Beranda / Horor / DOA KUBUR TAK SEMPURNA / SERANGAN PASUKAN POCONG

Share

SERANGAN PASUKAN POCONG

last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-18 13:23:31

“Bagaimana aku bisa percaya kalo kamu bukan bagian dari makhluk itu?”

“Aku barusan datang. Ini hanya ruh saja karena tubuhnya terjebak dalam kamar rumah Pak Kades. Tolong keluarkan tubuhku! Aku akan membantumu untuk membongkar semua tindak kejahatan Pak Kades.”

“Buktikan kalo kau itu Bu Silvia!”

“Baiklah!”

Tiba-tiba tubuh Pak Atmo terasa panas tak terkira. Beberapa saat tubuhnya kejang dan ada sesuatu yang hangat masuk ke raganya. Kini, tubuh Pak Atmo mulai bergerak tanpa kehendaknya sendiri. Dia beranjak pergi menuju arah cahaya lalu langkah kaki sudah berada di luar gua.

Sesaat kemudian, tubuh Pak Atmo mengejang hebat lalu lemas lunglai bersimpuh di tanah. Sekujur badan bagai terserap energinya. Pria tua ini berdiam diri beberapa waktu lamanya.

“Tolong bongkar kamar ritual Pak Kades!” Terdengar suara Bu Silvia lagi.

Pak Atmo menarik napas dalam untuk mendapatkan oksigen. Berdiam dalam gua pengap, dalam dada berasa sesak dan terhimpit. Perlahan-lahan jalan napasnya mulai longgar. Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    RITUAL PULIHKAN ENERGI

    “Auch!”pekik Pak Atmo kesakitan. Ternyata kesaktian yang dipunyainya beberapa saat tadi langsung menghilang begitu pasukan pocong hancur.“Pak, kenapa kemari?” Terdengar suara Nikita tanpa wujud.Pak Atmo mengedarkan pandangan guna mencari keberadaan putrinya dengan meringis kesakitan.“Nduk, Bapak mau menolong Bu Silvia,”ucap Pak Atmo lirih.“Buka telinga Bapak. Biar aku obati.”Pak Atmo segera membuka kedua telapak tangan dan embusan angin sedingin es langsung masuk gendang telinga. Pria tua ini merasakan sensasi isis dan perih mirip terkena tetesan cairan alkohol.Beberapa saat menahan rasa tidak nyaman dan akhirnya terasa enteng di telinga. Pak Atmo merasa kuping telinga normal kembali dan tidak nyeri lagi.“Telinga Bapak sudah sembuh, Nduk,”ujar Pak Atmo dengan rona bahagia menyelimuti wajahnya.“Ya, udah. Bapak pulang saja! Biar aku yang urus Bu Silvia.” Terdengar suara Nikita masih tanpa wujud.Pak Atmo pun gegas beranjak pergi. Pria ini menyadari kekuatan fisiknya telah banyak

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    PERTEMUAN MENGERIKAN

    Galang terdiam untuk beberapa saat. Dia mempertimbangkan permintaan gadis itu. Bukan karena parasnya. Namun, karena rasa iseng akibat sudah lama tak ada teman kencan, sekaligus penasaran. "Tolong, Mas ...." Nadia kembali meminta, kali ini dengan emoticon menangis di ujung chatnya.Akhirnya Galang menuruti keinginan gadis itu, lalu mereka janji ketemu di kafe ini. Galang menatap wajah manis itu lekat. Hingga Nadia Resti Putri sedikit salah tingkah di atas sofa yang didudukinya. "Mau minta tolong apa?"tanya Galang dengan suara dibuat selembut mungkin."Nanti sehabis dari sini, boleh, gak, minta antar ke kamar mayat?"Nadia membalas sembari tersenyum menggoda.Indra penciuman Galang mengendus bau harum bunga melati bercampur anyir darah. Pria ini mencari sumber bau tersebut dan ada di sekitar Nadia. Namun, si pria mengabaikan itu. Bahkan bulu kuduk yang mulai meremang pun tidak dihiraukannya. Dia telah terbuai oleh paras cantik dan perilaku manis Nadia."Emang mau ngapain, ke kamar ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    SATU KORBAN NIKITA

