"Aku mau ke rumah Dokter Magda pagi ini." Kayla sengaja bangun pagi dan menunggu di depan pintu kamar Tiago sampai Tiago begitu kaget saat membuka pintunya. Tiago pun terdiam sesaat menatap wanita yang sudah membuat tidurnya tidak nyenyak sepanjang malam itu. "Kau mendengarku kan, Tiago? Atau kau masih belum sadar padahal kau sudah berpakaian kerja, hah?" seru Kayla yang melihat Tiago tetap diam. Tiago pun mendengus kesal mendengar Kayla yang memang tidak pernah bersikap sopan padanya padahal sungguh Tiago jauh lebih tua dibanding wanita itu. "Aku mendengarnya, Sialan! Tidak bisakah kau lebih menghormatiku sebagai orang yang lebih tua, hah?" "Aku tidak akan bersikap hormat pada orang yang tidak memperlakukan aku dengan baik!" "Sial! Kalau begitu kembalilah ke kamarmu sekarang dan aku tidak mau mendengar apa pun darimu!" "Tunggu! Aku sudah bilang aku mau ke rumah Dokter Magda pagi ini!" "Tidak boleh!" "Tapi aku harus ke sana. Apa kau mau aku kabur lagi seperti kemarin?" Tiag
Tiago meninggalkan pekerjaannya siang itu demi menemani Elsa ke mall. Mereka baru saja berbaikan dan sebagai permintaan maaf, Tiago pun menuruti semua yang Elsa mau. Elsa dan Tiago pun makan siang bersama, sebelum mereka berbelanja bersama dari butik ke butik. "Yang ini bagus, Sayang! Yang ini juga bagus. Aku paling tidak tahan melihat baju bagus. Bagaimana menurutmu?" Elsa mengambil banyak baju mahal dan menunjukkannya pada Tiago. "Semuanya bagus, Elsa! Ambil saja yang kau mau!" "Baiklah, aku akan mengambil semuanya!" "Hmm!" Tiago mengangguk dan Elsa pun kembali berbelanja dengan antusias sambil mencarikan baju untuk Tiago juga, tapi Tiago menolaknya. "Lalu apa yang mau kau beli, Tiago? Aku sudah mendapatkan banyak sekali barang, tapi kau menolak semuanya," seru Elsa sambil memeluk lengan Tiago saat mereka sudah keluar dari butik. "Aku tidak mau apa-apa, Elsa," sahut Tiago, sebelum mendadak Tiago menghentikan langkahnya di depan sebuah toko mainan besar. Tiago pun langsung
Tiago masih menggeram sambil mengejar Elsa saat tatapannya tiba-tiba menangkap keluarga kecil yang sedang melangkah bersama di sisi yang berbeda dengannya. Tiago sampai mendadak mematung menatapnya dan tidak mungkin Tiago salah mengenali orang. Itu Kayla yang sedang tersenyum menatap pengacara magang sialan itu. Bahkan Miracle juga begitu senang digendong oleh pria itu sambil menjilati es krim conenya. Jonas terlihat menyentuh bibir Kayla dan Kayla membiarkannya bahkan malah tersenyum sampai rahang Tiago pun mengeras melihatnya. Lagi dan lagi mendadak Tiago melupakan keberadaan Elsa karena ia terlalu geram. Tanpa banyak bicara lagi, Tiago pun langsung melangkah menghampiri Jonas dan Kayla di sana sampai Elsa pun gantian mengejar Tiago saat ini. "Tiago! Tiago!" panggil Elsa. Namun, sayangnya Tiago tidak mendengarnya dan terus melangkah dengan cepat sampai membuat Elsa pun makin frustasi. Tiago yang akhirnya tiba di dekat Kayla pun langsung mengejutkan Kayla dengan berseru dari
