Share

BAB 38

Author: NawankWulan
last update Last Updated: 2024-10-11 22:38:37

"Meira, dia mantan istriku." Raka pura-pura tak tahu keterkejutan Meira. Perempuan itu masih mematung sembari mengulurkan tangan kanannya. Namun, Dahlia tak membalas uluran tangan itu. Dia justru pergi begitu saja sembari bergelayut manja di lengan bosnya.

Kepergian mobil merah itu, membuat Raka tercekat. Dia tak membahas apapun. Tak minta maaf atau sekadar memberi penjelasan agar Meira tak berharap. Melihat sikap majikannya yang begitu kaku dan cuek, Meira pun melakukan hal yang sama. Dia pura-pura tak mengingat perkenalan singkat tadi.

Untuk mengurangi kekakuan, Raka buru-buru menelepon Broto untuk membawakan mobil yang lain. Mobilnya rusak cukup parah di bagian depan dan dia meminta Broto untuk membawanya ke bengkel.

Cukup lama menunggu, akhirnya mobil yang dikendarai Broto datang juga. Mobil yang biasa dipakai Keanu itu berhenti di belakang mobil Raka. Broto keluar dari mobil lalu melangkah tergesa mendekati majikan mudanya.

"Maaf agak lama, Mas. Tadi ada sedikit insiden di ru
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 38B

    Cukup lama ngobrol, akhirnya Aldo muncul dengan dua wanita di belakangnya. Mereka duduk berdampingan di sofa tak jauh dari tempat duduk Raka. "Gimana, Aldo? Sudah keliling sekolah?" tanya Suryo sembari beranjak dari tempat duduknya. "Alhamdulillah sudah, Pak. Sekolahnya bagus dan besar. Teman-temannya juga banyak." Aldo begitu antusias. Terlihat jelas binar bahagia di wajah tampannya. Meira pun tak kalah bahagianya. Dia lega karena Aldo menyukai sekolah barunya. Selain itu, Meira juga suka dengan lingkungan, sarana prasarana dan kegiatan keagamaan di sekolah itu. Meira berharap Aldo bisa lebih paham agama jika sekolah di sana yang berbasis islami. "Syukurlah. Besok bisa langsung belajar di kelas ya? Semoga Aldo betah sekolah di sini." Suryo dan Dina-- wali kelas Aldo pun tersenyum tipis menatap wajah anak didik mereka yang baru. "InsyaAllah betah, Pak, Bu. Sekolah ini sangat bagus dan keren. Nggak banyak orang bisa sekolah di sini kan? Masa saya nggak betah." Aldo menatap bundany

    Last Updated : 2024-10-12
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 39

    Sebulan berlalu. Meira sudah terbiasa dengan suasana dan pekerjaannya sebagai baby sitter. Dia menyayangi Dee seperti anaknya sendiri karena memang sejak dulu Meira berharap Aldo memiliki adik perempuan, tapi rupanya Allah belum mengizinkan. Bukannya bertambah keturunan justru pernikahannya bersama Baim hancur berantakan. "Mbak Lia minggu besok datang ke rumah kan? Aku akan bertunangan dengan seseorang." Suara Vonny sengaja diperkeras agar Meira mendengar obrolannya. Namun, Meira pura-pura tak mendengar. Dia sibuk menyiapkan makan siang untuk Dee. Saat ini dia masih bermain dengan papanya di kamar. Tumben akhir-akhir ini Mas Raka sering di rumah. Biasanya dia sibuk di kantor bahkan nyaris jarang pulang." Vonny manggut-manggut, entah apa yang dikatakan Dahlia dari seberang. Perempuan itu sengaja menelepon Vonny karena ingin bertanya banyak hal tentang Meira. Sejak pertemuan tak sengajanya dengan Raka tiga minggu lalu, Dahlia memang penasaran sebenarnya siapa sosok Meira. Kenapa dia b

    Last Updated : 2024-10-12
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 39B

    "Aku foto ya, Mbak. Lihatlah, dia lagi bawa makanan buat Dee. Dia cuma pembantu, Mbak. Mana mungkin menjadi istri kakakku. Percaya deh, itu cuma kekonyolan kakakku saja supaya membuatmu cemburu. Dia nggak mungkin move on secepat itu. Hatinya masih utuh milikmu, Mbak. Percaya deh!" Lagi-lagi tawa terdengar. Kini, Dahlia pun tersenyum puas saat melihat foto Meira dari belakang. Meski hanya terlihat bagian belakang, tapi dia yakin betul jika itu memang sosok yang diperkenalkan Raka padanya sebagai calon istrinya beberapa waktu lalu. 'Dasar, Raka. Dia masih saja seperti dulu. Jual mahal, padahal rasa cintanya padaku terlalu besar.' Dahlia kembali membatin. Dia teramat puas setelah tahu siapa Meira sebenarnya. Tak ingin menanggapi celotehan Vonny, Meira kembali melangkah ke lantai atas. Dia mengetuk pintu perlahan, lalu masuk ke kamar Dee yang bersebelahan dengan kamar papanya. Dee masih bermain petak umpet di atas kasur bersama Raka saat Meira datang. Diliriknya jam dinding yang menun

