justru balik bertanya.Beni tersenyum tipis. “Jangan pura-pura bodoh gitu. Aku sudah tahu apa yang kamu lakukan terhadap uang perusahaan,” ujar Beni.Meski telah ketahuan, Sisca sama sekali tidak merasa takut.“Kamu ingin memasukkanku ke dalam penjara?” tantang Sisca.“Kamu berani sekali, Sisca.” Beni mencondongkan kepalanya, mendekatkan bibirnya tepat di telinga Sisca. “Aku makin tertarik denganmu,” bisik Beni.Sisca mendorong pundak Beni agar menjauh dari tubuhnya.“Bisa-bisanya kamu menggodaku di kantor. Bagaimana jika ada pegawai lain yang melihat kita? Mereka bisa melaporkan perbuatanmu pada kekasihmu,” ejek Sisca.“Siapa yang berani mengusikku? Aku akan menghabisi mereka yang tidak tunduk,” tandas Beni.“Kamu terlihat menawan setiap kali mengeraskan rahangmu,” puji Sisca.Awaln

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 100. Pernikahan Palsu Untuk Sisca

    Keinginan Sisca langsung diwujudkan oleh Jimmy. Pria itu benar-benar menggelar acara pernikahan untuk dirinya dan Sisca. Tindakan ini Jimmy ambil, karena dia telah mendapat izin dari Elina. Bahkan Elina yang menentukan tanggal pernikahan.Tentu saja, semua hanya kepura-puraan belaka. Jimmy tidak akan pernah sudi menyentuh Sisca, apalagi sampai tidur dengan wanita itu.Beni, selaku kekasih gelap Sisca juga menghadiri pesta pernikahan Jimmy dan Sisca. Sebagai sepasang kekasih gelap, Sisca dan Beni sanggup berakting sehingga tidak ada satu pun dari hadirin yang mencurigai mereka berdua. Sungguh luar biasa.“Jangan memikirkanku ketika Jimmy sedang menggaulimu.” Beni berbisik pada Sisca.Sisca tertawa kecil mendengar ucapan Beni yang menurutnya sangat lucu.“Kamu juga. Kita berdua adalah orang profesional,” kata Sisca membalas bisikan Beni.Beni menepuk pelan pundak Sisca.“Kamu wanita hebat. Aku sudah tidak sabar melihat hasil kerjamu yang lainnya,” tutur Beni.“Kalian berdua terlihat s

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 99. Akhirnya Beni Jatuh Pada Sisca

    Membuat Beni bertekuk lutut bukanlah hal yang mudah. Berkali-kali Sisca mencoba, dia selalu gagal. Sisca hampir putus asa.“Aku kesal sekali. Beni menolakku telak. Benar-benar memalukan,” keluh Sisca.“Jangan patah semangat begitu. Aku yakin, kamu pasti bisa,” ujar Jimmy menyemangati Sisca.“Aku putus asa. Beni bukan tipe pria yang mudah didekati,” kata Sisca.“Mungkin karena masih ada Melisa, kekasih Beni.”“Melisa? Gadis kecil berusia dua puluh tahun itu? Dia kekasih Tuan Beni?” tanya Sisca terkejut.“Kamu tidak tahu? Aku pikir kamu sudah mengetahuinya.”Sisca menggelengkan kepalanya.“Aku pikir, Melisa adalah adik atau keponakan Tuan Beni. Hey, usia mereka berdua terpaut lumayan jauh. Sungguh menggelikan.”Melisa bergidik ngeri mengingat hubungan yang terjalin antara Beni dan Melisa.“Setiap orang memiliki selera mereka masing-masing. Begitu pun denganku,” tutur Jimmy.Wajah Sisca berubah cemberut.“Ugh! Aku frustrasi!” pekik Sisca merasa kepalanya pusing.Jimmy tersenyum lembut ke

  • Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati   Bab. 98. Sisca Menjadi Wakil Presdir

    Beni mengirim proposal mengenai pengajuan diangkatnya Sisca menjadi Wakil Presdir kepada pihak Geo Grup. Berkas tersebut telah sampai ke tangan Mark. Mark yang sudah tahu jika pengajuan Sisca merupakan keinginan Jimmy, tanpa berpikir terlebih dahulu, Mark langsung menyetujui. Atas pernyataan resmi Mark, selaku Presdir perusahaan induk Coco Company. Beni langsung mengangkat Sisca menjadi Wakil Presdir. Kebetulan sekali, posisi Wakil Presdir memang sedang dalam kondisi kosong. Beni belum memiliki kandidat bagus yang bisa menggantikan Tuan Han.Kenaikan pangkat Sisca yang terjadi dalam waktu singkat, membuat wanita itu menjadi sosok yang paling dibenci di kantornya. Bahkan, orang yang dulu menjadi atasan Sisca, kini ikut tidak menyukai Sisca. Karena dia tahu persis bagaimana kinerja Sisca.“Kamu senang?” tanya Jimmy pada Sisca.“Kamu menjadikanku Wakil Presdir. Tentu saja aku senang bukan main. Sekarang, aku punya gaji yang melimpah. Semua orang di kantor juga menghormati aku,” ungkap

DMCA.com Protection Status