Kayla kembali ke kamarnya dengan perasaan kesal yang luar biasa. Pertengkaran dengan Tiago selalu membuatnya emosi berlebihan. Apalagi saat akhirnya Kayla sadar bahwa tas berisi beberapa baju yang sudah ia siapkan harus tertinggal di rumah Magda karena Tiago sudah lebih dulu menyeretnya pulang dari mall tadi. Kayla memang sempat mengemasi beberapa bajunya karena ia lebih nyaman memakai bajunya sendiri dibanding baju yang disiapkan Tiago. Selain itu, Miracle juga membawa boneka lusuh kesayangannya yang bernama Nana. Tapi sialnya, semua tertinggal karena Kayla tidak sempat pulang lagi ke rumah Magda tadi. Kayla pun hanya bisa mengembuskan napas kesalnya saat ia sudah menatap Molly dan Miracle bermain bersama. "Eh, Mama sudah datang," kata Miracle. "Iya, Mama sudah datang," sahut Molly dengan sabar. "Mama, mana Nana?" tanya Miracle mencari boneka yang tadi sudah dimasukkan ke dalam tas. "Itulah, Sayang. Maaf ya, tasnya tertinggal di rumah Aunty Magda." "Yah, padahal Miracle mau t
"Kayla meminta aku mengirimkan tas berisi bajunya, tapi aku harus lembur malam ini. Bisakah kau membantuku, Jonas? Dia minta dikirim dengan kurir saja agar aku tidak perlu bertemu dengan orang di rumahnya." Magda menelepon Jonas malam itu untuk membantunya. "Ah, tentu saja, Dokter. Aku akan membantumu," sahut Jonas sumringah karena itu artinya ia mempunyai kesempatan untuk bertemu Kayla lagi. "Terima kasih banyak, Jonas! Kau tahu kunci rumahku di dalam pot bunga kan? Lalu tasnya ada di kamar Kayla. Kirimkan dengan kurir saja, Jonas!" "Aku tahu, Dokter!""Sekali lagi terima kasih!" "Sama-sama." Jonas langsung kembali ke kantornya setelah mengajak Kayla makan siang tadi. Jonas kembali bekerja tapi perasaan hati Jonas tidak pernah baik setelah Kayla direbut darinya begitu saja tadi. Entah berapa kali sudah Kayla meminta maaf lewat pesan tadi dan Jonas sendiri merasa kesal pada dirinya yang tidak punya daya untuk melawan Tiago, tapi Jonas tidak akan menyerah karena perasaannya tulu
"Bagaimana pencarian Simon? Apa ada perkembangan?" "Belum ada, Pak. Bahkan mobilnya belum ditemukan, Pak." "Sial? Bagaimana kalian bekerja sampai mencari seperti itu saja tidak bisa? Simon itu lumpuh, mencari orang dengan kursi roda seharusnya lebih mudah, Emir!" "Maafkan kami, Pak. Orang suruhan Pak Sam juga belum menemukannya, Pak." Tiago memicingkan mata mendengarnya. "Mengapa aku sedikit tidak yakin tentang itu? Karena itu, aku tidak mau bekerja sama dengan ayahku dalam mencari Simon karena kau tahu sendiri bagaimana ayahku melindungi Simon waktu itu kan? Sial! Cari lagi dan jangan berhenti sebelum menemukannya, Emir!" "Baik, Pak!" Tiago pun kembali berkutat dengan pekerjaannya pagi itu, sebelum ia pun pergi ke sebuah mall tempat ia akan bertemu dengan temannya siang itu. Pertemuan itu berlangsung cukup lama hingga sore menjelang dan Tiago pun berniat langsung pulang setelahnya, namun Tiago melewati sebuah toko sepatu dan mendadak Tiago pun mengingat sepatu Kayla yang soln
"Haruskah kau bersikap seperti itu di depan Kayla, Elsa? Kau tahu kalau sikapmu berlebihan sampai membahas tentang olahraga ranjang, hah?" Tiago menggeram marah saat akhirnya ia dan Elsa sudah berdua saja di kamar Tiago. Elsa pun sampai menatap Tiago tidak terima. "Apa salahnya, Tiago? Dua orang dewasa membicarakan olahraga ranjang, dia juga sudah tahu kalau kita adalah sepasang kekasih kan?" "Tapi tidak begitu caranya! Memalukan sekali!" "Apanya yang memalukan, Tiago? Kau malu menjadi kekasihku? Kau malu melakukan olahraga ranjang denganku? Ada apa denganmu, Tiago?" "Ck! Entahlah, Elsa!" geram Tiago yang memilih untuk keluar saja meninggalkan Elsa yang masih berdiri mematung di kamar Tiago. Tiago sendiri tidak tahu mengapa reaksinya harus seperti ini. Saat Elsa sudah mengirimkan sinyal berbaikan, malah ia yang merusaknya lagi. "Sial!" geram Tiago lagi yang terus melangkah turun menjauh dari semuanya. Sedangkan Elsa masih tetap berdiri di tempatnya sambil tertawa frustasi. "M
