Share

Permainan Dinar

Wajah Dirham tegang menerima panggilan itu. Dinar membuatnya naik darah.

“Tahan dia Na, jangan biarkan Dinar keluar kamar.” panggilan diakhiri. 

Jehan dipandang, dengan suara baritonnya ia berkata pada sahabat merangkap orang kepercayaannya.

“Kita lanjut soal si brengsek itu setelah urusan gue selesai, ikut gue sekarang!” Dirham bergegas melangkah pergi. Jehan membuntuti dari belakang, ia mulai mengerti, pasti ada sesuatu yang tidak menyenangkan hati bos-nya.

Sampai di depan kamar yang menempatkan Dinar, Dirham mengetuk pintu yang terbuka sedikit, dengan tidak sabar. Pintu terbuka lebih luas. Mata Dirham menyapu ke seluruh ruangan, hanya ada Nana dan lelaki setengah wanita. Istrinya tidak ada.

“Na, mana Dinar?” Juliana bersama Joya sedang gelisah. Dinar tidak ada di kamar itu. 

“Ia tadi berontak, katanya mau pulang. Dia marah karena tidak diberitahu dulu.”

“Ish, Tuhan! Kalau aku beri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status