    Last Updated : 2024-10-12
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 40

    "Aku akan bertunangan dengan Vonny, Mei. Setelah surat cerai kudapatkan, aku akan segera menikahinya. Kamu pasti akan menyesal sudah menghancurkan pernikahan kita. Sebagai menantu keluarga Wicaksono, tentu aku akan mendapatkan jabatan penting di kantor papa. Papa pasti akan memberikan modal usaha untukku atau akan memberikan satu cabang usahanya seperti yang dia lakukan untuk Mas Raka dan Mas Keanu." Baim mendekati Meira saat dia pura-pura mengambil segelas air putih di dapur. Meira hanya melirik sekilas, tanpa membalas apapun. Dia nggak mau kembali membuat masalah apalagi berhubungan dengan Vonny si biang kerok itu. Meira ingin hidup tenang tanpa bayang-bayang mantan. "Jangan cemburu kalau aku dan Vonny memutuskan tinggal di sini. Kamu akan melihat kemesraan dan keromantisan kami tiap hari," lirihnya lagi. Namun, Meira tetap bergeming. Dia yang masih membuatkan susu dan roti panggang untuk Dee dan Raka hanya melirik sekilas lalu kembali sibuk dengan pekerjaannya. "Vonny sangat me

    Last Updated : 2024-10-12
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 40B

    Pertunangan Baim dan Vonny akhirnya benar-benar digelar meski sempat ditentang oleh Sundari dan Wicaksono. Kedua orang tua Vonny berharap jika anak perempuan mereka memilih lelaki yang tepat, yang lebih pantas untuknya. Setidaknya bukan lelaki bermasalah seperti Baim yang plin-plan dan tak memiliki tanggungjawab sebagai suami dan ayah. Sayangnya, Vonny terlalu menggebu sampai tak peduli dengan nasehat kedua orang tuanya. Entah mengapa Vonny bisa secinta itu pada Baim, padahal jika dia mau, dia bisa memilih lelaki lain yang jauh lebih baik dan lebih mapan dibandingkan mantan suami Meira itu. Acara digelar di sebuah gedung tak jauh dari kantor Wicaksono. Tak terlalu banyak undangan yang disebar. Wicaksono hanya mengundang beberapa kerabat dan mitra bisnisnya saja. Rencananya, Wicaksono akan mengundang lebih banyak orang saat resepsi saja. Baim dan Vonny kali ini sepakat dengan permintaan Wicaksono. Baim pun hanya mengundang teman-teman dan kerabatnya, sementara Vonny hanya mengundang

    Last Updated : 2024-10-13
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 41

    Gamis dan hijab dusty pink yang dipakai Meira cocok sekali dengan dress pink Dee. Mereka justru terlihat seperti anak dan ibu. Begitulah pujian yang terucap dari Sundari saat berada di mobil Raka. "Gimana menurut Kamu, Ka? Cocok sekali kan?" Sundari sengaja menggoda anak sulungnya. Raka hanya berdehem pelan setelah melirik Meira dari spion tengahnya. "Saya jadi nggak enak, Bu. Takutnya ada yang salah paham karena saya pakai gamis senada dengan Non Dee. Saya nggak enak kalau ada yang mengira berlebihan, padahal status saya hanya pengasuh Non Dee saja," ujar Meira jujur. Sundari mengusap lengan Meira pelan lalu tersenyum tipis. "Nggak usah merasa sungkan begitu, Mei. Saya sengaja membelikan baju sewarna buat kalian berdua. Kalau ada yang salah paham biar saja urusan mereka. Sekarang kamu kan pengasuhnya Dee, wajar kalau pakai baju yang sewarna biar terlihat serasi dan kompak, apalagi ini pertunangan tantenya Dee." Sundari kembali menenangkan Meira yang masih terlihat gundah. Wajar

    Last Updated : 2024-10-13
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 41B