    "Khilaf? Hi hi hi hi! Sekarang, waktunya kau temani aku di liang lahat." Udara mendadak berubah menjadi sangat dingin, seolah ingin membekukan apa pun yang dilewatinya. Jangkrik dan binatang malam lain pun enggan bersuara. Hanya burung gagak yang terdengar bersahut-sahutan. Galang beringsut ke belakang menggunakan tangannya Dia merapatkankan tubuh ke dinding sambil bergeser hendak keluar kamar. Suara gesekan dedaunan yang diterpa angin membuat hati semakin ciut. Belum lagi aroma busuk bercampur wangi bunga melati yang menguar. Nikita tertawa melengking, lalu dengan cepat tangannya yang berkuku tajam mengoyak dada pria yang telah pucat pasi tersebut. Jemari tangan Nikita dengan kuku-kuku panjang mengeluarkan jantung Galang. Kemudian, jantung berlumur darah segar dijejalkan ke dalam mulut Galang. Mata lelaki itu terbelalak dan tubuhnya kejang beberapa saat. Kemudian tubuh itu pun diam tak bergerak dan langsung kaku. Beberapa waktu kemudian, ibunya mendatangi kamar Galang. Teriakan hi

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    RASA YANG SAMA

    Wanita sosialita tersebut telah terbebas nyawanya dari ikatan gaib milik Pak Kades. Dia telah jadi pengikut Nyi Dhiwot seperti dirinya. Kini, Pak Atmo bisa berjalan lebih tegap seperti tenaga pria muda setelah melakukan ritual khusus dengan Bu Silvia semalam di puncak Bukit Bajul tepat di bawah sinar terang bulan purnama. Sejak Pak Atmo jadi pengikut aliran sesat, dirinya mempunyai perilaku lebih liar daripada sebelumnya. Dalam tubuhnya telah bersemanyam jiwa lain, yaitu makhluk tak kasat mata yang merupakan kepercayaan Nyi Dhiwot. Kekuatan pemikat wanita melekat pada semua sendi tubuhnya, terutama bagian mata, bibir dan area vitalnya. Dalam beberapa hari ke depan, pria tua ini telah siap meminang janda mati Pak Kades dalam ijab kabul sederhana. Mayat seorang sekuriti telah berhasil menggantikan posisi Pak Kades. Mayat dalam wujud Pak Kades ditemukan tergeletak di pinggir hutan. Istrinya yang telah merasa tersakiti oleh perilaku bejat Pak Kades, bisa bernapas lega karena lepas dari i

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    BUTUH TUMBAL

    "Ya ampun, Maaas. Aku pikir kamu pingsan, diapa-apain sama Fatimah, tahu ngga?!"Dahlan perlahan duduk, punggungnya bersandar ke dinding lalu ia memakai kaosnya kembali. "Fatimah orang baik. Kita gak boleh jahat padanya.""Tapi, tadi aku denger raung kesakitan kamu. Aku langsung mencarimu ke dapur karena suara berasal dari sana," ujar Nur. Dahlan tersenyum menyeringai dan itu membuat bulu kuduk Nur meremang. Wajah Dahlan tampak pucat pasi. Dia menatap istrinya tanpa ekspresi. Nur merasakan suatu keanehan dari sikap suaminya yang tidak seperti biasanya. Dia pun mengulang permintaan suaminya kembali. "Benar minta ayam mentah?"Dahlan pun mengangguk tanpa ragu. "Buruan bawa sini!"Nur menatap suaminya dengan hati bimbang, tetapi tetap patuh karena takut pada pandangan Dahlan yang menghunjam. Wanita ini beranjak meninggalkan kamar dan pergi keluar rumah. Namun tanpa disangka-sangka olehnya, Fatimah telah datang menghampiri dengan seekor ayam cemani hitam mulus di tangan."Ini ayam untuk B

