Setelah sarapan Mie Pangsit Surya mengajak Zasqia kembali masuk ke mobil dan akan mengajak Zasqia ke tempat yang pasti Zasqia suka.
"Kita kemana mas?"
"Aku akan mengajak kamu ke tempat yang belum pernah kita singgahi, kamu mau kan?"
"Iya kemana dulu?"
"Niatnya mas mau ngajak kamu ke tempat wisata Srambang Park"
"Apa itu srambang park, aku baru dengar deh!"
"Udah kamu ngikut aja pasti disana kamu akan senang, dan kita bisa menikmati indahnya pemandangan alam."
"Kalau cuma pemandangan alam mah hari-hari Zasqia tengok mas, sebab di tempat tugas juga keadaannya masih sangat asri."
"Tapi yang ini beda, pokoknya pasti kamu senang deh"
Surya terus mengemudi mobil dengan pelan, dia sengaja ingin menikmati perjalanan kali ini tanpa tergesa-gesa, jujur aja ini kesempatan yang sudah lama di impikan oleh Surya, pergi jalan-jalan dengan Zasqia, terus merancang pernikahan, di tempat yang akan di kunjungi ini sebenarnya dulu dia berencana akan membuat foto prewedding, tapi rencana tinggal rencana, kayaknya semua itu hanya akan tinggal kenangan saja, tanpa sadar Surya membuang nafas kasar sambil memukul stir frustasi.
"Mas? kamu kenapa?"
"A... aku sedih?"
"Kenapa mas sedih?"
"Sayang ... kenapa dari kemaren kamu panggil aku mas, bukan panggil sayang lagi" Surya berusaha mengalihkan pertanyaan Zasqia.
"Ka ... karena aku merasa aku sudah nggak berhak lagi memanggil mas dengan sebutan sayang" jawab Zasqia jujur.
"Maafkan aku sayang, semua ini salahku" ucap Surya sambil menggenggam jemari Zasqia.
"Sebentar lagi kita sampai ke Srambang park nich, bersiaplah menikmati alam yang indah"
"Memang Srambang Park itu bentuk wisata apa sih Mas?" Zasqia masih penasaran.
"Srambang Park" itu tempat wisata yang sangat romantis disana kita bakal di suguhi dengan keindahan taman di tengah hutan pinus. Sajian pohon yang rimbun, berpadu dengan taman yang terdapat aliran sungai.
Dan sungai itu berasal dari air terjun di ujung utara obyek wisata. Air terjun itu bernama Srambang. Sebelum menjadi Srambang Park dengan taman di tengah hutan pinus-nya, nama obyek wisata ini adalah Air Terjun Srambang yang lekat dengan adanya legenda Jaka Tarub."
Surya menjelaskan tentang Srambang Park dengan sangat detail bagai seorang pemandu wisata."Pasti mas sering kesana dengan tunangan mas ya?" tanya Zasqia sedih, mata Zasqia panas dan perih tanpa sadar air matanya menetes.
"Kenapa kamu nangis sayang? apa ada ucapanku yang salah?"
"Enggak mas, aku hanya membayangkan kamu kesana sama tunanganmu."
"Sayang udah deh jangan bahas itu dulu, kita nikmati kebersamaan kita dulu ya?"
"Tapi mas, aku jadi merasa sekarang ini aku menjadi seorang pelakor!"
Jawab Zasqia menunduk sambil terus memainkan jemari lentiknya, Surya menggenggam erat jari Zasqia lalu mengecupnya.
"Sayang percayalah, disini di dada dan hati ini hanya namamu yang selalu mas sebut, percayalah sama mas bahwa cinta mas hanya untukmu" dibawanya tangan Zasqia ke dada Surya, Zasqia menatap mata Surya mencari jawaban, dan dia menemukan sorot kejujuran disana.
"Kalau memang itu benar, kenapa mas lakukan itu, kenapa mas bertunangan dengan dia!" ucap Zasqia di barengi isak tangis.
"Sayaaaang ... maafkan mas!" Surya meraih kepala Zasqia untuk bersandar di pundaknya, sesekali Surya mengecup kepala Zasqia dengan mesra.
