Share

Bab 25

last update Last Updated: 2022-06-20 16:42:59

Saat ini jam sepuluh pagi, aku hanya berdua dengan Mahesa sementara Tommy sedang pamit untuk pulang kerumah setelah selesai sarapan tadi. Ia membawa pakaian kotor untuk di laundry dan berjanji untuk datang membawakan pakaian bersih untuk kami.

"Miranda, bagaimana kondisi Mahesa?" Aku tersentak dengan suara Mas Raja yang tiba-tiba datang. Tentu saja Mahesa sudah dalam kondisi lebih baik dari sebelumnya. Hasil check darah kemarin trombositnya sudah mulai ada kenaikan walaupun sedikit, tapi menurut dokter masa kritisnya sudah lewat.

"Sudah mulai membaik" Jawabku singkat. Aku masih kecewa karena Mas Raja tidak ada di saat-saat darurat saat aku begitu membutuhkanya. Mas Raja mendekati Mahesa yang sedang tidur, kondisi Mahesa yang sakit memang membuatnya lebih banyak tertidur dan dokter juga menyarankan agar Mahesa lebih banyak istirahat

"Nak, bagaimana keadaanmu sayang?" Ucap Mas Raja mencoba bicara pada Mahesa yang kulihat pulas setelah tadi ku berikan jus jambu merah lalu meminum obat.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dalam Diamku   Bab 26

    "Miskin harta mungkin tidak, tapi miskin hati mungkin bisa jadi!" Tommy menjawab santai sambil memasuki ruangan dengan membawa tas besar yang kuduga berisi barang-barang perlengkapan yang dibutuhkan selama di rumah sakit."Mir, ini perlengkapanmu sudah kubawakan baju baru yang bersih untuk ganti!" Tommy berbicara padaku dengan tidak mempedulikan Mas Raja yang masih syok dengan perilaku Tommy yang terkesan sengaja mencari masalah."Miranda, apa-apaan ini? Kenapa dia yang membawakan perlengkapan untukmu?" Tanya Mas Rajasa nampak tak terima dengan perhatian yang diberikan Tommy padaku."Mas, aku menghubungimu puluhan kali tapi kamu tak ada respon, Tommy lah yang membantuku mengurus Mahesa dirumah sakit!" Aku menjelaskan"Dia adalah sahabatku dan aku menyayanginya sebagai sahabat, kecuali jika suaminya sendiri tak lagi peduli maka bukan tidak mungkin aku yang akan mempedulikanya dan merawatnya jauh lebih baik!" Jawaban Tommy benar-benar membuat Mas Rajasa meradang. Aku pun kaget dengan ja

    Last Updated : 2022-06-20
  • Dalam Diamku   Bab 27

    Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, akhirnya Mahesa dijinkan pulang. Semenjak kejadian Rajasa menjotos Tommy memang Tommy tak lagi datang ke rumah sakit, Miranda yang memintanya agar tak datang karena sudah ada suaminya lagipula Miranda tidak ingin terjadi perkelahian yang membuat heboh di rumah sakit."Horee anak Papa akhirnya boleh pulang, selamat yah!" Ucap Rajasa memberikan selamat pada Mahesa.Mahesa yang sudah membaik namun masih terlihat pucat langsung meminta dipeluk, Rajasa segera memeluk putra kesayanganya. Miranda tampak sibuk membereskan semua barang dan memasukanya kedalam tas."Cepat sehat lagi yah nak, nanti Papah aja jalan-jalan ke kebun binatang" Ucap Rajasa yang membuat mata Mahesa berbinar"Asyiik,, Mahe mau liat singa sama gajah papah!""Iyaa nanti kita lihat singa ajak Mama yah" Ucap Rajasa sambil melirik Miranda, terlihat Miranda berusaha tersenyum demi menyenangkan anaknya."Semuanya sudah beres, yuk kita pulang!" Ucap Miranda. Rajasa lalu menggendong

