“Aku gak mau menduga – duga Bim, kita lihat saja nanti.”
Tak butuh waktu lama keduanya pun sudah tiba di kantor polisi dan dipertemukan dengan pengemudi taxi yang bernama Martono alias Tono.
Bima secara reflek memberikan bogemnya ke muka Tono, Bima betul – betul tidak bisa menahan emosinya terhadap pria di depannya.
“Stop pak Bima jangan main hakim sendiri disini,” tegur petugas kepolisian.
“Apa motif loe hah” bentak Bima pada Tono.
“Jadi begini pak Bima, kami tadi sudah mengintrogasi Tono dia hanya orang bayaran yang disuruh oleh seseorang untuk mencelakai bu Airin.”
“Siapa yang menyuruh dia” potong Bima tak sabar mendengar penjelasan petugas kepolisian.
“Bim….jangan emosi” bisik Airin yang duduk disebelahnya berusaha menenangkan Bima.
“Yang menyuruh seorang wanita bernama Marsha itu menurut pengakuan dari saudara Tono, benar begit
‘Dasar Tono sialan, bisa – bisanya mulutnya ember jadi lelaki ,pakai ngomong yang sebenar – benarnya lagi, mana semua percakapanku sama dia ternyata direkam bukti transfer juga di perlihatkan bisa apa aku kalau sudah begini, dasar sial.’ Rutuk Marsha dalam hatinya.Saat ini Marsha baru saja menjalani pemeriksaan dan di tempatkan di salah satu sel kantor polisi untuk sementara sebelum di pindahkan ke tempat lain.“Kasurnya mana bu buat tidur ?“ tanya Marsha pada petugas yang mengantarkannya ke selnya.“Itu kan kasur kamu pikir apa,” tunjuk petugas wanita pada kasur busa tipis dengan sprei usang .“Ibu gimana sih itu bukan kasur ,keset di rumah saya saja masih jauh lebih bagus ketimbang ini.”“Kalau tahu keset di rumah kamu lebih bagus dari kasur ini ,kenapa kamu malah buat masalah dan harus mendekam disini, makanya lain kali sebelum bertindak mikir , ayo masuk sana.&rdq
(Aku kirimkan bukti jika ucapanku beberapa waktu yang lalu tidak bohong) pesan dari Gani rekan Mario itupun terbaca oleh Mario.Tampak kejadian di mall saat istrinya bersama laki – laki lain tampak mesra, pakaian yang dikenakan Dita pun sama dengan pakaian yang saat ini dipakainya demikian pula paper bag yang dibawa sama dengan nama toko dimana mereka masuk tadi.Tidak hanya itu , Gani juga mengirimkan foto Dita bersama pria itu cek in di salah satu hotel, foto saat keduanya berpelukan bercumbu sembari masuk ke kamarnya pun ikut dikirimkan pula.(Maaf, bukannya aku ingin mencampuri urusan rumah tanggamu,sebagai teman aku hanya mengingatkan saja, soal percaya atau tidak itu bukan urusanku) tulis Gani lagi.(Thanks bro atas infonya,maaf jika kemarin – kemarin aku sempat meragukanmu) balas Mario.( No problem, aku hanya tidak mau kamu jadi laki – laki bodoh yang mau saja dikibuli istri sendiri, dulu kamu sudah jadi laki – laki
“Apa yang kamu lakukan pada menantuku , Dahlia !” tegur Rosa dengan keras. Untung tadi saat Dahlia hendak menampar Airin ada tangan Nugie yang sudah terlebih dahulu memegang tangan itu.Nugie memang ke toilet terlebih dahulu beruntung sudah kembali di saat yang tepat begitupun dengan Rosa.“Bu..bu Rosa,” ucap Dahlia terkejut , dia sama sekali tidak menduga perbuatannya ketahuan oleh Rosa.“Kamu tidak apa – apa sayang, mana yang luka ?” Rosa memeriksa wajah Airin dengan seksama memastikan wanita di depannya ini tidak ada luka.“Aku gak apa – apa kok ma,sungguhan mama tidak usah khawatir ya,” tersungging senyum manis di bibir Airin membuat Rosa ikut tersenyum, namun senyum itu mendadak hilang saat Rosa menoleh ke arah Dahlia. Tatapan mata Rosa sangat tajam terhadap istri dari sahabat suaminya itu.“Jaga bicaramu terhadap menantuku jika kamu tidak tahu apa – apa! gak mama gak anak
Mario yang sedang berdiri hendak keluar dari ruangannya tampak tersentak mendengar ucapan Monica tentang istrinya.‘Jadi begini kelakuanmu Dit, kenapa aku jadi orang yang terakhir tahu, aaah betul – betul bodoh kenapa aku jadi sebodoh ini’ rutuk Mario dalam hatinya.“Mon, tolong ke ruangan saya,” titah Mario pada Monica setelah beberapa saat Mario bisa menguasai hatinya yang sedang tidak baik – baik saja.“Ya pak ,ada yang bisa saya kerjakan ?” tanya Monica saat sudah berada di ruangan Mario.“Tentu saja ada, duduklah dulu,” Monica kemudian duduk di kursi yang berada di depan meja Mario, awalnya memang Mario membahas masalah laporan keuangan dari beberapa penjualan terakhir. Mario tampak menyimak semua laporan Monica dengan serius.“Jadi seperti itu pak, datanya sebentar lagi akan saya kirim ke email pak Mario, ada lagi yang bapak perlukan ?”“Sejak kapan kamu tahu
