Share

6 Iklan

Author: Roze
last update Last Updated: 2023-07-13 10:09:04

Mereka melakukan promo di beberapa kota di Indonesia. Juga beberapa negara lain. Dafa juga mengajak bude Ning untuk mengurutnya di hotel, untuk menghilangkan rasa pegal-pegal. Kalau harus menunggu kembali ke Jakarta, rasanya badannya akan sekaku kayu dan sekeras batu. Gak sanggup rasanya.

Bayangkan saya bagaimana senangnya Bude Ning saat artis papan atas itu mengajaknya keliling Indonesia, bahkan ke luar negeri juga, tanpa dia mengeluarkan biaya sedikit pun.

Mila dan beberapa artis lainnya juga meminta jasanya. Laris manis nih, si bude.

Kenapa tidak ke salon perawatan? Ya karena tidak ada waktu, pergi dari satu kota ke kota lain. Dari satu negara ke negara lain. Tidak apa, yang penting Dafa semakin terkenal. Ya kan?

Mereka menyempatkan diri berfoto di bandara. Tentu saja Senja selalu berada di tengah antara Dafa dan Mila. Dafa terus mengembangkan senyum indah nan menawan, meskipun bibirnya sudah sangat pegal. Daya tarik gadis cantik seperti dia harus selalu terpancar.

Rony sering bilang Dafa terlalu percaya diri. Lah, kalau enggak percaya diri, bagaimana bisa Dafa menjadi pemain film, penyanyi dan model terkenal. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Ada-ada aja tuh, Rony. Emang ada artis yang minderan?

Senja saja yang tampang biasa saja sok kegantengan dan pede main film sama Dafa dan Mila. Padahal yang Dafa dengar, selama ini dia selalu menolak tawaran main film. Apa tiba-tiba jadi kere ya, dia? Pikir Dafa dalam hatinya.

Hahaha astaga, pikiranku ini. Tapi bisa jadi kan?

🍂

Hari ini tayang perdana film Mr. Bodyguard, tentu saja kegiatannya adalah nonton bersama. Nonton bersama ini juga akan diadakan di beberapa kota di Indonesia dan beberapa negara. Jadi harus balik lagi ke tempat-tempat itu. Acara akan dimulai. Para pemain dan fans nonton bersama di salah satu bioskop di Jakarta.

Hampir sama dengan acara promo, setelah nonton, diadakan games kecil, pembagian sovenir dan foto-foto. Malam harinya mereka menuju Surabaya. Setelah Surabaya, lalu Semarang, Jogjakarta, Denpasar, Medan, Samarinda, Balikpapan, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Manado, Bangka, Bandung. Lalu ke Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina.

Tangan Dafa dan Mila perih karena dicakar-cakar dan dicubit-cubit oleh para fans.

“Daf, akting kamu di Mr. Bodyguard dipuji-puji sama Maulana Irham. Kamu tahu kan, kalau dia itu pengamat film yang sering mengkritik pemainnya. Untung banget kan, kamu main di film ini,” kata Rony dengan penuh semangat.

“Banyak penonton yang senang banget sama akting kamu dan Senja. Aku yakin popularitas kamu akan meningkat.”

“Bayaran kamu pasti tambah mahal.”

“Kamu dengar aku ngomong enggak, sih?”

“Ya dengar lah.”

“Kok diam saja? Kasih komentar, dong!”

“Gimana enggak dipuji-puji, itu bukan sekedar akting. Senja mah aktingnya bagus bukan karena bakat. Aku rasa dia mau main film ini juga biar bisa nyiksa aku.”

Rony tertawa mendengar perkataan Dafa, yang langsung mendapatkan pelototan dari artis itu.

🍂

Sudah dua minggu sejak penayangan perdana Mr. Bodyguard, dan sampai sekarang film tersebut masih menempati posisi pertama.

Followers Dafa semakin meningkat, pujian dan dukungan mereka berikan. Walau ada juga sih, yang mencibir. Sok cantiklah, sombong lah.

