"Mari kita putus saja, Elsa!" Dunia Elsa terasa runtuh mendengar kalimat itu dari Tiago, kalimat yang belum pernah diucapkan sama sekali oleh pria itu sebelumnya. Tiago selalu berhasil menjadi kekasih yang sempurna bagi Elsa. Tiago tidak pernah mengekang Elsa, tapi selalu menasihati dan mendengar. Tiago adalah sosok yang sangat peduli, perhatian, bahkan pada detail apa pun, tapi pria itu sangat menghargai apa pun yang Elsa lakukan tanpa pernah menghakimi. Ada kalanya Tiago bisa menjadi kekasih yang sangat lembut, tapi seringkali juga Elsa harus cemburu pada segudang kesibukannya. Namun, Tiago adalah kekasih yang tanpa cela. Sampai saat Tiago mulai memperhatikan wanita lain selain dirinya. Wajar saja Elsa merasa cemburu dan tidak terima, tapi mengapa Tiago malah minta putus. "Tidak, Tiago! Kau bercanda! Kau pasti bercanda! Jangan pernah katakan itu, Tiago! Jangan pernah, Sayang!" Elsa mulai mendekati Tiago sambil berdiri membungkuk seolah memohon pada Tiago. R
Tatapan Kayla dan Tiago masih bertaut dan Tiago pun masih merasakan dorongan yang begitu kuat untuk merasakan bibir mungil Kayla. Sampai Tiago pun mendadak menunduk mendekati wajah Kayla. Kayla membelalak lebar melihatnya, tapi untungnya, sebelum sempat terjadi apa pun, Miracle mendadak keluar mencari Kayla yang tidak kunjung masuk ke kamar setelah mengintip. "Mama ...." Sontak Tiago pun melepaskan tangannya dari Kayla dan Kayla pun langsung kabur menjauhi Tiago. "Ah, iya, Sayang." "Mama lama." "Maaf ya, Sayang! Ayo kita ke kamar saja!" seru Kayla yang langsung membawa Miracle. Kayla sempat menoleh lagi menatap Tiago, sebelum Kayla menutup pintu kamarnya dan tidak mau peduli lagi pada suaminya itu. Dan perasaan hati Tiago pun makin tidak baik. Keesokan harinya, Elsa pun memutuskan untuk kembali ke Italia. "Kita belum putus dan tidak akan pernah putus! Aku akan menunggumu sampai kau menyelesaikan semua urusanmu dan daripada aku melakukan hal gila lain, aku pulang saja!
Tiago tidak bisa menahan dirinya lagi dan ia pun menghampiri Kayla lalu memeluk istri kecilnya itu. Kayla yang merasakan sebuah tangan besar mendarat di punggungnya yang terbuka pun langsung menoleh kaget dan ia makin kaget melihat Tiago sudah berdiri di sampingnya dengan begitu dekat. "Apa kabar, Pak? Sepertinya kau sudah akrab dengan istriku," sapa Tiago pada pria di hadapan Kayla. "Ah, Pak Tiago, apa kabar? Maaf aku belum menyapamu tadi!" "Ya, kulihat kau terlalu sibuk mengagumi istriku," seru Tiago terang-terangan. Namun, pria di hadapannya malah tertawa. "Well, sebenarnya aku hanya menyapanya karena aku dulu ikut membantu kasusnya dalam menuntut keluargamu, Pak Tiago. Tapi jujur saja aku lega setelah kasus itu selesai dan Kayla mendapatkan haknya. Hanya saja, sampai sekarang aku masih bertanya-tanya mengapa aku tidak pernah melihat Pak Simon lagi dan mengapa pada akhirnya kau yang menikahi Kayla." Sang pengacara pun memicingkan mata menatap Tiago dan sengaja memprovokasinya