    "Atau perceraian kalian karena hubungan terlarang Baim dan Vonny? Benar begitu, Mei?" tanya Sundari begitu penasaran. Meira tersenyum tipis. "Nggak kok, Bu. Perpisahan kami terjadi karena Mas Baim menuduh saya berselingkuh dengan sahabatnya seperti yang saya ceritakan tempo hari. Saya kurang tahu bagaimana hubungan Mas Baim dan Non Vonny, tapi saya yakin kalau Mas Baim bukan tipe tukang selingkuh. Dia hanya plin-plan, gegabah dan mudah terhasut oleh ucapan-ucapan orang lain. Itu saja." Senyum Meira terlukis di kedua sudut bibirnya. Begitu manis dan mempesona. Meira hanya menceritakan yang dia tahu. Hal-hal yang masih meragukan tak mungkin dia sebutkan. Meira nggak mau menyebar fitnah seperti yang keluarga Baim lakukan. Baginya, semua ini adalah takdir yang harus dia jalani. Jika memang Vonny dan Baim menjalin hubungan spesial sebelum dia diceraikan, Meira tak peduli. Lagi-lagi semua menjadi urusan dan dosa masing-masing. "Yakin kamu nggak apa-apa, Mei?" ulang Sundari sebelum memasu

    Last Updated : 2024-10-13
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 42

    "Mama cukup. Malu dilihat banyak orang," bisik Raka untuk kesekian kalinya karena Sundari belum puas mempermalukan Dahlia dan keluarga Baim yang semena-mena itu. "Bukan mama yang malu, tapi mereka semua, Ka. Mereka yang mempermalukan diri sendiri," ketus Sundari lagi. Raka melirik Meira dan berharap dia ikut membantunya menenangkan mamanya. Meira mendekat lalu menatap wajah majikannya beberapa saat. Senyum tipis itupun terlukis di kedua sudut bibirnya. Sundari balik menatap baby sitter cucunya itu dengan tatapan berbeda. Ada iba, bangga dan kagum yang kini dia rasa. Sundari belum pernah sekalipun menyaksikan perjuangan seorang perempuan yang begitu hebat seperti Meira. "Mei, maafkan saya. Tak bermaksud mempermalukanmu di depan umum begini. Kamu tahu maksud saya kan?" Sundari mulai sadar dan beristighfar saat menatap kedua mata Meira yang berkaca. Bukan karena bersedih, tapi karena bangga dan bahagia melihat majikannya begitu membela dan pasang badan untuknya. "Seharusnya saya yang

    Last Updated : 2024-10-14

Latest chapter

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 273

    "Berhari-hari nggak pulang, apa harus seperti ini sikapmu sama istri sendiri?!" sentak Rena lagi sembari membuka pintu utama dengan kasar lalu membantingnya. Ken yang akan beranjak dari tepi ranjang pun mengurungkan niatnya. Hanum menarik lengan suaminya agar duduk kembali. Mereka sepakat untuk tak ikut mencampuri urusan rumah tangga Rena dan Azziz. Membiarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri. Kecuali jika ada kekerasan, barulah mereka akan turun tangan. "Istri? Kamu masih begitu luwes menyebut diri sendiri sebagai istri, Ren? Setelah apa yang kamu lakukan selama ini, hah?!" sentak Azziz dengan mata memerah. "Apa seperti itu sikap seorang istri yang wajib dinafkahi, diberikan kasih sayang, cinta dan diperjuangkan hidupnya? Kamu nggak buta dan nggak tuli kan? Namamu sudah buruk di mata banyak orang setelah video itu viral, Rena. Sadar!" bentak Azziz lagi sembari memukul meja ruang tengah. Beberapa barang di atas meja itu berhamburan ke lantai. Di dalam kamar, Hanum mengucap

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 272

    "Sayang, aku punya sesuatu," ujar Ken saat masuk ke kamarnya. Hanum sudah ada di kamar sejak satu jam sebelumnya. Dia tengah menikmati senja di kamar sembari membaca novel online favoritnya. "Punya apa, Mas?" tanya Hanum saat menoleh ke arah pintu. Ken tersenyum lalu menyerahkan benda kecil ke tangan Hanum. "Apa ini, Mas?" tanya Hanum lagi sembari membolak-balik benda kecil itu. Ken duduk di tepi ranjang sembari menatap lekat istrinya yang terlihat penasaran dengan benda di tangannya. "Perekam suara ya, Mas?" tebaknya kemudian. Ken tersenyum lalu mengangguk. "Benar, Sayang. Itu alat perekam suara," balas laki-laki itu yakin. Hanum manggut-manggut lalu menatap suaminya. "Apa ada rekaman suaranya di dalam?" Lagi-lagi Ken mengangguk. "Suara siapa, Mas?" tanya Hanum lagi. Ken mengambil kembali alat perekam mini itu lalu menyambungkannya dengan USB di laptop. Hanum mendengarkan isi percakapan yang terekam di sana. "Suara Mbak Rena?" lirihnya seolah bertanya pada diri sendiri. Ken