Sombong? Perasaan, Dafa selalu menampilkan wajah senyum tanpa dosa walau sebenarnya lelah dan pegal. Dasar haters sirik, Dafa sudah biasa dengan orang-orang seperti itu. Kalau tidak tahan banting, dia pasti tidak akan bertahan di industri hiburan ini.

“Daf, kamu dapat tawaran main iklan bareng Senja.” Sepupu yang merangkap sebagai manager Dafa itu berbinar.

“Kenapa sama dia?”

“Ya karena film kalian yang booming, lah.”

“Kenapa bukan sama Mila? Kan Mila juga main di film itu?”

“Ya bagus dong. Kamu yang ditawarin, bukan Mila.”

“Emang iklan apaan?”

“Minyak wangi. Oya, kamu juga dapat tawaran endorse.”

“Berlian?”

“Bukan. Tapi sepatu dan gaun.”

“Ya elah, hari gini masih aja nawarin aku endorse sepatu dan gaun. Yang lebih elit dong.”

“Satu sepatu kan harganya puluhan juta, gaun juga gitu. Ck, jangan mulai belagu, deh.”

“Woi, jadi manager jangan songong. Ngatain artisnya belagu. Kesuksesan aku kan, kesuksesan kamu juga. Lagian jadi artis papan atas harus jual mahal, lah. Kamu tahu sendiri kan, para haters. ‘Katanya kaya, terkenal, tapi masih aja pake barang endorse’ pasti mereka gitu ngomongnya.”

“Ya cuekin saja.”

“Gampang ngomong, yang di bully bukan kamu, tapi aku.”

“Sejak kapan kamu peduli sama omongan orang?”

“Baru aja. Lagi PMS.”

“Owh, pantas. Jadi gimana endorsenya?”

“Ya udah deh, tapi cari yang paling mahal.”

“Hmm. Oya, iklan sama Senja juga harus setuju. Tiga hari lagi pengambilan gambar.” Dasar manager seenaknya sendiri, Dafa kan tidak pernah bilang setuju.

Hari ini pengambilan gambar untuk iklan minyak wangi Dafa dan Senja.

“Loh, bang Dodi yang jadi sutradaranya, kok bisa?”

“Ya begitulah, Daf. Oya, nanti kalian jalan berpapasan, setelah kira-kira dua puluh meter, kalian balik badan dan saling pandang yang lama.”

Bang Dodi memberikan pengarahan dengan serius. Lighting dan kipas angin yang besar diletakkan di beberapa tempat untuk memberikan efek yang bagus. Pengambilan gambar ini dilakukan di puncak. Ceritanya, Dafa lagi memetik buah stroberi.

“Oke, action!”

Dafa memetik beberapa buah stroberi, sebelumnya di dalam keranjang sudah dikasih stroberi terlebih dahulu biar kelihatan penuh. Setelah memetik tiga buah, Dafa berjalan dengan pelan, melihat ke depan sambil sesekali melihat kiri kanan untuk menikmati pemandangan sekitar sambil tersenyum.

Dafa berpapasan dengan senja dan tetap berjalan. Dafa berhenti dan menoleh ke belakang.

“CUT!” bang Dodi menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Kalian gimana, sih?”

“Kenapa?” tanya Senja dengan mengerutkan keningnya.

“Ja, ini kan iklan minyak wangi. Bukan iklan penemuan bangkai tikus. Muka kamu jangan kelihatan seperti orang nyium bau busuk gitu, dong!”

“Masa sih?”

“Masa sih, masa sih. Lalu kamu, Daf. Mandang Senja harus pake penghayatan, seolah terkesima pada pandangan pertama. Harus kelihatan cerah mukanya, jangan ditekuk gitu.”

Terkesima pada pandangan pertama? Najong!

Sudah beberapa kali video diambil, tapi bang Dodi tidak puas-puas juga.

“Daf, kamu sakit?” tanya bang Dodi.

“Enggak, kenapa?”

“Kita sudah sering kerja sama. Biasanya kamu bagus, enggak pernah sampai diulang berkali-kali begini. Tapi sekarang kenapa?”