Kayla masih mematung di tempatnya dengan begitu syok saat ia merasakan bibir Tiago, namun saat Tiago mulai memagut bibirnya, Kayla pun begitu tegang dan mulai mendorong dada Tiago. "Mmpphh ...." Kayla memberontak dan terus berusaha memalingkan wajahnya menghindari Tiago, namun sayangnya Tiago sudah menangkup tengkuk wanita itu dan memeluk pinggangnya. Tiago sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya namun saat ini, hasratnya sedang begitu tinggi pada istrinya itu. Tentu saja ini bukan pertama kali Tiago merasakan bibir lembut istrinya, bibir yang begitu lembut dan manis dan Tiago hampir gila karena menginginkannya. "Akhh, Tiago, lepaskan aku! Jangan sentuh aku! Kau bilang tidak sudi menyentuhku! Kau bilang tidak mau bekas adikmu, Tiago! Lepas ...." Kayla mendapat kesempatan bicara saat ia berhasil memundurkan wajahnya, tapi dengan cepat Tiago kembali menemukan bibirnya bahkan membawa tubuh wanita ke ranjangnya. "Akhh!" pekik Kayla saat tubuhnya mendarat sempurna di ranjang
Cahaya matahari menyusup melalui celah jendela pagi itu.Tiago mengernyit sambil bergerak perlahan dan ia merasakan tubuhnya yang sakit semua karena posisi tidur yang tidak pas. Tiago pun perlahan membuka matanya dan ranjangnya kosong, Kayla sudah menghilang dari sisinya. Padahal kemarin Tiago tidur dengan posisi yang tidak jelas karena berusaha membuat istrinya itu nyaman. "Kayla? Kayla?" panggil Tiago yang langsung turun dari ranjangnya. Tiago sempat mencari sampai ke kamar mandi, tapi tidak ada orang. Sampai akhirnya Tiago pun keluar dari kamarnya. "Kayla? Molly, di mana Kayla? Kayla? Molly!" teriak Tiago makin keras. "Sial! Ke mana semua orang!" geram Tiago yang langsung melangkah ke kamar Kayla dan membuka pintunya. Tepat saat itu, Kayla sedang berpakaian karena baru saja selesai mandi, dan Kayla pun langsung memekik kaget melihat Tiago. "Akhh! Mengapa kau selalu membuka kamarku tanpa ijin, hah? Dasar pria brengsek! Pergi kau! Pergi, Tiago! Pergi!" usir Kayla. Tiago yang
Kayla masih tidak menyangka Tiago benar-benar membawanya ke psikiater pagi itu. Bahkan Kayla mendengar sendiri bagaimana Tiago menelepon Emir untuk membatalkan semua janjinya pagi ini karena Tiago akan menemani Kayla sampai Kayla pun merasa salah tingkah sendiri. Mendadak Kayla pun melihat sisi yang berbeda dari Tiago. Bukan Tiago yang kasar dan pemarah seperti biasanya, namun Tiago yang lembut dan peduli, sampai tanpa sadar Kayla pun terus menatap Tiago saat mereka menunggu dokter di rumah sakit itu. "Berhenti menatapku seperti itu, Kayla! Kau sudah melakukannya sejak tadi." Kayla tersentak mendengarnya dan langsung memalingkan wajahnya. "Tidak! Kau halu, aku tidak menatapmu!" "Benarkah? Terserah padamu! Tapi sial, aku sudah membuat janji sejak tadi, mengapa kita harus menunggu begitu lama?" Tiago pun tidak berhenti mengomel sampai akhirnya mereka dipanggil masuk dan mereka pun bertemu dengan psikiater yang merupakan teman Tiago di sana, seorang psikiater pria yang masih muda
Kayla tidak bisa tidur malam itu. Walaupun sudah berpelukan dengan Miracle lagi di ranjangnya setelah beberapa hari tidak tidur bersama anaknya itu, nyatanya Kayla tetap tidak bisa tidur. Jantung Kayla masih tidak berhenti berdebar kencang memikirkan tujuan Tiago menyembuhkannya dan memikirkan Kayla harus melayani suaminya itu di ranjang. Kayla tidak siap. Sungguh, selama ini Kayla tidak pernah membayangkan hubungan ranjang lagi dengan pria mana pun karena adegan itu membuatnya trauma dan ketakutan. Lagipula apa itu mungkin Tiago menginginkannya? Ini terasa tidak masuk akal karena melihat bagaimana penampilan Elsa, Kayla sama sekali bukan tipe Tiago. Elsa bertubuh tinggi dan ramping, berpenampilan modis, make up tebal, dan benar-benar seperti artis. Sedangkan Kayla terlihat seperti upik abu dibanding Elsa. Sungguh, Kayla tidak bisa berhenti berpikir sampai ia tersentak sendiri. "Astaga, apa yang kau pikirkan, Kayla? Mengapa kau harus terus memikirkan tentang itu? Lagipula siap
