Share

36. Kepedihan

Author: Amelina_ws
last update Last Updated: 2023-03-27 16:21:40

Mendengar kabar kalau putrinya datang untuk mencarinya membuat Harianto bahagia. Berarti putrinya itu sudah terbebas dari cengkraman Hachiro si biadab itu. Hanya saja, ada yang aneh disini. Harusnya Bella tahu dimana mereka bersembunyi sekarang kalau memang Tuan mudanya yang telah menyelamatkan Bella. Akan tetapi, putrinya itu malah tidak mengetahui dimana dirinya bersembunyi selama ini. Jadi, mungkinkah bukan tuannya Diki yang menyelamatkan Bella?

"Bella putriku datang bersama dengan siapa?" tanya Harianto penasaran dan ingin memastikan bahwa putrinya itu pasti tidak datang sendiri.

"Dengan pria yang selalu datang kesini, teman Bella itu. Kalau gak salah, Alvin namanya."

Jawaban dari Pak satpam ini membuat Harianto tertegun. Mungkin kah Alvin pemilik perusahaan Exelino Group yang telah menyelamatkan putrinya? Kalau begitu bagaimana dengan kondisi tuannya?

***

Bella saat ini sedang berada di mansion milik Alvin. Ia sedang berada di dalam ruang kerja Alvin d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   37. Pucat seperti mayat

    "Bapak!" lirih Bella melihat sang ayah yang sekarang ada dihadapannya. Alvin menatap ke arah Harianto yang saat ini sedang dipeluk oleh putrinya. Alvin rasa-rasanya tidak sabar untuk mengintrogasi Harianto. Ternyata Harianto ini baik-baik saja sampai bisa menemuinya di Mansion. Akan tetapi, siapa yang membantu menyelamatkannya? Pikir Alvin.Bella menangis di dalam dekapan ayahnya, ia sangat merindukannya dan takut kalau dia kenapa-napa. Akan tetapi, syukurlah karena ternyata Pak Harianto ayahnya itu baik-baik saja."Bapak, kenapa bisa terbebas? Siapa yang telah menyelamatkan Bapak?" tanya Bella begitu penasaran. Pak Harianto pun menjawab apa yang putrinya tanyakan. Kalau yang telah menyelamatkan dirinya adalah Diki, lalu Harianto pun bertanya tentang kondisinya Bella. "Aku baik-baik saya, Pak. Jadi, Diki yang telah menyelamatkan Bapak? Dia hebat ternyata, tapi sayang sekarang dia malah tertangkap!" ucap Bella sedih.Harianto tercengang, rupa-rupanya ternyata tuannya itu telah terta

    Last Updated : 2023-03-28
  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   38. Mengejutkan

    Dokter yang mendengar apa yang dikatakan oleh James pun terkesiap dengan reaksi dari James. Dokter itu berpikir mungkin dia sudah cemas setengah mati dengan keadaan pasien, sehingga reaksinya berlebihan seperti itu. Dokter pun langsung menyuruh mereka semua untuk membawa Diki ke ruangan operasi."Kalian semua keluarlah, biar kami bisa menindak pasien." usir suster kepada semua anak buahnya James. Mereka semua sudah berada di KAMAR OK (Operatie Kamer). Mereka tidak mendengarkan apa yang telah dikatakan oleh suster dan terus memaksa untuk melihat bagaimana Diki yang akan dioperasi, tapi suster dan dokter menjelaskan tentang prosedur rumah sakit yang memang tidak membiarkan mereka semua masuk ke dalam ruang operasi karena akan mengganggu konsentrasi dokter. Akhirnya setelah lama berdebat, mereka pun setuju untuk menunggu di luar dan ruangan itu pun terus aja dijaga dengan sangat ketat. *** Di Kediamannya istri dari Harianto, ia sedang menatap foto putrinya yang berada di dalam pigu

    Last Updated : 2023-03-30
  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   39. Menguntit

    James menatap tajam ke arah sang dokter yang sedang melangkah ke arahnya dengan sangat lesu. Semua anak buah James pun masih berjaga di sekeliling mereka. Dokter menatap James, lalu mengatakan apa yang telah terjadi terhadap Diki."Ma-aff." Dokter dengan gugup meminta maaf di hadapan James yang sedang melipat tangan di dada dan menatap dirinya.James mengerutkan keningnya, jangan bilang dokter ini mau mengatakan kalau Diki itu meninggal? Sial, kalau sampai itu terjadi habis semuanya, habis.James langsung menarik kerah dokter itu dengan agresif. "Apa yang telah terjadi? Apa maksud anda minta maaf?" tanya James. Tubuh dokter itu gemetar karena takut akan kegarangan dari James. Dokter itu pun mencoba untuk melepaskan tangan James yang ada di kerah lehernya. "Pasien telah … tiada …." Akhirnya Dokter mengatakan apa yang seharusnya dikatakan dari tadi.James langsung membanting tubuh Dokter itu sampai terbentur ke lantai. Dokter itu pun meringis, lalu dibantu oleh suster disana. Ja