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    SUAMI ISTRI PENCULIK

    "Nduk, ada suruhan orang kaya mencarimu,"ucap ibu mertua kepada Nur."Siapa, Bu?" Nur berucap dengan terbata-bata."Coba kamu lihat dulu. Sini, Ibu bantu kamu jalan,"balas ibu mertuanya lalu memapah Nur.Kedua wanita ini berjalan beriringan menuju ruang tamu. Namun ternyata orang yang dimaksud oleh ibu mertuanya tidak ada di sana."Ke mana orang tadi?" Ibu mertuanya celingukan. "Kamu duduk sini dulu."Setelah Nur duduk di kursi, wanita tua tersebut berjalan ke arah teras. Tamu yang dicarinya tetap saja tidak ditemukan. Di saat bersamaan, Nur mendengar suara raungan suaminya dari arah dapur. Wanita ini mencoba bangkit dengan hati-hati lalu melangkah perlahan menuju dapur.Sesampai di dapur Nur tidak melihat apa-apa. Wanita ini bingung karena sedari dia siuman tidak melihat Dahlan dan sekarang tiba-tiba mendengar raungan kesakitannya. Dia berjalan pelan-pelan menuju kamar dan benar saja, dia melihat Dahlan sedang duduk. Punggungnya bersandar ke dinding dan sedang memakai kaosnya. "Fatima

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    RUDI YANG INGIN TAHU

    "Siapa kamu? Pergiii!"teriak Nur dengan kedua kaki gemetar karena takut."Aku, Nikita yang kalian culik. Karena ulah kalian itu pula, aku mati pendarahan. Anakku haus darah kalian. Hi hi hi hi!""Ka-Kamu? P-Per-gi!"teriak Nur sambil berusaha lari. Kedua kakinya telah dipegangi oleh sepasang tangan mungil bayi bertaring tajam dengan mulut mendesis serupa ular.***Tok! Tok! Tok!"Pak!"Sebentar ucap saat mau dari arah dapur menuju kamar lalu membuka daun jendela."Ada apa, Nduk?"tanya Pak Atmo kepada Nikita yang pakai kerudung karena tidak berani kena sinar matahari. Saat ini jam menunjukkan pukul lima pagi. Fajar masih mengintip dari ujung cakrawala."Aku telah dapat darah satu orang, Pak, buat ritual untukku," ucap Nikita terdengar samar-samar."Energimu hampir habis, Nduk. Istirahatlah! Nanti bapak panggil saat semua telah siap," ujar Pak Atmo sambil memandang perwujudan putrinya yang hampir lenyap."Baik, Pak." Nikita pun menghilang bersama desiran angin pag."Tok! Tok! Tok!"Assa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    ADA YANG GANJIL

    Rudi bertekat akan ada di desa tersebut sampai beberapa waktu. Dia akan menyelidiki kasus kerabatnya serta mencari bukti-bukti untuk dilaporkan ke polisi. Keberadaan Rudi di kampung, tentu saja telah diketahui oleh Nikita. Arwah penasaran wanita cantik ini akan memberi kejutan terhadap pria dari kota tersebut. Nikita tidak akan membunuh orang yang tidak bersalah. Namun, dirinya akan melakukan keisengan terhadap Rudi dan berharap agar pria tersebut akan buru-buru kembali ke kota."Tempat kamu ada di kota. Dan gak seharusnya sampe ikut campur dengan urusanku,"ucap Nikita di telinga Rudi."Suara siapa ini?"tanya Rudi sambil memegang tengkuk yang mulai merinding. Pria ini celingukan ke kanan dan ke kiri."Pulanglah, kalau masih ingin hidup!"seru Nikita di telinga Rudi. Tiba-tiba angin dingin berembus kencang mengempaskan tubuh pria tersebut hingga tersungkur di tanah. Rudi bangkit dari tanah. Kedua lutut dan sikunya lecet dan terasa perih. Dia mengusap sebentar lutut dan sikunya untuk m