"Sayang lihat di depan sana kita sudah mau sampai, ayo hapus air matamu malu di lihat orang."
Setelah sampai di tempat parkir Surya mengajak Zasqia turun, mereka berjalan ber iringan, tangan Surya melingkar di pinggang Zasqia sungguh seandainya orang yang melihat kemesraan mereka pasti nggak ada yang menyangka bahwa kebahagiaan yang mereka ciptakan hanya kesemuan saja, dan mungkin inilah kenangan indah yang terakhir mereka ciptakan.
Setelah membeli tiket masuk Surya menggandeng tangan Zasqia, lalu mereka mencari tempat yang nyaman untuk ngobrol.
"Sayang ... kenapa kamu menangis lagi?" Surya menyapu air mata yang jatuh berderai di kedua pipi Zasqia, hati Surya sangat sakit melihat kekasih hatinya terlihat sangat putus asa.
"Sekarang katakan terus terang apa yang telah terjadi mas! kalau aku melihat sikap dan perlakuanmu padaku semua tidak ada yang berubah, aku masih merasakan getar cinta di kedua mata mas, seandainya dugaanku benar kenapa mas tega hianati cinta kita, katakan siapa gadis itu mas, dan kapan kamu mengenalnya, kenapa dengan tiba-tiba kamu tunangan, kenapa kamu nggak memberitahuku, kamu anggap apa kisah kita ini mas, 7 tahun bukan waktu yang sebentar untuk sebuah hubungan cinta, dan kita juga sudah komitmen untuk setia, aku setia padamu aku tak pernah hianati kamu, tapi kenapa kamu tega lakukan ini mas, katakan dimana letak salahku, katakan maaaas!"
Surya merengkuh pundak Zasqia dan membawa kedalam pelukannya.
"Jangan peluk aku! jangan ajari aku jadi seorang pelakor, sekarang kamu milik orang lain, kamu sudah bertunangan Surya!"
"Sayang ... sayang ... maafkan aku, akan aku jelaskan semua sekarang, aku mohon hapus dulu air matamu, aku nggak sanggup melihatnya!"
"Biar ... biarkan aku menangis, sebab aku juga nggak tahu bagaimana caraku menyuruh air mata ini berhenti, aku nggak menyuruh dia keluar, air mata ini bukti betapa sakit dan hancurnya perasaanku padamu, biar ... biar, biarkan saja aku menangis, apa pedulimu mungkin saja ini yang kamu inginkan, mungkin saja kamu bahagaia melihatku seperti ini, kenapa ... kenapa enggak kamu bunuh aja aku Surya agar aku bisa langsung mati dan tidak merasakan kesakitan ini!"
Surya berdiri dari duduk lalu memeluk Zasqia dari belakang.
"Jangan katakan itu ... aku tak ingin menyakitimu, apalagi membunuhmu, kalau engkau mati aku juga akan mati."
"Lepaskan aku mas, tiba-tiba saja aku jijik dan benci melihatmu." Zasqia melepas pelukan tangan Surya dengan kasar.
Surya berdiri dari duduk lalu memeluk Zasqia dari belakang.
"Jangan katakan itu ... aku tak ingin menyakitimu, apalagi membunuhmu, kalau engkau mati aku juga akan mati."
"Lepaskan aku mas, tiba-tiba saja aku jijik dan benci melihatmu." Zasqia melepas pelukan tangan Surya dengan kasar.
Surya melepaskan pelukannya, lalu duduk bersimpuh di kaki Zasqia dia menatap wajah Zasqia iba, nggak menyangaka telah menorehkan luka yang begitu dalam di hati wanita yang sangat di cintai nya itu.
"Pukul aku atau bunuh saja aku, tapi jangan pernah membenciku, aku sangat mencintaimu sayang lebih dari apapun, aku bertunangan dengan Lisa karena terpaksa."
"Ooowh ... jadi namanya Lisa?" Cibir Zasqia.
"Ya namanya Lisa, dia anak sahabat ibukku untuk menyambung persahabatan agar kekal mereka menjodohkan aku!"