    Last Updated : 2022-06-21
  • Dalam Diamku   Bab 28

    Rajasa tampak tergopoh-gopoh membopong tubuh seorang wanita sambil berteriak "Mir, Miranda, tolong siapkan kamar untuk Alexa yah, sekarang!" Miranda yang sedang bersama Mahesa merasa kaget sekaligus bingung, karena Rajasa meminta menyiapkan kamar untuk perempuan lain. "Dimana Mas? di kamar kita?" tanya Miranda ragu "Iya cepetan Mir, bantuin aku ya!" Miranda pun segera membuka kamar nya dan merapikanya sedikit karena memang dia sudah merapikanya sejak tadi. Tak lama kemudian Rajasa mengikuti sambil membopong tubuh Alexa dan merebahkanya di ranjang tempat biasa Miranda tidur. "Gak papa ya Mir, Alexa kondisinya lemah karena lagi hamil jadi biarkan dia istirahat sebentar dikamar ini!" Ucap Rajasa berusaha memberi pengertian pada istrinya. Miranda mengangguk walau hatinya tak rela "Kenapa tidak dibawa ke rumah sakit saja kalau memang kondisi dia lemah?" "Alexa maunya kesini Mir, dia bilang kalau dirumah sakit gak ada teman! Yasudah biarkan dia istirahat dulu yah!" Rajasa seolah mengu

    Last Updated : 2022-07-05
  • Dalam Diamku   Bab 29

    Miranda selesai membereskan kamar pembantu yang akan dia tempati bersama putranya Mahesa mulai malam ini. Perasaannya sudah mati, ia yang seharusnya merasa sedih atau kecewa pada sikap suaminya karena membawa wanita selingkuhannya untuk menempati kamar tidurnya, saat ini Miranda justru merasa mati rasa.Ia tidak merasakan apa-apa, bahkan setetes air matapu tak jatuh dari matanya. "Mahesa sayang, mulai malam ini kita tidur disini yah nak!" Ucap Miranda lembut pada putranya"Memangnya kamar mamah kenapa?" Mahesa yang masih polos tak bisa menahan rasa ingin tahunya untuk tidak bertanya."Kamar kita untuk sementara dipakai oleh Tante Alexa sayang" Miranda mencoba menjelaskan walau bibirnya enggak sekali menyebut nama wanita yang sudah merusak rumah tangganya.Mahesa hanya mengangguk menurut apa yang dikatakan Miranda."Tok tok tok" terdengar suara pintu kamar diketuk dari luar. Rajasa rupanya yang datang, ia mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum akhirnya membuka kamar Miranda yang saat

    Last Updated : 2023-03-12
  • Dalam Diamku   Bab 30

    Pernikahan Rajasa dan Alexa akan digelar dua pekan lagi. Seperti yang sudah disampaikan Rajasa pada Miranda sebelumnya ia akan sibuk mengurus pernikahan keduanya sehingga membuat Miranda jarang sekali bertemu dengan suaminya. Begitu juga dengan Mahesa yang sering menanyakan kenapa ayahnya tak kunjung pulang menemuinya."Mama,, Papa kok gak pelnah pulang sih? Papa kelja ke lual kota ya?" Tanya balita mungil itu."Iya sayang, Papa sedang sibuk kerja sayang, nanti kalau sudah selesai urusanya pasti Papa akan temui Mahesa yah!""Iyaa, tapi Mahe kangen Papa!" ucap Mahesa dengan logat polosnya yang lucu."Sabar ya nak, kan masih ada Mama yang temani Mahesa!""Iya Mama" Mahesa mengangguk. Miranda lalu memeluk putranya yang penurut untuk menyalurkan rasa sayangnya sekaligus memberikan kekuatan bagi dirinya sendiri menghadapi hari-hari nya yang akan lebih berat karena kehadiran Alexa dalam rumah tangganya. Tidak hanya Rajasa yang sibuk dengan persiapan pernikahan, Ayah dan Ibu mertua Miranda