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07

Bab terbaru

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    AKHIR CERITA NIKITA

    Aku tahu, ini pasti jebakan dari Pak Atmo dan Nyi Dhiwot, batin Faisal.Samar-samar terdengar suara Kiai Masruhat di telinga Faisal. "Fokus pada niat dan jangan lepas dengan zikir serta doa!""Baik, Kiai,"ucap Faisal dengan suara lirih."Mas Eko ...!" Simbah memanggil dari balik pintu kamar."Iya, Mbah," jawab Eko yang gegas bangkit dari tempat tidur.Seperti ada yang mengendalikan tubuhnya. Faisal ikut duduk dan mengamati perilaku sahabatnya. Eko menghampiri Simbah. Wanita itu berdiri di depan pintu sambil tersenyum. Dia mengelus rambut Eko lalu menyentuh pipi kanannya."Maukah kamu menjadi suamiku?"Eko pun mengangguk dengan ekspresi wajah datar. Pria ini digandeng tangannya oleh Simbah menuju kamar yang berada paling belakang. Faisal buru-buru mengikuti mereka. Ketika sampai depan pintu, bau anyir darah dan busuk bangkai menyapa indra penciuman Faisal.Pria ini mengambil sajadah dari dalam tas ransel lalu memulai salat sunah. Dia memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk m

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    TUGAS TERAKHIR

    "Itu buat kamu. Pengantin baru harus minum jamu kuat, biar gak gampang K.O,"balas Eko tidak mau kalah."Nanti Simbah bikinkan untuk kalian. Yang belum nikah, gak perlu khawatir. Simbah bikinkan ramuan agar lekas laku,"ucap Simbah dengan tawa terkekeh-kekeh."Memang ada ramuan kayak gitu, Mbah?"tanya Eko yang jadi penasaran."Ada. Nanti Simbah pijat di titik-titik tertentu agar sumbatannya ilang."Kedua pria ini telah terpengaruh oleh ilmu sihir Simbah. Namun, baik Faisal maupun Eko masih kuat iman dan tidak begitu terpengaruh."Kami selesaikan kerjaan dulu. Setelah itu akan ke rumah Simbah buat minta ramuan,"ucap Faisal kepada wanita tua."Ya, gak apa. Selesai urusan kalian! Setelah itu datang ke rumah Simbah." Tampak ada guratan kekecewaan terukir pada wajah wanita tua. Namun dia memilih untuk bersabar dan tidak mau memaksakan kehendak.Aku harus dapatkan Eko untuk jadi pasangan abadi Nikita, batin Simbah dengan senyum penuh arti."Kebetulan saya orang asli sini. Simbah tinggal di ma

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    SIMBAH PERACIK JAMU

    "Biar saya bantu, Mas,"ucap Pak Rasyid yang segera menyulut ujung tali berbahan pelepah pisang dengan korek api. Percikan api membakar ujung tali hingga habis tidak tersisa. Ajaib! Pelepah palem pembungkus tidak tersentuh lidah api sama sekali."Masyaallah! Hanya talinya yang terbakar,"ucap Faisal yang telah mulai membuka pembungkus dibantu oleh Pak Rasyid."Kita baca Al-Fatihah lanjut Ayat Kursi,"saran Kiai Masruhat yang berdiri sambil mengelus-elus pelepah palem pembungkus. "Lahaula wala quata Illa billah!"Pembungkus tersebut bergerak-gerak. Isinya seperti gerakan sesemakhluk yang ingin membuka paksa dari dalam. Faisal memegang cetakan yang terbentang di permukaan luar."Seperti telapak tangan manusia,"ucap Faisal sambil terus melepaskan satu per satu pelepah palem."Memang benar. Isinya yang sedang kita cari,"sahut Kiai Masruhat dengan tersenyum lebar, hingga tampak jelas kerutan yang menumpuk pada sudut bibir sepuhnya."Masyaallah! Apa itu, Kiai?"tanya Faisal yang semakin penasar