Jantung Kayla masih berdebar tidak karuan dan untuk sesaat, ia pun bertatapan dengan Tiago yang sudah menatap Kayla begitu dalam seolah sedang berusaha mencari kebenaran di dalam tatapan wanita itu. Dan Tiago pun menemukannya. Kebenaran itu. "Aku percaya padamu, Kayla," ucap Tiago secara mengejutkan sampai tatapan Kayla pun goyah menatap pria itu. Sedangkan Rosa dan Elsa malah membelalak kaget mendengar ucapan Tiago. "Tiago, apa-apaan ini? Dia pencuri! Ibu dan anak itu!" Namun, Tiago tidak menanggapi dan malah mendekap Miracle begitu erat. "Maafkan Uncle, Miracle," bisik Tiago lembut sambil menyerahkan Miracle pada Kayla. Kayla yang masih mematung pun hanya menerima Miracle dengan bingung. Sungguh, Kayla sudah berpikir bahwa Tiago juga akan menyalahkannya seperti dulu lagi, bahkan Kayla sempat gemetar membayangkan apa yang bisa pria itu lakukan padanya kali ini. Namun, semua yang Kayla bayangkan malah tidak terjadi. "Tenangkan Miracle, Kayla, dan tidak perlu keluar dari sini!
Bulan pun berlalu dan melihat perkembangan Baby Princess merupakan kebahagiaan tersendiri bagi semua orang. Princess yang saat ini sudah berumur lima bulan pun sedang lucu-lucunya dan Princess sudah bisa melakukan banyak hal, termasuk tertawa dan berteriak keras saat melihat hal yang membuatnya antuasias. Bahkan Kayla sudah sering mengajak Princess pergi bersamanya ke toko kue dan cafe milik Kayla. Ya, setelah berpikir panjang dan mempersiapkan dirinya dengan matang, akhirnya Kayla setuju untuk membuka toko kuenya sendiri. Kayla sudah mulai percaya diri dengan kue buatannya dan dibantu oleh Bik Sima, Kayla pun membuka toko kue sesuai dengan bakat yang ia punya. Tidak hanya Bik Sima, karena Kayla juga memberikan pekerjaan untuk dua orang teman narapidanya yang sudah bebas. Mereka kembali menghirup udara bebas setelah masa kurungannya berakhir. Mereka kembali pada keluarga dan masyarakat serta berjanji untuk hidup lebih baik. Kayla pun menepati janjinya untuk membantu mereka sete
Apa yang tidak membunuhmu akan membuatmu makin kuat, karena kapasitas manusia untuk menanggung beban sebenarnya bahkan lebih kuat daripada yang pernah kita percayai. Seperti sebuah pepatah Tibet yang mengatakan bahwa tragedi harus dimanfaatkan sebagai sumber kekuatan. Tidak peduli apa pun kesulitannya, seberapa menyakitkan pengalamannya, jika kita kehilangan harapan, itulah bencana kita yang sebenarnya. Dan bagi Kayla, sudah sejak lama ia mempercayai itu. Apa yang terjadi dalam hidupnya benar-benar merupakan tragedi yang mengubah hidupnya, mengubah pemikirannya, mengubah kebiasaannya, mengubah karakternya, mengubah semua yang ada pada dirinya. Mungkin saat tragedi itu menimpa seorang gadis muda berumur 18 tahun, Kayla hanya bisa menyalahkan semua orang bahkan Tuhan. Mengapa ia harus kehilangan semuanya dan hidup dengan begitu menyakitkan.Namun semakin dewasa, Kayla menyadari bahwa itu hanya bagian dari cara Tuhan untuk membentuk kita dengan cara yang unik, tidak tertebak, namun t
