Share

Dari Hati ke Hati

Penulis: Asda Witah busrin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dress semi formal di bawah lutut, dengan bahu sedikit terbuka melekat indah di tubuh Elya. Warna merah menyala, kontras dengan kulitnya yang putih. Dilengkapi dengan sepatu hak tinggi berwarna senada setinggi sembilan sentimeter, membuat kaki jenjang Elya terlihat dengan jelas.

Rambut disanggul ala pramugari, membuat leher putih dan mulus Elya terpampang dengan sempurna. Jepitan kecil berbentuk sekuntum bunga dengan lima buah kelopak, menempel manis di rambutnya. Masing-masing kelopak terbuat dari berlian berwarna merah menyala, sama dengan warna dress yang dikenakan Elya.

Berkelas dan berani, kesan yang ditampilkan Elya, saat pertama kali orang melihat penampilannya malam ini.

"El …." Bram menahan tangan Elya saat dia akan membuka pintu mobil.

Elya mengurungkan niatnya keluar dari mobil. Dia menoleh pada Bram yang terlihat sedikit kurang baik. Namun, wajah dingin dan tegas itu mampu menutupi kegugupannya.

Bram terlihat sangat berwibawa menggunakan setelan j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wahyu Wijayati
ikut sedih bacanya......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Pengecut!

    "Aku berbohong tentang kemandulanku. Kau tidak pernah bertanya kenapa, El?" Bram menelisik wajah Elya. Berusaha membaca raut wajah wanita cantik itu."Aku tahu, kau terlanjur sakit hati dibohongi dan dijadikan tameng olehku selama bertahun-tahun, sehingga kau memutuskan membatukan hati, tidak peduli apapun alasannya." Bram menyeka ujung matanya yang berair."Izinkan aku menjelaskan kenapa aku melakukannya, El." Bram menatap Elya. Meminta izin.Aduh! Bram mendesah, mata Elya basah."Awalnya aku tidak yakin kau tulus mencintaiku, El. Seperti wanita kebanyakan, kau tenggelam dalam cinta yang kupersembahkan dan harta yang kuberikan." Bram menjeda kalimatnya.Bunyi AC mobil berdesing. Dingin menyentuh kulit bahu Elya yang terbuka. Sedingin hatinya kini, pada lelaki bergelar suami di depannya."Aku berpikir tidak akan masalah bagimu, menerima semua hinaan itu. Karena tujuanmu adalah harta, aku yakin kau bisa menahan semuanya." Bram men

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Kekalutan Bram

    Elya membuka pintu mobil, membantingnya dengan keras.Bram mendesah.Kepalanya pusing. Dia takut kehilangan Elya, takut tidak menjadi pimpinan perusahaan lagi, takut mengecewakan Papa Lin. Dia takut akan banyak hal. Dibalik sikap dingin Bram, bertahun dia menyimpan ketakutan itu sendirian.Bukan tanpa alasan dia menolak berterus terang pada Papa Lin dan Mama Vania. Dia tidak mau membebani masa tua mereka. Dia ingin kedua orangtuanya hidup damai di masa senja, setelah perjuangan berat dulu di masa muda.Selain itu, dia anak sulung laki-laki, tumpuan harapan keluarga. Bagaimana mungkin dia membuat khawatir mereka dengan kondisinya seperti ini?"Elya …." Sekali lagi Bram menyebut nama Elya. Dia menghela napas untuk yang ke sekian kalinya."Andai kau tahu fakta ini nanti, El. Semua tidak akan kacau begini!" Bram mendesis dan memukul kemudi mobil.Bram lulusan salah satu perguruan tinggi terbaik di luar negeri. Dia meraih gel