“Masalahnya bukan sama aku, tapi Senja.”

Kedua artisnya ini memang tidak pernah akur sejak dulu. Masih menjadi misteri kenapa mereka bisa seperti itu.

Akhirnya, setelah melakukan adegan yang harus diulang-ulang entah berapa banyak, syuting hari ini selesai, tapi besok harus lanjut lagi untuk pengambilan video selanjutnya.

🍂

Syuting hari ini, Dafa menggunakan gaun berwarna emas, sedangkan Senja menggunakan jas berwarna silver. Mereka melakukan dansa di sebuah restoran yang didekorasi sangat mewah.

Ini ceritanya Dafa dan Senja sedang berkhayal melakukan makan malam romantis, lalu berdansa di bawah sinar bulan.

Kok norak ya? Pikir Dafa, yang menurutnya apapun yang dilakukan dengan Senja, tidak ada bagus-bagusnya.

Hahhh, kalau ini bukan Senja tapi artis lain, boleh lah dijadikan ajang buat PDKT. Kali aja jodoh. Ngomong-ngomong, syuting malam ini sama seperti sebelumnya, tidak berjalan lancar. Ya kakinya Senja terinjak sama heels Dafa, lah. Ya gaun Dafa terinjak sama kaki Senja,lah. Ya mereka yang pelotot-pelototan, lah. Saling memalingkan muka. Benar-benar melenceng dari tema, tidak ada romantisnya sama sekali, membuat sutradara itu rasanya ingin membanting kamera.

Syuting akhirnya selesai pada jam tiga pagi.

“Ron, pokoknya tawaran film, iklan, atau apapun yang ada hubungannya sama Senja, aku enggak bakalan mau terima lagi!”

Tidak jauh dari mereka, seseorang mendengar perkataan Dafa itu, menggumamkan sesuatu yang hanya dia sendiri saja yang bisa mendengarnya.

Related chapters

  • Dari Akting Jadi Pendamping   7 Gosip

    Sementara tawaran main film lagi belum ada, Dafa sibuk menciptakan lagu-lagu baru. Gadis itu memainkan gitar, tapi sia-sia saja. Tidak ada satupun inspirasi yang dia dapat. Akhirnya Dafa memutuskan untuk berjalan-jalan di mall.Orang-orang melihat Dafa dan mengambil foto dirinya dengan kamera ponsel mereka.“Kak Dafa, boleh minta tanda tangan dan foto bareng enggak?” tanya seorang remaja perempuan.“Boleh, dong.” Dafa tersenyum pada gadis remaja yang masih menggunakan seragam sekolah itu. Beberapa orang lainnya ikut-ikutan minta foto bareng dan tanda tangan.Ya ampun, niatnya mau mencari inspirasi malah jadi sibuk foto-foto dan tanda tangan.“Sudah dulu, ya.” Dafa buru-buru pergi, tapi beberapa orang malah mengikuti. Dafa berjalan lebih cepat, tahu begini tadi dia diam saja di rumah.“Maaf,” kata Dafa, karena tidak sengaja menabrak salah seorang yang berdiri berkerumun.“Loh, ini ada Dafa.”Dafa langsung berjalan lagi. Suara-suara di belakang dia bertambah heboh. Dafa bersembunyi di b

    Last Updated : 2023-07-13
  • Dari Akting Jadi Pendamping   8 Gara-Gara Lagu

    Masih banyak lagi pertanyaan serupa. Capek Dafa membacanya satu-satu. Terutama di grup, mereka malah ngomongin Dafa di sana.Woi, enggak sadar apa, kalau orang yang kalian omongin itu, anggota di grup itu? Susah dah, apalagi kalau salah satu anggotanya pembawa acara gosip. Awas aja ya, omongan di grup, malah di omongin di depan kamera infotainment!Dafa hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia langsung mengirim chat pribadi kepada temannya yang membawa acara gosip di salah satu stasiun televisi.[Awas, jangan digosipin aku!][Kalau ingat. Lagian kan aku hanya membacakan berita, harus ikut apa kata atas. Jadi itu deritamu, wkwkwk,] balas temannya.Dasar!🍂Hari ini, Dafa menjadi bintang tamu di sebuah acara live. Sebenarnya malas sih, paling yang ditanya masalah pribadi. Tapi apa boleh buat, biar tetap eksis. Apalagi punya manager seperti Roni, enggak bisa apa milih-milih tawaran pekerjaan? Seolah Dafa ini artis yang baru meniti karir, apaan aja diembat biar cepat tenar!“Dafa, katanya