"Kenapa mas mau?"
"Aku di jebak sayang, waktu itu ibu dan Ayah mengajakku bersilaturahmi ke rumah Lisa dan ternyata setelah disana bukan silaturahmi pada umumnya tapi sebuah lamaran."
"Aku nggak percaya! mana ada orang tua sekejam itu"
"Sungguh aku nggak bohong sayang, tatap mataku adakah kebohongan disana?"
Zasqia menatap manik mata Surya, memang benar tiada kebohongan yang dia temukan disana.
Zasqia kembali menangis sesunggukan.
"Sayang ... aku ingin menjadi istrimu, aku ingin melahirkan anak-anakmu, bukankah kamu sudah berjanji bulan Desember besok kamu akan melamarku? bukankah kita sudah membahas nanti kita mempunyai 4 orang anak yang lucu-lucu, kulitnya mewarisi kulitku, hidung, mata dan alis warisanmu, mata mewarisi mataku, dan tinggi badan sepertimu, tapi tubuh seksi mewarisi dariku, apa kamu sudah melupakan itu sayang?"
"Enggak ... aku tidak akan melupakan semua itu, aku masih ingat, aku masih ingaaat" jawab Surya dengan suara bergetar.
"Kalau kamu ingat kenapa kamu terima perjodohan itu?" sorot mata Zasqia sangat memelas saat menatap wajah Surya.
"Sayang ... kamu ingat kan? bahwa aku ini anak tunggal, aku nggak bisa kecewakan orang tuaku"
"Aku benci kamu mas! kamu sangat lemah kamu nggak mau perjuangkan kebahagiaan kamu sendiri, atau jangan-jangan kamu memang mencintainya?" ucap Zasqia penuh selidik.
"Tidak ... aku tidak mencintai nya, sungguh cintaku hanya untukmu"
"Kalau cintamu hanya untukku kenapa kamu nggak mencoba perjuangkan aku, setidaknya beri orang tuamu penjelasan soal hubungan kita!" nada suara Zasqia tiba-tiba meninggi sebab emosi dia memuncak lagi.
"Aku sudah menjelaskan, aku sudah bicara sama ibu soal hubungan kita tapi beliau melarangnya."
"Aku ingin menemui ibumu!"
"Untuk?"
"Untuk menerima aku menjadi menantunya, aku janji aku akan menjadi menantu yang baik, aku akan menyayangi mereka seperti menyayangi orang tua sendiri, apa lagi seumur hidupku aku nggak pernah merasakan bagaimana rasanya punya orang tua, aku akan berjanji di depan kedua orang tuamu bahwa akan mencintai dan menyayangimu sampai mati."
Mendengar ucapan dari bibir Zasqia hati Surya sangat sakit, dia tahu Zasqia adalah gadis yang baik, jika Zasqia menjadi istrinya dia juga percaya pasti Zasqia akan menjaga dia dan kedua orang tuanya bagai menjaga nyawanya sendiri, namun apakah orang tuanya akan menerima Zasqia, Surya takut caci dan maki akan ibunya lontarkan ke Zasqia, Surya takut ibunya akan menyakiti Zasqia wanita yang sangat di cintainya.
"Maafkan aku sayang, aku nggak mau kamu ke rumahku, sebab aku takut ibukku akan menyakitimu."
"Tenang sayang aku akan berkata pelan-pelan, aku yakin ibumu akan luluh bukankah beliau adalah seorang wanita sama seperti aku? aku yakin hati beliau akan luluh bila mendengar penjelasanku."
Surya menarik nafas panjang, Zasqia belum tahu bagaimana karakter ibunya, dulu waktu masih kuliah Surya membawa Zasqia pulang, dan mengenalkan kepada ibunya saat ibu tahu bahwa Zasqia adalah anak yatim piatu dan tinggal di panti asuhan beliau juga sangat murka, ibu adalah tipe wanita yang masih memandang tinggi derajat manusia, sayangnya derajat yang ibu pandang itu dari kedudukan dan kekayaan juga keturunan saja, masalah akhlak ibu tidak begitu menghiraukan nya.