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Luka Itu Menganga

    "Tasmu tertinggal, El." Bram menyerahkan tas tangan Elya. Tas mewah berwarna merah menyala, dengan warna emas melingkari pinggirannya.Lucu sekali melihat Bram yang sangat jantan itu menenteng tas tangan milik Elya. Mengundang senyum di bibir Elya dan Mama Vania. Sementara Ranti semakin gusar melihat pemandangan itu."Hellooooooo … Mas Bram, hei! hei! Sadar!" Ranti menjentikkan jari telunjuk dan jempol di muka Bram."Sebegitu bucinnya Mas ke wanita ini?" Ranti menunjuk Elya dengan dagu."Pakai pelet apa sih? Ampuh banget!""Ranti! Jaga ucapanmu, dia Kakak iparmu." Bram menatap Ranti tajam."Tenang saja, Mas. Sebentar lagi sudah bukan." Ranti tersenyum sinis."Ranti!" Bram mengepal tangan.Sementara Elya hanya menatap Ranti datar. "Kau kira aku mau terus bersama masmu? Aamiin, semoga sebentar lagi aku terbebas dari lingkaran keluarga menyebalkan ini." Ingin sekali rasanya Elya meneriakkan kalimat itu di wajah Ran

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Membungkam Ranti

    "Beberapa bulan belakangan, Frans jarang ikut acara keluarga, Ran?" Elya melanjutkan melangkah.Dia tidak menanggapi omongan Ranti barusan. Elya menyimpan kesal itu di dalam hati. Bukan caranya menunjukkan emosi di depan lawan."Jangan mengalihkan pembicaraan, Elya, kau –""Kau ingin aku menanggapi omonganmu bagaimana memangnya?" Elya tersenyum, memotong ucapan Ranti. Langkahnya anggun memasuki teras rumah Kakek Harimurti.Rumah dua lantai dengan halaman yang sangat luas itu terlihat sangat megah. Bergaya khas Eropa, menggunakan cat putih gading dengan pilar-pilar besar. Mewah. Kesan pertama saat melihat rumah itu.Ranti berdecak sebal. Dia selalu kalah setiap adu omongan dengan Kakak iparnya itu. Jauh di dalam hati dia mengakui, selain cantik, Elya juga wanita yang baik. Dia bisa melihat bagaimana cara Elya memperlakukan dan menghormati Bram selama ini.Wajar sebenarnya jika Bram begitu memuja Elya. Namun, melihat bagaimana kedu

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Bukti

    "Jangan terlalu mengurusi jandaku, Ran. Karena begitu aku menjadi janda, kupastikan kau akan menjanda juga. Kau pasti sadar benar, sekali aku menanggapi Frans, pernikahan kalian selesai." Elya mengembuskan napasnya di leher Ranti."Bisa apa dirimu tanpa Frans? Jangan terlalu sombong dengan apa yang kau punyai. Mungkin kau merasa sempurna karena bisa memberikan dia keturunan, tapi kau sama sepertiku, tidak lebih dari seorang istri yang hanya pandai bersolek!" Elya tersenyum, mengembalikan semua kata-kata Ranti padanya.Elya memijat lembut bahu Ranti yang menegang."Aku duluan, Ran. Sepertinya acara penyambutan calon janda seperti kita akan segera dimulai." Elya tersenyum penuh kemenangan menatap Ranti yang mukanya memerah.Elya menjauhkan badan mereka. Sejenak memindai penampilan Ranti dari atas ke bawah. Kemudian menggeleng sambil tertawa kecil.Elya berjalan dengan anggun, meninggalkan Ranti yang membeku.***"Bram

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Pecah Menjadi Tiga

    "Aku punya foto hasil pemeriksaan itu." Elya berkata tenang, dengan anggun mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya.Seketika ruangan itu hening.Suara Elya mengambang di langit-langit.Udara seperti hilang.Tarikan-tarikan napas terdengar sangat berat.Elya tersenyum tenang. Dia membuka salah satu foto di ponsel berlogo apel tergigit itu menggunakan tangan kanannya. Tangan yang mulus, putih, dan jari yang lentik dihiasi dengan lukisan bunga teratai berwarna merah muda di kukunya. Indah, siapapun yang melihat tangan itu pasti berdecak kagum. "Ada yang mau melihat foto hasil pemeriksaannya?" Suara Elya lembut terdengar. Tangannya terangkat, mengacungkan ponsel sambil menggoyang-goyangkannya.Hening. Ketegangan membungkus ruangan itu."Elya …." Bram mengambil ponsel Elya. Sigap Elya menjauhkannya dari Bram."Kenapa, Mas? Mas lupa hasilnya makanya mau lihat lagi?" Elya mengedipkan sebelah matanya pada Bram.

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Ceraikan Aku!

