"Oh yah... tunggu sebentar Lao Ma." Kata si tukang masak sambil kembali masuk melalui pintu dapur untuk mengambil sesuatu yang hampir terlupakan, beberapa saat kemudian dia keluar lagi melalui pintu dapur itu sambil menenteng sebuah bungkusan."Ini adalah titipan uang pembayaran daging dari Bos Rumah Makan ini dan ini adalah sebungkus daging goreng untuk istri dan anakmu di rumah, ini adalah pemberianku pribadi." Kata si tukang masak."Terima kasih banyak Bos." Kata Lao Ma sambil menerima pembayaran dan bungkusan daging goreng itu.Kemudian para pelayan itu di dalam dapur, membongkar kedua isi kotak yang berisi daging dan menyusunnya dengan rapi sesuai dengan urutan bagian dagingnya, di kotak besar yang berisi balok es supaya daging bisa tetap segar sampai ketika besok akan dipergunakan.Di luar Lao Ma kembali menyusuri jalanan yang becek dan sepi, sambil mendorong gerobaknya menuju ke Rumah Makan selanjutnya. Setelah agak jauh berjalan bangunan Rumah Makan kedua yang tinggi sudah ham
Tirai air hujan masih deras membasahi bumi, saat itu sudah jam 11 malam.Di utara Kota Aroma Osmanthus, ada sebuah Manor yang besar dan mewah seperti rumah Bangsawan dengan banyak kamar dan paviliun.Diatas gerbang pintu utamanya ada plang papan nama besar yang bertuliskan "PERGURUAN SEKTE TIAN XIN".Halaman depannya yang luas dan indah yang ditanami pohon plum yang cabangnya dipenuhi bunga-bunga warna pink, ada kolam teratai berisi ikan koi warna-warni dengan jembatan yang melengkung di atasnya, di sisi ujung jembatan ditanami sebatang pohon Wisteria penuh bunga-bunga berwarna ungu yang menjuntai ke bawah sangat indah sekali.Setelah halaman depan adalah Aula Utama besar tempat Ketua Sekte bertemu dengan para tamu dan tempat berkumpul dengan para murid-muridnya. Setelah Aula Utama adalah Rumah Utama dari keluarga Ketua Sekte dengan duabelas kamar di sisi kiri dan duabelas kamar di sisi kanannya, di tengahnya ada halaman lagi dengan beberapa pohon Willow dan Magnolia berbunga ungu, d
Setelah habis hujan semalaman, langit di Kota Aroma Osmanthus menjadi cerah.Pagi ini seluruh warga Kota Aroma Osmanthus dibuat heboh dengan diketemukan ketiga mayat lelaki yang tergeletak di tanah yang becek dan sedikit berlumpur. Satu mayat pria setengah baya tergeletak di jalanan besar Kota Aroma Osmanthus, dua mayat pria diketemukan di samping Rumah Makan di kota itu, mesing-masing mayat letaknya tidak begitu berjauhan. Ketiga batang leher mayat telah robek besar dan darah mereka telah kering, seperti ada makhluk yang telah menyedot habis darah mereka di lehernya."Aku semalam baru saja bertemu Lao Ma, dia mengantarkan daging pesanan untuk Rumah Makan kami, aku tidak menyangka bahwa pagi ini aku akan melihat mayatnya di jalanan," Kata si tukang masak dari Rumah Makan pertama yang dikunjungi Lao Ma, dengan ekspresi kaget dan sedih, kepada kerumunan tetangganya yang sedang melihat mayat Lao Ma di jalanan itu.Bos dan karyawan di Rumah Makan Pertama dan Kedua keluar untuk melihat kea
Mereka bertiga yang mendengar percakapan di meja seberang ikut terperangah, tapi Kaisar Zhou Ming dan Xiao Hei sudah menebak akan terjadi sesuatu begitu mereka melihat awan gelap, kilat dan guntur aneh yang datangnya sangat tiba-tiba kemarin sore."Xiao Hei... aku ingin melihat mayat-mayat itu tolong tanyakan kepada kedua orang pria di seberang meja kita itu, lebih mendetail bagaimana keadaan mayatnya dan di mana lokasinya," Kata Kaisar Zhou Ming."Baik Ming Ge," Kata Xiao Hei.Lalu Xiao Hei bangkit dari tempat duduknya dan menghampari meja kedua pria di seberang mereka itu untuk bertanya."Selamat pagi tuan-tuan, bolehkah kami menanyakan sesuatu," Kata Xiao Hei."Oh... silahkan... silahkan..." Kata kedua orang itu dengan ramah."Kami mendengar banyak gosip yang beredar tentang di ketemukannya mayat-mayat, kalau boleh kami tahu siapakah mayat-mayat itu, bagaimana cara kematiannya dan di mana lokasi mayatnya, bisakah kalian menceritakan dengan lebih mendetail?." Tanya Xiao Hei."Hm...