"Kenapa kamu diam mas? apakah kamu malu punya pacar seperti aku?"
"Bukan itu sayang, tapi maaf aku tak bisa membawamu pulang ke rumahku!"
"Jadi maksudmu?"
Zasqia berdiri lalu lari meninggalkan Surya, hatinya sangat sakit dan terluka ternyata laki-laki yang dia cintai selama tujuh tahun ini adalah seorang pengecut.
"Aaaaaarrrrrghhhhhhh ..." Zasqia berteriak sambil memukul dadanya yang sakit.
"Kamu pengecut mas, pengecut, aku menyesal telah mencintaimu.
Zasqia berdiri lalu lari meninggalkan Surya, hatinya sangat sakit dan terluka ternyata laki-laki yang dia cintai selama tujuh tahun ini adalah seorang pengecut."Aaaaaarrrrrghhhhhhh ..." Zasqia berteriak sambil memukul dadanya yang sakit."Kamu pengecut mas, pengecut, aku menyesal telah mencintaimu.Surya berlari mengejar Zasqia." Sayang ... jangan lakukan ini, aku mohon ....""Antar aku pulang mas!""Ayo lah sayang kita belum jalan-jalan dan menikmati pemandangan disini loh""Tidak mas antar aku pulang ke penginapan."Setelah itu Zasqia berlari menuju arah perkiran, Surya mengejar dan berhasil menangkap tangan Zasqia, lalu di genggamnya erat-erat tangan Zasqia seolah tidak ingin kehilangannya.Mereka berjalan beriringan saling diam tanpa suara sampai menuju parkiran."Beneran kita pulang? atau kita jalan-jalan dulu melihat-lihat kota Ngawi?" ucap Surya setelah mereka b
"Lalu sekarang siapa yang akan kamu pilih mas!" Zasqia membalik badan dan menatap Surya dengan nanar."Aku ... aku... aku ingin memilihmu, tapi ... tapi aku tak bisa, maafkan aku sayang sebab aku akan memilihnya!""Plak!! " Zasqia maju menunduk lalu menampar Surya yang masih terduduk lesu."Itu tamparan untuk perpisahan kita mas!" ucap Zasqia sambil berlari menuju ke mobil Surya yang terparkir.Surya mengejar Zasqia, namun Zasqia berlari dengan sangat kencang."Anter aku ke penginapan mas!"Surya menuruti, lalu membuka pintu mobil dan menyuruh Zasqia masuk, setelah itu Surya masuk dan duduk di belakang kemudi lalu mengeluarkan mobil dari tempat parkir, dan melaju kencang di jalan raya kota Ngawi.Sepanjang perjalanan mereka diam seribu bahasa, Surya fokus dengan setirnya dan Zasqia fokus dengan pikirannya.Pandangan mata Zasqia selalu tertuju ke arah samping, dia sama sekali tidak mau
"Tok ... tok ... tok, sayang tolong buka pintunya, aku ingin bicara!"Karena takut mengganggu penghuni penginapan lain Zasqia mengirim pesan lewat aplikasi hijau."[Pergi, nggak ada yang perlu kita bicarakan lagi, atau aku akan memanggil pihak keamanan untuk mengusirmu!]""[Sayang aku mohon bukalah sebentar, aku mau masuk dan kita bicarakan baik-baik]""[Apa yang ingin kamu bicarakan? meminta maaf dan memilih dia, atau meninggalkan dia lalu menikahi aku setelah kamu lakukan itu?]"Surya menelan ludahnya getir, dia sendiri nggak tahu apa yang akan dia katakan, nggak mungkin dia meninggalkan Lisa tunangannya, nggak mungkin juga meninggalkan Zasqia setelah apa yang dia lakukan tadi.Surya pergi meninggalkan kamar Zasqia masuk ke mobilnya dan memutuskan untuk tidur disana, Surya berjaga-jaga takut Zasqia akan berbuat nekat.***Jam 7 pagi dokter Ryan sampai ke penginapan dan langsung menu