    Last Updated : 2023-04-01
  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   40. Kejam

    Hachiro yang sedang serius memberikan hukuman kepada kedua anak buahnya itu pun terkesiap karena mendengar suara sang putri.Hachiro pun langsung membalikkan tubuhnya dan menoleh ke arah suara tersebut. Hachiro terbelalak ternyata memang putrinya ini ada dihadapannya sekarang.Aiko melangkah sambil melipat tangan di dadanya. Ia mendekati sang ayah yang sedang berkacak pinggang menatapnya."Aiko, apa yang kamu lakukan disini?" tanya Hachiro marah."Harusnya aku yang bertanya sama, Papa! Apa yang Papa lakukan di tempat seperti ini dan menyiksa kedua orang ini, kenapa?" tanya Aiko kesal.Hachiro meradang, ia sungguh marah karena putrinya menanyakan urusan yang sudah sangat ia sembunyikan. Kenapa bisa putrinya datang kemari? Awas saja, Hachiro akan menghukum bodyguard Aiko yang tidak bisa menjaga Aiko dan membiarkannya mengikuti dirinya sampai ke tempat seperti ini."Papa? Kenapa malah menatapku seperti itu? Apakah Papa memang orang jahat?" tanya Aiko tidak menyangka.Hachiro menatap taja

    Last Updated : 2023-04-03
  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   41. Kematian

    Di tempat yang luas dan penuh dengan rerumputan hijau. Disana ada jenazah Diki yang sudah diletakan di tungku yang di tumpukan dengan kayu bakar yang sudah kering. Hachiro ingin jenazah itu habis di bakar. Dokter yang sudah berusaha untuk merawat Diki pun harus menyaksikan semua ini, karena permintaan dari Hachiro. Dokter dan yang lainnya menunduk pada saat jenazah Diki itu akan di bakar. Aiko yang berada di sana terus saja menangis dan tangannya terus saja dipegang oleh Hachiro. Aiko mengikuti semua ini dengan hati yang tercabik-cabik. Aiko belum tahu betul bagaimana tentang Diki, tapi nyatanya Diki sudah tiada sekarang. Tiba-tiba saja Hachiro mengeluarkan senjata api miliknya dan menembak jenazah Diki.Dorrr … Dorrr … Dorrr … Dorrr ….Empat kali tembakan itu dilayangkan kepada jenazah Diki. Hachiro masih menyimpan amarah dan kekesalan dengan kematian Sultan karena ia belum berhasil mendapatkan harta Karun itu.Semua orang terkesiap dengan perlakuan Hachi

    Last Updated : 2023-04-04
  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   42. Dokter Danis

    Alvin mengatakan kalau Diki sudah meninggal? Yang benar saja?Bella dan pak Harianto pun langsung saling menatap tidak percaya. Kabar ini begitu mencengangkan dan membuat mereka berdua begitu syok.Akan tetapi, tiba-tiba saja ibunya Bella itu menyela pembicaraan, sambil menyimpan minuman yang telah ia buat tadi."Tuh, kan, Pak. Untung putri kita Bella diselamatkan oleh Pak Alvin, kalau tidak? Entah bagaimana. Diki itu lemah, kalau kita terus saja mengandalkannya untuk menyelamatkan Bella, mau sampai kapan?" sela ibunya Bella tidak melihat kondisi bahwa Harianto dan Bella itu sedang syok.Harusnya istrinya Pak Harianto itu jaga ucapannya, bukannya berkata seperti itu di saat suaminya sedang bersedih.Pak Harianto itu nampak kesal dengan apa yang telah diucapkan oleh istrinya. Ia pun memperingati agar istrinya bisa menjaga mulut dengan baik."Bapak jangan terus memihak orang yang sudah mati, lihat apa yang terjadi? Apa yang telah dikatakan oleh ibu itu benar adanya," balas ibunya Bella

    Last Updated : 2023-04-08
  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   43. Semua karena balas budi