    Last Updated : 2023-07-13
  • Dari Akting Jadi Pendamping   9 Kejutan di Lokasi Syuting

    Dafa bengong. Lebih tepatnya syok.“Mukanya jangan galak gitu, ini siaran langsung. Enggak bisa diedit-edit.” Senja membisikkan itu di telinga Dafa. Dia memberikan Dafa bunga itu, dengan senyum yang sok menawan.Orang-orang semakin histeris. Dafa langsung tersenyum, seolah sangat bahagia. Padahal mah jangan ditanya deh, keselnya luar biasa.“Makasih, bunganya bagus bangat.” Ngapain Senja di sini? Rony enggak bilang kalau Senja juga bakalan datang.“Cieee, yang grogi,” celetuk Ayung.“Putri, maaf ya aku datang terlambat, jangan marah lagi.”“Iya.” Senja mengusap-usap rambut Dafa dari belakang, satu helai rambut Dafa fitarik sama dia hingga kecabut.Kamvreett, sialan kau Senja!“Udah Daf, baikan lah sama Senja,” ucap Yoyo seolah memohon.Kenapa jafi Dafa dan Senja? Kan ceritanya putri sama pangeran. Gimana sih? Plin plan nih, acara. Senja memeluk Dafa sesaat.Eh eh ehhhh, apa-apaan ini. Tidak ada di script kalau ada adegan peluk-pelukkan.Penonton lagi-lagi dibuat heboh. Dafa merangkul

    Last Updated : 2023-07-13
  • Dari Akting Jadi Pendamping   10 Arnold

    Seharusnya Rony, sang manager yang juga belum laku itu, tidak hanya menyodorkan tawaran pekerjaan, tapi juga laki-laki yang sepadan denganku.Ah, pikiran Dafa jadi melantur ke mana-mana, kan. Tapi untung saja dia juga belum laku, tidak adil rasanya kalau dia bisa mendapat perhatian dari pacarnya, sedangkan Dafa? Merana sendiri. Tentu saja itu tidak boleh terjadi. Kembali lagi ke masalah film di Thailand, judulnya ‘THE SECRET’. Dafa akan beradu akting dengan aktor pendatang baru. Menurut Rony, orangnya ganteng.Tetapi selera Rony juga harus dipertanyakan soal mana yang bisa dibilang ganteng, mana yang enggak. Contohnya saja—bagi Rony—Senja itu ganteng.Ck, ganteng dari mana, coba? Jangan-jangan dia fans sejati Senja? Dasar pengkhianat, batin Dafa yang kesal sendiri dengan pikirannya. “Daf, ada pengusaha yang minta kamu menemani dia, satu malam.” Tentu saja yang berbicara itu, Rony.Mendengar itu, Dafa merasa ada yang aneh. perka

    Last Updated : 2023-07-15
  • Dari Akting Jadi Pendamping   11 Hasutan Dika

    Hari ini Dafa, Rony dan asistennya kembali ke Jakarta. Saat di Jakarta nanti, tentu saja tidak ada waktu bagi Dafa untuk beristirahat. Dia akan melakukan pemotretan untuk salah satu produk makanan.Lelah rasanya, tapi Rony—manager matre—itu selalu mengingatkan Dafa agar saldo rekeningnya semakin bertambah. Dafa memiliki keinginan untuk mendirikan rumah produksi sendiri. Jadi saat sudah tua dan tidak bisa lagi bermain film, dia masih punya sarang duit yang lain.Mereka tiba di Bandara. Dafa memakai masker dan kaca mata hitamnya agar orang-orang tidak ada yang mengenalinya. Dia lagi malas untuk berfoto-foto dan memberikan tanda tangan, juga beramah tamah. Sopir sudah menunggu kedatangan mereka, dan langsung membantu membawa dua koper Dafa. Setelah ada di dalam mobil, Dafa melepaskan kaca mata hitamnya dan masker."Kita makan dulu, lapar banget aku.""Mau makan apa?""Ikan bakar."Satu setengah jam kemudian mereka tiba di