"Tunggu!"Ayah Surya mencegah kepergian Dokter Ryan dan Zasqia."Ayah apa maksud ayah mencegah mereka, biarkan mereka pergi ibu nggak percaya kalau anak kita berbuat seperti itu, Zasqia yang datang ke kota ini bisa jadi kejadian ini sudah dia rencanakan dan Surya di sini yang jadi korban karena di jebak oleh Zasqia."Mendengar itu Ayah Surya membenarkan kata-kata istrinya."Surya ceritakan apa yang terjadi, Ayah nggak mau kamu menjadi laki-laki pengecut dan tidak memiliki moral"Dengan terbata-bata Surya menceritakan dari awal sampai akhir, ayah Surya emosi lalu menampar muka Surya, sekarang kejar mereka suruh mereka kembali."Ayah! apa-apaan ini! Ayah menyuruh mereka pulang, lalu bagaimana nasib pernikahan Lisa dan Surya!""Kamu diam saja bu, bair ayah yang mengurus masalah ini, Surya cepat kejar mereka dan bawa mereka kesini!"Surya langsung berlari mengejar dokter Ryan dan Zasqia, dan dalam hitungan menit mereka be
Surya dan dokter Ryan berlari mengejar Zasqia yang jatuh terpeleset ke bawah, naas tubuh Zasqia berhenti sebab dia terbentur batu besar yang ada di bukit itu, dokter Ryan berlari di depan dan langsung mengambil tubuh Zasqia yang sudah pingsan, dari kepala Zasqia mengucur darah."Zasqia ... Zasqia" Dokter Ryan berusaha membangunkan Zasqia namun Zasqia tetap belum juga sadar."Bagaimana Zasqia?" dengan nafas terengah-enggah Surya mendekati dokter Ryan yang berusaha menyadarkan Zasqia dari pingsan nya."Ini semua gara-gara kamu! kalau sampai terjadi apa-apa dengan Zasqia aku akan menuntut balas padamu!"Dokter Ryan membopong tubuh Zasqia."Kenapa kamu masih berdiri di situ! ayo kita bawa Zasqia ke rumah sakit."Surya mengangguk lalu mereka berjalan ke arah parkiran, banyak juga yang menyaksikan kejadian itu, namun mereka tidak ada yang berani menolong, sebab mereka juga melihat Zasqia jatuh terpeleset saat sedang
"Ampun ... sebab saya telah mengganggu tuan Puteri.""Khi, hi, hi, ... nggak masalah, asal kamu memberi aku imbalan, dan pastinya semakin sering kamu memanggikku maka semakin banyak pengikutku nanti." bisik wanita bergaun merah memiliki muka hancur bau busuk dan amis dan di penuhi belatung di sekujur tubuhnya, bahkan dari setiap pori-pori wajah dan tubuhnya keluar belatung-belatung berwarna putih dan besar, sesekali belatung itu jatuh di bibir wanita itu lalu dengan sigap dia menjilat belatung itu, dan menyisakan lelehan putih sebab belatung itu meletus di luar mulutnya, melihat pemandangan itu dokter Ryan dan pembantu bapak Suganda ingin muntah, namun mereka tahan."Imbalan sudah saya persiapkan tuan Puteri, dan permohonan saat ini bukan untuk meminta kekayaan namun untuk menghidupkan mayat gadis malang ini" tunjuk bapak Suganda ke arah jenazah Zasqia."Khi, hi, hi, hi, ... aku suka dengan yang ini, aku suka dengan kerakusan hati m
Dokter Ryan diam menatap Zasqia, hatinya berkata bahwa yang di inginkan hanyalah kebahagiaan Zasqia dan selalu bersamanya dalam suka dan duka, tapi itu kemaren sebelum Zasqia meninggal akibat ulah Surya, seandainya Zasqia nggak menemui Surya mungkin kejadiannya nggak bakalan seperti ini, meskipun dokter Ryan mencintai Zasqia tapi dia juga ikhlas bial Zasqia memilih dan menikah dengan Surya."Dokter apa yang dokter pikirkan? apakah dokter sebenarnya mencintai Zasqia?" dokter Ryan mengangguk tanpa terasa air matanya mengalir di pipinya, rasanya sakit dan pedih saat cinta tidak harus memiliki, apalagi cinta di pisahkan oleh ajal."Maafkan aku Zasqia sebab sudah membuatmu hidup kembali, sebab aku merasa nggak bisa bila harus hidup tanpamu, entah ini cinta atau sebuah ke egoisan yang pasti aku hanya ingin kamu membalas dendam atas kematianmu.***Magrib pun tiba, pasien yang di tunggu-tunggu Zasqia sudah tiba.