    Sepasang suami istri itu terus saja menangis. Selama ini mereka menyimpan harapan bahwa putra mereka itu masih hidup dan berada di tempat yang aman, tapi nyatanya semua telah berakhir.Brang!Duarto memukul besi penjara dengan keras menggunakan tongkat. Sudah seminggu ini emosinya menggila gara-gara kehilangan harta karunnya. Dia sudah mengurung kedua orang ini selama lima belas tahun dan tidak membiarkan mereka mati, karena menganalisa bahwa mereka akan berguna nanti. "Terus saja menangis sampai bukan lagi air mata yang akan menetes. Melainkan darah!" tekan Duarto kesal setengah mati."Kalian berdua telah menyembunyikan Sultan untuk bisa menyelamatkan kalian, hah. Akan tetapi, sayang nyatanya sekarang Sultan sudah tiada!" tekan Duarto ingin perasaan mereka terus tercabik-cabik. Mengekspresikan wajah dengan tawa jahatnya.Setiap hari tanpa bosan Duarto terus mengatakan tentang kematian Diki agar mereka terus saja menangis pilu meratapi nasib putranya. Harapan untuk bisa terbebas dari

    Last Updated : 2023-04-10
  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   44. Menyelamatkan anak dari orang yang dibenci

    Dokter Danis puas karena telah memoles wajah Diki yang sama sekali tidak seperti wajah Diki yang sesungguhnya. Masih terlihat tampan hanya saja dokter Danis memakaikan soflen berwarna hitam karena memang mata Diki itu berwarna hazel dan rambut yang telah diatur dengan sedemikian rupa. Gaya rambut Diki yang sebelumnya adalah Textured Crop, dan sekarang sudah diubah menjadi Short Pomp, dengan sedikit melengkung di bagian tengah rambutnya. Berbeda dan bahkan di area wajah Diki ditambahkan sedikit double tip, lalu ditambal dengan foundation untuk merubah bentuk bagian wajahnya di area pipi dan mata, sehingga menghasilkan perubahan yang signifikan, dan di area bawah hidungnya juga ditambahkan kumis tipis-tipis agar benar-benar membuat penyamaran Diki berhasil. Di area alisnya juga dicukur sedikit agar benar-benar merubah wajah Diki. Lalu, bagian terakhir ditambahkan kacamata."Waw, Dokter. Hasilnya sangat berbeda, tapi masih terlihat tampan. Selain berhasil menjadi Dokter, rupan

    Last Updated : 2023-04-11

Latest chapter

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   118. Kebahagiaan yang lengkap

    Sultan menjelaskan semuanya tentang bagaimana dia bisa mempunyai anak dari Mahira."Mama sungguh tidak menyangka dengan apa yang telah kalian lalui. Kalau memang begitu baiklah. Mama justru bahagia karena rupanya Mama sudah mempunyai cucu sekarang ini," ucap Anara, lalu mencoba untuk membujuk Dirly agar mau untuk dia gendong. Dirly pun yang memang dibujuk oleh Anara langsung tertawa dan tersenyum. "Dirly anak Papa, itu Nenek sayang. Kamu digendong ya sama Nenek," ucap Sultan. Anara begitu terharu karena Dirly mau untuk dia gendong. Walaupun sebenarnya dia merasa cemas akan publik kalau sampai mengetahui tentang semua ini. "Mama, tolong jangan banyak pikiran. Mama bahagialah karena urusan publik biar Sultan yang atur."Sultan tahu apa yang membuat mamanya cemas, dan bisa melihat dari raut wajah sang mama tadi, pasti dia bahagia akan adanya Dirly. Namun, cemas bagaimana cara memberitahukannya kepada publik."Kamu selalu bisa mengatasi masalah. Mama tahu kamu bisa mengatasi semua ini

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   117. Syok

    Apa ini, gadis ini ingin memeluk calon suaminya? Mahira dibuat geram dengan apa yang diminta oleh Dewi. Namun, Sultan pun malah mewujudkan permintaan Dewi dan langsung memeluk gadis itu dengan lekat dan senyuman mengambang. "Jadilah anak yang baik, Dewi. Turuti perintah ayahmu," ucap Sultan berbisik di telinga gadis itu. Lalu, Sultan pun melepaskan pelukannya. "Makasih, Aa Sultan sudah mau memeluk Dewi. Kalau begitu, sekarang kalian boleh pergi. Semoga kalian selamat dalam perjalanan." Bi Ina pun langsung tersenyum ke arah Dewi dan mengusap pucuk kepalanya. "Semoga segera mendapatkan seorang jodoh." Do'a Bi Ina kepada Dewi. Lalu, Sultan, Bi Ina, Robbie dan Mahira pun memasuki mobil dan mereka pun berangkat pergi.Saat berada di dalam Mobil, Dirly yang sedang berada di pangkuan Mahira itu pun menangis. "Cup … cup … cup, kenapa anak papa ini?" tanya Sultan kepada Dirly yang terus merengek, mungkin karena ingin mendapatkan Asi. Sedangkan Mahira ia yang duduk di kursi belakang, be