    Last Updated : 2023-05-13
  • Dalam Diamku   Bab 31

    "Na, aku gak tau harus memulai dari mana, tapi aku butuh saranmu!" Ucap Miranda dengan suara parau karena putus asa dengan apa yang dihadapinya."Mulailah dari apa yang kamu rasakan saat ini Mir!" Ucap Ratna lembut."Coba kamu pahami apa yang sebenarnya kamu rasakan saat ini, apakah perasaan sedih, kecewa atau sakit hati?" Ratna melanjutkan kalimatnya untuk menuntun Miranda karena melihat Miranda yang belum juga bereaksi.Miranda hanya menggelengkan kepalanya pertanda dia belum bisa menguasai dirinya sendiri."Come on Mir, aku disini buat bantu kamu agar lebih tahu tentang apa yang sebenarnya kamu mau!" Ratna meyakinkan Miranda.Miranda menatap lurus ke depan untuk beberapa saat tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Beberapa saat kemudian tiba-tiba buliran air matanya terjatuh setetes demi setetes. "Aku merasa menyesal dan kecewa Na!" Ucap Miranda di tengah tetesan air matanya yang mulai deras namun tanpa suara. "Aku menyesal karena telah memilih Mas Raja sebagai pendampingku, aku menye

    Last Updated : 2023-05-14
  • Dalam Diamku   Bab 32

    Miranda kaget ketika hendak pulang, ternyata Tommy berada di kantor Ratna, dia menunggunya di lobi kantor."Loh kamu di sini Tom?" Tanya Miranda"Om, Tommy!" Mahesa berseru kegirangan melihat Tommy dan langsung berhambur memeluk Tommy. Tommy pun langsung menyambutnya dengan menggendong bocah kecil itu."Iya, Ratna ngasih tau katanya kamu ada disini" Jawab Tommy, sambil menggendong Mahesa.Ratna yang mengantar Miranda hingga lobi kantor hanya nyengir kuda pada Miranda memperlihatkan barisan giginya yang tersusun rapi. Miranda merespon Ratna dengan dengusan kesal pada sahabatnya."Hm,, kebiasaan kamu Na!""Hehe, maaf Mir, habisnya tadi si Tommya nanya, ya aku jawab lah!" Ratna menyampaikan alasan yang terdengar garing di telinga Miranda."Yaudah, karena udah ada Tommy aku masuk dulu ya Mir, ada beberapa klien yang masih menunggu. Makasih udah datang ke kantor aku yah!" Ucap Ratna, ia lalu memeluk Miranda dan menciup pipi kanan-kiri Miranda."Makasih banyak untuk semuanya ya Na!" Ucap Mi

    Last Updated : 2023-05-18
  • Dalam Diamku   Bab 33

    "Bagaimana rasa ayam goreng krispinya Mahe?" Tanya Tommy di tengah acara makan siang bersama Mahesa dan Miranda. Mereka sengaja makan siang di restoran yang menyediakan menu ayam goreng kesukaan Mahesa. "Enak Om, Mahe suka!" Jawab Mahesa sambil asyik menikmati makan siangnya. Bocah kecil itu memang sangat pintar dan mulai bisa makan sendiri. "Kalau Mahe suka, lain kali Om ajak Mahe makan di sini lagi yah!" "Holee,, habis gini Mahe mau es kim ya Om!" "Mahesa, gak boleh ngerepotin om seperti itu!" Miranda mencoba mengingatkan putranya yang mulai membuat permintaan pada Tommy. Sepertinya rasa nyaman yang dirasakan Mahesa membuat dirinya lebih berani mengutarakan keinginanya pada Tommy. "Tapi kan Om Tommy baik, mah" "Om Tommy sibuk, habis makan kita pulang, ya!" Ucap Miranda menasehati anaknya agar tidak meminta hal yang lebih banyak lagi selain makan siang. "Hari ini Om Tommy free sayang, Mahe bebas mau minta apa saja sama Om. Mau es krim? ayok!" Tommy menimpali ucapan Miranda yang