Mood Tiago masih begitu buruk pagi itu karena ia menghabiskan sangat banyak waktu untuk mandi dan menuntaskan hasratnya. Tiago mencoba memikirkan wanita lain selain Kayla, tapi hasrat Tiago tidak kunjung reda, hingga saat Tiago memikirkan istrinya itu dan Tiago pun mendapatkan pelampiasannya. Namun, sialnya, Tiago tetap tidak puas karena Tiago menginginkan istrinya yang asli, bukan hanya di pikirannya saja. Tiago pun masuk ke ruang makan terlambat dan ia langsung disambut oleh tawa renyah dari Kayla dan Miracle yang sedang bercanda di sana. "Hehe, Mama, Miracle mau! Akhh!" "Sini, ayo ambil sendiri!" Kayla menjepit sepotong roti dengan bibirnya dan Miracle pun menggigitnya dengan bibir mungil anak itu, sebelum akhirnya Kayla memakan sisanya lalu memeluk dan menciumi anaknya itu. Dan Tiago pun kembali menegang. Sial! Mendadak Tiago ingin menjadi Miracle dan melumat bibir Kayla saat ini juga. Namun, sialnya, ia tidak bisa. Tiago pun mengepalkan tangannya geram, tapi tidak dapat
Bulan pun berlalu dan melihat perkembangan Baby Princess merupakan kebahagiaan tersendiri bagi semua orang. Princess yang saat ini sudah berumur lima bulan pun sedang lucu-lucunya dan Princess sudah bisa melakukan banyak hal, termasuk tertawa dan berteriak keras saat melihat hal yang membuatnya antuasias. Bahkan Kayla sudah sering mengajak Princess pergi bersamanya ke toko kue dan cafe milik Kayla. Ya, setelah berpikir panjang dan mempersiapkan dirinya dengan matang, akhirnya Kayla setuju untuk membuka toko kuenya sendiri. Kayla sudah mulai percaya diri dengan kue buatannya dan dibantu oleh Bik Sima, Kayla pun membuka toko kue sesuai dengan bakat yang ia punya. Tidak hanya Bik Sima, karena Kayla juga memberikan pekerjaan untuk dua orang teman narapidanya yang sudah bebas. Mereka kembali menghirup udara bebas setelah masa kurungannya berakhir. Mereka kembali pada keluarga dan masyarakat serta berjanji untuk hidup lebih baik. Kayla pun menepati janjinya untuk membantu mereka sete
Apa yang tidak membunuhmu akan membuatmu makin kuat, karena kapasitas manusia untuk menanggung beban sebenarnya bahkan lebih kuat daripada yang pernah kita percayai. Seperti sebuah pepatah Tibet yang mengatakan bahwa tragedi harus dimanfaatkan sebagai sumber kekuatan. Tidak peduli apa pun kesulitannya, seberapa menyakitkan pengalamannya, jika kita kehilangan harapan, itulah bencana kita yang sebenarnya. Dan bagi Kayla, sudah sejak lama ia mempercayai itu. Apa yang terjadi dalam hidupnya benar-benar merupakan tragedi yang mengubah hidupnya, mengubah pemikirannya, mengubah kebiasaannya, mengubah karakternya, mengubah semua yang ada pada dirinya. Mungkin saat tragedi itu menimpa seorang gadis muda berumur 18 tahun, Kayla hanya bisa menyalahkan semua orang bahkan Tuhan. Mengapa ia harus kehilangan semuanya dan hidup dengan begitu menyakitkan.Namun semakin dewasa, Kayla menyadari bahwa itu hanya bagian dari cara Tuhan untuk membentuk kita dengan cara yang unik, tidak tertebak, namun t