    Last Updated : 2023-07-19
  • Dari Akting Jadi Pendamping   12 Berita Tentang Dafa

    Dafa pergi ke Thailand subuh ini. Dua hari lagi dia akan memulai syuting pertamanya. Ini adalah film pertamanya yang perdana sebagai hantu.Bayangkan saja, hantu!Rony terus saja meyakinkan dirinya kalau ini akan menjadi dobrakan baru dalam karirnya."Awas saja ya, kalau si Japur itu malah menertawakan aku.""Dia tidak akan menertawakan kamu, selama akting kamu bagus dan sangat memuaskan.""Akting aku memang selalu bagus dan memuaskan, tapi kamu tahu sendiri lah, bagaimana si Japur itu, gak jelas. Dia selalu saja mencari celah untuk menjatuhkan aku.""Aku yakin, kali ini dia akan kagum dan terpesona padamu.""Kagum dan terpesona pada seorang hantu?"Rony menutup mulutnya rapat-rapat. Bicara dengan Dafa, apalagi yang menyangkut Senja, akan selalu salah di mata gadis itu.Mereka akhirnya tiba juga di negara tujuan. Sudah ada supir yang menunggu kedatangan mereka. Barang-barang yang dibawa oleh Dafa cukup banyak.Mereka diantar ke apartemen yang akan menjadi tempat tinggal mereka selama

    Last Updated : 2023-09-19
  • Dari Akting Jadi Pendamping   13 Kembali

    Hari ini hari terakhir syuting, Dafs benar-benar maksimal dalam berakting. Sebagai artis yang ingin go internasional, tentu saja dia tidak akan melakukan setengah-setengah."Cut!"Mereka bersorak gembira saat pengambilan gambar terakhir selesai."Dafa, very good. It's a pleasure working with you.""Thanks. You too.""Oke, guys, let's party."Mereka pergi ke salah satu restoran yang sudah dibooking sebelumnya. Sinar bukan dan cahaya lampu-lampu teman menambah kesan di makan malam itu."Saya benar-benar puas dengan hasil syuting ini. Tidak banyak kesalahan dalam syuting, jadi tidak akan banyak proses pengeditan. Saya akan merekomendasikan kamu jika nanti ada film baru yang akan diproduksi.""Benarkah? Saya akan senang mendapatkannya. Tapi ini juga berkat kerja sama dengan yang lain. Mereka benar-benar profesional, saya masih harus banyak belajar dengan para senior di sini.""Ah, kamu ini terlalu merendah.""Dafa, meski film ini nanti sudah dirilis, saya harap kita tetap melakukan komuni

    Last Updated : 2025-02-17
  • Dari Akting Jadi Pendamping   1 Tawaran Main Film

    Seorang perempuan muda dan cantik sedang menikmati potongan buah dan melihat pemandangan dari jendela kondominium mewahnya.Nama Dara Fazia, yang dipanggil Dafa oleh para fansnya.“Daf, kamu dapat tawaran main film. Judulnya ‘Mr. Bodyguard’" ucap Rony, manager Dafa.“Ceritanya tentang apa?”“Tentang dua bersaudara, Dira dan Disa, anak seorang pengusaha yang dikawal oleh pria yang bernama Adrian. Kamu yang jadi Disa—adiknya Dira. Rencananya, Dira akan diperankan oleh Mila Yusuf.”“Terus, yang jadi Adrian siapa?”“Hmmm...itu, Senja Purnama.”“Hah, enggak salah? Memangnya dia bisa akting?”“Ya kalau enggak bisa, enggak mungkin dipilih, dong.”“Kan modal tampang. Aku enggak mau ah, kalau main film sama dia!”“Jangan ditolak! Bayarannya mahal loh, sudah gitu film ini karya Roze. Dia itu penulis terkenal, karya-karyanya selalu mendapat penghargaan. Ini kan buat popularitas kamu juga. Dua hari lagi ada meeting sama sutradara, produser dan pemain lainnya. Aku jemput kamu jam tujuh malam. Ini