Setelah kenyang saling suap-suapan, tanpa terasa makanan di meja sudah ludes semua dimakan habis, setelah selesai makan mereka mulai meminum teh Pu'er untuk mengurangi lemak."Setelah selesai makan, mari kita pergi melihat keadaan mayat-mayat itu." Kata Kaisar Zhou Ming.Mereka bertiga kemudian bsngkit dari tempat duduk untuk pergi.Makanan yang mereka makan selama menginap beberapa hari sudah ada catatan bonnya di kasir, nanti akan ditagih semua berikut biaya penginapan sewaktu akan checkout dari penginapan.Lalu mereka bertiga menelusuri Jalan Raya Utama untuk pergi ke Kantor Polisi Kekaisaran, Chu Yu yang menunjukkan jalannya.Kantor Polisi Kekaisaran di Kota Aroma Osmanthus sangat besar dan merupakan pusatnya dari Kantor Polisi Kekaisaran Dataran Tengah, karena letak Kota Aroma Osmanthus itu paling dekat dengan Kekaisaran Dataran Tengah.Setelah sampai di lokasi, mereka melihat ketiga mayat itu digeletakan di tanah di halaman Kantor Polisi Kekaisaran dengan dilapisi anyaman tikar
Di dermaga Sungai Jin Guang ketiga orang itu menghampiri seorang tukang perahu yang sedang menganggur.Perahu milik pria setengah baya itu tidak terlalu kecil, juga tidak terlalu besar dan di bagian tengahnya memiliki atap saungan dari kayu sebagai pelindung dari hujan dan panasnya terik sinar matahari, di dalam saung itu ada bangku panjang yang terletak di sisi kiri dan kanannya."Permisi Pak... kami ingin menyewa perahu untuk berkeliling di Sungai ini." Kata Chu Yu sambil maju menghampiri seorang tukang perahu setengah baya."Oh... boleh... boleh... silahkan naik perahu Tuan-tuan," Kata si tukang perahu.Kemudian mereka bertiga mulai menaiki perahu yang agak bergoyang-goyang mengambang di atas air itu. Pertama Kaisar Zhou Ming duluan yang naik perahu, setelah berdiri mantap menginjak di badan perahu kemudian dia membalikkan badannya dan mengulurkan telapak tangannya kepada Chu Yu yang berada di belakangnya supaya Chu Yu memegang tangannya sewaktu menaiki perahu dan tidak terjatuh.D
Sesampainya di pasar mereka mencari kedai Mie yang enak dengan Chu Yu sebagai penunjuk jalannya.Walaupun hanya kedai sederhana saja yang terletak di pasar dan makannya juga duduk di meja pinggir jalan, namun Kedai Mie itu selalu ramai pengunjung. Kedai Mie itu sudah berjualan di sana selama puluhan tahun secara turun temurun. Kaisar Zhou Ming memilih meja yang di dekat pinggir jalan, supaya bisa melihat-lihat keramaian."Ming Ge... apakah kau bisa memakan makanan di pinggir jalan seperti ini." Tanya Chu Yu."Aku terbiasa kulineran di mana-mana bersama Xiao Hei, ya'kan Xiao Hei?." Kata Kaisar Zhou Ming."Benar..." Kata Xiao Hei sambil menganggukkan kepalanya."Pelayan..." Panggil Chu Yu sambil melambaikan tangannya.Pelayan muda datang menghampiri, "Mau pesan apa Tuan.""Kami mau memesan mie khas dari Kedai ini.' Kata Chu Yu."Mie khas Kedai ini yang disukai para pelanggan adalah Mie Kaldu Ham & Telur, Mie Kaldu Pedas Daging Cincang, Mie Kaldu Pork Belly Rumput Laut." Kata si pelayan
"Iya... kedai mie ini memang yang terenak di kota ini." Kata Chu Yu sambil menengok ke arah Ming Ge-nya.Pelayan datang membawa semangkuk mie yang dipesan Xiao Hei."Ini Tuan... mie pesananmu." Kata pelayan itu kepada Xiao Hei."Terima kasih." Xiao Hei menarik mangkuk mienya supaya lebih dekat ke hadapannya."Apa ada yang mau tambah lagi Tuan?" Tanya pelayan itu."Chu Yu .. apa kau mau tambah lagi?" Tanya Kaisar Zhou Ming."Tidak... masih ada semangkuk lagi belum di makan, setelah itu kurasa sudah cukup tidak perlu tambah lagi, perutku sudah mulai terasa kenyang." Kata Chu Yu "Baik... tidak perlu tambah lagi mienya." Kata Kaisar Zhou Ming kepada pelayan itu."Baik Tuan, terima kasih." Kata pelayan itu sopan lalu pergi.Ketiga orang itu segera menghabiskan semua mangkuk mie yang terhidang di meja hingga ludes tak bersisa.Xiao Hei bersendawa kecil karena kekenyangan sambil mengusap-ngusap perutnya yang sedikit membuncit karena terisi penuh dua mangkuk besar mie.Kaisar Zhou Ming melih