"Ti ... tidak, ibu nggak kenapa-napa, oh iya Zasqia ibu nyari Ryan dulu ya.""Iya bu silahkan."Zasqia melanjutkan ramah tamahnya dengan para tamu yang menghadiri acara perpisahannya itu, menjelang maghrib acarapun selesai, semua tamu sudah pada pulang begitupun dengan ibunda dokter Ryan beliau juga berpamitan untuk pulang."Zasqia ... ibu dan Ryan pamit pulang dulu ya? iya Zasqia saya pamit dulu ya besok pagi saya datang kesini lagi untuk nganter kamu ke Ngawi.""Memang dokter Ryan besok libur ya?""Iya saya sudah mengajukan cuti 2 hari""Maaf bila Zasqia selalu merepotkan dokter""Nggak papa, kita rekan sejawat jadi nggak usah di nilai ini sebuah kebaikan.""Udah jangan sungkan Zasqia lagian ibu malah merasa nyaman kalau kamu di anter sama anak ibu, anggap saja Ryan Aa kamu sendiri ya? sebenarnya ibu ingin ikut cuma kebetulan ibu ada acara juga sama bapak besok, oh iya Zasqia titip salam buat calon tun
Mohon maaf agak telat up kisah Zasqia, qadarullah saya lagi dalam keadaan kurang Vit.Setelah riuhnya tepuk tangan mereda, kini giliran bapak kepala desa berbicara."Assalamu'alaikum selamat siang semuanya, saya selalu kepala desa Dusun Sindang Kerta mengacungi 4 jempol sekaligus kepada ibu bidan Zasqia, ide beliau sungguh sangat briliant, nanti saya akan mengatur kan jadwal pertemuan saya juga berharap kepada dokter Ryan untuk membantu program ini, bagaimana kepada para bapak dan ibu semua, apakah bapak dan ibu setuju dengan usulan ibu bidan Zasqia? Nanti kita akan mengadakan penyuluhan kesehatan di klinik ini, bisa seminggu 1 kali atau 2 kali, semua tergantung kesepakatan bersama, penyuluhan kesehatan ini nantinya akan saya ajukan ke kecamatan, intinya sekarang kita sepakati dulu, baru kita atur jadwal dan perencanaan, silahkan bapak ibu yang setuju dengan program ini silahkan tunjuk tangan, dan bila tidak setuju silahkan beri
"Selamat siang bapak-bapak dan ibu-ibu semua, ada apa ini kok pada berkumpul disini?" Sapa bapak Lurah ramah sesaat setelah keluar dari mobil dan berdiri di samping Zasqia.Para pendemo seketika terdiam, tidak ada satupun yang berani mengeluarkan suaranya, mereka hanya berani kasak kusuk di belakang saja, kini giliran dokter Ryan yang berkata kepada para pendemo."Bapak-bapak, ibu-ibu ada apa ini, kok sepertinya ada keributan di klinik, apa bisa di jelasakan bapak-bapak dan ibu-ibu, itu barusan bapak Lurah juga meminta penjelasan maksud dan tujuan bapak dan Ibu semua berdemo di sini, ayo mari kita musyawarah bersama biar mencari kata mufakat dan damai, nggak bagus atuh bapak, Ibu bila kita bertindak anarkis, kita ini teh ingin semuanya jadi baik, kalau ada masalah mari kita musyawarah kan bersama sama, bapak Lurah bagaimana kalau kita bicaranya sambil duduk-duduk biar enak di pandang gitu.""Iya saya setuju dengan dokter R