"Selamat, Mario! Selamat, Magda!" Mario dan Magda pulang bersama setelah dari dokter kandungan ke rumah Tiago untuk memberitahu kabar kehamilannya.Semua anggota keluarga pun bersorak bahagia dan mereka saling berpelukan dengan begitu hangat dan penuh haru. Jonas dan Milka yang akhirnya datang ke rumah itu di malam harinya pun ikut senang mendengarnya walaupun Milka sendiri yang merupakan pengantin baru malah belum hamil juga sampai sekarang. "Pasti akan datang giliranmu nantinya, Milka," kata Magda sambil memeluk Milka. "Terima kasih, Dokter! Aku sudah tidak sabar lagi! Semoga Tuhan segera memberi kami rejeki itu!" Magda mengangguk dan memeluk Milka lagi dengan hangat. Tanpa menunggu lama, pesta pernikahan Mario dan Magda pun diadakan satu bulan kemudian. Magda dan Mario sendiri benar-benar tidak membutuhkan pesta besar karena bagi mereka yang penting sah. Namun, Tiago ngotot membuat pesta kecil-kecilan hingga di sinilah mereka, di sebuah taman hotel dengan sedikit undangan k
Saat Mario mengatakan bahwa benihnya adalah benih super, sungguh itu bukan sekedar omong kosong. Karena nyatanya hanya dalam satu kali berhubungan, Magda pun langsung berhenti mendapatkan datang bulannya. "Aku tegang sekali, Kayla! Aku tidak pernah terlambat datang bulan sebelumnya! Sungguh! Aku ini seorang dokter, aku sangat tahu bagaimana kondisiku dan aku sama sekali belum waktunya menopause!" "Sudah berapa lama sejak kalian berhubungan, Dokter?" "Tunggu, kita harus meralatnya karena seharusnya kau bertanya sudah berapa lama sejak dia memperkosaku! Dia benar-benar memaksaku dengan barbar, Kayla!" Magda terus mengomel sampai Kayla hanya bisa mengulum senyumnya. "Baiklah, coba kuhitung sendiri saja. Waktu itu Jonas dan Milka menikah berarti sudah hampir satu bulan berlalu." "Ya, dan aku baru saja selesai datang bulan saat menghadiri pesta itu," timpal Magda. Lagi-lagi Kayla pun mengulum senyumnya. "Aku masih mempunyai stok tespek, mungkin kau mau memakainya, Dokter?" "No, K
Setelah lamaran, pernikahan Jonas dan Milka pun langsung disiapkan dan digelar tiga bulan kemudian. Jonas tampak sangat gagah dengan jasnya dan Milka pun begitu cantik dengan gaun putihnya. Mereka mengundang banyak klien Jonas dan pesta itu cukup meriah. Jonas dan Milka pun mengikat janji suci dengan suasana yang begitu sakral dan haru sampai Kayla tidak berhenti meneteskan air matanya melihat sahabat terbaiknya akhirnya melepas masa lajangnya. Jonas sudah lama menyukai Kayla, namun Kayla sama sekali tidak bisa membalas perasaan Jonas. Bahkan, setelah Kayla keluar dari penjara hingga Kayla menikah dengan Tiago, Jonas masih mencintai Kayla. Kayla sungguh berharap Jonas sendiri bisa merasakan cinta yang sesungguhnya, cinta yang tidak bertepuk sebelah tangan, dan cinta yang sejati. Hingga Tuhan yang begitu baik akhirnya mengabulkan harapan Kayla dengan mengirimkan Milka pada Jonas. "Akhirnya Jonas mendapatkan kebahagiaanya, Tiago. Aku senang sekali!" "Ya, Sayang. Jonas adalah pe
"Happy one month, Philip dan Felipe!" Bayi kembar Tiago dan Kayla diberi nama Philip Benedict dan Felipe Benedict dan nama itu diambil dari nama Raja di dunia. Raja Philip adalah nama Raja Inggris yang sudah meninggal, suami dari Ratu Elizabeth. Sedangkan Raja Felipe adalah nama Raja Spanyol yang masih menjabat sampai saat ini. Bukan tanpa alasan mengapa Tiago memberikan nama orang besar untuk kedua anak kembarnya. Tiago berharap anak-anaknya bisa tumbuh menjadi orang besar juga yang bisa dikenal banyak orang dan menjadi penyambung tangan Tuhan untuk membantu menyejahterakan hidup banyak orang kelak. Doa orang tua memang selalu sangat besar untuk anak-anaknya dan baik Tiago maupun Kayla juga mendidik anak-anaknya dengan visi dan misi yang sama. "Terima kasih, Aunty, Uncle!"Kayla sendiri begitu sumringah saat menggendong Philip bersamanya, sedangkan Tiago menggendong Felipe. Sergi juga nampak begitu antusias dan gemas pada adik kembarnya. Sergi yang sudah pintar belarian dan
