Share

Part 130. Tidak Bisa Berbuat Apa Pun

“Aku bercanda, dan jangan dimasukkan dalam hati, ya!?”

Gila! Paman Davian benar-benar ingin mempermainkan emosiku. Dia berkata dengan lantang kalau aku bisa menunggu maut menjemput saja. Akan tetapi, tentu tidak bisa semudah itu. Ada banyak hal yang harus aku lakukan terlebih dahulu sebelum maut menjemput. Seperti menghabisi mereka yang berpotensi untuk merusak segalanya, misalnya. Atau menghentikan kekacauan secepat mungkin.

Bagaimanapun juga, ada ibu, ayah, dan adikku sedang bertempur. Masih samar, tentunya. Namun, aku bisa merasakan bahwa semuanya bertempur dengan sekuat tenaga mereka. Aku tahu Dad, sembari melawan mereka yang mencoba untuk menyerang Mom, beliau juga mengedarkan pandangannya ke segala penjuru. Entah siapa yang dicarinya, aku tak tahu. Akan tetapi, aku salut padanya.

“Paman, bagaimana caranya mereka membedakan mana yang musuh, mana yang kawan? Bukankah mereka terlihat mirip satu sama

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status