"Selamat, Mario! Selamat, Magda!" Mario dan Magda pulang bersama setelah dari dokter kandungan ke rumah Tiago untuk memberitahu kabar kehamilannya.Semua anggota keluarga pun bersorak bahagia dan mereka saling berpelukan dengan begitu hangat dan penuh haru. Jonas dan Milka yang akhirnya datang ke rumah itu di malam harinya pun ikut senang mendengarnya walaupun Milka sendiri yang merupakan pengantin baru malah belum hamil juga sampai sekarang. "Pasti akan datang giliranmu nantinya, Milka," kata Magda sambil memeluk Milka. "Terima kasih, Dokter! Aku sudah tidak sabar lagi! Semoga Tuhan segera memberi kami rejeki itu!" Magda mengangguk dan memeluk Milka lagi dengan hangat. Tanpa menunggu lama, pesta pernikahan Mario dan Magda pun diadakan satu bulan kemudian. Magda dan Mario sendiri benar-benar tidak membutuhkan pesta besar karena bagi mereka yang penting sah. Namun, Tiago ngotot membuat pesta kecil-kecilan hingga di sinilah mereka, di sebuah taman hotel dengan sedikit undangan k
Saat Mario mengatakan bahwa benihnya adalah benih super, sungguh itu bukan sekedar omong kosong. Karena nyatanya hanya dalam satu kali berhubungan, Magda pun langsung berhenti mendapatkan datang bulannya. "Aku tegang sekali, Kayla! Aku tidak pernah terlambat datang bulan sebelumnya! Sungguh! Aku ini seorang dokter, aku sangat tahu bagaimana kondisiku dan aku sama sekali belum waktunya menopause!" "Sudah berapa lama sejak kalian berhubungan, Dokter?" "Tunggu, kita harus meralatnya karena seharusnya kau bertanya sudah berapa lama sejak dia memperkosaku! Dia benar-benar memaksaku dengan barbar, Kayla!" Magda terus mengomel sampai Kayla hanya bisa mengulum senyumnya. "Baiklah, coba kuhitung sendiri saja. Waktu itu Jonas dan Milka menikah berarti sudah hampir satu bulan berlalu." "Ya, dan aku baru saja selesai datang bulan saat menghadiri pesta itu," timpal Magda. Lagi-lagi Kayla pun mengulum senyumnya. "Aku masih mempunyai stok tespek, mungkin kau mau memakainya, Dokter?" "No, K
Setelah lamaran, pernikahan Jonas dan Milka pun langsung disiapkan dan digelar tiga bulan kemudian. Jonas tampak sangat gagah dengan jasnya dan Milka pun begitu cantik dengan gaun putihnya. Mereka mengundang banyak klien Jonas dan pesta itu cukup meriah. Jonas dan Milka pun mengikat janji suci dengan suasana yang begitu sakral dan haru sampai Kayla tidak berhenti meneteskan air matanya melihat sahabat terbaiknya akhirnya melepas masa lajangnya. Jonas sudah lama menyukai Kayla, namun Kayla sama sekali tidak bisa membalas perasaan Jonas. Bahkan, setelah Kayla keluar dari penjara hingga Kayla menikah dengan Tiago, Jonas masih mencintai Kayla. Kayla sungguh berharap Jonas sendiri bisa merasakan cinta yang sesungguhnya, cinta yang tidak bertepuk sebelah tangan, dan cinta yang sejati. Hingga Tuhan yang begitu baik akhirnya mengabulkan harapan Kayla dengan mengirimkan Milka pada Jonas. "Akhirnya Jonas mendapatkan kebahagiaanya, Tiago. Aku senang sekali!" "Ya, Sayang. Jonas adalah pe
"Happy one month, Philip dan Felipe!" Bayi kembar Tiago dan Kayla diberi nama Philip Benedict dan Felipe Benedict dan nama itu diambil dari nama Raja di dunia. Raja Philip adalah nama Raja Inggris yang sudah meninggal, suami dari Ratu Elizabeth. Sedangkan Raja Felipe adalah nama Raja Spanyol yang masih menjabat sampai saat ini. Bukan tanpa alasan mengapa Tiago memberikan nama orang besar untuk kedua anak kembarnya. Tiago berharap anak-anaknya bisa tumbuh menjadi orang besar juga yang bisa dikenal banyak orang dan menjadi penyambung tangan Tuhan untuk membantu menyejahterakan hidup banyak orang kelak. Doa orang tua memang selalu sangat besar untuk anak-anaknya dan baik Tiago maupun Kayla juga mendidik anak-anaknya dengan visi dan misi yang sama. "Terima kasih, Aunty, Uncle!"Kayla sendiri begitu sumringah saat menggendong Philip bersamanya, sedangkan Tiago menggendong Felipe. Sergi juga nampak begitu antusias dan gemas pada adik kembarnya. Sergi yang sudah pintar belarian dan