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   116. Pamit

    Melihat wajah itu … wajah mungil dan polos yang semua merah merona membuat hatinya terhenyak. Sultan begitu bahagia ketika mengetahui kalau dia sudah menjadi seorang ayah. "Mahira …," ucap Sultan. Lalu, dia mendekatkan wajah Mahira untuk dikecupnya. Cup …."Aku sangat bersyukur karena kamu telah memberikan buah hati yang begitu tampan untukku," ucap Sultan."Tadinya aku tidak akan membiarkan kamu tahu kalau putra kita ini adalah putramu," ucap Mahira tersenyum pahit. Sultan tercengang kenapa Mahira sampai berniat seperti itu?"Apa maksudnya? Kenapa kamu mengatakan itu?" tanya Sultan. "Karena aku kesel kamu sudah menikah dan aku kecewa saat kamu tidak mau mendengar penjelasan dariku," terang Mahira. Ayah Mahira bertepuk tangan dan mengejutkan semua orang yang ada disana. "Sudahlah … ayo kita bergembira dengan apa yang sudah terbongkar ini," sambung Joko. Sultan pun tersenyum, dia bahagia karena Joko sudah mulai bersikap ramah terhadap dia. 'Bapak senang akhirnya kamu bisa bersa

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   115. Semua di dapatkan

    Meraih tubuh itu dan mendekapnya dengan erat. Sultan berhasil mengejar Mahira dan memeluknya. "Tolong jangan pergi, aku sangat tersiksa hidup tanpamu," ucap Sultan. Memeluk tubuh wanitanya dari belakang. Mahira terisak pilu, "rasanya aku tidak mau kalau harus menerimamu lagi. Aku kesal karena kamu tidak mau mendengarkan penjelasan dariku," balas Mahira dan berusaha untuk berontak. "Apa yang bisa aku lakukan agar kamu mau menerimaku?" tanya Sultan serius. "Aku tidak tahu! Pokoknya kamu pergi dari sini sekarang juga," bentak Mahira, dan langsung melepaskan tangan Sultan yang berada di perutnya. "Apalagi kamu sudah menikah! Untuk apa datang lagi kemari," ucap Mahira dan langsung berlari begitu saja membuat Sultan kecewa dan terluka hati. ***Sultan menghubungi Bi Ina dan memintanya untuk pergi ke desa Kemuning. Sultan ingin agar Bi Ina membantu dia mendapatkan Mahira. "Bi, tolong bantu yakinkan dia bahwa aku tidak menikah dan semua yang telah aku lakukan itu adalah pura-pura," ucap

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   114. Menemuinya

    Semua terkesiap melihat Rapika yang sampai membanting sebuah gelas sampai pecah di bawah lantai. "Ada apa, Rapika?" tanya semua orang menatap Rapika yang tubuhnya terlihat sedikit gemetaran. "Ah … Ma-maaf. Rupanya saya tidak sengaja karena tubuh saya tiba-tiba saja menggigil seperti ini," ucap Rapika. Rupanya Rapika ada niat untuk berpura-pura sakit, agar Sultan dilarang pergi oleh Anara karena harus menemaninya yang tidak sehat. "Apakah kamu sakit, Rapika?" tanya Anara terlihat cemas. Sultan menatap Rapika dan langsung saja berdiri dari tempatnya kini. "Ma, waktunya sudah mulai mepet. Sultan akan pergi sekarang," potong Sultan. Tanpa mau lama-lama lagi, Sultan ingin segera pergi. "Kamu ini kenapa? Lihat dulu kondisi istri kamu, tolong jangan pergi–""Ma, ini penting. Sultan harus segera pergi. Lagian disini banyak yang akan menjaga Rapika. Ada Bi Ina dan Maid yang lain, juga ada Mama kan." "Kamu benar juga, Nak. Yasudah kalau begitu, jaga dirimu baik-baik ya." Anara pun mengi