    Last Updated : 2023-07-03

Latest chapter

  • Dari Akting Jadi Pendamping   13 Kembali

    Hari ini hari terakhir syuting, Dafs benar-benar maksimal dalam berakting. Sebagai artis yang ingin go internasional, tentu saja dia tidak akan melakukan setengah-setengah."Cut!"Mereka bersorak gembira saat pengambilan gambar terakhir selesai."Dafa, very good. It's a pleasure working with you.""Thanks. You too.""Oke, guys, let's party."Mereka pergi ke salah satu restoran yang sudah dibooking sebelumnya. Sinar bukan dan cahaya lampu-lampu teman menambah kesan di makan malam itu."Saya benar-benar puas dengan hasil syuting ini. Tidak banyak kesalahan dalam syuting, jadi tidak akan banyak proses pengeditan. Saya akan merekomendasikan kamu jika nanti ada film baru yang akan diproduksi.""Benarkah? Saya akan senang mendapatkannya. Tapi ini juga berkat kerja sama dengan yang lain. Mereka benar-benar profesional, saya masih harus banyak belajar dengan para senior di sini.""Ah, kamu ini terlalu merendah.""Dafa, meski film ini nanti sudah dirilis, saya harap kita tetap melakukan komuni

  • Dari Akting Jadi Pendamping   12 Berita Tentang Dafa

    Dafa pergi ke Thailand subuh ini. Dua hari lagi dia akan memulai syuting pertamanya. Ini adalah film pertamanya yang perdana sebagai hantu.Bayangkan saja, hantu!Rony terus saja meyakinkan dirinya kalau ini akan menjadi dobrakan baru dalam karirnya."Awas saja ya, kalau si Japur itu malah menertawakan aku.""Dia tidak akan menertawakan kamu, selama akting kamu bagus dan sangat memuaskan.""Akting aku memang selalu bagus dan memuaskan, tapi kamu tahu sendiri lah, bagaimana si Japur itu, gak jelas. Dia selalu saja mencari celah untuk menjatuhkan aku.""Aku yakin, kali ini dia akan kagum dan terpesona padamu.""Kagum dan terpesona pada seorang hantu?"Rony menutup mulutnya rapat-rapat. Bicara dengan Dafa, apalagi yang menyangkut Senja, akan selalu salah di mata gadis itu.Mereka akhirnya tiba juga di negara tujuan. Sudah ada supir yang menunggu kedatangan mereka. Barang-barang yang dibawa oleh Dafa cukup banyak.Mereka diantar ke apartemen yang akan menjadi tempat tinggal mereka selama

  • Dari Akting Jadi Pendamping   11 Hasutan Dika

    Hari ini Dafa, Rony dan asistennya kembali ke Jakarta. Saat di Jakarta nanti, tentu saja tidak ada waktu bagi Dafa untuk beristirahat. Dia akan melakukan pemotretan untuk salah satu produk makanan.Lelah rasanya, tapi Rony—manager matre—itu selalu mengingatkan Dafa agar saldo rekeningnya semakin bertambah. Dafa memiliki keinginan untuk mendirikan rumah produksi sendiri. Jadi saat sudah tua dan tidak bisa lagi bermain film, dia masih punya sarang duit yang lain.Mereka tiba di Bandara. Dafa memakai masker dan kaca mata hitamnya agar orang-orang tidak ada yang mengenalinya. Dia lagi malas untuk berfoto-foto dan memberikan tanda tangan, juga beramah tamah. Sopir sudah menunggu kedatangan mereka, dan langsung membantu membawa dua koper Dafa. Setelah ada di dalam mobil, Dafa melepaskan kaca mata hitamnya dan masker."Kita makan dulu, lapar banget aku.""Mau makan apa?""Ikan bakar."Satu setengah jam kemudian mereka tiba di