"Selamat ya, Tiago, Kayla!" Semua anggota keluarga bersorak bahagia mendengar kabar kehamilan Kayla, bukan hanya satu anak namun langsung dua anak. Sungguh, semua orang takjub mendengarnya sekaligus antusias menunggu si kembar lahir. "Yeay, Miracle mau punya adik lagi!" pekik Miracle senang. Tiago pun langsung menggendong Miracle dan menciuminya. "Kau senang, Miracle Sayang? Nanti adik bayinya bukan hanya satu tapi dua.""Langsung dua, Papa?" "Iya, Sayang. Haha, langsung dua.""Yeay!" Miracle memekik senang lalu langsung turun dari gendongan Tiago dan menciumi perut Kayla. Sergi pun tidak mau ketinggalan dan melihat semua orang heboh, Sergi akan makin heboh. Sergi yang masih digendong Molly pun terus mengulurkan tangannya dan meminta digendong oleh Tiago dan Tiago pun langsung menggendong anaknya itu. "Sergi juga senang kan, Sayang? Sergi akan menjadi kakak! Haha! Aku sudah tidak sabar lagi mendengar suara banyak anak di rumah ini!" seru Tiago antusias. Kayla hanya bisa meng
Beberapa hari setelah acara itu, Kayla merasa tidak enak badan. Kayla yang biasanya begitu aktif mengurus anak-anak dan membuat kue serta mengurus yayasan milik Tiago pun begitu lemas beberapa hari itu. Tiago sendiri memang mempunyai yayasan baru, yayasan amal seperti yang dulu pernah dimiliki oleh Rosa dan keluarga Benedict yaitu BC Foundation. BC Foundation sendiri sudah resmi ditutup karena tempat itu menjadi alat perputaran uang haram, namun orang-orang yang tinggal di yayasan itu tidak bersalah dan mereka masih membutuhkan tempat untuk hidup mereka. Karena itulah, Tiago pun membuka yayasan baru dengan nama SK Foundation yang diambil dari initial nama Santiago dan Kayla. Yayasan itu merupakan yayasan amal yang sama sekali non profit, bahkan ada divisi yayasan yang concern pada wanita korban pelecehan dan anak-anak. Tiago pun mendirikan lembaga untuk memperjuangkan hak para wanita korban pelecehan agar tidak ada lagi korban yang tidak mendapatkan keadilan dan malah menjadi te
"Selamat ulang tahun, Sergi!" Setelah melewati bulan madu dan liburan yang begitu berkesan selama lebih dari satu bulan, semua orang pun kembali menjalani hari-hari mereka seperti biasa. Namun, kebahagiaan mereka tidak pernah usai karena selalu saja ada momen yang harus mereka rayakan. Dan hari itu adalah perayaan ulang tahun Sergi yang pertama. Rumah keluarga Tiago pun sudah dihiasi begitu lucu dan seperti biasa, Tiago pun mengadakan open house lagi. Kali ini bukan hanya mengundang keluarga besarnya, namun Tiago juga mengundang semua karyawannya untuk ikut berpesta di rumahnya. Rumah Tiago pun begitu ramai hari itu dengan semua orang yang begitu gemas pada Sergi dan juga Miracle. Miracle sendiri sudah makin besar dan Miracle makin menunjukkan bahwa dirinya adalah kakak yang sempurna untuk Sergi. "Selamat ulang tahun, Adik Sergi!" seru Miracle gemas sambil menciumi adiknya itu. "Terima kasih, Kakak Cantik!" sahut Kayla dengan suara yang dibuat seperti anak kecil. Sergi send