Kini satu tahun sudah berlalu, sejak Zasqia menjadi Bidan kepala di Klinik Bersalin Amanda, klinik menjadi semakin ramai, dulu warga sekitar lebih percaya berobat ke dukun, melahirkan dengan dukun, namun setelah kedatangan Zasqia, dengan seringnya Zasqia memberi penyuluhan dan ikut berbaur dengan masyarakat sekitar, lambat laun masyarakat mulai percaya dengan pentingnya parenting pengobatan medis, awal-awal zasqia menjadi bidan kepala tidak luput dari cobaan dan penolakan, apalagi para dukun bayi, mereka sangat takut kalau mata pencaharian mereka mati gara-gara jasa mereka nggak laku lagi, namun Zasqia memiliki ide untuk mengumpulkan para dukun bayi, para dukun pengobatan alternatif, untuk ikut belajar bagaimana cara merawat Ibu hamil, Ibu yang mau melahirkan, dan merawat bayi yang baru lahir, begitu juga kepada dukun pengobatan alternatif Zasqia juga memberi penyuluhan kepada mereka.Awalnya penolakan demi penolakan Zasqia terima, bahkan cacia
Di rumah doctor Ryan nampak bahagia, senyum manis selalu menghiasi bibirnya. "Ibu perhatikan dari pulang tadi malam anak ibu kok bahagiaaa banget ya?" Tanya ibu saat mereka sedang sarapan pagi di meja makan. "Ah ibu bisa aja, perasaan Ryan dari dulu juga selalu bahagia kok." "Tapi ini beda deh, apaaaa anak ibu sedang jatuh cinta ya?" "Ibu ini ada-ada aja deh, Ryan biasa saja dan nggak lagi jatuh cinta kok bu" "Lagi jatuh cinta pun nggak papa, kan anak ibu dah dewasa, sudah waktunya berumah tangga, apalagi yang kamu pikirkan coba, pekerjaan mapan, keuangan sehat, umur cukup, ayo dong kasih ibu menantu, kalau ibu arisan kadang ibu sedih loh Ryan, sebab kawan-kawan ibu sudah punya cucu semua, padahal anak ibu ini udah lah ganteng, tajir melintir dan dokter lagi, udah lah Ryan jangan terlalu banyak memilih pasangan, kalau sudah cocok, ayo langsung di halal in saja." "Ah ibu ini, selalu ituuuu aja yang ibu bahas Ryan jadi nggak
Di rumah doctor Ryan nampak bahagia, senyum manis selalu menghiasi bibirnya. "Ibu perhatikan dari pulang tadi malam anak ibu kok bahagiaaa banget ya?" Tanya ibu saat mereka sedang sarapan pagi di meja makan. "Ah ibu bisa aja, perasaan Ryan dari dulu juga selalu bahagia kok." "Tapi ini beda deh, apaaaa anak ibu sedang jatuh cinta ya?" "Ibu ini ada-ada aja deh, Ryan biasa saja dan nggak lagi jatuh cinta kok bu" "Lagi jatuh cinta pun nggak papa, kan anak ibu dah dewasa, sudah waktunya berumah tangga, apalagi yang kamu pikirkan coba, pekerjaan mapan, keuangan sehat, umur cukup, ayo dong kasih ibu menantu, kalau ibu arisan kadang ibu sedih loh Ryan, sebab kawan-kawan ibu sudah punya cucu semua, padahal anak ibu ini udah lah ganteng, tajir melintir dan dokter lagi, udah lah Ryan jangan terlalu banyak memilih pasangan, kalau sudah cocok, ayo langsung di halal in saja." "Ah ibu ini, selalu ituuuu aja yang ibu bahas Ryan jadi nggak
Satu minggu sudah ber lalu, sejak pertemuan itu Zasqia mencoba mencari alamat dokter Ryan, entah kenapa juga waktu itu Zasqia lupa minta nomer hp dokter Ryan, karena kesibukan mengurus dan merawat pasien Zasqia juga tidak memiliki kesempatan untuk bertanya ke teteh Kokom.Hingga di suatu hari, setiap malam selasa di minggu ke dua, Klinik Bersalin Ananda ada jadwal USG dan dokter bedah kandungannya adalah dokter Ryan, karena Zasqia adalah Bidan kepala yang masih baru, jadi dia harus mengikuti jadwal kunjungan dokter Ryan, Zasqia sendiri tidak tahu bahwa dokter yang di ceritakan open suster, dokter yang dia dengar dari cerita mereka adalah dokter singgle yang sngat than adalah dokter Ryan, hingga saat para suster mengelu-elukan kedatangan dokter Ryan Zasqia ikut-ikutan penasaran dan dia juga ikutenunggu kedatangan dokter Ryan di lobby ruang tunggu klinik bersalin Ananda.Alangkah terkejutnya Zasqia dengan apa yang dia lihat, ternya