  • Dari Akting Jadi Pendamping   10 Arnold

    Seharusnya Rony, sang manager yang juga belum laku itu, tidak hanya menyodorkan tawaran pekerjaan, tapi juga laki-laki yang sepadan denganku.Ah, pikiran Dafa jadi melantur ke mana-mana, kan. Tapi untung saja dia juga belum laku, tidak adil rasanya kalau dia bisa mendapat perhatian dari pacarnya, sedangkan Dafa? Merana sendiri. Tentu saja itu tidak boleh terjadi. Kembali lagi ke masalah film di Thailand, judulnya ‘THE SECRET’. Dafa akan beradu akting dengan aktor pendatang baru. Menurut Rony, orangnya ganteng.Tetapi selera Rony juga harus dipertanyakan soal mana yang bisa dibilang ganteng, mana yang enggak. Contohnya saja—bagi Rony—Senja itu ganteng.Ck, ganteng dari mana, coba? Jangan-jangan dia fans sejati Senja? Dasar pengkhianat, batin Dafa yang kesal sendiri dengan pikirannya. “Daf, ada pengusaha yang minta kamu menemani dia, satu malam.” Tentu saja yang berbicara itu, Rony.Mendengar itu, Dafa merasa ada yang aneh. perka

  • Dari Akting Jadi Pendamping   9 Kejutan di Lokasi Syuting

    Dafa bengong. Lebih tepatnya syok.“Mukanya jangan galak gitu, ini siaran langsung. Enggak bisa diedit-edit.” Senja membisikkan itu di telinga Dafa. Dia memberikan Dafa bunga itu, dengan senyum yang sok menawan.Orang-orang semakin histeris. Dafa langsung tersenyum, seolah sangat bahagia. Padahal mah jangan ditanya deh, keselnya luar biasa.“Makasih, bunganya bagus bangat.” Ngapain Senja di sini? Rony enggak bilang kalau Senja juga bakalan datang.“Cieee, yang grogi,” celetuk Ayung.“Putri, maaf ya aku datang terlambat, jangan marah lagi.”“Iya.” Senja mengusap-usap rambut Dafa dari belakang, satu helai rambut Dafa fitarik sama dia hingga kecabut.Kamvreett, sialan kau Senja!“Udah Daf, baikan lah sama Senja,” ucap Yoyo seolah memohon.Kenapa jafi Dafa dan Senja? Kan ceritanya putri sama pangeran. Gimana sih? Plin plan nih, acara. Senja memeluk Dafa sesaat.Eh eh ehhhh, apa-apaan ini. Tidak ada di script kalau ada adegan peluk-pelukkan.Penonton lagi-lagi dibuat heboh. Dafa merangkul

  • Dari Akting Jadi Pendamping   8 Gara-Gara Lagu

    Masih banyak lagi pertanyaan serupa. Capek Dafa membacanya satu-satu. Terutama di grup, mereka malah ngomongin Dafa di sana.Woi, enggak sadar apa, kalau orang yang kalian omongin itu, anggota di grup itu? Susah dah, apalagi kalau salah satu anggotanya pembawa acara gosip. Awas aja ya, omongan di grup, malah di omongin di depan kamera infotainment!Dafa hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia langsung mengirim chat pribadi kepada temannya yang membawa acara gosip di salah satu stasiun televisi.[Awas, jangan digosipin aku!][Kalau ingat. Lagian kan aku hanya membacakan berita, harus ikut apa kata atas. Jadi itu deritamu, wkwkwk,] balas temannya.Dasar!🍂Hari ini, Dafa menjadi bintang tamu di sebuah acara live. Sebenarnya malas sih, paling yang ditanya masalah pribadi. Tapi apa boleh buat, biar tetap eksis. Apalagi punya manager seperti Roni, enggak bisa apa milih-milih tawaran pekerjaan? Seolah Dafa ini artis yang baru meniti karir, apaan aja diembat biar cepat tenar!“Dafa, katanya