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   113. Aku akan menemuimu

    Begitu mengejutkan, Sultan tidak menyangka kalau Bi Ina ada di dalam kamar dan mungkin mendengar apa yang sudah dia katakan kepada Rapika. Bi Ina terdiam, sungguh tidak menyangka kalau Sultan masih belum bisa melupakan Mahira dan melakukan pernikahan pura-pura. Rapika hanya bisa menunduk ketika Sultan mengetahui keberadaan Bi Ina. "Jadi, kalian pura-pura menikah?" ucap Bi Ina. Sultan langsung saja menghampiri Bi Ina dan memegangi kedua pundaknya. "Bi, tolong jangan bocorkan rahasia ini," mohon Sultan. Entah sampai kapan dia tidak ingin semuanya terbongkar. Namun, tidak sekarang karena Sultan takut membuat Anara kecewa. "Kamu ini kenapa? Selama ini Bibi tidak pernah mengajarkan kamu berbohong!" kesal Bi Ina. Apa yang dilakukan oleh Sultan ini sepenuhnya salah dan pasti akan menjadi bumerang untuk semua orang. "Sultan tahu kalau ini salah, tapi Sultan melakukan ini karena ingin membuat Mama bahagia," terang Sultan. "Memangnya kamu pikir Nyonya Anara akan bahagia, dibohongi ole

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   112. Mulai ada yang tahu

    Sultan emosi ketika ia hendak pergi ke dapur untuk menghampiri Bi Ina. Tiba-tiba saja dia melihat Rapika yang sedang berduaan di taman belakang Mansion. "Kamu itu berani-beraninya ya?" ucap Sultan yang sedang mengangkat tangan kepada Rapika. Rapika mendongak sambil menyembunyikan pacarnya di belakang dia. "Perjanjian kita ini berakhir sampai kapan, Pak? Saya butuh belaian. Jadi, kalau memang Bapak tidak ingin menyentuh saya, Ya Sudah, biarkan saya bersenang-senang dengan pacar saya," ucap Rapika mulai berani. Sebenarnya Rapika sangat menginginkan Sultan, tapi sayangnya Sultan sama sekali tidak pernah melirik dirinya. Hanya menjadikan dia sebagai istri pura-pura dihadapan orang. Jadi, Rapika pun berniat untuk membuat Sultan cemburu, sehingga sampai menyewa pacar pura-pura dan ia sengaja berduaan di saat ada pesta seperti ini. Karena ingin tahu seberapa besar rasa cemburu Sultan terhadap dirinya. "Kamu ini Rapika! Terserah saja jika kamu ingin dibelai siapapun. Tapi tolong jangan s

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   111. Perayaan kesuksesan

    Mahira dengan seksama melihat acara berita tersebut. Sungguh ia menanti akan sorot wajah Sultan yang ingin ia lihat. "Hanya Pak Wisnu yang disorot. Kapan Sultan ya?" gumam Mahira tidak sabar. Setelah beberapa saat ….(Setelah perusahaan Velopmant Group sukses, Sultan Mahesa pun menjalankan bisnis pertambangan terbesar di negeri Plrvo.)Terlihat wajah tampan dengan hidung mancung dan mata hazel sedang berdiri di dekat perusahaan Velopmant Group. Dia berdiri dan menyambut para wartawan yang ada di depan perusahaan itu. Mahira pun yang melihat tampang sempurna itu langsung menelan salivanya sendiri, rupanya wajah Sultan terlihat begitu sempurna. Balutan jas formal kelas atas yang mengkilap menempel pada tubuh maskulin miliknya. Tiba-tiba saja Plep …."Apa-apa ini, Mahira? Aku tidak boleh jatuh cinta lagi kepada pria itu. Pria yang tidak mau mendengarkan penjelasan dariku."Mahira mensugesti dirinya sendiri dan langsung mematikan televisinya. Dia ingat pada saat terakhir kali berte

  • Dendam Pewaris Yang Terpendam   110. Dirly yang mirip Sultan

    Senyuman indah mengambang dengan sempurna karena melihat sang putra yang sudah mulai berjalan. "Kamu tumbuh dengan baik, Nak," ucap Mahira yang sedang membantu sang putra belajar berjalan. Begitu bahagianya Mahira melihat pertumbuhan Dirly putranya dengan cepat. Walaupun tanpa dampingan suami dalam hidupnya. Mahira tetap bisa membesarkan sang putra sendirian. Juga, saat ini Mahira menjalani bisnis ekspor ikan patin yang diternak oleh juragan Joko ayahnya. Mahira langsung merangkul tubuh Dirly dan menjulangkannya ke atas. Sehingga bayangan bayi mungil itu berada di atas wajahnya, bahkan Dirly pun tertawa dengan begitu riangnya."Dirly, putraku. Bunda yakin kalau kamu akan menjadi hebat seperti ayahmu," ucap Mahira yakin. Lalu, ia pun menggendong Dirly yang masih tersenyum menunjukan kedua giginya yang baru tumbuh. Usia Dirly saat ini adalah satu tahun lebih. Dan satu tahun ini Mahira masih menyembunyikan kebenaran tentang Dirly. Namun, ada beberapa orang yang terheran-heran den

DMCA.com Protection Status