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 271

    Dua hari setelah penyelidikan diam-diam Hanum dan Ken di butik Clarissa, Ken duduk di warung kopi kecil dengan Bara. Pria berkacamata itu tampak serius sambil mengeluarkan benda kecil seukuran kancing dari tasnya."Ini alat perekam suara. Ukurannya kecil banget, bisa kamu selipin di tas, mobil atau kantong celana mereka. Baterainya tahan tiga hari, dan otomatis nyimpan suara kalau ada pembicaraan di radius 3 meter," ujar Bara menjelaskan. Ken mengangguk."Pas banget. Kita cuma butuh satu rekaman jelas buat Hanum tahu pasti niat buruk mereka berdua. Hanum masih nggak percaya kalau kakak tirinya bisa sejahat itu, sampai sekongkol dengan perempuan yang ingin menghancurkan rumah tangga kami." Ken menghela napas. "Soal foto-foto di hotel gimana, Bro? Kamu nggak langsung seret Rissa ke penjara?" tanya Bara sembari menatap Ken serius. "Sebenarnya aku masih kasih dia kesempatan untuk berubah, Bar. Aku masih lihat kebaikan mamanya selama ini dan hubungan kekerabatan kami. Tapi kalau dia maki

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 270

    Malam itu, Hanum duduk di ruang tengah sambil menatap layar ponsel. Ken duduk di sebelahnya sembari menyeruput teh hangat buatan istrinya. Potongan bolu terhidang di piring kecil sebagai pendamping. "Mbak Rena bilang mau ke butik bareng Clarissa, Mas. Tapi butik mana?" Hanum bergumam sambil membuka media sosial milik saudara tirinya itu. "Mbak Rena itu orangnya narsis. Biasanya dia update story tiap lima menit. Meski perempuan di sampingnya sengaja diblur, tapi Hanum yakin itu Rissa." Hanum kembali berujar lirih. Ken ikut melongok."Apa ada yang aneh, Sayang?" tanya Ken sembari menikmati sepotong bolu. Hanum menggulir layar ponselnya."Lihat deh, Mas. Tiga puluh menit lalu, Mbak Rena upload video di mobil bareng Clarissa. Meski wajahnya diblur, Hanum yakin itu style Rissa. Captionnya itu makin membuat Hanum bertanya-tanya," ujar Hanum lagi. "Memangnya dia bikin caption apa, Sayang?" Lagi-lagi Ken terlihat cukup tenang dan tak sepanik Hanum."Dia bilang persiapan untuk kejutan spesi

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 269

    "Sayang, kamu siap?" Ken berseru dari ruang tamu sambil merapikan kerah kemejanya. Rambutnya disisir rapi ke samping, dan aroma parfumnya menyusup masuk ke kamar.Hanum keluar dari kamar sambil tersenyum, membawa tas tangan kecil warna krem yang matching dengan gamis biru lembut yang dikenakannya."Siap! Kamu ganteng banget hari ini, Mas," godanya sambil menyentuh dagu Ken pelan. Ken nyengir. "Harus dong. Istri aku cantik, masa suaminya nggak pantes disandingin. Memangnya cuma hari ini aja gantengnya? Hari biasanya buruk rupa ya?" balas Ken sembari menjawil balik dagu istrinya. Hanum tertawa kecil dan mereka pun keluar rumah menuju mobil Ken yang terparkir di halaman. Rencananya mereka ingin jalan-jalan sekalian belanja di mall. Angin siang ini menampar wajah mereka, tapi suasana hati keduanya hangat. Keduanya masuk ke mobil dan memasang seat belt masing-masing. Perjalanan ke mall tak membutuhkan waktu lama. Sekitar setengah jam mereka sudah sampai mall yang dituju. Di mall, mereka