“Joni..laki – laki itu kan yang akan kamu temani kegiatannya di Surabaya," ucap Mario lagi.Dita sungguh terkejut mendapati ucapan Mario.‘Apa maksudnya dia bicara begitu, apa dia tahu jika aku sedang membohonginya, tapi darimana dia tahu jika aku bersama Joni’ berbagai pertanyaan timbul di pikiran Dita.“Pergilah! kalian sudah janjian masak mau dibatalkan begitu saja,” sahut Mario enteng seraya memasang dasi yang baru saja dia temukan . “Dasi ini dasi favoritku, waktu itu aku mendapatkan hadiah ini dari Airin saat aku naik jabatan, bagus tidak menurutmu motif pilihan dari wanita yang kamu sebut udik itu.” Mario sedang menunjukkan dasi warna biru yang sudah terpasang rapi di lehernya.Dita tentu saja tidak terima mendapat pertanyaan dari Mario yang menurutnya melukai hatinya.“Kira – kira dong kalau mau ngomong mas, kamu pikir aku gak sakit mendengar kamu pamer dasi itu, tega banget
“Rin, tunggu tolong jangan beranjak dulu,”pinta Mario hendak memegang tangan mantan istrinya namun gerakan Airin membuat Mario membatalkan niatnya.“Silahkan menikmati makan siang bersama yang lain ,pak Mario, permisi.”“Apa aku bisa minta waktu sebentar untuk kita berbicara,berdua,” pinta Mario saat melihat Airin hendak meninggalkannya.“Bu Airin, kenapa malah belum makan, ayo kita makan sekalian,” ajak Bima yang memang sengaja menghampiri Airin . Bima sebenarnya sedari tadi sudah memperhatikan tingkah Mario. “Pak Mario , silahkan pak .” Mau tidak mau Mario pun mengikuti langkah Bima menuju meja makan.Saat menikmati makan bersama – sama Bima sengaja berdekatan terus dengan Airin hingga Mario tidak bisa seleluasa tadi.‘Sial, kenapa pak Bima malah mepet terus sama Airin, apa jangan – jangan dia menaruh hati pada Airin, dan sepertinya hubungan mereka dekat sekali’ t
“Mas Mario lupa jika dulu aku juga dikhianati oleh suamiku sendiri disaat dia sudah memiliki jabatan jauh lebih baik dari sebelumnya, berkali – kali aku dibohonginya sampai akhirnya aku tahu jika sudah sangat lama sebenarnya mantan suamiku menduakan aku, bahkan mereka sudah merencanakan pernikahan disaat aku masih tinggal bersama mantan suamiku, keluarganya juga begitu.” Airin menyeruput orange juice yang dipesannya sebelum melanjutkan ucapannya.“Jadi kalau mas Mario minta aku membayangkan bagaimana rasa sakitnya, aku tidak perlu membayangkannya karena aku sudah mengalaminya ,” sambung Airin tegas hingga membuat Mario sangat tidak berkutik karena ucapan Airin membuatnya kena skakmat.Jelas saja Mario tahu, karena dialah pelaku yang menorehkan luka di hati wanita yang sudah banyak berkorban untuk dirinya dan keluarganya. Luka yang begitu dalam namun Mario tahu jika kala itu Airin berusaha untuk tegar.Sesaat hanya ada diam dia
Anton seperti biasa hari ini datang ke tempat kostnya, setelah memeriksa pembukuan dan beberapa bagian dari tempat usaha ibunya ini, Anton segera turun ke lantai bawah, hidungnya tampak kembang kempis mencari sesuatu yang menurutnya sangat mengoda hidungnya.Aroma nasi goreng yang tidak bisa diabaikan begitu saja, segera Anton menyusuri ruangan dimana indra penciumannya membawanya ke dapur.Tempat kost ini memang menyediakan dapur yang bisa dipakai sewaktu – waktu oleh penghuninya jika hendak memasak atau menghangatkan makanan.“Hmm disini rupanya aroma itu berasal,” ucap Anton yang membuat Kamila terkejut mendengar suara Anton tiba – tiba ada di belakangnya.“Mas Anton bikin kaget saja, untung jantungku masih aman.” Omel Kamila yang kemudian melanjutkan aktifitasnya.“Kamu membuat nasi goreng ?” tanya Anton mengabaikan omelan Kamila penghuni tempat kost paling bawel diantara yang lain.&