Share

Antipati

SAAT malam hari tiba, Sakdiah dan dua anaknya minta izin pamit ke Nek Minah. Wanita tua itu tak bisa menghentikan niat Sakdiah untuk pergi.

Mereka bertiga bergerak dengan menggunakan dua RBT hingga ke kawasan Panton Labu. Tujuan mereka adalah rumah salah satu famili Teungku Fiah yang berada di kawasan Pasar Panton Labu.

Daerah ini dinilai lumayan aman dari perang yang sering meletus tiba-tiba seperti daerah lainnya di lintas timur Aceh.

Yang terpenting, pemilik rumah ini adalah tentara republic, tapi memiliki kedekatan dengan para tentara nanggroe.

Menurut Sakdiah, pemilik rumah ini, Teuku Ruslan, pasti akan memberi perlindungan kepada dirinya dan dua anaknya tersebut. Faktor family, harga dirinya sebagai orang Aceh serta kedekatannya secara pribadi dengan para tentara nanggroe, pasti akan membuat sosok itu menerima mereka untuk sementara waktu di sana.

Waktu yang ditempuh dari rumah Nek Minah di pedalaman Simpang Ulim ke Panton Labu sekitar 45 men

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status