Kondisi Dokter Ryan makin hari makin membaik, hari ini Dokter Ryan sudah kembali ke rumah ibunya, Dokter Ryan sempat memberi pesan kepada bapak Suganda untuk memberi tahu ke ibunda Ryan bahwa dia ada urusan mendadak di luar kota, padahal saat itu Dokter Ryan sedang menjalani perawatan akibat kecelakaan yang menimpanya.Sore itu di temani hujan rintik-rintik Dokter Ryan memarkirkan mobil nya di garage teras rumah sang ibu.Mendengar deru suara mobil anak nya ibunda Dokter Ryan langsung berlari ke teras, sebab dia sudah sangat rindu dengan anak semata wayangnya itu.Ibunda Dokter Ryan langsung mendekati mobil rasa nya dia sudah benar-benar tak sabar ingin memeluk buah hatinya itu."Ryaaaan ya Allah nak, kenapa pergi mendadak tanpa pamit, katanya kamu ada tugas keluar kota tapi kenapa pihak rumah sakit datang menemui ibu untuk mencarimu.""Ya Allah buuuu, sab
Saat ustadz Dzaqi sedang berbicara dengan Zasqia, beliau di kejutkan oleh kedatangan Arman."Ustadz polisi sudah datang, dan mereka ada di depan." Kata Arman sambil menunjuk ke arah teras rumah Zasqia."Terimakasih Arman, ayo kita temui mereka" Arman berjalan di belakang ustadz Dzaqi, setelah sampai di teras ustadz Dzaqi menyalami satu Persatu aparat polisi yang berjumlah 5 orang."Mari pak Hari silahkan masuk ke dalam untuk mencari barang bukti."Bapak Hari mengerahkan anggotanya untuk menelisik ruang demi ruang runah Zasqia, setelah beberapa jam polisi menemukan barang bukti.Didalam kulkas mereka menemukan bongkahan-bongkahan darah segar, di dapur menemukan toples berisi keripik, selain keripik mereka tidak menemukan bahan makanan lain, di kamar mandi menemukan darah busuk, jadi kesimpulannya Zasqia adalah wanita pemakan darah dan kemungkinan keripik yang mereka temu
"Coba panggil bapak Suganda sekali lagi, dan katakan aku ingin bicara ancam dia kalau tidak mau datang maka kamu akan membunuhnya!" Ustadz Dzaqi berkata dengan intonasi nada tinggi, membuat kuntilanak merah tidak bisa menolak, maka kuntilanak merah menurut, dan berusaha memanggil ruh bapak Suganda. Maka terjadi lah dialog jarak jauh antara bapak Suganda dan kuntilanak merah. "Ada apa Tuan Puteri terus memanggilku! kenapa tuan Puteri memanggil saya dengan cara seperti ini, dimana jazad Zaskia, masuklah ke jazad Zaskia agar kita bisa bicara dengan Hp." "Zaskia sudah tertangkap!" "Maksud Tuan Puteri?" "Ya Zaskia sudah tertangkap, dan sebentar lagi perbuatan kamu dan Ryan akan segera terungkap." "Ha, ha, ha, ha ... Kamu mengancamku?" "Aku tidak mengancammu! tapi ini kenyataannya." "Ceritakan apa sebenarnya yang telah terjadi!" bapak Suganda membentak Kuntilanak merah. "Aku akan mencer