"Selamat ya, Tiago, Kayla!" Semua anggota keluarga bersorak bahagia mendengar kabar kehamilan Kayla, bukan hanya satu anak namun langsung dua anak. Sungguh, semua orang takjub mendengarnya sekaligus antusias menunggu si kembar lahir. "Yeay, Miracle mau punya adik lagi!" pekik Miracle senang. Tiago pun langsung menggendong Miracle dan menciuminya. "Kau senang, Miracle Sayang? Nanti adik bayinya bukan hanya satu tapi dua.""Langsung dua, Papa?" "Iya, Sayang. Haha, langsung dua.""Yeay!" Miracle memekik senang lalu langsung turun dari gendongan Tiago dan menciumi perut Kayla. Sergi pun tidak mau ketinggalan dan melihat semua orang heboh, Sergi akan makin heboh. Sergi yang masih digendong Molly pun terus mengulurkan tangannya dan meminta digendong oleh Tiago dan Tiago pun langsung menggendong anaknya itu. "Sergi juga senang kan, Sayang? Sergi akan menjadi kakak! Haha! Aku sudah tidak sabar lagi mendengar suara banyak anak di rumah ini!" seru Tiago antusias. Kayla hanya bisa meng
Beberapa hari setelah acara itu, Kayla merasa tidak enak badan. Kayla yang biasanya begitu aktif mengurus anak-anak dan membuat kue serta mengurus yayasan milik Tiago pun begitu lemas beberapa hari itu. Tiago sendiri memang mempunyai yayasan baru, yayasan amal seperti yang dulu pernah dimiliki oleh Rosa dan keluarga Benedict yaitu BC Foundation. BC Foundation sendiri sudah resmi ditutup karena tempat itu menjadi alat perputaran uang haram, namun orang-orang yang tinggal di yayasan itu tidak bersalah dan mereka masih membutuhkan tempat untuk hidup mereka. Karena itulah, Tiago pun membuka yayasan baru dengan nama SK Foundation yang diambil dari initial nama Santiago dan Kayla. Yayasan itu merupakan yayasan amal yang sama sekali non profit, bahkan ada divisi yayasan yang concern pada wanita korban pelecehan dan anak-anak. Tiago pun mendirikan lembaga untuk memperjuangkan hak para wanita korban pelecehan agar tidak ada lagi korban yang tidak mendapatkan keadilan dan malah menjadi te
"Selamat ulang tahun, Sergi!" Setelah melewati bulan madu dan liburan yang begitu berkesan selama lebih dari satu bulan, semua orang pun kembali menjalani hari-hari mereka seperti biasa. Namun, kebahagiaan mereka tidak pernah usai karena selalu saja ada momen yang harus mereka rayakan. Dan hari itu adalah perayaan ulang tahun Sergi yang pertama. Rumah keluarga Tiago pun sudah dihiasi begitu lucu dan seperti biasa, Tiago pun mengadakan open house lagi. Kali ini bukan hanya mengundang keluarga besarnya, namun Tiago juga mengundang semua karyawannya untuk ikut berpesta di rumahnya. Rumah Tiago pun begitu ramai hari itu dengan semua orang yang begitu gemas pada Sergi dan juga Miracle. Miracle sendiri sudah makin besar dan Miracle makin menunjukkan bahwa dirinya adalah kakak yang sempurna untuk Sergi. "Selamat ulang tahun, Adik Sergi!" seru Miracle gemas sambil menciumi adiknya itu. "Terima kasih, Kakak Cantik!" sahut Kayla dengan suara yang dibuat seperti anak kecil. Sergi send