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 268

    "Ya Allah, Rena! Ternyata semua gosip yang beredar itu benar!" pekik seseorang diantara kerumunan pengunjung. Ren amendelik saat tahu siapa yang berteriak dan kini jatuh pingsan di depan matanya itu. "Ibu! Ngapain ibu ke sini?!" teriaknya sembari berhamburan ke arah ibunya yang limbung. Azziz yang kini berdiri di sampingnya menatap tajam. Rahangnya mengeras. Dia benar-benar emosi melihat sepak terjang istrinya. Seolah tak ada kesempatan lagi, Azziz sudah muak dan tak ingin berkompromi lagi. Dia menyerah, apalagi saat tekad kuatnya untuk melunasi hutang demi membahagiakan istri justru dibalas dengan pengkhianatan demi pengkhianatan seperti ini. Harga dirinya sebagai suami dan kepala rumah tangga seakan mati. Azziz benar-benar melambaikan tangan ke kamera. Dia menyerah di pernikahannya yang menginjak di bulan ke enam. "Mau dibawa kemana, Mas?!" tukas Rena saat melihat Azziz membopong ibu mertuanya. "Minggir kamu! Urus saja bahagiamu sendiri! Puas-puasin sebelum kamu menyesal di kem

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 267

    "Papa! Gila, ini selingkuhan papa?!" sentak perempuan bernama Tamara itu sembari menunjuk wajah Rena yang kini mulai memerah. Beberapa pengunjung mall mulai merekam keributan itu dengan handphone masing-masing. Rena benar-benar benci hal ini. Nyaris tiga bulan berhubungan dengan Pramono, tak pernah terbesit sedikit pun di benaknya akan mengalami hal memalukan seperti ini. "Papa benar-benar kelewatan. Lihat usianya, Pa! Seumuran aku!" oceh Tamara lagi. Dia menggeleng-geleng tak percaya. "Tamara ... dengerin papa dulu," ujar Pramono sembari menenangkan putri bungsunya. Pramono memiliki dua orang putri bernama Salsa dan Tamara. Saat ini istrinya terbaring di rumah karena stroke yang dideritanya selama setahun belakangan. "Dengerin apalagi, Pa? Papa mau beralasan apa? Jelas-jelas papa begitu mesra dengan perempuan jalang itu!" sentak Tamara lagi. "Tutup mulutmu!" tukas Rena menepis telunjuk Tamara yang tepat di depan wajahnya. "Heh! Tutup mulutku apa?! Jelas-jelas Lo cuma manfaati

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 266

    Rena melirik jam tangannya yang berkilau di bawah cahaya lampu cafe. Dia duduk manis di pojokan, memainkan sedotan dalam segelas mocktail warna pink sambil sesekali membetulkan rambutnya."Maaf lama, Ren. Tadi agak macet." Suara berat dan dewasa terdengar dari belakang. Pramono, pria paruh baya dengan jas abu-abu yang necis, menyapa dengan senyum genit. Seperti biasa, mereka pun cipika-cipiki tiap kali bertemu. "Kamu telat dua puluh menit, Om. Aku sampai jamuran nunggu di sini." Rena merajuk, bibirnya manyun manja."Maaf dong, jalanan macet. Tapi lihat deh ... masa Om telat masih disambut sama wajah secantik ini?" Pram mencubit dagu Rena lembut. Rena hanya tertawa kecil.Mereka menikmati hidangan sambil sesekali beradu pandang. Beberapa pasang mata mulai melirik ke arah mereka. Usia mereka terlalu jauh dan kemesraan itu terasa janggal. Meski tak ada yang menegur dan seolah tak peduli, tapi tetap saja pandangan aneh dan tak biasa terlihat. Namun, Rena cuek saja. Dia tak peduli dengan

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 265

    "Sayang, bubur kacang hijaunya dihabisin ya? Biar kamu nggak mual-mual lagi." Ken menyiapkan bubur di mangkok untuk istrinya. "Iya, Mas. Temani makan ya?" balas Hanum dengan senyum tipis. Hanum berusaha tetap tenang, meski beberapa menit lalu hatinya bergemuruh kesal, emosi dan muak. Beragam pesan yang dikirimkan oleh Clarissa benar-benar membuat moodnya nggak karuan. Namun, di depan Ken dia berusaha untuk tetap tersenyum seolah tak terjadi apa-apa. "Sini, duduk!" pinta Ken sembari menarik kursi di sampingnya. Hanum mendekat lalu duduk di samping suaminya. "Habiskan selagi masih hangat." Lagi-lagi Hanum mengangguk. "Kamu juga ikut makan, Mas. Ayo." Hanum membuka sebungkus bubur lalu menyiapkannya untuk Ken. "Tadinya mau barengan aja sekalian nyuapin kamu, Sayang." "Barengan juga boleh. Sini Hanum yang nyuapin." Sepasang suami istri itu saling melempar senyum. Hanum menyuapi Ken dengan semangkok buburnya, sementara Ken menyuapi Hanum dengan bubur miliknya. Setelah bubur habis,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status