    Last Updated : 2023-05-18

Latest chapter

  • Dalam Diamku   Bab 89 Ditangkap polisi

    "Aku harus melapor ke polisi!" Ucap Rajasa serius"Untuk apa, Mas?" Tanya Miranda khawatir melihat reaksi suaminya setelah mengetahui bahwa Tommy yang menculik Mahesa."Tentu saja untuk memberikan dia hukuman!" Rajasa menjawab dengan amarah yang membara di hatinya."Aku rasa tidak perlu, bukankah Mahesa bilang, Tommy memperlakukanya dengan baik? Bahkan Mahesa juga sampai merindukanya" Miranda mencoba menjelaskan dengan hati-hati, ia hanya tidak ingin memperpanjang masalah dengan melaporkan pada polisi. Namun Miranda juga khawatir jika Rajasa salah paham dengan sikapnya."Dia sudah membahayakan Mahesa, Mir? Kamu mau diamkan dia begitu saja?" Benar saja, Rajasa tak terima dengan sikap istrinya."Tidak Mas, aku kenal Tommy dengan baik" Miranda merasa yakin, ada alasan yang masuk akal mengapa Tommy sampai tega menculik Mahesa."Kamu kenal dia dengan baik? Lalu bagaimana dengan aku Mir? Apakah kamu juga mengenalku dengan baik? Aku suamimu dan dia orang lain, kamu sedang membela laki-laki l

  • Dalam Diamku   Bab 88 Penculik yang baik hati

    Kondisi Mahesa semakin hari semakin membaik. Miranda dengan telaten menunggui putranya, ia sangat siaga jika Mahesa membutuhkan sesuatu. Begitu juga dengan Rajasa, ia pun rela meninggalkan pekerjaanya di perusahaan untuk sementara demi menemani Miranda dan Mahesa di rumah sakit.Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang telah menculik Mahesa. Miranda dan Rajasa pun masih enggan menanyakan langsung pada putranya yang baru sembuh dari sakit dengan alasan khawatir akan memunculkan trauma. Mereka lebih berfokus pada kesembuhan Mahesa dari pada harus mengusut penculik tersebut untuk saat ini.HP Rajasa bergetar, ternyata Bu Merry yang menelpon. Rajasa pun segera mengangkat telpon dari mamahnya."Halo, Mah" Ucap Rajasa menjawab panggilan dari Bu Merry"Rajasa, bagaimana keadaan Mahesa? Apakah sudah bisa di bawa ke Jakarta? Mamah sudah kangen" Ucap Bu Merry"Sudah mulai membaik Mah, tapi untuk saat ini biarkan dulu kondisi Mahesa stabil baru kita bawa pulang. Begitu saran dokter" Rajasa me

  • Dalam Diamku   Bab 87 Bertemu Mahesa

    "Mahesa, itu Mahesa kita Mas!" Pekik Miranda saat melihat Mahesa di ruang ICU rumah sakit.Miranda tak dapat menahan air matanya, perempuan muda itu menangis di pelukan Rajasa. Perasaan Miranda dan Rajasa campur aduk saat ini, mereka senang karena bisa kembali melihat putranya namun juga sedih karena kondisi Mahesa saat ini. Di sisi lain, mereka penasaran bagaimana Mahesa bisa sampai di rumah sakit ini. Namun juga bersyukur karena ada yang menolong putranya."Apakah Bapak dan Ibu adalah orang tua pasien?" Ucap seorang dokter yang tiba-tiba mendekati Miranda dan Rajasa. Miranda langsung menghapus air matanya demi melihat dokter tersebut."Ya, benar! Kami orang tuanya, kami juga membawa semua dokumen yang dibutuhkan sebagai bukti bahwa kami adalah orang tua kandungnya" Ucap Rajasa mantap."Baiklah, ikut saya!" Ucap dokter tersebut tanpa basa-basi. Dokter laki-laki yang terlihat seumuran dengan Rajasa tersebut berjalan menuju sebuah ruangan, diikuti oleh Miranda dan Rajasa.Miranda dan R

