Share

Part 87. Disudutkan

“Begitukah?” ucapnya solah mengejek. Kau tak ingin terlibat apa pun dalam pertengkaran mereka. Jadi, kau lebih memilih diam dan mendengarkan. Kalaupun aku tahu, tentu bukan ranaku untuk ikut campur.

“Pikirmu kami tidak punya hati? Lalu, bagaimana dengan Cedrick yang sudah mengabdikan dirinya untukmu? Bagaimana pengorbanannya selama ini untukmu? Jangan lupa, Lun, kau sudah memiliki dua anak darinya.”

“Itu kecelakaan!”

Untuk sekali lagi, Paman Isa tertawa. Kecelakaan katanya? Apa itu berarti aku adalah sebuah kecelakaan yang tidak diharap? Cukup emiris, sebenarnya. Mengingat kehadiran di dunia ini bukan murni karena diinginkan, melainkan terpaksa menerima.

Kalau aku tahu sejak awal, tentu tidak akan menerima begitu saja pelukan dari Mom. Aku tak akan mau untuk menerimanya sekalipun beliau memaksa. Tidak akan! Dan tentu aku lebih memilih untuk hidup sendiri saja aklau tahu begini.

“Lihat wajah hasil kecelakaanmu!”

Sperti yang diperintahkan pada ibu, beliau menoleh ke arahku. Jadi,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status