    "Saat ini, perusahaan mempunyai pinjaman dalam jumlah besar di dua kreditur kenalan temanku itu, Kek. Investasi itu membutuhkan dana yang besar, sehingga aku harus berhutang karena memerlukan tambahan modal. Tapi hasil investigasi ternyata salah perhitungan, sehingga setiap tahun hasil minyak yang didapat semakin berkurang. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak bisa melunasi hutang. Gagal bayar." Bram meletakkan gelas es jeruk."Saat itulah, perusahaan temanku akan mengambil alih semua aset perusahaan kita. Mereka yang akan berpura-pura menjadi pembeli di pelelangan pengadilan nanti." Bram menghela napas lagi."Aku harus bermain rapi, karena jika tidak, Om Ridho dan Om Miko, suami Tante Adisti, pasti bisa mencium adanya ketidakberesan dalam masalah ini. Oleh karena itulah, aku memerlukan waktu yang sedikit lama, untuk bisa menyelesaikan semua.""Apa yang kau butuhkan untuk bisa mempercepat semuanya? Kita sudah tidak bisa menunggu! Malam ini pasti mereka ak

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Ditahan, Bukan Bertahan

    Mama Vania mengelus punggung Elya lembut. Sebagai sesama wanita, dia paham sekali bagaimana perasaan menantunya itu."El …." Mama Vania tersenyum, menatap Elya lembut."Kalau kau mau pulang sekarang, Mama temenin, yuk." Mama Vania kembali mengelus punggung Elya yang duduk di sebelahnya.Tadi Mama Vania mengajak Elya duduk di bagian belakang, agak pojok. Dia ingin Elya menenangkan diri.Ketika melihat anak menantunya itu hampir lepas kendali saat pertemuan tadi, dia bergegas menyeretnya keluar.Percuma.Percuma melawan Kakek Harimurti.Kata-katanya adalah perintah. Sekali dia bersuara, maka wajib hukumnya dilakukan, tak bisa dibantah. Empat puluh satu tahun dia menjadi menantu di keluarga Harimurti, dan selama itu juga, dia hanya dianggap sebagai pelengkap.Keluarga besar memang selalu berlaku baik, tapi dia paham sekali, keberadaanny

Bab terbaru

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Pilihan (TAMAT)

    "Apa kabar Rossa?" Elya akhirnya kembali bertanya setelah mereka terdiam cukup lama."Ah iya. Dia sehat, anaknya juga sudah bertambah besar. Sedang dalam tahap merangkak ke sana kemari. Rossa titip salam untukmu."Elya tertawa kecil. Mengangguk. Salam balik untuk Rossa maksudnya. "Dia sangat berterima kasih padamu, El. Boleh tahu kenapa?""Hei! Kau mau tahu saja. Itu rahasia antara para wanita." Elya tertawa sambil mengedipkan mata.Elya menarik napas. Ingatannya melayang pada siang itu, saat dia dan Rossa akhirnya setuju untuk bersepakat. "Apa yang mau kau bicarakan, El?""Aku ingin menawarkan kerjasama.""Kerjasama?" Rossa tertawa kecil."Hei! Ingat berapa kali kau menolak tawaranku? Dua kali!" Wanita yang tengah berbadan dua itu berteriak."Lalu, apa menurutmu aku akan menerima begitu saja tawaran darimu setelah saat ini aku berada di atas angin, hah?!" Napas Rossa menderu."Tena

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Masihkah Ada Kesempatan?

    Bram tersenyum melihat Elya yang sedang duduk di mobil dengan pintu terbuka. Dia tahu wanita itu sedang menunggunya. Tadi mereka berjanji akan makan siang bersama setelah semua urusan selesai.Bram menarik napas panjang. Bahkan dari kejauhan, kecantikan Elya masih terlihat sangat jelas. Di usianya yang menjelang pertengahan kepala tiga, Elya tampil sebagai wanita matang dengan segala kesempurnaanya. Lelaki itu kembali menarik napas panjang. Andai dulu dia jujur pada Elya tentang hasil pemeriksaan, akankah kisah mereka tetap berakhir seperti ini?"Bram." Satu suara menyapa Bram.Lelaki berkaos putih itu menoleh ke arah sumber suara."Pa ….""Kata Elya kalian ada acara?""Iya, Pa. Kami mau makan siang di luar. Nostalgia, di resto dulu tempat aku melamar Elya." Bram tersenyum malu-malu."Pergilah, Bram. Melihat dari sikap Elya, Papa yakin masih ada kesempatan bagimu untuk memenangkan hatinya." Papa Lin menepuk bah