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    BENDA BERBUNGKUS PELEPAH PALEM

    Faisal cekatan mengarahkan mobil untuk mendapatkan tempat parkir yang aman. Kebetulan samping rumah Faisal adalah jalan tembus warga desa menuju Bukit Bajul. Jadi banyak Faisal mengarahkan mobil parkir ke arah depan rumah."Ini gubug saya. Mari kita istirahat sebentar sambil minum kopi,"ucap Faisal saat para penumpang mobil telah turun."Kita ngopi setelah selesai tugas, Mas. Sekarang kita langsung menyusul Mas Eko saja. Kasian sendirian,"balas Kiai Masruhat yang langsung direspon anggukan kepala oleh Pak Rasyid.Akhirnya mereka beranjak menuju Bukit Bajul. Beruntung anak tangga menuju bukit telah terpasang lampu penerangan berjarak setiap meter. Jadi mereka lebih nyaman dalam menapaki jalan menanjak. Hawa sedingin es menerpa tubuh mereka. Anging dari puncak bukit menyambut kedatangan keempat pria.Berisik dahan dan rantjng pohon cemara bergesekan ditiup angin. Suara binatang malam bersahutan memecah hening malam. Mereka tidak melihat penampakannya sosok Eko di puncak tangga. Padahal

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    PROSES PEMBERSIHAN

    "Di kampung saya. Menurut rencana setelah ini, Dek Salimah akan saya ajak pulang ke rumah saya. Akan saya ajari sebagai petani dan peternak, Pak, Kiai.""Masyaallah! Semoga membawa berkah, Mas,"timpal Kiai Masruhat.Tak berapa lama, Pras dan Esti datang. Mereka membawa pesanan pengantin baru. Tentu saja, mereka kaget dengan keadaan dalam ruangan yang porak-poranda. Namun dalam penglihatan ketiga pria ada perbedaan yang terjadi dalam diri pasangan suami istri ini.Keduanya tanpa ucap salam, langsung berdiri di tengah. Mata pasangan suami istri ini memerah. Kiai Masruhat langsung memberi isyarat kepada yang lain dengan memilih tasbih. "Kalian akan tahu akibatnya jika gak serahkan Nikita!"teriak Pras dengan kedua mata melotot. Sementara itu, Esti akan mendekat ke arah Salimah dan buru-buru dihadang oleh Faisal."Minggir, kau!" Teriakan Esti mirip suara pria tua. Ketiga pria langsung paham dengan yang mereka hadapi. Pasangan suami istri ini telah dirasuki Pak Atmo dan pengikut Nyi Dhiwo

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    SERANGAN PAK ATMO

    Faisal buru-buru memeluk tubuh Salimah lalu berbisik,"Ada yang mencoba mengganggu kita. Dia menyamar sebagai Nikita. Ikuti doa yang Mas ucapkan!".Faisal pun melafalkan Ayat Kursi yang segera diikuti oleh Salimah. Tak berapa lama, muncul penampakan wujud Nikita meski secara samar-samar. "Dia bukan Nikita, Dek. Tetap waspada!" Faisal memegang tangan Salimah dengan erat. Pria ini berzikir dalam hati."Lepaskan aku! Entar aku bantu pulihkan Salimah,"ucap bayangan Nikita tersebut."Kenapa dengan aku?"tanya Salimah dengan ekspresi bingung. Dia merasa sudah sehat dan tidak ada yang aneh dalam dirinya.Faisal mengecup pipi Salimah lalu berbisik,"Dia sengaja menjebaknya kita. Abaikan!""Salimah, roh kamu telah diikat janji oleh Nyi Dhiwot. Janin dalam perutmu adalah untuk persembahan. Dia akan tetap berdiam di rahim, sampai saatnya tiba. Separuh nyawamu untuk dia. Kamu akan jadi budak Nyi Dhiwot karena itu. Kamu gak bisa menolaknya. Aku bisa bebaskan kamu dari ikatan itu. Mau?"Bayangan Niki