  • Dalam Diamku   Bab 86 Sebuah harapan

    "Mas, ada telpon dari rumah sakit" Ucap Miranda menyampaikan pada suaminya dengan penuh harap."Apa ada kabar baik, Mir?" Rajasa pun tak kalah berharap mendapatkan kabar baik"Ya, ada pasien anak tanpa orang tua dan tanpa identitas yang baru saja dirujuk ke rumah sakit tersebut, mungkin saja itu Mahesa, Mas!" Ucap Miranda bersemangat"Ayo kita ke sana sekarang juga, Mir!" Ajak Rajasa, Miranda pun setuju.Mereka tidak mau membuang waktu lagi untuk segera menemukan putra semata wayangnya. Miranda pun segera bersiap dengan membawa berbagai macam perlengkapan, mulai dari alat mandi dan bantu ganti, mengingat daerah yang akan di tuju cukup jauh dari kediaman mereka."Perjalanan kita cukup jauh Mas, apakah tidak apa-apa jika menggunakan mobil? Aku khawatir Mas akan kecapean di jalan" Ucap Miranda pada suaminya."Tak apa sayang, kita akan lebih fleksibel jika menggunakan kendaraan pribadi" Jawab Rajasa sambil menaikan koper ke dalam bagasi.Tak menunggu lama, mereka kemudian segera berjalan

  • Dalam Diamku   Bab 85 Mahesa Kritis

    "Om, Mahesa pusing, mau bobo" Ucap Mahesa pada pria yang ada di dekatnya. Pria itu kemudian membopong Mahesa ke dalam kamar dan menidurkanya. Ia menyadari bahwa suhu tubuh anak kecil itu terasa sangat panas, tidak seperti biasanya. "Gawat, anak ini demam" Ucap pria tersebut."Mahe, om keluar sebentar membeli obat dan makanan, Mahe bobo dulu ya!" Ucap pria tersebut."Om, kapan Mahe pulang? Mahe kangen Mamah om" Ucap Mahesa menyampaikan kerinduanya pada Miranda."Hm,, sabar yah! Nanti kalau sudah waktunya Mahesa bisa bertemu Mamah!" Pria itu beralasan. Mahesa mengangguk pelan, Anak kecil itu terlihat sangat lemah dan lelah. Ia kemudian memejamkan matanya dan tertidur sambil merasakan rasa lelah di tubuhnya. Tak menunggu lama, pria penculik itu kemudian pergi meninggalkan Mahesa. Ia membeli obat penurun panas untuk anak dan sebungkus bubur ayam. Setelah keduanya didapatkan, pria itu segera kembali ke rumah di mana Mahesa berada."Mahesa, Om datang! Mahesa makan dulu terus minum obat y

  • Dalam Diamku   Bab 84 Siapa Penculiknya?

    Di perjalanan pulang dari kantor polisi, di dalam mobil"Dari mana kamu tahu bahwa bukan Devka yang menculik Mahesa, sayang?" Tanya Rajasa penasaran."Aku tahu dari bagaimana cara dia menyampaikanya dan mimik mukanya. Dari feelingku, Devka memang bukan pelakunya!" Ucap Miranda yakin.Rajasa mengangguk mendengar jawaban istrinya. Dia mempercayai istrinya, toh Miranda adalah calon psikolog, mungkin dia mempelajari bagaimana bahasa tubuh Devka ketika berbicara sehingga membuat Miranda mengambil kesimpulan demikian."Apa rencana Mas Raja untuk Devka dan Alexa?" Tanya Miranda penasaran."Biarkan pengacaraku yang mengurus, saat ini aku ingin fokus mencaari Mahesa dan memastikan anak kita selamat" Ucap Rajasa sambil mengelus kepala Miranda. Miranda mengangguk, ia setuju dengan suaminya. Menurutnya keselamatan Devka adalah hal yang terpenting saat ini.***Sudah lima hari Mahesa menghilang tanpa berita, Miranda tak berhenti menangisi anaknya. Miranda bahkan sampai mengambil cuti dari pekerjaa

