Share

Part 88. Ayah Datang.

Aku masih setia melihat mereka dari dalam. Tak ada niat sedikit pun untuk memisahkan mereka. Namun, tak kupungkiri juga jika mereka mengkhawatirkan. Mom mulai terlihat menahan amarah yang tertahan. Entah karena disudutkan, atau apa pun. Dari pembicaraan mereka, aku menyimpulkan jika Paman Isa tak terlalu menyukai Mom.

Jika tak menyukai, kenapa reaksi Paman sangat tidak sinkron begini? Tadi pagi aku masih mendapatinya memperlakukan Mom dengan baik. Tak hanya itu, tak ada sedikit pun tanda bahwa beliau membenci Mom. Seharusnya jika sejak awal beliau tak suka, menunjukkannya sejak tadi tak akan terlihat ganjil.

“Kau! Menyesal aku mengubah sikapku selama ini padamu, Lun! Harusnya kau tetap membencimu sejak dulu.” Paman Isa berkata lagi, dan isinya tetap menyudutkan ibuku.

Sebenarnya, apa yang telah terjadi di antara mereka semua? Aku tahu Mom memiliki pasangan yang terpaksa untuk menerima, tetapi bukan seperti in

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status