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Janji Rossa

    Enam bulan setelah penangkapan Kakek Harimurti."Selamat Siang, pemirsa Berita Dalam Negeri.Setelah melalui proses sidang yang alot karena Harimurti melakukan perlawanan yang cukup kuat. Hari ini akhirnya keputusan banding resmi ditolak.Harimurti dijerat dengan pasal berlapis. Pertama penyalahgunaan obat sehingga membahayakan keselamatan orang lain pasal 1 UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.Kedua pencemaran nama baik terhadap perusahaan Lakhsita pasal 27 ayat 3 dan pasal 45 ayat 1 UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).Ketiga pengancaman akan menghabisi nyawa orang lain pasal 368 KUHP.Dengan adanya tuntutan pasal berlapis, Harimurti dijatuhi hukuman denda yang sangat banyak dan hukuman kurungan dalam jangka waktu yang lama.Sangat disayangkan. Di masa-masa akhir menuju tutup usia, Harimurti harus kehilangan semua kekayaan dan kehormatannya. Harimurti bahkan ditangkap di kantor pusat Harimurti Grup, tempat ya

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Akhir Kisah Sang Sutradara

    Papa Lin tersenyum puas menatap Elya. Menantunya itu memang layak dikagumi. Jika menuntut Harimurti dengan jalan biasa, pasti lelaki tua itu akan bebas dengan mudah.Dengan melakukan semua ini, mereka bisa mendapatkan dukungan yang sangat besar dari masyarakat. Apa lagi jika memanfaatkan kisah rumah tangga Elya dan Bram yang selama sepuluh tahun belum dikaruniai keturunan. Pasti emosi publik akan semakin meledak.Elya tersenyum menatap Kakek Harimurti yang mematung. Lelaki tua itu melihat dirinya dengan tatapan kosong."Kau terlalu angkuh Harimurti! Seolah bisa menyelesaikan semua dengan uang dan relasi yang kau miliki, kau lupa tidak semua hal bisa dibeli. Salah satunya harga diri. Kini, kau bukan siapa-siapa lagi di negeri ini." Lembut suara Elya terdengar, membuat Kakek Harimurti terdiam."Seorang pemilik imperium bisnis ternama, kini hanya seorang calon pesakitan yang akan menghabiskan sisa waktunya dalam keadaan hina! Semua itu karena nafsu

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Telak!

    "Lepas!" Elya berteriak sambil memberontak."Bagaimana, Elya?" Kakek Harimurti terkekeh melihat wajah Elya yang memerah.Elya tidak gentar sedikit pun dengan keadaan di sini. Dia pernah melihat hal yang lebih keji. Kedua orangtuanya mati terbakar dan menjadi abu di depan matanya sendiri."Ternyata selama ini kalian telah mengetahui aku yang telah membuat Bram mandul, hah?!" Kakek Harimurti berdiri tegak di hadapan Elya yang dipegang oleh dua orang suruhannya.Kakek Harimurti tertawa terbahak-bahak. "Kau betul, Elya! Aku memang telah memberikan obat itu selama lebih dari tiga puluh tahun. Cucu dari jalan darahku lebih pantas memimpin perusahaan ini dibandingkan dengan keturunan Lin s*alan itu!""KRIMINAL!" Elya berteriak kencang sambil memberontak.Kakek Harimurti kembali tertawa terbahak-bahak. "Kriminal? Tidak ada yang kriminal di negeri ini selama kau punya uang dan relasi!" Kakek Harimurti menatap Elya ding