  • Dalam Diamku   Bab 83 Melapor polisi

    "Halo Mas, maafkan Hp aku kehabisan baterai" Ucap Miranda melalui panggilan telepon kepada suaminya, Rajasa."Syukurlah kamu baik-baik saja sayang, Mas sangat mengkhawatirkanmu. Bagaimana dengan Mahesa? Apakah sudah ada info labih lanjut?" Tanya Rajasa pada istrinya."Belum, Mas. Aku sudah meminta bantuan pihak daycare untuk mengecek cctv untuk mengenali siapa orang yang membawa Mahesa. Tapi anehnya cctvnya mati pada saat kejadian" Miranda menjelaskan pada suaminya"Benar-benar sudah direncanakan dengan rapi rupanya!" Gumam Rajasa mendengar penjelasan istrinya."Sayang, Mas sedang dalam perjalanan ke Bandung. Mas sudah tahu siapa yang menculik Mahesa, sekarang Mas justru mengkhawatirkanmu sayang. Carilah tempat yang aman, jangan sendirian!" Ucap Rajasa."Siapa pelakunya, Mas?" Miranda sangat penasaran."Nanti Mas ceritakan semuanya, pesan Mas kamu jangan sendirian. Jaga keselamatan dirimu baik-baik sampai Mas datang sebentar lagi" Ucap Rajasa serius."Baik, Mas" Miranda menuruti apa y

  • Dalam Diamku   Bab 82 Mahesa diculik

    "Halo Miranda? Tumben malam-malam begini telepon, ada apa sayang?" Jawab Rajasa menerima panggilan telepon dari istrinya yang saat ini berada di Bandung."Mas, Mahesa Mas! Mahesa tidak ada di daycare!" Suara Miranda terdengar panik"Maksud kamu tidak ada di daycare gimana Mir? bicara pelan-pelan!" Rajasa ikut panik mendengar kabar dari istrinya."Tadi sepulang mengajar aku kuliah dulu seperti biasa, tapi saat aku hendak menjemputnya pulang selepas kuliah, Mahesa tidak ada di daycare. Katanya sudah dijemput oleh om nya. Pengasuh daycare mengijinkan Mahesa pulang karena menurutnya Mahesa mengenali orang tersebut sebagai omnya!" Miranda mencoba menjelaskan. Saat ini hatinya sudah kalut karena kehilangan anaknya, ia sangat mengkhawatirkan keselamatan Mahesa saat ini."Bagaimana mungkin Mir? Apakah tidak ada petunjuk atau ciri-ciri orang yang membawa Mahesa?" Tanya Rajasa."Dia laki-laki, tinggi sekitar 170 cm dan terlihat sangat akrab dengan Mahesa, begitu info yang diberikan oleh pengasu

  • Dalam Diamku   Bab 81 Kemarahan Rajasa

    Rajasa meremas foto-foto yang barusan ia lihat pagi ini. Emosi Rajasa naik ke ubun-ubun hingga seolah darahnya mendidih melihat potongan-potongan adegan erotis antara Devka dan Alexa. Bukan karena cemburu, melainkan Rajasa merasa dikhianati oleh orang yang sangat dia percayai di kantornya, Devka.Rajasa bahkan tidak menganggap Devka sebagai karyawan, melainkan sebagai keluarganya sendiri. Rajasa tak habis pikir mengapa Devka tega melakukan hal ini, dari sekian banyak perempuan jalang, mengapa harus mantan istrinya yang ia tiduri. "Aargh brengsek kau Devka!" Teriak Rajasa meluapkan amarah pada dirinya sendiri.Entah siapa yang mengirimkan foto-foto adegan tak senonoh antara Devka dan mantan istrinya Alexa ke meja kerja Rajasa, yang jelas hal ini sukses mengaduk-aduk emosi Rajasa hingga ia tak memiliki fokus yang baik untuk bekerja pagi ini. "Apalagi ini Tuhan!" Ucap Rajasa sambil mengacak rambutnya hingga terlihat berantakan. Ia merasa tak mampu lagi menanggung beban. Setelah kematian

DMCA.com Protection Status