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    DUA KUTUB BERBEDA

    Pras yang mulai merasakan bulu kuduknya berdiri lalu berbisik ke telinga Esti. "Sepertinya ada pesan kematian."Esti pun segera menoleh dengan wajah terkejut. "Maksud Mas ...?""Bisa jadi tadi Mbak Salimah melihat malaikat maut yang sedang mengantar jenazah seseorang,"balas Pras dengan wajah yakin."Bisa jadi, itu benar, Mas,"sahut Faisal. "Dek Salimah diberi penampakan ghoib."Salimah masih terisak-isak dalam dekapan Faisal. Akhirnya oleh suaminya diajak masuk ruang perawatan. Sementara itu, Pras dan Esti masih geming menatap ke arah lorong menuju kamar mayat. Mereka syok melihat sosok berpakaian hitam dengan perut terbuka mengucurkan darah segar. Sosok itu Salimah. "Oek! Oek! Oek!"Terdengar tangisan bayi. Sosok dengan jubah berapi yang berkobar keluar dari dalam ruang mayat membawa peti. Suara tangisan bayi semakin tidak terdengar bersamaan dengan hilangnya sosok dengan jubah api. Wanita mirip Salimah masih merogoh bagian perut yang berlubang.Air matanya berubah semerah darah. P

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    PENAMPAKAN TAK LAZIM

    Kiai Masruhat gegas masuk ruangan untuk menghampiri sumber suara. Sementara Pak Rasyid berbicara lirih kepada Faisal. "Tolong, botol diberi tambahan doa.""Baik, Pak." Faisal pun segera membaca doa dalam hati lalu mengambil botol dari balik baju lalu meniup permukaannya sebanyak tiga kali."Tolooong!" Terdengar teriakan lagi. Namun kali ini keluar dari mulut perawat."Tidak ada orang yang mendengar teriakanmu, Cantik! Percuma kamu buang-buang energi! Menurutlah!"ancam Eko ke telinga perawat. Pria ini tidak menyadari jika Kiai Masruhat sedang menghampiri mereka dalam keadaan tanpa wujud."Tolong lepaskan saya! Ada pasien lain yang harus saya cek,"ucap perawat dengan bibir gemetar.Kiai Masruhat langsung mendekat. Perawat tidak mengetahui keberadaannya. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Eko. Pria yang telah dirasuki oleh ruh Pak Atmo, bisa melihat kehadiran Kiai Masruhat."Gak usah ikut campur urusanku!"teriak Eko dengan tawa terkekeh-kekeh khas orang tua. Terang saja, teriakan Ek

  • DOA KUBUR TAK SEMPURNA    BIKIN ULAH LAGI

    "Alhamdulillah. Dengan ini kita bisa menangkap arwah Pak Atmo yang masih gentayangan,"ucap Pak Rasyid sambil menerima botol lalu mengamati beberapa saat. "Semoga setelah ini diamankan, Mbak Salimah tidak bersikap aneh lagi. Moga hubungan rumah tangga yang terjalin bisa harmonis." "Saya mohon maaf, sebelumnya, Pak. Saya berniat untuk mengembalikan Dek Salimah ke Eko, setelah 40 puluh hari usia pernikahan." "Kenapa begitu? Pernikahan itu peristiwa sakral. Gak boleh dibuat main-main." "Iya, saya tahu, Pak. Seharusnya Dek Salimah itu menikah dengan Eko. Mereka telah berniat untuk menikah. Saya hanya perlu menunggu, apakah ada benih tertanam dalam rahim Dek Salimah? Itu saja! Saya akan melanjutkan pernikahan, jika memang Dek Salimah hamil." "Hal ini harus dibicarakan bersama dengan yang bersangkutan dahulu. Bagaimanapun pernikahan adalah sebuah ibadah. Terlebih ini adalah tanggung jawab yang harus diemban. Cinta bisa tumbuh seiring dengan berjalannya waktu, selama kalian berniat men

DMCA.com Protection Status