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Satu Lawan Tiga

    "Jelaskan!" Bentakan Kakek Harimurti memenuhi lantai paling atas kantor pusat Harimurti Grup. Suara serak itu gemetar menahan amarah.Papa Lin menarik napas panjang. Lelaki tua di hadapannya ini terlihat sangat marah. Hilang sudah rasa hormatnya selama ini. Orang yang dianggapnya sudah seperti ayah kandung sendiri, ternyata musuh yang menikam dari belakang."Tenanglah dulu, Pa.""Jelaskan maksud semuanya, Lin.""Maksud yang mana?""Kenapa kau melakukan konferensi pers?!" Kakek Harimurti berteriak kencang. Giginya bergemeletuk melihat Papa Lin yang tampak tenang-tenang saja."Kenapa tidak?" Papa Lin tersenyum. Matanya menatap dua orang bodyguard berbadan atletis yang berdiri tegap menjaga pintu. Dia yakin sekali, pasti di luar ruangan jumlah mereka lebih banyak lagi."Lin!" Kakek Harimurti menggebrak meja."Apa masalahnya, Pa?" Papa Lin menatap Kakek Harimurti dengan ekspresi pura-pura bingung.Kakek Ha

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Kantor Pusat Harimurti Group

    Suara Papa Lin terdengar berwibawa."Saat ini. Saya hanya berdiri sebagai penengah, untuk rumor yang sangat simpang siur terjadi dalam dunia bisnis. Saya, mewakili Harimurti Grup merasa perlu angkat bicara, agar rumor tidak semakin berkembang dan menyesatkan kita semua.Saya diberikan mandat oleh anak saya, Bramantyo Harimurti. Karena menurutnya, saya lebih mumpuni dalam menyelesaikan rumor ini.Sepenuhnya kepemimpinan Harimurti Grup saat ini dipegang oleh Bram. Semua keputusan, walau hanya untuk membunuh seekor semut pun di dalam Harimurti Grup harus atas seizin Bram.Menjawab rumor yang beredar tentang perebutan kekuasan dalam lingkaran keluarga Harimurti, itu tidak benar sama sekali.Sebagai pemimpin perusahaan, Bram yang berhak menentukan arah perusahaan selanjutnya. Karena saya dan Ayahanda Harimurti sudah tidak memiliki kuasa apapun lagi dalam lingkar perusahaan.Selain itu, mengenai rumor kedua yang beredar, yakni tent

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Konferensi Pers

    "Ini rangkaian terakhir, Bram. Setelah ini kita lakukan pengecekan secara keseluruhan, baik darah maupun sp*rma." Dokter Lucky menjelaskan sambil menyiapkan resep untuk Bram."Bagaimana, dok?""Apa yang bagaimana, El?" Dokter Lucky tersenyum sambil menatap Elya."Mas Bram." Elya mengulum senyum.Dokter Lucky tertawa melihat Elya yang salah tingkah."Kau ini seperti masih perawan saja, El. Malu-malu begitu."Bram ikut tertawa mendengar omongan dokter Lucky. Dadanya berdebar kencang. Takut hasilnya tidak sesuai dengan harapan."Sejauh ini hasilnya baik. Tapi harus saya pastikan lagi dengan hasil pengecekan terakhir nanti. Sudah tidak sabar menanti kehadiran buah hati ya?" Dokter Lucky mengedipkan sebelah mata.Elya dan Bram tertawa berbarengan."Ada lagi yang mau ditanyakan?""Cukup dok," jawab Bram sambil menerima resep yang diserahkan dokter Lucky.Setelah beberapa percakapan lagi, Ely

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Rencana Penggulingan

    "Panggil Papa saja, El." Papa Lin tersenyum kecil saat tawanya reda."Papa apa kabar?" Elya tersenyum cerah. melihat cahaya di mata Papa Lin, dia tahu, dia sudah berhasil membangunkan singa tidur itu."Sehat, El. Kau sibuk sekali akhir-akhir ini sepertinya? Saat acara selamatan kelahiran anak Lira kemarin juga kita tidak sempat bercakap-cakap."Percakapan mereka terhenti. Pramusaji mengantarkan pesanan yang telah lebih dulu Elya pesan saat reservasi tempat.Kebetulan sekali, restauran di rooftop gedung pencakar langit tertinggi itu sedang sepi malam ini. Hanya ada tiga pelanggan. Duduk mereka juga berjauhan, sehingga membuat obrolan mereka lebih bebas."Sibuk, Pa. Bagaimana tidak sibuk? Aku ingin menggulingkan salah satu pemilik perusahaan paling berpengaruh. Tentu banyak hal yang harus kulakukan." Elya tertawa kecil.Papa Lin tersenyum. Istri pertama Bram ini memang selalu berbicara langsung ke intinya."Bagaimana, El?" Papa Lin mulai memasukkan pot

DMCA.com Protection Status