  • Dari Akting Jadi Pendamping   7 Gosip

    Sementara tawaran main film lagi belum ada, Dafa sibuk menciptakan lagu-lagu baru. Gadis itu memainkan gitar, tapi sia-sia saja. Tidak ada satupun inspirasi yang dia dapat. Akhirnya Dafa memutuskan untuk berjalan-jalan di mall.Orang-orang melihat Dafa dan mengambil foto dirinya dengan kamera ponsel mereka.“Kak Dafa, boleh minta tanda tangan dan foto bareng enggak?” tanya seorang remaja perempuan.“Boleh, dong.” Dafa tersenyum pada gadis remaja yang masih menggunakan seragam sekolah itu. Beberapa orang lainnya ikut-ikutan minta foto bareng dan tanda tangan.Ya ampun, niatnya mau mencari inspirasi malah jadi sibuk foto-foto dan tanda tangan.“Sudah dulu, ya.” Dafa buru-buru pergi, tapi beberapa orang malah mengikuti. Dafa berjalan lebih cepat, tahu begini tadi dia diam saja di rumah.“Maaf,” kata Dafa, karena tidak sengaja menabrak salah seorang yang berdiri berkerumun.“Loh, ini ada Dafa.”Dafa langsung berjalan lagi. Suara-suara di belakang dia bertambah heboh. Dafa bersembunyi di b

  • Dari Akting Jadi Pendamping   6 Iklan

    Mereka melakukan promo di beberapa kota di Indonesia. Juga beberapa negara lain. Dafa juga mengajak bude Ning untuk mengurutnya di hotel, untuk menghilangkan rasa pegal-pegal. Kalau harus menunggu kembali ke Jakarta, rasanya badannya akan sekaku kayu dan sekeras batu. Gak sanggup rasanya.Bayangkan saya bagaimana senangnya Bude Ning saat artis papan atas itu mengajaknya keliling Indonesia, bahkan ke luar negeri juga, tanpa dia mengeluarkan biaya sedikit pun.Mila dan beberapa artis lainnya juga meminta jasanya. Laris manis nih, si bude.Kenapa tidak ke salon perawatan? Ya karena tidak ada waktu, pergi dari satu kota ke kota lain. Dari satu negara ke negara lain. Tidak apa, yang penting Dafa semakin terkenal. Ya kan? Mereka menyempatkan diri berfoto di bandara. Tentu saja Senja selalu berada di tengah antara Dafa dan Mila. Dafa terus mengembangkan senyum indah nan menawan, meskipun bibirnya sudah sangat pegal. Daya tarik gadis cantik seperti dia harus selalu terpancar.Rony sering bil

  • Dari Akting Jadi Pendamping   5 Behind The Scene

    Syuting masih terus berlanjut hingga beberapa hari ke depan. Dira, Disa dan papa mereka berpelukan penuh haru dan senang.“CUT!” sorak-sorai bergemuruh, menandakan syuting telah selesai dan film ini akan segera tayang di bioskop-bioskop setelah proses finishing selesai.“Setelah ini kita pesta." Bang Doni terlihat senang. Tentu saja, syuting hari ini berjalan lancar. Tanpa ada gangguan dari Dafa dan si rese Senja. Sepertinya Dafa dan Senja ingin benar-benar hari terakhir syuting ini tidak ingin membuat bang Doni murka tujuh turunan. Bagaimana tidak, ada-ada saja kesalahan yang mereka buat. Sepertinya Dafa ketularan Senja, yang melakukannya dengan sengaja. Seperti Dafa yang menginjak kaki Senja. Senja yang sengaja membuat Dafa kejedot tembok. Dafa yang sengaja membuat tangan Senja kejepit pintu. Senja dengan sengaja menyenggol Dafa dan membuatnya jatuh.Aiihh, berbahaya sekali kesengajaan yang mereka lakukan di lokasi syuting.Bodo ah, yang penting hati senang dan puas, hahaha, batin

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status